Anda di halaman 1dari 6

HHD DECOMP

Ny. C, 70 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam pada tanggal 5 Januari 2020. Pasien
mengeluh batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu. Batuk lebih sering terjadi ketika malam hari
dan mereda pada pagi dan siang hari. Menurut penuturan keluarga, sebelum dibawa ke rumah
sakit klien tidak batuk, namun merasa sesak lalu di bawa ke IGD RS dr. Hasan Sadikin. Klien
juga mengeluh lemas sehingga kesulitan untuk bergerak atau beraktivitas. Keluarga klien
juga mengeluh khawatir akan kondisi klien saat ini karena kondisi saat ini merupakan kondisi
terparah, biasanya hanya darah tinggi biasa lalu meminum obat sesuai anjuran dokter terdekat
dan kembali sehat. Klien dan keluarga pun baru tahu bahwa klien memiliki DM ketika masuk
RS.
Keluarga mengatakan klien telah memiliki penyakit hipertensi kurang lebih dari 10
tahun yang lalu, dan rutin untuk meminum obat 1x/hari dan kontrol setiap bulan. Menurut
penuturan keluarga klien sangat suka mengkonsumsi ikan asin sejak dahulu dan setelah
didiagnosa hipertensi pun klien tidak mengurangi konsumsi ikan asin tersebut yang mana bisa
saja menjadi penyebab klien mengalami hipertensi. Klien mengatakan tidak mengetahui
mengenai riwayat penyakit menurun orang tuanya seperti hipertensi atau DM karena tidak di
cek.
Klien merasa terganggu dengan kondisi yang dialaminya saat ini. Klien merasa
terganggu karena tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti bersosialisasi dengan
tetangga dan berkumpul bersama suami dan keluarga. Klien tidak merasa malu terhadap
penyakit yang diderita namun merasa tidak enak karena merepotkan anak-anaknya. Klien
mengatakan kondisi beribadahnya terganggu dan tidak seperti biasanya karena klien kesulitan
untuk bangun dari tempat tidur, namun klien mengatakan sesekali berdzikir.
Riwayat ADL:
Kebutuhan Dasar Sebelum sakit Setelah Sakit/Di RS
Pola Nutrisi dan Cairan
Makan
Jenis Makanan Nasi, lauk, sayur Bubur sumsum dan telur
Frekuensi 3x/hari 3x/hari
Jumlah porsi 1-2 porsi 1porsi
Alergi - -
Minum
Jenis Minuman Air putih, teh, kopi Air putih, teh
Frekuensi 6-8 kali 8-10 kali sedikit-sedikit
Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Jumlah Tidak terkaji ±1600ml
BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Konsistensi padat lembek
Pola Istirahat Tidur
Siang
Kualitas Nyenyak Nyenyak
Kuantitas 1 jam 1 jam
Malam
Kualitas Nyenyak Sering terbangun
Kuantitas 6-8 jam 8 jam
Personal Hygiene
Kebersihan kulit klien mandi 2x/hari Klien mandi 1x/hari
menggunakan waslap
Kebersihan mulut Klien menggosok gigi Klien terakhir menggosok
2x/hari gigi 1 hari SMRS
Kebersihan rambut Klien keramas 2 hari Klien terakhir keramas 2
sekali SMRS
Kebersihan kuku Kuku pendek Pendek dan bersih
Mobilisasi
Mobilisasi Aktivitas sehari-hari klien melakukan aktivitasnya
dilakukan mandiri dengan bantuan

Pengkajian KARTZ Index didapatkan skor 1, skrining nutrisi dengan skor 4, risiko
jatuh dengan skor 30, skala braden dengan skor16.
Keadaan pasien composmentis, Tekanan Darah 130/70 mmHg, HR 63 x/ menit, RR
28 x/ menit, Suhu 35,8 °C. BB sebelum sakit 53 kg, BB setelah sakit 50 kg, TB 150 cm.
Konjungtiva anemis, suara jantung S1 diikuti S2, terdapat gangguan irama jantung, perkusi
dullness di ICS II-ICS 5, CRT < 2 detik. terdapat penggunaan otot bantu nafas, suara paru
ronkhi di lapang paru sebelah kiri. Bising usus 8x/menit. Terdapat pitting edema derajat I di
ekstremitas atas kanan dan kiri, kekuatan otot ektrimitas atas 4, ekstrimitas bawah 3.

Pemeriksaan laboratorium (13 Januari


2020)
Pemeriksaan Hasil Monosit 4
Heamtologi 14 parameter Kimia klinik
Hemoglobin 16,7 Kolesterol total 152
Hematokrit 51,2 Kolesterol HDL 60
Eritrosit 5,69 Kolesterol LDL 76
Leukosit 18,51 Trigliserida 63
Trombosit 165 CRP kuantitatif 1,61
Index Eritrosit Protein total 5,9
MCV 90,0 Albumin 2,59
MCH 29,3 Globulin 3,3
MCHC 32,6 Kreatinin 0,83
Hitung jenis leukosit Ureum 73,0
Basofil 0 Glukosa darah 35
Eosinofil 0 sewaktu
Batang 0 Natrium 142
Segmen 90 Kalium 3,1
Limfosit 6 Kalsium Ion 3,85
Magnesium 1,9
Rasio 0,78 albumin/globulin

Terapi:
Nama obat Dosis Jalur pemberian
Furosemide 2 x 40 mg Per oral
Aspilet 1 x 8 mg Per oral
Telmisartan 1 x 80 mg Per oral
N acetyl obsteine 3 x 200 mg Per oral
Digoxin 0,125 1x1 Per oral
Spironolactone 1 x 50 mg Per oral
Drip Dextrose 10% 500 ml/8 jam IV
NaCl 0,9% 500 ml/8 jam IV
DM

Seorang perempuan 58 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri dan
berbau pada kaki sebelah kiri. Pasien mengatakan kurang lebih 1 bulan yang lalu kakinya
bengkak akibat luka kecil bekas garukan kemudian luka menjadi besar dan membengkak.
kondisi pasien menurun, badannya merasa lemas, pusing dan mual.
Hasil pengkajian: Klien tampak lemas, hanya berbaring di tempat tidur, aktivitas di bantu
oleh keluarga. Klien memiliki riwayat jatuh 2 minggu yang lalu. TD : 140/90 mmhg, N :
90x/menit, S : 37.8C, konjungtiva anemis, CRT : < 2detik, turgor kulit normal. Penglihatan
kabur, pergerakan sendi terbatas, terdapat ulkus diabetikum pada pedis (S) grade 3-4 fase
poliferasi, panjang : 6 cm, Lebar 4 cm, odor (+),bledding (+), nekrosis (+), pus (+), slough
(+), granulasi (+), kemerahan disekitar luka. Kulit sekitar luka terasa hangat. Pasien khawatir
kakinya diamputasi.
Hasil pemeriksaan laboratorium GDS: 420 mg/dL, Hb: 10 mg/dL, Hct= 48%, Leukosit
13000, Eritrosit: 4,1jt/ul, Trombosit: 210.000/cmm, kreatinin: 1,20 mg/dl, ureum: 43 mg/dl,
natrium:134 meq/l, klorida: 104 meq/l.
Klien mengatakan baru mengetahui penyakit diabetesnya ±10 tahun yang lalu. Klien juga
mengatakan pernah mengalami luka pada kakinya 1 tahun yang lalu, namun telah membaik.
Menurut penuturan keluarga pasien sangat menyukai makanan dan minuman manis. Pasien
memiliki riwayat keturunan Diabetes Mellitus dari ayahnya.
Hasil pemeriksaan laboratorium:Terapi yang diberikan: Infuse Nacl 500 cc/8jam, Injeksi
cefotaxim 2 x 1 gr, Injeksi metronidazole 3 x 500 mg, Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg, Injeksi
ketorolac 3 x 30 mg, Injeksi Reguler Insulin lantus 0-0-16 unit, Injeksi Reguler Insulin apidra
18-18-18 unit.
STROKE
Ny. I berusia 57 tahun, TB 170cm; BB 80 kg, 2 hari yang lalu diantar oleh suaminya ke IGD
karena saat pasien mandi tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri. Pasien memiliki penyakit
hipertensi sejak 2017. Aktifitas sehari-hari hanya di rumah saja, karena sudah 2 tahun
pensiun dari pekerjaanya di salah satu perusahaan swasta. Menurut suaminya, Ny. I ini
karena merasa bosan kegiatan di rumah, sehingga menghabiskan waktunya dengan menonton
TV sambil ngemil dan menyeduh kopi dan jarang aktivitas olah raga ringan. Ny. I belum
pernah dirawat sebelumnya.

Pemeriksaan fisik
Saat dilakukan pengkajian, pasien tampak pelo dan mengeluh kaki dan tangan kanan nya
mengalami kelemahan jika di gerakan. TD: 1850/100 mmHg, Nadi: 99x/mt, RR: 25x/mt,
suhu: 27C. Nafsu makan selama di RS berkurang, biasanya di rumah 3x/ hari cenderung lebih
suka yang bersantan dan tidak memiliki alergi makanan. Selama di RS pasien sudah 2 hari
tidak BAB, pdahal biasanya dirumah rutin 1x/ hari. Tidak ada perubahan istirahat baik
selama di RS maupun di rumah. Thorax: simetris, nyeri tekan (-), sonor, vesikuler. Auskultasi
kardio: suara S1 dan S2. Abdomen: auskultasi 10x/menit, nyeri tekan (-), asites (-). Kekuatan
otot atas sebalah ka/ki : 4/5; bawah ka/ki: 2/5.
Hasil pemeriksaan fungsi saraf kranialis:
- Tidak ada gangguan dalam pergerakan bola mata
- Nampak ada gangguan saaat mengunyah, sulit menggerakan lidah dari sisi yang
satu ke yang lainnya
- Terdapat gangguan pada saat bicara (pelo)
- Anggota badan sebelah kanan susah digerakan tapi masih bisa mengangkat bahu
sebelah kiri,
Pemeriksaan hasil Laboratorium
Glukosa: 89 Mg/dL; Glukosa 2 jam PP: 100 Mg/dL; Leukosit: 7,5 K/uL; Hb: 13 g/dL
Hasil CT scan: Dx kiln is: CVA
Kesan: - ICH (intracerebral hemmorrhage) putamen sinistra (Slice 6-9, ukuran L.K
2,1
X 3,8 cm, Hu 64,88)
- Tak tampak laterasi
- Penyempitan ventrikel lateralis dan cornu enterior-posterior sinistra
- Tak tampak oedem cerebri
- Suspect hematosinus sphenoidalis sinistra, DD : sinusitis
- Lain-lain tak tampak kelainan
Terapi yang diberikan:

Anda mungkin juga menyukai