Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN

MK.FILSAFAT
PENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
EKONOMI
TUGAS RUTIN
SkorNilai:

NAMA : EMPI AURA KANIA


NIM : 7203341020
MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : LAURENSIA MASRI P,S.Pd,.M.Pd

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2020
Soal:

1. Diskripsikan Pandangan Filsafat Pancasila tentang :


- manusia,
- masyarakat
- Pendidikan dan
- Nilai
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Deskripsikan Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia?

Jawaban :

1. Pandangan Filsafat Pancasila tentang :


 Manusia
Pancasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia memandang bahwa manusia adalah makhluk tertinggi
ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia yang dianugerahi kemampuan
atau potensi untuk tumbuh dan berkembang, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat atau sosial.
 Masyarakat
 Nilai yang terkandung dalam Pancasila, Nilai-nilai itulah sebagai ciri kepribadian
masyarakat-bangsa dan negara Indonesia. Rakyat Indonesia adalah keseluruhan
jumlah semua orang, warga dalam lingkungan negara Indonesia. Hakekat rakyat
Indonesia adalah pilar negara dan yang berdaulat. Segala sesuatu yang merupakan
hak dalam hubungan hidup kemanusiaan yang mencakup hubungan antara negara
dengan warga negara, hubungan negara dengan negara, dan hubungan antar
sesama warga negara yang dinamakan adil (Surajiyo, 2008).
 Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Sebagai usaha sadar dan terencana, pendidikan tentunya harus mempunyai dasar
dan tujuan yang jelas, sehingga dengan demikian baik isi pendidikan maupun
cara-cara pembelajarannya dipilih, diturunkan dan dilaksanakan dengan mengacu
kepada dasar dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Selain itu,
pendidikan bukanlah proses pembentukan peserta didik untuk menjadi orang
tertentu sesuai kehendak sepihak dari pendidik. Karena manusia (peserta didik)
hakikatnya adalah pribadi yang memiliki potensi dan memiliki keinginan untuk
menjadi dirinya sendiri, maka upaya pendidikan harus dipandang sebagai upaya
bantuan dan memfasilitasi peserta didik dalam rangka mengembangkan potensi
dirinya. Upaya pendidikan adalah pemberdayaan peserta didik. Hal ini hendaknya
tidak dipandang sebagai upaya dan tujuan yang bersifat individualistic semata,
sebab sebagaimana telah dikemukakan bahwa kehidupan manusia itu multi
dimensi dan merupakan kesatuan yang integral.
 Nilai
Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional
sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan sumber nilai
bagi bangsa Indonesia. Menurut Kaelan, 2000, (dalam Surajiyo, 2008, 161)
menjelaskan bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus
merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pancasila adalah sumber nilai
bagi pembangunan bangsa Indonesia. Pancasila menjadi kerangka kognitif dalam
identifikasi diri sebagai bangsa, sebagai landasan, arah dan etos, serta sebagai
moral pembangunan nasional.
2. Pancasila sebagai filsafat Negara maka patut menjadi jiwa bangsa Indonesia, menjadi
semangat dalam berkarya pada segala bidang.Pancasila harus dipahami dengan
menggunakan penalaran rasional akal budi manusia. Pancasila juga harus dipahami
dengan pendekatan kritis, yakni tidak mudah percaya dengan klaim-klaim luhur ataupun
praktek-praktek naif yang mengatas namakan Pancasila. Tafsiran atas nilai-nilai
Pancasila pun harus runut dan taat asas, sesuai dengan maksud dan tujuan adanya
Pancasila itu sendiri. Seperti segala sesuatu di bawah langit, Pancasila, dan tafsiran
atasnya, pun juga harus kontekstual, yakni sesuai dengan perkembangan jaman. Maka,
nilai fleksibilitas, dalam tegangan dengan keteguhan prinsip-prinsip dasar harus
digunakan semesta berpartisipasi  “mewujudkannya”. Semua anggota semesta ikut
berpartisipasi dalam mewujudkan realitas. Sebab itu, peran manusia baik sebagai individu
maupun kelompok adalah merajut realitas yang diinginkannya yang dapat diterima oleh
lingkungannya.

3. Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta filsafat hidup bangsa Indonesia, pada
hakekatnya merupakan suatu nilai dasar yang bersifat fundamental, sistematis, dan
holistik. Sila per sila yang tersusun adalah satu kesatuan yang bulat, utuh, dan hirarkis,
sehingga dapat diartikan sebagai suatu sistem filsafat. Didasar pemikiran filosofis yang
terkandung dalam setiap sila bahwa Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara
mengandung arti dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan, dan
kenegaraan yang berdasarkan kepada nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, dan Keadilan.
Daftar Pustaka :
https://www.neraca.co.id/article/87178/filosofi-pancasila#:~:text=Pancasila%20sebagai
%20dasar%20filsafat%20negara,diartikan%20sebagai%20suatu%20sistem%20filsafat.
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=Pancasila+sebagai+dasar+filosofis+bangsa+Indonesia

Anda mungkin juga menyukai