html
Mengapa petani harus berpartisipasi
Ada beberapa alasan mengapa petani dianjurkan berpartisipasi dalam keputusan-
keputusan yang berkaitan dengan program penyuluhan.
Mereka memilki informasi yang paling untuk merencenakan program yang berhasil, termasuk
tujuan, situasi, pengetahuan serta pengalaman mereka dengan teknologi dan penyuluhan,
serta struktur sosial masyerakat mereka.
Mereka akan termotivasi untuk bekerja sama dalam program penyuluhan jika ikut bertanggung
jawab di dalamnya.
Masyarakat yang demokrasi secara umum menerima bahwa rakyat yang terlihat berhak
berpartisipasi dalam keputusan mengenai tujuan yang ingin meraka capai.
Banyak permasalahan pembangunan pertanian, seperti pengendalian erosi tanah, perolehan
sistem usha tani yang berkelanjutan dan pengelolaan pendekatan komersial pada pertanian,
tidak mungkin lagi dipecahkan dengan pengambilan keptusan perorangan. Partisipasi
kelompok sasaran dalam keputusan kolektif sangat dibutuhkan.
Partisipasi memungkinkan perubahan-perubahan yang lebih besar dalam cara berpikir
manusia. Perubahan dalam pemikiran dan tindakan akan lebih sedikit erjadi dan perubahan-
perubahan ini tidak akan bertahan lamam jika mereka ikut bertanggung jawab.
3. Kapan menerapkan pendekatan partisipasi
Pada skala makro, Haywart tiba pada kesimpulan-kesimpulan serupa. Ia menyatakan
bahwa pendekatanyang agak bersifat otoriter dapat dijalankan pada situasi dimana teknologi
modern tersedia. Hal ini akan meningkatkan pendapatan peani dan pada saat yang bersamaan
membantu mencapai tujuan kebijakan pertanian pemerintah, membuat agen penyuluhan
mengerti situasi dan tujuan kelompok sasaran dengan cukup baik. Hal ini yang demikian
sering terjadi pada pengenalan varietas unggul untuk areal-areal irigasi seperti di banyak
Negara asia tempat varietas unggul semacam itu berhasil mencegah bencana kelaparan.
Pendekatan penyuluhan partisipasi tidak cuma mengubah hubungan antara agen
penyuluhan dan petani, tetapi juga memerlukan perubahan menyeluruh dalam kebudayaan
keseluruhan organisasi penyuluhan dan sering pula dalam bidang-bidang birokrasi
pemerintah lainnya. Semuanya ini tidak dapat dicapai dengan mengunakan gaya
kepemimpinan otoriter dalam organisasi penyuluhan karena agen penyuluhan desa akan
terbelah perhatiannya antara keinginan masyarakat desa dan kerugian yang dialami. Itulah
sebabnya pendekatan partisipasi lebih sering digunakan dalam organisasi-organisasi
penyuluhan swasta (LSM) dari pada penyuluhan-penyuluhan milik pemerintah.
1.3.Peranan Penyuluhan Pertanian
Petani mempunyai harapan dari cara agen penyuluhan membantunya, tetapi atas dari
agen penyuluhan itu juga mengaharapkan peranannya. Dengan demikian, posisi agen
penyuluhan berada ditengah-tengah dan akan mengalami kesulitan jika terjadi pertentangan
antara kedua kelompok ini. Kemungkinan hal ini terjadi jika :
Atasan agen penyuluhan mengaharapkan mereka untuk menerapkan program pembangunan
pertanian yang tidak sesuai dengan kepentingan petani, sekallipun merupakan kepentingan
nasional, misalnya peningkatan hasil tanaman ekspor;
Petani mengharapkan agen penyuluhan memberikan jasa pelayanan dan bukan pendidikan,
terutama jika peran penyuluh tidak dijelaskan kepada mereka;
Agen penyuluhan diharapkan bukan saja untuk melakukan penyuluhan, tetapi juga
melakukan peranan lain seperti menentukan kebijakan peraturan, atau mengawasi distribusi
kredit yang sebenarnya bertentangan dengan tugasnya sebagai penyuluh.
Beberapa studi menunjukan bahwa agen penyuluhan di Negara industri maju lebih
memperhatikan pendapat petani dari pada atasanya mengenai pekerjaan penyuluhan karena
mereka bekerja deangan petani setiap harinya. Merak bisa menyenangkan atasan maupun
petani, tetapi jika tidak memungkinkan maka keinginan petanilah yang memperoleh proeritas.
Agen penyuluhan di sebagian besar Negara sedang berkembang cenderung lebih
memperhatikan pendapat atasannya. Beberapa sebab perbedaan ini adalah :
Petani di Negara industri maju mempunyai status yang elbih tinggi di dalam masyarakatnya;
Kenyetaan bahwa banyak agen penyuluhan lebih suka menjadi petani, sedangkan banyak
petani di Negara berkembang lebih suka anak-anaknya menjadi pegawai negeri;
Struktur masyarakat yang tidak begitu hierarkis dibanyak Negara industri maju;
Ketakutan agen penyuluhan di Negara berkembang mengenai kehilangan pekerjaan atau
tidak mendapatkan kesempatan untuk naik pangkat yang akan menyulitkan mereka dalam
menghidupi keluarga.
2. Memenuhi peranan