Anda di halaman 1dari 12

SASI

Volume 25 Nomor 1, Januari - Juni 2019: hal. 72 - 83


Fakultas Hukum Universitas Pattimura
p-ISSN: 1693-0061 | e-ISSN: 2614-2961

Jaminan Perlindungan Hak Pilih dan Kewajiban Negara


Melindungi Hak Pilih Warga Negara dalam Konstitusi
(Kajian Kritis Pemilu Serentak 2019)

Felani Ahmad Cerdas 1


Hernadi Afandi 2
1
Program Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia
E-mail: felaniahmad@gmail.com
2
Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia
E-mail: Hernadi.affandi@unpad.ac.id

Abstract: Human rights are a fundamental right that has been carried out by a human
being while guarantees in the state in protection and regulation must be guaranteed in a
fundamental law, namely the constitution of a country in Indonesia itself in the protection
of human rights in Article 1 article (2) Article 28 Article 2 Paragraph (1) Article 6 A (1)
Article 9 Paragraph (1) Article 22 (c) In essence the protection of the right to vote and
be elected by the state is absolutely done while the implementation is stated in Law No.
39 of 1999 concerning Human Rights In article 23 which reads: everyone is free to choose
and and has political beliefs, that means the protection of voting rights and voting has
been carried out in the Indonesian state's legal politics in practice the suffrage is
implemented by the General Election Commission in implementing the right to vote and
be elected this is very difficult because the population system in Indonesia is still
inadequate as a result of the right to vote this is not obtained by the citizens themselves.

Keywords: Human Rights; Protection of suffrage; Constitution

A. PENDAHULUAN dikenal oleh Bangsa Indonesia terutama


sejak tahun 1908 lahirnya Budi Utomo,
Perkembangan pemikiran HAM di
yakni di tahun mulai timbulnya kesadaran
Indonesia mengalami pasang dan surut
akan pentingnya pembentukan suatu
yang secara jelas dapat terlihat melalui
negara bangsa (nation state) melalui
tabel periodesasi sejarah Indonesia, mulai
berbagai tulisan dalam suatu Majalah
tahun 1908 hingga sekarang. Pada
Goeroe Desa. Konsep HAM yang
dasarnya, konsep HAM bukanlah semata-
mengemuka adalah konsep-konsep
mata sebagai konsep tentang hak-hak asasi
mengenai hak atas kemerdekaan, dalam
individual Konsep pemikiran HAM telah
arti hak sebagai bangsa merdeka yang

72 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
bebas menentukan nasib sendiri (the rights sebagai bagian dari masyarakat
of self determination). 1 Jhon locke di internasional harus menghormati,
sebut sebagai bapak hak asasi manusia menghargai, dan menjunjung tinggi
menurut teori perjanjuan jhon locke prinsip dan tujuanPiagam Perserikatan
menjadi dasar negara dengan kekuatan Bangsa-Bangsa serta Deklarasi Universal
terbatas menurut locke membentuk satu Hak-hakAsasi Manusia, yang selanjutnya
kesatuan masyarakat atau negara, rakyat disingkat DUHAM.
tetap memiliki hak alamiah (Natural DUHAM ini berisipokok-pokok hak
rights) sebagai inalienable rights. Negara asasi manusia dan kebebasan dasar yang
atau pemerintah tidak boleh Mengangu dijadikansebagai acuan dalam penegakan
atau merampas hak hak alamiah dan penghormatan hak asasi manusia
Pasal 1 ayat 3 UUD NRI 1945 baikbagi anggota PBB sendiri maupun
menyatakan bahwa Indonesia adalah masyarakat yang berada di wilayah
negara hukum konsekuensi dari negara yurisdiksinya, dalam perkembangannya,
hukum adalah menepatkan hukum sebagai tanggal 16 Desember 1966, melalui
panglima di dalam penyelenggaran negara resolusi 2200A (XXI)MU PBB
Indonesia Menurut J.G. Steenbeek, mengesahkan Kovenan tentang Hak-hak
konstitusi sebagai aturan dasar tertinggi Sipil dan Politik bersama-sama dengan
dalam suatu negara minimal memuat tiga Protokol Opsional pada Kovenan 28
hal pokok yaitu: (1) adanya jaminan dan tentang Hak-hak Sipil dan Politik dan
penghormatan terhadap Hak asasi Kovenan tentang Hak-hak Ekonomi,
manusia dan warga negaranya; (2) Sosial, dan Budaya. Kovenan
ditetapkannya susunan kenegaraan suatu Internasional tentang Hak-hak Sipil dan
negara yang bersifat fundamental; dan (3) Politik beserta Protokol Opsional pada
adanya pembagian dan pembatasan tugas Kovenan Internasional tentang Hak-hak
ketatanegaraan yang juga bersifat Sipil dan Politik mulai berlaku pada
fundamental2 tanggal 23 Maret 1976 4 Hal ini disertai
Setiap negara wajib melindungi dan konsekuensi bahwa Pemerintah Indonesia
menegakan hak asasi manusia memiliki tanggungjawab untuk memenuhi
Pengaturan HAM di dalam konstitusi pelaksanaan hak sipil dan politik setiap
menunjukkan bahwa HAM sudah menjadi warganegara.
materi muatan konstitusi, sehingga Hak-hak politik yang diatur dalam
mengikat semua pihak terkait terutama DUHAM diantaranya Berhak turut serta
penyelenggara negara dan pemerintahan dalam pemerintahan negaranya secara
baik di tingkat pusat maupun daerah, baik langsung atau melalui wakil-wakil yang
eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. dipilih secara bebas; Berhak atas
Pemenuhan HAM bukan hanya kesempatan yang sama untuk diangkat
tanggung jawab penyelenggara negara dan dalam jabatan pemerintahan negaranya;
pemerintahan tersebut, tetapi juga semua Kemauan rakyat harus menjadi dasar
orang dan warga negara. Namun demikan, kekuasaan pemerintah, dimana kehendak
di dalam UUD 1945 sudah ditegaskan ini harus dinyatakan dalam pemilihan
bahwa tanggung jawab dalam pelaksanaan umum yang dilaksanakan secara berkala
HAM berada pada pemerintah 3 Indonesia dan murni, dengan hak pilih yang bersifat

1
Manan, Bagir. (2001). Perkembangan Negara Dalam Melindunggi Hak atas Atas
Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Pendidikan Dalam UUD 1945, Jurnal hukum
Indonesia, Bandung: Alumni, h. 30-32 Positum, h. 223
2
Soemantri, Sri. (2006). Prosedur dan 4
Penjelasan Undang-undang Nomor 12
Sistem Perubahan Konstitusi, Bandung: Alumni, h. Tahun 2005 tentang Pengesahan International
59-60 Covenant On Civil And Political Rights (Kovenan
3
Affandi, Hernadi, Tanggung Jawab Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik)

73 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
umum dan setara, dengan pemungutan demokratis atau hak politik rakyat
suara secara rahasia ataupun dengan Sejumlah masalah muncul menjelang
prosedur lain yang menjamin kebebasan pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2019.
memberikan suara5 Salah satu hak politik Mulai dari masalah logistik hingga daftar
yang dijamin dalam kovenan internasional pemilih tetap (DPT), untuk masalah
sesperti ICCPR adalah hak setiap warga logistik, ditemukan di sejumlah daerah
negara untuk ikut serta dalam surat suara yang mengalami kerusakan.
penyelenggaraan urusan publik atau Kemudian, banyak lagi ditemukan surat
urusan politik seperti contoh untuk suara rusak di sejumlah daerah lainnya. Di
memilih dan dipilih, serta mempunyai antaranya di Jakarta Barat, Kabupaten
akses berdasarkan persyaratan umum Agam, Kota Banjarmasin, Kota Surabaya,
yang sama pada jabatan publik di Kabupaten Agam, Kota Palangka Raya,
negaranya, konstitusi Indonesia juga dan lain sebagainya. Rata-rata kerusakan
memuat ketentuan tentang hak pilihyang dalam bentuk sobek atau berlubang.
termuat dalam Pasal 28 yaitu hak setiap Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum
warga negara untuk memilih dan dipilih Badan Pemenangan Nasional (BPN)
dalam rangka lembaga perwakilan rakyat, Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean
mewujudkan penyelenggaraan negara menilai banyaknya temuan kotak suara
yang mendeklarasikan diri Indonesia yang rusak dikhawatirkan menghambat
menganut kedaulatan di tangan rakyat proses pemilu. BPN khawatir banyak
berdasarkan perwakilan rakyat, maka di kotak suara tidak bisa digunakan pada
Indonesia diselenggarakan pemilihan pemilu 17 April 2019 mendatang."Ini akan
umum untuk memilih wakil rakyat di menjadi masalah besar bagi demokrasi
DPRD kabupaten /kota, DPRD Provinsi, kita, inilah yang selalu kita khawatirkan
DPR RI, DPD, Presiden dan Wakil dulu terhadap KPU mengapa mengadakan
Presiden secara berkala setiap lima (5) kotak suara dari kotak kardus yang sama
tahun sekali. Hal ini jugamerupakan suatu sekali tidak mampu menjaga suara
perwujudan pemenuhan hak sipil politik masyarakat," KPU seharusnya berpikir
untuk memilih maupun dipilih dalam jernih, sejak awal ia juga menyayangkan
rangka lembaga perwakilan rakyat sebagai keputusan KPU yang memakai kotak
wakil suara rakyat. Pemilihan umum berbahan dasar kardus sebagai kotak suara.
mempunyai kaitan erat dengan "Kalau pengamannya saja cuma kardus
penyelenggaran negara demokrasi dan yang gampang rusak oleh air apalagi kena
negara hukum. api? Ini kan akan mengancam barang
Adanya pemilu merupakan salah bukti dari hasil suara rakyat yang dipungut
satu pelaksanaan demokrasi dalam suatu pada saat hari pemilu 17 April nanti,
negara. diantara ciri negara hukum yang berharap agar KPU bisa lebih mewaspadai
berkaitan denganpemilu adalah agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
perlindungan terhadap hak asasi manusia, Apalagi, imbuhnya, akhir-akhir ini
persamaan didepan hukum dan bertepatan dengan musim hujan. KPU
pemerintahan serta adanya pemilihan mengantisipasinya setidak-tidaknya
umum yang bebas jujur adil hak asasi menjaga gudang KPU menyimpan kotak
rakyat yang berkaitan dengan bidang suara dengan baik. Tim Kampanye
politik dapat disalurkan, hak untuk sama Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf
depan hukum dan pemerintahanjuga Amin meminta penyelenggara pemilu
mendapat saluran, dan dengan adanya untuk segera memperbaiki kerusakan
pemilu yang bebas jujur adil tujuan yang terjadi terhadap kotak suara di
pemilu sebagai sarana penyaluran hak sejumlah daerah. Perbaikan diperlukan

5
Pasal 21 DUHAM

74 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
guna memastikan hak konstitusional B. PEMBAHASAN
warga, agar nilai demokrasi nasional tetap
terjaga. 1. Perlindungan Hak Pilih dalam UUD
Hal ini, KPU Pusat akan 1945
melakukan pencetakang ulang atas surat
suara yang rusak. Pencetakan ulang Perlindungan Hak Asasi Manusia
diperkirakan dilakukan pada satu hingga dan Warga Negara. Hak Asasi Manusia
dua hari setelah laporan kerusakan dalam menyebutkan bahwa Hak Asasi
diterima. Berdasarkan jadwal tersebut, Manusia adalah seperangkat hak yang
menurut Arief Budiman bahwa distribusi melekat pada hakikat dan keberadaan
hingga kecamatan bisa diselesaikan manusia sebagai makhuk Tuhan Yang
sebelum 5 April 2014, karena jarak ibu Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
kota ke kecamatan tidak terlalu jauh. yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
"Kalau daratan paling 2 jam. Kepulauan dan diindungi oleh negara, hukum dan
memang ada yang dibutuhkan tiga hari Pemerintah, dan setiap orang demi
karena harus gunakan kapal laut dan kehormatan serta perlindungan harkat dan
jadwalnya tak reguler,"6 martabat manusia. Sebagaimana kita
Dari beberapa ,masalah dalam ketahui, di samping hak asasi tentu ada
pemilu serentak 2019 ini Persoalan lain kewajiban asasi, yang dalam hidup
dari format pemilu tersebut adalah fakta bermasyarakat semestinya pemenuhan
bahwa penyelenggaraan pemilu legislatif kewajiban itu terlebih dahulu
dan pemilu presiden di lakukan secara dilaksanakan. Menurut sejarah dikatakan
bersamaan artinya pemilu 2019 ini di bahwa asal mula
lakukan serentak, sedangkan dalam Hak Asasi Manusia ialah dari Eropa
pemilu presiden dan wakil presiden, Barat yaitu Inggris.Pada tahun 1215, lahir
sistem dilakukan dengan dua cara, yaitu. Magna Charta yang isinya menjelaskan
Pertama, pemilu secara langsung bahwa raja tidak lagi bertindak sewenang-
(populary elected) adalah calon yang wenang. Perkembangan selanjutnya ialah
mendapatkan suara terbanyak ditetapkan Revolusi Amerika 1776 yang menuntut
sebagai presiden terpilih, Sedangkan adanya hak bagi setiap orang untuk hidup
dalam pemilu tidak langsung (electoral merdeka, dalam hal ini hidup bebas dari
college) adalah dilakukan melalui porsi kekuasaan Inggris. Kemudian Revousi
suara wakil rakyat (DPRD Provinsi atau Perancis 1789 yang bertujuan
DPRD Kabupaten/ Kota), dalam membebaskan manusia warga negara
penggunaan desain pemilu serentak pada Perancis dari kekangan kekuasaan mutlak
pemilu 2019, praktek yang banyak seorang raja penguasa tunggal negara
digunakan adalah penggabungan antara yang pada saat itu adalah Raja Louis XVI.
pemilihan eksekutif dengan pemilihan Istilah yang dipakai saat itu untuk Hak
legislatif. Secara bersamaan Desain ini Asasi Manusia adalah”droit de l’homme”
banyak digunakan di negara-negara yang berarti “hak rechten” (bahasa
Amerika Latin. Pemilu serentak di Belanda), dalam bahasa Indonesia biasa
Indonesia di kategorikan salah satu disalin dengan “hak-hak
terumit di dunia di karenakan system nya kemanusiaan”7.Macam-macam Hak Asasi
yang masih di lakukan secara Manusia yang patut dihormati dapat
konvensional. dibedakan sebagai berikut :Hak asasi atas
pribadi “personal rights” yang meliputi
kebebasan menyatakan pendapat,

6
https://nasional.republika.co.id sejumlah 7
http://ditjenpp.kemenkumham.go.idjudul
masalah yang muncul menjelang pemilu dan hak politik suatu negara sebuah perbandingan
pilpres. (Diakses pada Tanggal 15 April 2019). konstitusi , (Diakses pada Tanggal 29 April 2019).

75 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
bergerak dan sebagainya Hak asasi pikiran ... dan lain-lain” diatur dengan
ekonomi atau “property rights” yaitu hak undang-undang (Pasal 28) Jaminan Pasal
untuk memiliki sesuatu, membei dan 28 termasuk jaminan yang 'implied' karena
menjualnya serta memanfaatkannya. Hak itu serta merta diterima oleh erhadap pasal
asasi manusia untuk mendapatkan penunjuk ini.Pertama, pendapat yang
perlakuan yang sama dalam hukum dan mengatakan bahwa karena masih akan
pemerintahan atau biasa yang disebut atau harus diatur dengan undang-
“rights of legal equaity” Hak asasi politik undang,organik.
atau “political rights”, yaitu hak untuk ikut Ada 2 (dua) pandangan terhadap
serta dalam pemerintahan, hak pilih pasal penunjuk ini. Pertama, pendapat
(memilih dan dipilih dalam pemilihan yang mengatakan bahwa karena masih
umum), hak mendirikan partai politik dan akan atau harus diatur dengan undang-
sebagainya. Hak asasi sosial dan undang, 9 dalam Undang-Undang Dasar
kebudayaan atau “social and culture 1945 Amandmen ke-4, Pasal 22E sudah
rights”, misalnya hak untuk memiih ditetapkan bahwa pemilu di Indonesia
pendidikan, mengembangkan kebudayaan harus berupa pemilu yang umum, bebas,
dan sebagainya Hak asasi Untuk rahasia, jujur, dan adil (luber-jurdil) yang
mendapatkan perlakuan tata cara dilakukan setiap lima tahun sekali.
peradilan dan perlindungan atau Sementara itu, Pasal 43 Ayat (1) UU No 39
“procedural rights”, Misalnya peraturan Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
dalam hal penangkapan, penggeledahan, juga menegaskan hal yang sama, dengan
peradilan dan sebagainya. Menjadi menyebutkan, “Setiap warga negara
Kewajiban Pemerintah atau Negara berhak untuk dipilih dan memilih
Hukum untuk mengatur pelaksanaan hak berdasarkan persamaan hak melalui
asasi ini, yang berarti menjamin pemungutan suara yang langsung, umum,
pelaksanaannya, mengatur pembatasan- bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai
pembatasan demi kepentingan umum, dengan ketentuan perundang-undangan,”
kepentingan bangsa dan negara8. dalam standar internasional penegakan
Ada 2 (dua) hal ketentuan yang HAM, maka pelaksanaan pemilu
berkaitan dengan hak asasi dalam UUD merupakan sarana untuk mewujudkan: (a)
yang disahkan tanggal 18 Agustus 1945. hak untuk berperan dalam pemerintahan
Pertama, hak asasi yang secara eksplisit (right to take part in government); (b) hak
dimuat sebagai kaidah kontitusi untuk memilih dan dipilih (right to vote
(individual), yaitu Pasal 27 (persamaan di and to be elected); dan (c) hak untuk
depan hukum, hak atas pekerjaan dan memperoleh kesetaraan akses dalam
penghidupan yang layak), Pasal 29 pelayanan publik (right to equal access to
(kebebasan beragama dan menjalankan public service).
ibadah menurut agama dan kepercayaan), Di Indonesia, hak asasi warga
serta Pasal 31 (hak memperoleh Negara untuk turut serta dalam
pengajaran). Bahkan UUD telah pemerintahan diatur secara khusus dalam
menentukan hak-hak asasi ekonomi dan Undang-Undang Dasar 1945 Amandmen
social sebagaimana diatur dalam Pasal 33 ke-4, Pasal 28D Ayat (3) yang
dan Pasal 34 UUD 1945. Kedua UUD menyatakan,“Setiap warga negara berhak
memerintahkan “hak atas kemerdekaan memperoleh kesempatan yang sama

8
Ibid http://ditjenpp.kemenkumham.go.id 9
Manan, Bagir, Susi Dwi Harijanti. (2016).
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id judul hak “Konstitusi Dan Hak Asasi Manusia” Jurnal Ilmu
politik suatu negara sebuah perbandingan Hukum Universitas Padjajaran Volume 3 Nomor 3,
konstitusi, (Diakses pada Tanggal 29 April 2019) h. 455

76 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
dalam pemerintahan.” Ketentuan fungsi dan peran negara bagi kehidupan
mengenai hak untuk turut serta dalam individu dan masyarakat. Atas dasar itu,
pemerintahan juga diatur dalam Pasal43 terdapat keinginan yang besar agar
dan 44 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang dilakukan pembatasan kekuasaan secara
HAM 10 Sementara dalam Kovenan yuridis-normatif untuk menghindari
Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik penguasa yang otoriter. Di sinilah
(International Covenant on Civil and konstitusi menjadi penting artinya bagi
Political Rights/ICCPR 1966),5. Pasal kehidupan masyarakat. Konstitusi
25 menyatakan,“Setiapwarga negara dijadikan sebagai perwujudan hukum
mempunyai hak dan kesempatan, tanpa tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara
pembedaan sebagaimana dimaksud dalam dan pejabat-pejabat pemerintah, sesuai
Pasal 2 dan tanpa pembatasan yang tidak dengan dalil government by laws, not by
wajar, untuk: (a) ikut serta dalam men (pemerintahan berdasarkan hukum
penyelenggaraan pemerintahan, baik bukan berdasarkan manusia11
secara langsung ataupun melalui Kewajiban negara dalam
perwakilan yang dipilih secara bebas; (b) Penghormatan Terhadap Hak Asasi
memilih dan dipilih pada pemilihan umum Manusia dapat dibedakan menjadi dua
berkala yang jujur, dengan hak pilih yang yaitu Kewajiban Langsung (Immediate
universal dan sederajat, dan dilakukan Obligations) dan Kewajiban Progresif
dengan pemungutan suara yang rahasia (Progresive Obligations). Kewajiban
yang menjamin kebebasan para pemilih Langsung negara terhadap Hak Asasi
menyatakan keinginannya; dan (c) Manusia seringkali diwujudkan dalam
mendapatkan akses, berdasarkan bentuk proses yuridis, sementara
persyaratan yang sama secara umum, pada Kewajiban Progresif adalah kewajiban
dinas pemerintahan di negaranyaPrinsip yang bisa ditanggalkan apabila
HAM universal menyebutkan negara kekurangan sumber daya penunjang.
wajib menjamin hak memilih (right tovote) Kewajiban Negara untuk Menghormati
dan hak untuk dipilih(right to beelected), (Penghormatan) Hak Asasi Manusia dan
karena setiap negara diminta untuk Kewajiban Untuk Melindungi
menerbitkan peraturan perundang- (Perlindungan) Hak Asasi Manusia dilihat
undangan dan upaya lain yang diperlukan sebagai Kewajiban Langsung. Terdapat
untuk memastikan setiap warga negara juga kewajiban secara hukum yang terkait
tanpa diskriminasi berdasarkan apa pun langsung dengan Pemenuhan Terhadap
memperoleh kesempatan yang efektif hak Asasi Manusia. Generasi pertama,
menikmati hak ini supaya tercapailah perkembangan hak-hak sipil dan politik
kepastian hukum, keadilan dan (seperti: hak untuk hidup, kebebasan dan
kemanfaatan. keamanan pribadi, persamaan hak di
depan hukum, hak atas nama baik, hak
2. Kewajiban negara dalam untuk bebas dari pembatasan bergerak dan
melindungi hak pilih berdomisili, hak untuk bebas berpikir,
berkeyakinan, dan beragama, kebebasan
Munculnya keinginan untuk berbicara, hak atas informasi, hak untuk
melakukan pembatasan yuridis terhadap memilih dan dipilih, hak untuk
kekuasaan, pada dasarnya, dikarenakan referendum, dsb) Setidaknya terdapat
politik kekuasaan yang cenderung korup. beberapa ketentuan dalam UUD 1945
Hal ini dikhawatirkan akan menjauhkan yang dapat dijadikan landasan

10
Pasal 43 Ayat (2) UU Nomor 39 Tahun bebas
1999, “Setiap warga negara berhak berhak turut 11
Budihardjo, Miriam. (1983). Dasar-Dasar
serta dalam pemerintahan dengan langsung atau Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, h. 57
dengan perantaraan wakilyang dipilihnya,dengan

77 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
konstitusional guna menjamin hak politik Hukum Internasional dan masyarakat
contohnya pasal 22 UUD , Pasal 27 ,28 Internasional melihat wajib bagi negara
yang mengatur hak warga negara untuk untuk menerapkan konsep Due Diligence
memilih (right to vote). Sejumlah dalam Perlindungan hak asasi manusia.
ketentuan dimaksud di antaranya, Pasal 27 Negara diwajibkan untuk memenuhi
ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa standar tertentu berdasarkan akal dan
segala warga negara bersamaan kebiasaan dalam usahanya memenuhi
kedudukannya di dalam hukum dan kewajiban terkait Hukum Dasar
pemerintahan dan wajib menjunjung perlindungan hukum atas HAM di
hukum dan pemerintahan dengan tidak Indonesia terdapat dalam Pembukaan
ada kecualinya. Kemudian terdapat pula Undang–Undang Dasar 1945 alinea IV,
Pasal 28D ayat (1) bahwa: “setiap orang Bab XA Undang-Undang Dasar 1945
berhak atas pengakuan, jaminan, (Pasal 28A sampai dengan Pasal 28J),
perlindungan dan kepastian hukum yang Undang–Undang Nomor 39 Tahun 1999
adil serta perlakuan yang sama di hadapan tentang Hak Asasi Manusia, serta
hokum”. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2000
Tentu yang tidak kalah pentingnya tentang Pengadilan HAM3 Pasal 28 I ayat
adalah ketentuan Pasal 28 D ayat (3) yang (4) UUD 1945 secara tegas menyatakan
berbunyi bahwa setiap warga negara bahwa perlindungan, pemajuan,
berhak memperoleh kesempatan yang penegakan, dan pemenuhan hak asasi
sama dalam pemerintahan. Beberapa manusia adalah tanggung jawab negara,
ketentuan dalam konstitusi tersebut cukup terutama pemerintah sebagai penjamin
menunjukkan bagaimana sesungguhnya perlindung hak asasi Manusia
perlindungan negara terhadap warga Demikian pula dijelaskan dalam
negaranya dan negara menjamin dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
melindungi hak konstitusional warga tentang HAM Pasal 71 yang menyatakan:
negara, khususnya terkait dengan hak “Pemerintah wajib dan bertanggung jawab
politik dalam memberikan hak pilihnya di menghormati, melindungi, menegakkan,
setiap pelaksanaan demokrasi dan memajukan hak asasi manusia yang
langsung.Hanya saja dalam diatur dalam undangundang ini, peraturan
pelaksanaannya lebih lanjut bahwa perundang-undangan lain, dan hukum
seluruh ketentuan dalam konstitusi tidak internasional tentang hak asasi manusia
selalu dimaknai secara komprehensif yang diterima oleh negara Republik
olehpara pembuat regulasi di tingkatan Indonesia”.
yang lebih rendah. UU No. 7 Tahun 2017 Berdasarkan perintah undang-
adalah UU yang mengatur tentang undang tersebut telah jelas bahwa
pemulihan umum perlindungan di dalam pemerintah mempunyai tanggung jawab
UU ini dalm peraktiknya masih banyak untuk menghormati, melindungi,
yang sulit di lakukan karena masalah menegakkan, dan memajukan hak asasi
seperti data kependudukan dan admistrasi manusia. Secara universal bahwa negara
kependudukan di Indonesia masih memikul tanggung jawab utama dalam
bermasalah Padahal UU itu merupakan pemajuan dan perlindungan hak asasi
UU yang termasuk bentuk pengaturan manusia. Tanggung jawab yang
lebih lanjut penyelenggaraan pemilihan sedemikian tak dapat dikurangi dengan
umum sebagaimana diamanatkan UUD alasan-alasan politik, ekonomi maupun
1945 budaya. Sementara itu dalam kenyataan
Seperti di Indonesia yang diatur sehari-hari banyak pelanggaran hak asasi
dalam pasal 33 Undang-Undang dasar manusia dilakukan oleh negara melalui
1945 Kewajiban negara tidak terbatas organ-organ atau Aparatnya baik sipil
pada kedua kewajiban tersebut, karena maupun militer yang menyelewengkan

78 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
kekuasaannya (abuse of power). 12 HAM hidup bermasyarakat dan bernegara
merupakan kodrat yang melekat dalam manusia memiliki empat kebebasan ( The
diri setiap manusia sejak ia dilahirkan Four Freedoms), yaitu: a). kebebasan
kedunia. Secara kodrati antara lain untuk berbicara dan menyatakan pendapat
manusia mempunyai hak kebebasan. (Freedom of Speech); b). kebebasan
Negara demokrasi merupakan alat dari beragama (Freedom of Religie), c).
masyarakat yang diberi wewenang oleh kebebasan dari rasa takut ( Freedom from
masyarakat untuk menjalankan suatu Fear), d). kebebasan dari kemelaratan
kekuasaan, yang bertujuan untuk ( Freedom from Want )13
melindungi hak-hak warga Negara dan Deklarasi PBB secara singkat
Negara kesejahteraan (Welfare state) menjelaskan seperangkat hak-hak dasar
menjadikan hak-hak warga Negara manusia yang sangat sarat dengan hak-hak
sebagai dasar membuat kebijakan. Negara yuridis, seperti hak untuk hidup, hak tidak
kesejahteraan yang demokratis memiliki menjadi budak, hak tidak disiksa dan
tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: ditahan, hak dipersamakan dimuka hukum,
a) Menegakkan hak atas kemerdekaan hak untuk mendapatkan praduga tak
dan persamaan bagi setiap warga bersalah, dan sebagainya. Hak lain juga
Negara di hadapan hukum; dimuat dalam deklarasi tersebut, seperti
b) Membuat dan melaksanakan aturan- hak akan nasionalitas, pemilikan, dan
aturan hukum nasional yang adil dan pemikiran; hak untuk menganut agama
tidak diskriminasi terhadap warga dan memperoleh pendidikan, pekerjaan,
Negara; dan kehidupan berbudaya 14 Kovenan
c) c.Membela, melindungi warga Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR)
Negara dari berbagai bentuk memberikan tanggung jawab kepada
ancaman dan bahaya; negara pihak untuk untuk melakukan
d) Memajukan kesejahtraan sosial segala upaya perlindungan baik jaminan
warganya; hukum atau kebijakan yang sesuai dengan
e) Mencerdaskan kehidupan bangsa; Kovenan. Selain itu, Kovenan juga
f) Ikut serta dalam segala upaya mewajibkan negara untuk melakukan
pemeliharaan ketertiban dunia yang tindakan pemulihan (remedy) bagi para
berdasarkan pada perdamaian abadi korban pelanggaran hak-hak yang diatur
dan keadilan sosial. dalam Kovenan. Pasal 2 ayat (3) Kovenan
menyatakan bahwa negara pihak harus
Pada intinya Negara yang menjamin bahwa setiap orang yang hak-
bertanggung jawab adalah Negara yang hak atau kebebasannya diakui dalam
menghargai dan menegakkan hak-hak Kovenan ini dilanggar, akan memperoleh
yang dimiliki oleh warga Negaranya, upaya pemulihan yang efektif, walaupun
melindungi warganya dari berbagai pelanggaran tersebut dilakukan oleh
ancaman bahaya, mempublikasikan hak- orang-orang yang bertindak dalam
hak yang dimiliki oleh warga Negaranya kapasitas resmi, dan menjamin, bahwa
secara transparan, dan senantiasa setiap orang yang menuntut upaya
mengusahakan kesejahteraan hidup pemulihan tersebut harus ditentukan hak-
warganya. Hak-hak yang dimiliki oleh haknya itu oleh lembaga peradilan,
warga Negara merupakan kewajiban bagi administratif, atau legislatif yang
sebuah Negara untuk melindunginya berwenang, atau oleh lembaga berwenang
Rosevelt mengemukakan, bahwa dalam lainnya yang diatur oleh sistem hukum

12
Bahagijo, Sugeng dan Asmara Nababan. 13
Eko Hidayat “Perlindungan HAM dalam
(1999). Hak Asasi Manusi: Tanggung Jawab Negara Hukum Indonesia” Jurnal Raden Intan
Negara Peran Institusi Nasional dan Masyarakat, Lampung, h. 81
Jakarta: KOMNAS HAM, h. viii. 14
Ibid, h. 84

79 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
Negara tersebut, dan untuk menghormati dan menjamin semua hak
mengembangkan segala kemungkinan individu yang berada di wilayahnya dan
upaya penyelesaian peradilan. tunduk kepada yurisdiksinya yang diakui
UUD 1945 secara jelas menyebut dalam Kovenan tanpa perbedaan apau pun,
bahwa perlindungan, pemajuan, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin,
penegakan dan pemenuhan HAM adalah bahasa, agama, pendapat politik atau
tanggung jawab negara, utamanya pendapat lain, asal usul kebangsaan atau
pemerintah (Pasal 28I ayat 4), dalam UU latar belakang sosial, kekayaan, kelahiran
No. 39 Tahun 1999 juga menyebut hal atau status lain”. ICCPR memperbolehkan
yang sama yakni Pemerintah mempunyai negara-negara pihak ICCPR untuk
kewajiban dan bertanggung jawab untuk mengurangi kewajiban dalam pemenuhan
menghormati, melindungi, menegakkan hak-hak tersebut. Walaupun keleluasan
dan memajukan HAM yang diatur dalam tersebut rawan disalahgunakan oleh
berbagai UU dan hukum internasional negara, tetapi penyimpangan itu
tentang HAM yang diterima oleh negara dimungkinkan apabila sebanding dengan
Republik Indonesia. UU No. 39 tahun ancaman yang dihadapi dan tidak bersifat
1999 memberikan jaminan bahwa setiap diskriminatif, yaitu: a) menjaga
orang berhak untuk menggunakan semua keamanan/ moralitas umum, dan b)
upaya hukum nasional dan forum menghormati hak/ kebebasan orang lain16
internasional atas semua pelanggaran hak Menurut UUD 1945 telah
asasi manusia yang dijamin oleh hukum mendapatkan jaminan secara jelas dalam
Indonesia dan hukum internasional Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 28 D ayat (3)
mengenai hak asasi manusia yang telah dan secara tersirat dalam Pasal 1 ayat (2).
diterima negara Republik Indonesia, Hak asasi ini lahir dari paham kedaulatan
dengan kewajiban yang demikian, Negara, rakyat yakni pemerintahan dengan ciri
utamanya Pemerintah, bertanggungjawab kedaulatan di tangan rakyat17.
dan memastikan adanya perlindungan, Pemerintahan harus membuka
pemajuan, penegakan dan pemenuhan kesempatan kepada rakyat untuk turut
HAM. Upaya tersebut misalnya serta menyelenggarakan pemerintahan
memastikan bahwa lembaga-lembaga rakyat, yang diistilahkan sebagai
negara dalam melaksanakan demokrasi yaitu pemerintahan negara
kewajibannya, mengambil atau membuat yang berasal dari, oleh dan untuk rakyat,
kebijakan harus berdasarkan nilai-nilai termasuk Hak pilih bagi warga negara, hak
HAM, melakukan tindakan-tindakan mencalonkan dan hak untuk dicalonkan,
untuk pemenuhan HAM, dan juga hak untuk memilih maupun hak untuk
membentuk lembaga-lembaga khusus dipilih dalam penyelenggaraan Pemilihan
untuk memastikan penegakan HAM, Umum, merupakan salah hakyang sangat
misalnya Komnas HAM, Komnas fundamental dalam kehidupan negara
Perempuan, Komnas Perlindungan Anak dan demokrasi dan sekaligus sebagai bukti
Indonesia, dll. Pemerintah daerah juga adanya kedaulatan yang dimiliki rakyat
mempunyai fungsi15 dan eksistensinya dalam pemerintahan
Sebuah catatan yang perlu diingat suatu Negara.
tentang adanya kewajiban dan kebolehan
bagi negara menandatangan (negara pihak) 3. Perlindungan Hak Pilih Dalam
ICCPR. Kewajiban Negara pihak dalam Pemilu 2019
Pasal 2 ayat (1) ICCPR ditentukan bahwa
“Setiap negara pihak berusaha Deklarasi Universal HAM

15
Abiding, Zainal Jurnal Perlindungan ham Politik: Esai-Esai Pilihan . ELSAM, h. 17.
di Indonesia Elsam Indinesia, h. 13 17
Pasal 27 UUD 1945
16
Kasim, Ifdhal. (2001). Hak Sipil dan

80 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
khususnya Pasal 21 ayat (3). Hal ini negara bisa memilih mzupun di pilih dan
biasanya dengan merujuk kutipan dari negara wajib melundunginya selain itu
naskah tersebut, bahwa: “Kehendak rakyat kebijakan procedural hak asasi tidak boleh
harus menjadi dasar kekuasaan membatasi hak subtantif seseorang Pasal
pemerintah; kehendak ini harus 22 E UUD 1945 selalu disebutsebut. Di
dinyatakan dalam pemilihan umum yang sana dikatakan bahwa: “anggota Dewan
dilaksanakan secara berkala dan murni, Perwakilan Rakyat (DPR) dipilih melalui
dengan hak pilih yang bersifat umum dan pemilihan umum18”.
sederajat, dengan pemungutan suara Dari ketentuan ini, konstitusi tegas
secara rahasia ataupun dengan prosedur mengatakan warga negara bisa masuk ke
lain yang menjamin kebebasan dalam domain negara. Untuk itu, harus
memberikan suara,” dengan pengaturan diselenggarakan pemilu. Agar pemilu
itu, maka pemerintah diposisikan sebagai betul-betul memiliki legitimasi kuat ,
pelaksana kewajiban, yakni kewajiban selalu diingatkan amanat konstitusi untuk
untuk melindungi pelaksanaan hak politik menyelenggarakan pemilu dengan
warga negaranya dan menyelenggarakan kualifikasi ketat. Pemilu harus
pemilihan umum untuk memilih orang- dilaksanakan secara langsung, umum,
orang yang duduk dalam pemerintahan. bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Bagaimana sebuah lembaga Perubahan terhadap UUD 1945 telah
internasional dapat memunculkan mengatur bahwa Hak memberikan suara
kewajiban negara kita, dalam bagaimana atau memilih (right to vote) telah diakui
warga negaranya bisa memastikan dirinya sebagai hak dasar (basic right) yang
terjaring dalam skema pencatatan identitas dimiliki oleh setiap manusia, terlebih
dirinya Memang, dalam keperluan ini, sebagai warga negara yang dijamin secara
lembaga legislatif seperti DPR RI telah konstitusional oleh Negara. Ketentuan
menyediakan pengaturan berupa undang- tentang hak untuk memilih dan dipilih
undang dan pengaturan lainnya yang (termasuk di dalamnya hak untuk
memungkinkan terlaksananya penjaminan mencalonkan dan dicalonkan) memuat
hak warga negara baik dalam pencatatan prinsip kesetaraan bagi seluruh warga
identitasnya maupun dalam pelaksanaan negara, sehingga tidak dibenarkan
pemilunya.Namun ternyata ketersediaan adanya diskirminasi karena perbedaan
undang-undang maupun institusi suku, bahasa, budaya, agama dan
penyelenggara saja tidak cukup untuk keturunan. Ketentuan UUD 1945
menjelaskan bagaimana proses pewajiban mewajibkan negara untuk memenuhi
negara terhadap dirinya dirinya sendiri. segala bentuk hak asasi setiap warga
Telaah akan hal itu, kiranya akan negaranya dalam Pemilihan Umum
membantu menelaah bagaimana seluruh (Pemilu) secara langsung sebagai hak
warga negara dapat pilih aktif (memlih) dan hak pilih pasif
mempermasalahkannya termasuk (dipilih), yakni Pemilihan anggota
Penyelenggara Pemilu (dalam hal ini legislatif (Pileg) DPR dan DPD,
adalah Komisi Pemilihan Umum/KPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) dan
bila dalam penyelenggaraan pemilu, hak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di
pilih warga negara diabaikan. Indonesia, maupun pemilihan secara tidak
Sementara itu, penjaminan hak yang jelas- langsung dengan cara diwakili oleh para
jelas diminati adalah penjaminan hak wakil rakyat (DPR dan Presiden) dalam
untuk dipilih. Acuannya juga bersifat UUD 1945 pasca perubahan (hak pilih
normative, bahwa, dalam setiap pasif) untuk memilih hakim MK (Pasal 24
penyelenggaraan pemilu, setiap warga C ayat 3), hakim MA (Pasal 24 B ayat 1)

18
Pasal 22 E UUD 1945

81 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
dan Komisi Yudisial (KY) (Pasal 24 B oleh KPU sebagai penyelangarra pemilu
ayat 3). Dan berbagai Pasal tersebut sangat di Indonesia demi legitimasi mereka yang
terkait dengan hak untuk memiliih dan nantinya terpilih dalam hal ini,
dipilih dalam Pasal 27 ayat (1) Pasal diperlakukannya DPT sekedar sebagai
28, Pasal 28D ayat (3), Pasal 28E ayat (3) persoalan administrative melainkan
UUD 1945 pasca perubahan. persoaln hak dan kewajiban suaitu negara
Ketentuan lebih lanjut UUD 1945 dalam melindunginya, adalah kesalahan
pasca perubahan dalam Pasal 2 ayat (1) yang di satu sisi sangat latent namun, di
tentang anggota MPR terdiri dari anggota sisi lain juga fatal karena DPT menjadi
DPR dan DPD yang dipilih melalui kunci perlindungan hak pilih warga
pemilihan umum, Pasal 6A (1) tentang persoalan ‘kisruh DPT pemilu’, kisruh
pemilihan presiden, Pasal 18 ayat (3 ) DPT ini pangkal persoalnya sebenarnya
tentang pemilihan kepala daerah, Pasal 18 burukya system data kependudukan
ayat (4) tentang pemilihan anggota DPRD, khususnya terkait dengan data base
Pasal 19 ayat (1) tentang pemilihan kependudukan yang selelu setiaptahun
anggota DPR dan Pasal 22C (1) tentang diperbaiki.
pemilihan anggota DPD, diatur dalam UU
MD3, UU Pemerintahan Daerah, UU
Pemilihan Umum. Sedangkan ketentuan C. PENUTUP
lebih lanjut tentang pemilihan hakim MK
Persoalan perlindungan hak pilih ini
(Pasal 24 C ayat 3), hakim MA (Pasal 24
mesti menjadi perhatian khusus karena
B ayat 1) dan Komisi Yudisial (KY) (Pasal
UUD 1945 pasal 22,27,28 telah sangat
24 B ayat 3), diatur lebih lanjut dalam
jelas bagaimana perlindungan hak pilih
UU MK, UU MK dan UU KY. Sedangkan
maupun hak untuk meilih KPU sebagai
dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun
yang menjadi penagung jawab terhadap
1999 Tentang Hak Asasi Manusia diatur
perlindungan hak pilih warga negara
dalam Pasal 23 ayat (1) dan Pasal 43 ayat
maupun hak di pilih agar selalu
(1) yang menjadi dasar hukum bagi setiap
melindungi hak pilih mapun hak di pilih
warga negara Indonesia untuk memiliki
warga negaranya dengan cara aktif
kebebasan untuk ikut serta menentukan
mesosialisasikan persoalan hak pilih ini
wakil-wakil mereka, baik untuk duduk
kepada public dalam kaitan persoalan
dalam lembaga legislatif maupun
admistrative seringkali mejadi masalah
dijadikan sebagai pimpinan lembaga
yang selalu ada menjelang perhelatan
eksekutif yang dilakukan melalui
pemilihan umum hal ini menimbulkan
Pemilihan Umum. Hak pilih (secara
sesuatu masalah kelasik yang terus di coba
langsung atau tidak langsung, hak pilih
untuk di selesaikan namun hal ini tetap
aktif atau hak pilih pasif)) yang diatur
saja belum tuntas persoalan hak pilih ini
dalam berbagai peundang-undangan di
sangat penting kaitan nya dengan hak dan
Indonesia merupakan hak asasi manusia
kewajiban masyarakat maupun negara
yang dapat diimplementasikan sebagai
hak warga negara dalam Pemilihan yang
demokratis. Oleh karena itu pemilihan
ummum yang diikiuti setiap warga negara
DAFTAR PUSTAKA
harus dilaksanakan dengan jaminan
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil, tanpa ada diskriminasi, intervensi Budihardjo, Miriam. (1983). Dasar-Dasar
maupun intimidasi.19 Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia.
Jargon ini selalu disosialisasikan Bahagijo, Sugeng dan Asmara Nababan.
19
Jatmiko, Bayu D. “Hukum Menelisik 1945”. Jurnal Panorama Hukum, h. 241-242
Pengakuan Hak Politik Pasca Perubahan UUD

82 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9
(1999). Hak Asasi Manusi:
Tanggung Jawab Negara Peran
Institusi Nasional dan Masyarakat,
Jakarta: KOMNAS HAM.
Manan, Bagir. (2001). Perkembangan
Pemikiran dan Pengaturan Hak
Asasi Manusia di Indonesia,
Bandung: Alumni.
Soemantri, Sri. (2006). Prosedur dan
Sistem Perubahan Konstitusi,
Bandung: Alumni.

Lain-Lain
Affandi, Hernadi tanggung jawab negara
dalam melindunggi Ha katas Atas
Pendidikan Dalam UUD 1945.
Jurnal hukum Positum.
Hidayat, Eko. Perlindungan HAM dalam
Negara Hukum Indonesia, Jurnal
Raden Intan Lampung.
Jatmiko, Bayu D Menelisik Pengakuan
Hak Politik Pasca Perubahan UUD
1945, Jurnal Panorama Hukum.
Manan, Bagir dan Susi Dwi Harijanti.
(2016). Konstitusi Dan Hak Asasi
Manusia Jurnal Ilmu Hukum
Universitas Padjajaran Volume 3
Nomor 3.
https://nasional.republika.co.id sejumlah
masalah yang muncul menjelang
pemilu dan pilpres
http://ditjenpp.kemenkumham.go.idjudul
hak politik suatu negara sebuah
perbandingan konstitusi

83 | S A S I V o l . 2 5 N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 9

Anda mungkin juga menyukai