Anda di halaman 1dari 8

Outline Jurnal

1. Pengembangan Modul Pembelajaran Sistem Reproduksi Berazaskan Al-qur’an/ Hadis Untuk


Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik
Pendahuluan
Paragraf berisi tentang Kalimat Utama
1. Harapan dari tujuan Pendidikan tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas peserta didik pada
pendidikan aspek kognitif, namun membentuk peserta didik menjadi insan madani yang
memiliki karakter positif
2. Proses pembelajaran Pembelajaran selama ini memisahkan materi umum dengan ilmu agama,
disekolah sehingga terjadi dikotomi ilmu dalam pemahaman peserta didik. pendidikan
menuntut peserta didik belajar mandiri dan berkelompok, menyelaraskan
kepentingan dunia dan akirat. Modul dapat mewujudkan dikotomi menjadi
selaras dengan penyusunan bahan ajar yang berbasisi islami.
3. Manfaat modul Modul dapat memfasilitasi peserta didik belajar mandiri dan mengenal
penciptaannya melalui sains. Modul merupakan sumber belajar yang melatih
siswa belajar mandiri dan sistematis untuk mencapai tujuan belajar
4.Pemunculan Observasi dan wawancara terhadap guru IPA di SMPN 1 Labuhanhaji dan
permasalahan SMPN 1 Labuhanhaji Barat Aceh Selatan diketahui sumber belajar
penelitian khususnya mata pelajaran IPA disekolah sangat terbatas terutama yang
menyelaraskan pengetahuan umum dan agama. Guru belum pernah
menggunakan modul sebagai sumber belajar. Sehingga peserta didik tidak
dapat belajar secara maksimal terutama pada mata pelajaran IPA
5. Permasalahan Data hasil kelulusan UN tiga tahun terakhir untuk sistem reproduksi
menunjukan skor yang fruktuatif setiap tahun.
6. Keterkaitan materi Relevasi antara Al-Qur’an dan hadist dengan perkembangan ilmu
pembelajaran terhadap pengetahuan diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar yang
Al-qur’an berdampak pada peningkatan hasil belajar.
Metode
Jenis Penelitian Research and Development (R&D)
Model Pengembang Pengembangan oleh Borg dan Gall dengan 10 tahapan
Variabel bebas Modul berazaskan Al-qur’an dan Hadis
Variabel Terikat Hasil dan Motivasi Belajar
Desain Penelitian Countrol group disaign
Data
Instrumen Lembaran angket motivasi dan soal tes pretest dan posttest
Analisis Data Indeks Gain, uji normalitas dan homogenitas dan uji t
Pengambilan sampel Teknik random
Instrumen Lembar penilaian motivasi dan soal tes
Hasil dan Pembahasan
Peneliti meminta peserta didik mencari ayat Al-Quran yang menegaskan manusia diciptakan Allah
dalam sebaik-baik bentuk. Dan dalam surat At-tin ayat 4 menjawab kenapa laki-laki dan perempuan
memiliki susunan organ reproduksi yan berbeda.
Peserta didik mampu menghubungkan materi dengan penjelasan Al-Quran dan hadist. Peneliti
memberi penguatan dengan menyampaikan pesan moral bahwa apapun yang diperintahkan Allah SWT
kepada hambanya.
Perhitungan nilai N-Gain kedua kelas menunjukan kategori yang berbeda. kelas eksperimen memiliki
nilai N-Gain dengan kriteria tinggi, sementar kelas kontrol memiliki milai N-Gain dengan kriteria
rendah
Peserta didik yang diberikan modul pembelajaran sistem reproduksi yang terintegrasi dengan nilai-nilai
islam mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik yang berpengaruh peningkatan hasil
belajar
Menyatakan modul IPA di integrasikan ayat-ayat Al-qur’an di dalamnya mampu meningkatan
keefktifan dan kemenarinya yang tiggi bagi peserta didik sehingga berpengaruh baik terhadap hasil
belajar
Kesimpulan
Modul berazaskan Al-qur’an dan hadis mampu meningkatkan motivasi belajar dan dampak positif bagi
belajar pesertadidik
Sintesis
1. Tugas seorang guru bukan hanya mencerdaskana secara kognitif saja, melainkan menciptaan
generasi menjadi insan madani yang memiliki karakter positif.
2. Modul yang terintegrasi keislaman dapat membentuk peserta didik yang memiliki insan madani yang
memiliki karakter positif.
3. Materi reproduksi sangat dekat kaitannya dengan islam, dimana pada materi reproduksi mempelajari
proses penciptaan manusia.
2. Pengaruh Penerapan Metode Think Pair Share dan Group Investigation terhadap Keterampilan Bepikir
Kritis Siswa

Pendahuluan
Paragraf berisi tentang Kalimat Utama
1. Rendahnya tingkat Salah satu permasalahan yang sedang dihadapai dalam dunia pendidikan
kemampuan berpikir khususnya di sekolah lanjutan tingkat atas adalah rendahnya tingkat
kritis siswa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi.
2. Berpikir kritis Berpikir kritis adalah Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang
baik cenderung mampu menyelesaikan soal-soal pada level tingkat tinggi
3. Solusi dari Dalam proses pembelajaran sebaiknya tidak hanya didominasi oleh guru saja
permasalahan tetapi siswa harus aktif dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif yang memiliki pandangan teori belajar
kontruksivisme
4.Tipe Model Ada banyak tipe atau jenis model pembelajaran kooperatif antara lain yaitu
Pembelajaran metode think-pair-share dan Group investigasion.
Kooperatif Learning
5. keterampilan Ada enam keterampilan berpikir kritis
berpikir kritis Interpretasi
Analisis
Inferensi
Evakuasi
Eksplanadi dan
Regulasi diri
6. metode think-pair- Merupakan pembelajaran dimana siswa berpikir tentang tanggapan mereka
share terhadap masalah yang telah diberikan oleh guru kemudian mendiskusikan
solusinya bersama pasangan dan membagikan solusi tersebut didepan kelas.
Langkah-langkahna adalah 1. Thinking (berpikir). 2. Pairing (berpasangan).
3. Sharing (berbagi)
7. metode Group Langkah-langkah pembelajaran Group investigasion yaitu:
investigasion 1. Mengidentifikasi topik danmengorganisasikan siswa ke dalam kelompok
2. Merencanakan tugas-tugas belajar
3. Melaksanakan investigasi
4. Menyiapkan laporan akhir
5. Mempresentasikan laporan akhir
6. Evaluasi
Metode
Jenis Penelitian Quasi Eksperimental
Variabel bebas Metode TPS dan Group Investigasi
Variabel Terikat Kemampuan berpikir kritis
Desain Penelitian Pretest, Posttest
Analisis Data Indeks Gain
Pengambilan sampel Teknik tidak random
Instrumen Lembar soal tes pilihan ganda sejumlah 27 soal
Hasil dan Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen 1 yakni menggunakan
Pembahasan model pembelajaran kooperatif metode Think-Pair-Share (TPS) dengan nilai
sig. (2-tailed) 0,000 lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai alpha 0,05
(0,000 < 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa H 0 ditolak dan H1 diterima.
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif metode Think-Pair-Share (TPS).
Karena dengan model pembelajaran kooperatif metode Think-Pair-Share
(TPS) memberikan kesempatan agar para siswa lebih aktif berpartisipasi dan
berinteraksi dengan siswa lainnya dalam proses pembelajaran sehingga dapat
membantu meningatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen II yakni menggunakan
model pembelajaran kooperatif metode Group Investigasion dengan nilai sig.
(2-tailed) 0,000 lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai alpha 0,05
(0,000 < 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa H 0 ditolak dan H1 diterima.
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif metode Group Investigasion.
Karena dalam pembelajaran Group Investigasion terdapat asesment yang
diarahkan untuk mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampilan berpikir
siswa dan berpikir krtitis.
tipe atau jenis model pembelajaran kooperatif metode think-pair-share lebih
tinggi dibandingkan menggunakan metode Group investigasion dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan
sesudah pembelajaran dengan penerapan metode think-pair-share
2. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan
sesudah pembelajaran dengan penerapan metode Group investigasion
3. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara
kelas pembelajaran metode think-pair-share dengan metode Group
investigasion.

Sintesis
1. Model pembelajaran think-pair-share dan Group investigasion diyakini berpotensi memberdayakan
kemampuan berpikir kritis siswa.
2. Model pembelajaran kooperatif metode think-pair-share lebih tinggi dibandingkan menggunakan
metode Group investigasion dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
3. Pengembangan Modul Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia yang berintegrasikan Nilai-nilai Islam
terhadap Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 11 Banda Aceh

Pendahuluan
Paragraf berisi tentang Kalimat Utama
1. Cakupan materi Materi-materi seperti norma-norma agama, nilai-nilai keluarga dan
reproduksi dapat masyarakat dianggap merupakan materi yang bisa melengkapi materi sistem
ditambahkan dengan reproduksi di sekolah.
materi non biologi
2. Modul Modul adalah bahan ajar tertulis yang berisi konsep-konsep penting dari
suatu materi pembelajaran
3. hakikat pendidikan Menurut Ibrahim, hakikat pendidikan pendidikan islam adalah suatu sistem
islam pendidikan yang memungikinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupan
sesuai dengan cita-cita Islam sehingga ia dengan mudah membentuk
hidupnya sesuai dengan ajaran islam.
4. undang-undang Undang-undang sistem pendidikan Nasional RI No. 20 tahun 2003 pasal 339,
yang mengisyaratkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia mengarahkan
warganya kepada kehidupan yang beragama.
5. minimnya nilai-nilai Panduan Integrasi Nilai-nilai Islam pada proses pembelajaran di sekolah
Islam dalam baikmodel, metode, ataupun pendekatan pembelajaran masih minim, dirasa
pembelajaran perlu untuk mengintegrasikan kembali seluruh materi pelajaran sekolah
dengan muatan-muatan nilai yang Islam.
6. Integrasi Pentingnya integrasi pendidikan nilai tersebut menjadi satu kerangka
memperkuat tujuan normatif dalam merumuskan tujuan pendidikan.
pendidikan
7. inti dari suatu Selain dikarenakan konsep sistem reproduksi manusia yang sulit, rendahnya
permasalahan dari hasil belajar siswa, masih tabunya pembahasan materi sistem reproduksi ini
materi sistem diduga juga disebabkan karena kurangnya keaktifan siswa dalam
reproduksi mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri.
Metode
Populasi Seluruh siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 11 Banda Aceh tahun pelajaran
2013/2014
Metode Research and Development (R&D)
Variabel bebas Modul
Variabel Terikat Berpikir kritis
Desain Penelitian Pretest, Posttest countrol group design
Analisis Data Deskriptif kemudian ditabulasi
Pengambilan sampel Purposive sampling
Hasil dan Berdasarkan hasil pretest dan postest menunjukan bahwa nilai F hitung < Ftabel
Pembahasan pada taraf signifikan 5% bahwa sampel yang diambill dalam penelitian ini
bersifat homogen.
Adanya perbedaan dari nilai rata-rata pretest dan postest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dan perbedaan hasil pemahaman konsep siswa
pada kedua kelas dapat dibuktikan menggunakan uji t dengan asumsi terima
Ho jika thitung ≤ ttabel dan terima Ha jika thitung ¿ ttabel pada taraf signifikan (α =
0,05) dan dk (n1+ n2 – 2). Hal ini membuktikan bahwa pemahaman siswa
terhadap nilai-nilai Islam sudah terlihat.
Hasil berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dengan menggunkan modul
lebih tinggi dibandingkan berpikir kritis siswa sebelum diberikan modul.
Kesimpulan Adanya perbedaan berpikir kritis siswa yang diberikan modul dengan yang
tidak diberikan modul pembelajaran konsep sistem reproduksi manusia yang
diintegrasikan nilai-nilai Islam.
Sintesis
Modul terintegrasi nilai-nilai Islam dapat meningkatkan berpikir kritis peserta didik
Sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dalam materi reproduksi
PENGARUH MODUL BIOLOGI TERINTEGRASI NILAI ISLAM SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA MENJAGA KESEHATAN
REPRODUKSI
Pendahuluan
Paragraf berisi tentang Kalimat Utama
1. tujuan pendidikan di Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat
Indonesia tidak hanya (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
mengembangkan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
potensi dan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
mencerdaskan saja dengan undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
tetapi juga membentuk
Nasional.
manusia yang
(http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/pma_912_13.pdf). H.M.HamdarArraiyyah, Keilmuan
berkarakter agamis di Madrasah,2019,diakses(http://balitbangdiklat.kemenag.go.id/posting/read/2869
MELETAKKAN-DASAR-INTEGRASI-KEILMUAN-DI-MADRASAH).
2. kompetensi lulusan Kementerian Agama Republik Indonesia menyusun kompetensi lulusan
madrasah aliyah madrasah aliyah berdasarkan dimensi sikap, pengetahuam dan keterampilan.
3. Bahan yang Guru membutuhkan bahan ajar Biologi yang di dalamnya sudah terintegrasi
dibutuhkan dalam dengan nilai Islam untuk memudahkan mengajar nilai keislaman dan nilai
pembelajaran Biologi kepada siswa
4. Materi ajar Biologi Materi ajar Biologi khususnya untuk siswa SMA/MA memiliki berbagai
macam bentuk interaksi. Interaksi yang terjadi di dalam diri sendiri, interaksi
antara diri dengan makhluk hidup lain dan interaksi antara diri dengan
lingkungan.
5. Materi sistem Materi sistem reproduksi tidak hanya memuat materi tentang anatomi dan
reproduksi fisiologi alat reproduksi namun juga berisikan materi terkait pengetahuan
kesehatan reproduksi. Materi sistem reproduksi merupakan materi yang
penting diketahui oleh remaja. Berdasarkan kepada banyaknya
penyimpangan seksual yang dilakukan oleh remaja disebabkan oleh
kurangnya tanggung jawab seorang remaja terhadap kesehatan
reproduksinya.
6. peranan modul Keberadaan modul pembelajaran ini dikembangkan agar nilai – nilai agama
terintegrasi dengan mata pelajaran IPA sebagaimana amanat kurikulum yang
berlaku. Modul reproduksi manusia berintegrasi keislaman diharapkan dapat
menambah pengetahuan siswa terkait kesehatan reproduksi dan
menumbuhkan sikap menjaga kesehatan reproduksi.
Metode
Metode Quasi Eksperimental
Populasi Peserta didik kelas XI MAN 1 Tangerang Selatan
Variabel bebas Modul Biologi Terintegrasi Nilai Islam
Variabel Terikat Pengetahuan peserta didik terkait kesehatan reproduksi dan sikap peserta
didik dalam menjaga kesehatan reproduksi
Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Analisis Data Indeks Gain
Pengambilan sampel nonprobability sampling dengan teknik penentuannya menggunakan
sampling purposive.
Instrumen
Instrumen non tes yang digunakan berupa angket untuk mengukur sikap
peserta didik dalam menjaga kesehatan reproduksi dan Instrumen tes terdiri
atas 25 soal
Hasil dan Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen 1 yakni menggunakan
Pembahasan model pembelajaran kooperatif metode Think-Pair-Share (TPS) dengan nilai
sig. (2-tailed) 0,000 lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai alpha 0,05
(0,000 < 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa H 0 ditolak dan H1 diterima.
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif metode Think-Pair-Share (TPS).
Karena dengan model pembelajaran kooperatif metode Think-Pair-Share
(TPS) memberikan kesempatan agar para siswa lebih aktif berpartisipasi dan
berinteraksi dengan siswa lainnya dalam proses pembelajaran sehingga dapat
membantu meningatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen II yakni menggunakan
model pembelajaran kooperatif metode Group Investigasion dengan nilai sig.
(2-tailed) 0,000 lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai alpha 0,05
(0,000 < 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa H 0 ditolak dan H1 diterima.
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif metode Group Investigasion.
Karena dalam pembelajaran Group Investigasion terdapat asesment yang
diarahkan untuk mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampilan berpikir
siswa dan berpikir krtitis.
tipe atau jenis model pembelajaran kooperatif metode think-pair-share lebih
tinggi dibandingkan menggunakan metode Group investigasion dalam
mningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kesimpulan 1. Modul Biologi Terintegrasi Nilai Islam berpengaruh terhadap
pengetahuan kesehatan reproduksi peserta didik.
2. Materi ajar yang berintegrasikan nilai islam mampu menumbuhkan sikap
positif peserta didik dalam menjaga kesehatan reproduksinya Terdapat
Presentase pengetahuan pada siswa yang menggunakan Modul Biologi
3. Terintegrasi Nilai Islam Sistem Reproduksi Manusia mengalami
peningkatan sebesar 51,36% sedangkan pada aspek sikap mengalami
peningkatan sebesar 3,2%.
4. Pengembangan Modul Biologi Yang Terintegrasi Nilai-Nilai Keislaman untuk Meningkatkan
Pemahaman dan Kesadaran Peserta Didik Pada Materi Pokok Keanekaragaman Hayati SMA Kelas x
Pendahuluan
Paragraf berisi tentang Kalimat Utama
1.bahan ajar merupakan Bahan ajar merupakan kebutuhan pokok bagi peserta didik karena dengan
salah satu cara agar bahan ajar dapat memperkuat motivasi peserta didik untu belajar.
pembelajaran mampu
mempengaruhi
aktivitas belajar
2. Modul Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matapelajaran
3. hakikat pendidikan Menurut Ibrahim, hakikat pendidikan pendidikan islam adalah suatu sistem
islam pendidikan yang memungikinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupan
sesuai dengan cita-cita Islam sehingga ia dengan mudah membentuk
hidupnya sesuai dengan ajaran islam.
4. undang-undang Undang-undang sistem pendidikan Nasional RI No. 20 tahun 2003 pasal 339,
yang mengisyaratkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia mengarahkan
warganya kepada kehidupan yang beragama.
5. minimnya nilai-nilai Panduan Integrasi Nilai-nilai Islam pada proses pembelajaran di sekolah
Islam dalam baikmodel, metode, ataupun pendekatan pembelajaran masih minim, dirasa
pembelajaran perlu untuk mengintegrasikan kembali seluruh materi pelajaran sekolah
dengan muatan-muatan nilai yang Islam.
6. Integrasi Pentingnya integrasi pendidikan nilai tersebut menjadi satu kerangka
memperkuat tujuan normatif dalam merumuskan tujuan pendidikan.
pendidikan
7. inti dari suatu Selain dikarenakan konsep sistem reproduksi manusia yang sulit, rendahnya
permasalahan dari hasil belajar siswa, masih tabunya pembahasan materi sistem reproduksi ini
materi sistem diduga juga disebabkan karena kurangnya keaktifan siswa dalam
reproduksi mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri.
Metode
Populasi Seluruh siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 11 Banda Aceh tahun pelajaran
2013/2014
Metode Research and Development (R&D)
Variabel bebas Modul
Variabel Terikat Berpikir kritis
Desain Penelitian Pretest, Posttest countrol group design
Analisis Data Deskriptif kemudian ditabulasi
Pengambilan sampel Purposive sampling
Hasil dan Berdasarkan hasil pretest dan postest menunjukan bahwa nilai F hitung < Ftabel
Pembahasan pada taraf signifikan 5% bahwa sampel yang diambill dalam penelitian ini
bersifat homogen.
Adanya perbedaan dari nilai rata-rata pretest dan postest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dan perbedaan hasil pemahaman konsep siswa
pada kedua kelas dapat dibuktikan menggunakan uji t dengan asumsi terima
Ho jika thitung ≤ ttabel dan terima Ha jika thitung ¿ ttabel pada taraf signifikan (α =
0,05) dan dk (n1+ n2 – 2). Hal ini membuktikan bahwa pemahaman siswa
terhadap nilai-nilai Islam sudah terlihat.
Hasil berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dengan menggunkan modul
lebih tinggi dibandingkan berpikir kritis siswa sebelum diberikan modul.
Kesimpulan Adanya perbedaan berpikir kritis siswa yang diberikan modul dengan yang
tidak diberikan modul pembelajaran konsep sistem reproduksi manusia yang
diintegrasikan nilai-nilai Islam.

Anda mungkin juga menyukai