Resume-Permatasari-191ff04053-Fa2 Matrikulasi
Resume-Permatasari-191ff04053-Fa2 Matrikulasi
NPM : 191FF04053
KELAS : FA2 MATRIKULASI
ETIKA KESEHATAN TUGAS RESUME
3. MATERI 3
PMK NO 43 Tahun 2019 Tentang PUSKESMAS
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Persyaratan ketenagaan meliputi:
Berdasarkan karakteristik wilayah kerja, puskesmas dikategorikan menjadi:
Puskesmas kawasan perkotaan, Puskesmas kawasan perdesaan, Puskesmas kawasan
terpencil dan Puskesmas kawasan sangat terpencil.
Berdasarkan kemampuan pelayanan Puskesmas dikategorikan menjadi:
Puskesmas nonrawat inap dan Puskesmas rawat inap
Fungsi Puskesmas:
a) Sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Kesehatan
b) Sebagai Pusat pemberdayaan masyarakat
c) Sebagai pusat pelayanan kesehatan pertama
Ruang Lingkup Pelayanan: Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), Promotif
(peningkatan kesehatan) dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
PMK No 74 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas
Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas bertujuan untuk:
Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga
kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak
rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu
kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan
dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan
rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem
informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
Penyelengaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas minimal harus
dilaksanakan oleh 1 (satu) orang tenaga Apoteker sebagai penanggung jawab, yang dapat
dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai kebutuhan. Jumlah kebutuhan Apoteker
di Puskesmas dihitung berdasarkan rasio kunjungan pasien, baik rawat inap maupun
rawat jalan serta memperhatikan pengembangan Puskesmas. Rasio untuk menentukan
jumlah Apoteker di Puskesmas bila memungkinkan diupayakan 1 (satu) Apoteker untuk
50 (lima puluh) pasien perhari.
Perubahan peraturan mentri kesehatan no 72 tahun 2016, bahwa pemenuhan
tenaga Apoteker sebagai penanggung jawab ruang farmasi dalam penyelenggaraan
pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang telah diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Dalam hal Puskesmas belum memiliki Apoteker sebagai penanggung jawab,
penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian secara terbatas dilakukan oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian di bawah pembinaan dan pengawasan Apoteker yang ditunjuk oleh kepala
dinas kesehatan kabupaten/kota.
PMK UU No 9 tahun 2014 Tentang Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.
Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi: Klinik pratama dan Klinik utama
Tenaga medis pada Klinik pratama yang memberikan pelayanan
kedokteran paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai
pemberi pelayanan. Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan
pelayanan kedokteran paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis dan 1
(satu) orang dokter sebagai pemberi pelayanan.
Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan
kedokteran gigi paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter gigi spesialis dan 1 (satu)
orang dokter gigi sebagai pemberi pelayanan. Klinik menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one day care)
dan/atau home care.
Klinik rawat inap hanya dapat memberikan pelayanan rawat inap paling
lama 5 (lima) hari. Apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 (lima) hari, maka
pasien harus secara terencana dirujuk ke rumah sakit sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.