Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMAISLAM

AGAMA SEBAGAI MORAL,ETIKA,DAN AHLAK

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

ANDI WIYANA : 114091719048

INDRA ADI KUSUMA : 11409719057

MIRANDA ANGRAINI : 11409719061

RENITA VITA TRIYANTI : 11409719068

YOGI FEBI PEBRIA .B.P : 11409719075

PEMBIMBING:M.NASRULLAH,S.Ag.,M.Ag

AKPER KESDAM VI / TANJUNGPURA

BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembahsan „Agama
Sebagai Sumber Moral, Etika dan Akhlak. Harapan kami ialah, semoga makalah ini dapat
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya dapat menciptakan
makalah yang lebih baik. Kami akui masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini
karena pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan, kritik maupun saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Surabaya, September 2018
Penyusun, i
DAFTAR ISI Kata
Pengantar............................................................................................................................i
Daftar
Isi ....................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................
C. Tujuan Penulisan...........................................................
D. Manfaat Penulisan.........................................................
BAB II Pembahasan................................................................
A. Definisi Agama Islam ..................................................
B. Konsep Moral, Etika dan Akhlak....................................................................................4
C. Karakteristik Etika Dalam Islam.....................................................................................5
D. Indikator Manusia Berakhlak...................................................................................... 5-6
E. Aktualisasi Akhlak Dalam Kehidupan........................................................................ 7-8
BAB
IIIPenutup .........................................................................................................................9
A. Simpulan .........................................................................................................................9
B. Saran .............................................................................................................................10

Ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu
dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi
nila-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang
ditempuh melalui pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat. Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti, dan moral
sebagai manifestasi dari pendidikan agama. Agama sebagai alat untuk membawa
kedamaian dan kepuasan jiwa dengan keyakinan tertentu. Agama menunjukkan bahwa
kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariat agama, itu hanya dapat
terlaksana dengan akhlak yang baik. Agama islam merupakan suatu agama yang
santun karena dalam islam menjunjung tinggi pentingnya etika moral dan akhlak. Moral
yang sempurna itu , jika dapat memahami agama islam tersebut. Sedangkan akhlak
merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, karena mencakup segala
tingkah laku, tabi‟at, dan karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam
hubungannya dengan Sang Khaliq atau sesama makhluk.Tanpa adanya moral dan
akhlak mulia manusia tidak dapat hidup dengan damai. Pada makalah ini, kami akan
membahas tentang pemahaman agama sebagai moral akhlak mulia dalam kehidupan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Konsep Moral, Etika dan Akhlak.
2. Karakteristik Etika Islam.
3. Indikator manusia berahklak.
4. Aktualisasi ahklak dalam kehidupan.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pentingnya agama dalam kehidupan.
2. Untuk mengetahui pengertian Moral, Etika dan Akhlak dalam Islam.
3. Untuk mengetahui agama sebagai sumber Moral.
4. Untuk memenuhi tugas yang dibebankan oleh bapak Faishal dosen
pembimbing mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
5. Memberi gambaran tentang etika, moral, dan akhlak.
D. MANFAAT PENULISAN
Dengan membaca semua rangkaian yang telah kami kerjakan dalam makalah ini,
kami dapat mengambil manfaatnya, antara lain :
1. Kita dapat memahami tentang agama Islam sebagai Moral, Etika dan
Akhlak.
2. Kita dapat mengetahui aktualisasi akhlak dalam kehidupan nyata
BAB II
PEMBAHASAN AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL, ETIKA DAN AKHLAK

A. DEFINISI AGAMA ISLAM


Agama Islam secara bahasa kata “Islam” berasal dari kata “sallama” yang
berarti selamat, dan bentuk mashdar dari kata “aslama” yang berarti taat, patuh,
tunduk dan berserah diri.Sedangkan secara istilah, Islam ialah tunduk, taat dan
patuh kepada perintah Allah SWT seperti yang telah diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul utusan-Nya serta menyerahkan diri
sepenuhnya hanya kepada Allah ta‟ala. Definisi Agama Islam menurut Nabi
Muhammad SAW dan para ulama :
 Pada suatu ketika Nabi Muhamad menjawab pertanyaan Umar r.a, tentang
apa itu Islam, dan beliau menjawab Islam itu adalah “Bahwa engkau
mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhamad itu utusan
Allah, Dan engkau mendirikan sholat, Dan mengeluarkan zakat, Berpuasa di
bulan Ramadhan, Dan engkau mengerjakan ibadah haji di Baitullah jika
engkau sanggup melakukannya“
 Umar Bin Khatab, Bahwasanya dalam Agama Islam terdapat 3 pokok yakni
Akidah, Syariat dan Ahklak.
 Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawaijiri, Mengatakan bahwa Islam
adalah sebuah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan
mengesakanNya dan melaksanakan syariat-syariat-Nya dengan penuh
keikhlasan.
 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, Beliau mengatakan Islam ialah
berserah diri kepada Allah SWT dengan cara mentauhidkan-Nya, Tunduk,
dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan-
perbuatan syirik dan para pelakunya.

PENGERTIAN AGAMA ISLAM SECARA UMUM


Secara umum yang dimaksud dengan agama Islam ialah agama yang
diridhoi Allah, yang paling benar dan sempurna serta agama yang membawa
rahmat bagi semesta alam. Islam merupakan wahyu Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhamad SAW sebagai Nabi terakhir pilihan-Nya. Didalamnya
terdapat aturan dan hukum yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman
hidup bagi seluruh umat agar selamat dan bahagia di dunia sampai akhirat.
B.KONSEP MORAL, ETIKA DAN AKHLAK
Secara substansial Moral, Etika, dan Akhlak memang sama, yakni ajaran
tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan alam dalam arti luas. Yang
membedakan satu dengan yang lainnya adalah ukuran kebaikan dan keburukan
itu sendiri.
A. KONSEP MORAL
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan
manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang
berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu
sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat
diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu
dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah
produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral
yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah
terbangun sejak lama.
B. KONSEP ETIKA
Etikaadalahajaran yang berbicaratentangbaik dan buruk dan yang
menjadiukuranbaik dan
buruknyaadalahakalkarenamemangetikaadalahbagiandarifilsafat.
Etikadimulaibilamanusiamerefleksikanunsur-
unsuretisdalampendapatpendapatspontankita.
Kebutuhanakanrefleksiituakankitarasakan, antara lain
karenapendapatetiskitatidakjarangberbedadenganpendapat orang lain.
Untukitulahdiperlukanetika, yaituuntukmencaritahuapa yang
seharusnyadilakukan oleh manusia.
C. KONSEP AKHLAK
Akhlak adalah ajaran yang membicarakan baik dan buruk, yang
menjadi ukuran nya adalah wahyu Allah yang bersifat universal. Menurut
Ibnu Miskawaih, akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong
nya untuk melakukan perbuatanperbuatan tanpa melalui pertimbangan
pikiran terlebih dahulu. Sedang kan menurut Al-Ghozali akhlak adalah
sesuatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang timbul akibat perbuatan-
perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran
C. KARAKTERISTIK ETIKA DALAM ISLAM
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu. Moral secara etimologis berarti adat kebiasaan,susila. Jadi
moral adalah perilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan yang oleh umum
diterima, meliputi kesatuan sosial/lingkungan tertentu. Sedangkan akhlak adalah ilmu
yang menentukan batas antara baik dan buruk tentang perkataan/perbuatan
manusia lahir dan batin. Didalam islam, etika yang diajarkan dalam islam berbeda
dengan etika filsafat. Etika Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik
dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan
buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Qur‟an dan al-Hadits yang
shohih.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan
pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun mereka berada.
4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang
luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya
memanusiakan manusia
D. INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK
Manusia berakhlak adalah manusia yang suci dan sehat hatinya, sedang
manusia tidak berakhlak (amoral) adalah manusia yang kotor dan sakit hatinya.
Namun sering kali manusia tidak sadar kalau hatinya sakit. Kalaupun dia sadar
tentang kesakitan hatinya, ia tidak berusaha untuk mengobatinya. Padahal penyakit
hati jauh lebih berbahaya ketimbang penyakit fisik. Seseorang yang sakit secara fisik
jika penyakitnya tidak dapat diobati dan disembuhkan ujungnya hanya kematian.
Kematian bukanlah akhir dari segala persoalan melainkan pintu yang semua orang
akan memasukinya. Tetapi penyakit hati jika tidak disembuhkan maka akan berakhir
dengan kecelakaan di alam keabadian. Indikator manusia berakhlak (Husn Al-
Khuluq), kata Al-Ghazali, adalah tertanamnya iman dalam hatinya. Sebaliknya
manusia yang tidak berakhlak (su’u al-khuluq) adalah manusia yang ada nifaq di
dalam hatinya. Nifaq artinya sikap mendua dalam Tuhan. Tidak ada kesesuaian
antara hati dan perbuatan. Iman bagaikan akar dari sebuah tumbuhan. Sebuah
pohon tidak akan tumbuh pada akar yang rusak dan kropos. Sebaliknya sebuah
pohon akan baik tumbuhnya bahkan berbuah jika akarnya baik. Amal akan
bermakna jika berpangkal pada iman, tetapi amal tidak membawa makna apa-apa
apabila tidak berpangkal pada iman. Demikian juga amal tidak bermakna apabila
amal tersebut berpangkal pada kemunafikan. Hati orang beriman itu bersih, di
dalamnya ada pelita yang bersinar dan hati orang kafir itu hitam dan malah terbalik.

Taat akan perintah Allah, juga tidak mengikuti keinginan syahwat dapat
mengkilaukan hati, sebaliknya melakukan dosa dan maksiat yang dapat
menghitamkan hati. Barang siapa melakukan dosa, hitamlah hatinya dan barang
siapa melakukan dosa tetapi menghapusnya dengan kebaikan, maka tidak akan
gelap hatinya hanya cahaya itu berkurang. Dengan mengutip beberapa ayat Al
Qur‟an dan Hadits, selanjutnya Al-Ghazali mengemukakan tanda-tanda manusia
beriman, diantaranya:
a) Manusia beriman adalah manusia yang khusu‟ dalam shalatnya
b) Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna (tidak ada faedahnya)
c) Selalu kembali kepada Allah
d) Mengabdi hanya kepada Allah
e) Selalu memuji dan mengagungkan Allah
f) Bergetar hatinya jika nama Allah disebut
g) Berjalan di muka bumi dengan tawadhu’ dan tidak sombong
h) Bersikap arif menghadapi orang-orang awam
i) Mencintai orang lain seperti ia mencintai dirinya sendiri
j) Menghormati tamu k. Menghargai dan menghormati tetangga
k) Berbicara selalu baik, santun dan penuh makna
l) Tidak banyak berbicara dan bersikap tenang.
m) Tidak menyakiti orang lain baik dengan sikap maupun perbuatan

Sufi yang lain mengungkapkan tanda-tanda manusia berakhlak,yakni :


Memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain,
banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi
banyak bekerja, penyabar, hatinya selalu bersama Allah, tenang, suka berterima
kasih, ridha terhadap ketentuan Allah , bijaksana, hati-hati dalam bertindak,
disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit
makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena Allah dan benci karena Allah.
Ketika Rasulullah ditanya tentang perbedaan mukmin dan munafik,
Rasulullah menjawab, orang mukmin keseriusannya dalam shalat, puasa dan ibadah
sedangkan orang munafik kesungguhannya dalam makan minum layaknya hewan.
Hatim al-„Asam seorang ulama tabi‟in menambahkan, bahwa indikator mukmin
adalah manusia yang sibuk dengan berfikir dan hikmah, sementara munafik sibuk
dengan obsesi dan panjang angan-angan, orang mukmin putus harapan terhadap
manusia kecuali pada Allah. Sebaliknya orang munafik banyak berharap kepada
sesama manusia dan bukan kepada Allah. Mukmin merasa aman dari segala
sesuatu kecuali dari Allah, munafik merasa takut oleh segala sesuatu kecuali oleh
Allah. Mukmin berani mengorbankan hartanya demi agamanya sedangkan munafik
berani mengorbankan agamanya demi hartanya. Mukmin menangis dan berbuat
baik, munafik berbuat jahat dan tertawa terbahak-bahak. Mukmin senang
berkhalawat (bersemedi) sedang munafik senang keramaian. Mukmin menanam dan
menjaga agar tidak terjadi kerusakan, munafik menuai dan mengharap keuntungan.
Mukmin memerintah dan melarang (amar ma’ruf nahi munkar) untuk kekuasaan,
maka kerusakannlah yang terjadi. Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup,
maka manusia berakhlak adalah manusia yang menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama makhluk dan alam
dalam arti luas.
D. AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh
ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Dan akhlak seharusnya
diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.
1. Akhlak terhadap Allah
A. Mentauhidkan Allah
Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan
Allah dan Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak
ada sekutu bagiNya
B.Banyak Berzdikir pada Allah
Dzikir artinya mengingat Allah di antaranya dengan menyebut dan memuji
nama Allah. Dzikir adalah satu kewajiban. Dengan berdzikir hati menjadi
tenteram.
C.Berdo’a kepada Allah SWT.
Berdo‟a adalah inti dari ibadah. Orang-orang yang tidak mau berdo‟a
adalah orang-orang yang sombong karena tidak mau mengakui kelemahan
dirinya di hadapan Allah SWT.
E. Bertawakal Hanya Pada Allah
Tawakal kepada Allah SWT merupakan gambaran sikap sabar dan
kerja keras yang sungguh-sungguh dalam pelaksanaanya yang di harapkan
gagal dari harapan semestinya,sehingga ia akan mampu menerima dengan
lapang dada tanpa ada penyesalan.

2. Akhlak terhadap Rasulullah


A. Mengikuti atau menjalankan sunnah Rosul
Mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah
menjalani Hidupnya atau garis-garis perjuangan / tradisi yang dilaksanakan
oleh Rasulullah. Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam Islam,
setelah Al-Quran.
B. Bersholawat kepada Rosul
Mengucapkan puji-pujian kepada Rosulullah S.A.W . Sesungguhnya
Tuhan beserta para malaikatnya semua memberikan Sholawat kepada Nabi
(dari Allah berarti memberi rakhmat, dan dari malaikat berarti memohonkan
ampunan). Hai orang-orang beriman, ucapkanlah Sholawat kepadanya

(AQ Al Ahzab : 56) ُ ‫مىا تَ ْسلِي ًما ِّ ْي ِه َو َسل ُّىا َعل َ َم ُنىا َصل ِذي َه آ َّ ُّي َها ال َ ِ ِّۚي َيا أ ُّى َن َعلَى ال َّنب‬
َّ
ِ ‫لالَ َو َ َم‬ab ََّ ‫ي َصل َّن‬
‫لئ ِ إ‬ ُ ‫“ َك َت ُه‬
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya”.
3. Akhlak Terhadap diri sendiri
A. Sikap sabar
Sabar adalah menahan amarah dan nafsu yang pada dasarnya
bersifat negative. Kemudian manusia harus sabar dalam menghadapi
segala cobaan.
B.Sikap Syukur.
Dalam keseharian, kadang atau bahkan sering kali kita lupa untuk
ber-Syukur, atau mensyukuri segala nikmat Allah yang telah diberikan
kepada kita, ada 3 (tiga) cara yang mudah untuk men-syukuri nikmat Allah
yaitu bersyukur dengan hati yang tulus, mensyukuri dengan lisan yang
dilakukan dengan memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah, dan
bersyukur dengan perbuatan yang dilakukan dengan menggunakan Nikmat
dan Rahmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya.
4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
A. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan
Membina persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh
semua agama, termasuk agama Islam. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya
kalau semua elemen membangun ukhuwwah dalam komunitasnya. Apabila
ada kelompok tertentu dengan mengatas-namakan agama tetapi enggan
memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan maka perlu dipertanyakan
kembali komitmen keagamaannya.
B.Ta’awun atau saling tolong menolong
Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban setiap Muslim. Sudah
semestinya konsep tolong-menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup
yang sempit. Tolongmenolong menjadi sebuah keharusan karena apapun
yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Tidak ada
manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan
pertolongan dari yang lain.
C. Suka memaafkan kesalahan orang lain
Islam mengajar umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan
kesalahan orang lain tanpa menunggu permohonan maaf daripada orang yang
berbuat salah kepadanya. Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap
kesalahan orang lain tanpa ada sedikit pun rasa benci dan dendam di hati. Sifat
pemaaf adalah salah satu perwujudan daripada ketakwaan kepada Allah.
D. Menepati Janji
Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Menepati janji
adalah bagian dari iman. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda
kemunafikan.
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus
diperhatikan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus
dihilangkan, karena merupakan faktor yang sangat penting dalam
membentuk karakter manusia berakhlak. Al-Ghozali menjelaskan bahwa
mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
1. Akhlak merupakan anugerah dan Rahmat Allah, yakni orang memiliki
akhlak baik secara alamiah (bi-althabi;ah wa al-fitroh). Sesuatu yang
diberikan Allah kepada seseorang sejak ia dilahirkan.
2. Mujahadah, Selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan
tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika
adalah bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang
ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak
dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap
hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang
ukurannya adalah wahyu tuhan Dari satu segi akhlak adalah buah dari
tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam
hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.” Indikator manusia berakhlak
(husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Aktualisasi akhlak adalah
bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang
dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap
tingkah laku seharihari. Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, dan
sesama manusia.
B. SARAN
Kami sangat mengharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini,
baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan
akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://ichsanwebblog.wordpress.com/2014/11/20/makalah-
pendidikan-agama-islametika-moral-dan-akhlak/  Mahasiswa Unusa

http://www.sepengetahuan.com/2016/10/pengertian-agama-islam-secara-

umum.html  https://ichsanwebblog.wordpress.com/2014/11/20/makalah-
pendidikan-agama-islametika-moral-dan-akhlak/

https://www.slideshare.net/dwioktalidiasari/makalah-pendidikan-agama-
islametikamoral-dan-akhlak

https://widnaro.wordpress.com/2013/09/13/pendidikan-agama-konsep-
etika-moraldan-akhlak/

https://www.scribd.com/doc/313216350/Konsep-Etika-Moral-Dan-Akhlak
https://tafsirq.com/33-al-ahzab/ayat-56

Anda mungkin juga menyukai