Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42

minggu dan BB lahir 2500 gr sampai 4000 gr.

Bayi merupakan suatu anugrah dan sekaligus merupakan titipan yang diberikan oleh

yang maha kuasa. Kehadiran seorang bayi di dalam keluarga merupakan yang dinanti-nanti

serta merupakan penerus peawaris sebuah keluarga. Maka dari itu semenjak dini atau lahir

bayi harus mendapatkan perawatan yang baik karena itu modal utama dalam perkembangan

baik Psiko sosio dan Spiritual serta perkembangan motorik.

Sehubungan dengan hal itu penulis tertarik waktu mengambil dan membuat makalah dan

membuat asuhan keperawatan dengan judul “Asuhan Keperawatan Bayi baru lahir (BY.R)

diruang perinatologi Rsu.dr. Slamet Garut”


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42

minggu dan BB lahir 2500 gr sampai 4000 gr.

B. CIRI – CIRI BAYI NORMAL

1. BB 2500 – 4000 gr

2. PB lahir 48 – 52 cm

3. Lingkar dada 30 – 38 cm

4. Lingkar kepala 33 – 35 cm

5. Bunyi jantung dalam menit – menit pertama kira – kira 180x/menit, kemudian

menurun sampai 120x/menit atau 140x/menit

6. Pernafasan pada menit – menit pertama cepat kira – kira 180x/menit, kemudian

menurun setelah tenang kira – kira 40x/menit

7. Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan

diliputi vernic caseosa

8. Rambut lanugo setelah tidak terlihat,rambut kepala biasanya telah sempurna

9. Kuku agak panjang dan lemah

10. Genitalia labia mayora telah menutup, labia minora ( pada perempuan ) testis sudah

turun ( pada anak laki – laki )

11. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

12. Reflek moro sudah baik, apabila bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan

seperti memeluk

13. Gerak reflek sudah baik, apabila diletakan sesuatu benda diatas telapak tangan bayi
akan menggenggam atau adanya gerakan reflek

14. Eliminasi baik. Urine dan meconium akan keluar dalam 24 jam pertama. Meconium

berwarna kuning kecoklatan.

C.PERUBAHAN – PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BAYI BARU LAHIR

1. Perubahan metabolisme karbohidrat

Dalam kurun waktu ± 24 jam setelah lahir,akan terjadi penurunan kadar gula

darah,untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir,diambil dari hasil

metabolisme asam lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan pada neonatus,maka

kemungkinan besar bayi akan mengalami hypoglikemi,missal pada bayi BBLR,bayi dari ibu

yang mengalami DM dan lainnya.

2. Perubahan Suhu

Ketika bayi baru lahir berada pada suhu lingkuangan yang lebih rendah dan suhu
o
didalam rahim ibu,apabila bayi di lahirkan dengan suhu kamar 25 C,maka bayi akan

kehilangan panas melalui konveksi,radiasi dan evavorasi,sebanyak 200 kal/KgBB/menit.

Sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10nya,keadaan ini

menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2oC dalam waktu 15 menit akibat suhu yang

rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan oksigenpun meningkat.

3. Perubahan pernafasan

selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui placeta setelah

bayi lahir,pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi.

Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama adalah :

a. Tekanan mekanik dari thorax sewaktu melalui jalan lahir

b. Penurunan PA O2 dan kenaikan PA CO2 Merangsang kemoreseptor yang setelah di

sinus

karotis.
c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang daerah permukaan gerakan

pernafasan.

d. Refleks deplasi hering breur

Pernafasan pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam waktu 30 detik setelah

kelahiran,tekanan rongga pada bayi,pada saat melalui jalan lahir,pervagina

mengakibatkancairan paru-paru (pada bayi normal jumlahnya 80-100 ML) kehilangan 1/3

dari jumlah cairan tersebut,sehingga cairan yang hilang ini di ganti dengan udara.

Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula,pernafsan

pada neonatus terutama pernafsan diafragmatikdan abdominal biasanya masih tidak teratur

frekuensi dan lamanya pernafasan

4. Perubahan Sirkulasi

dengan perkembangan paru-paru mengakibatkan tekanan O2 Meningkat dan tekanan

CO2 menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resisitensi pembuluh darah paru sehingga

aliran darah ke otak tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis

mengalir ke paru-paru dan duktus artriosis menutup.

Dengan menciutnya arteri dan vena umbilical kemudian tali pusat dipotong aliran

darah dari p;acenta melalui vena. Vena kappa superior dan foramen oval pada atrium kiri

terhenti sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu.

1. perubahan alat pencernaan : Hati,Ginjal dan alat lainnya mulai berfungsi.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

1. Resiko terjadinya gangguan keseimbangan suhu tubuh sehubungan dengan bayi baru lahir

dalam keadaan terbuka.

2. Resiko terjadinya infeksi sehubungan dengan tali pusat yang masih basah dan belum lepas

3. Resiko terjadinya integritas kulit sehubungan dengan popok bayi sering basah
E.PENATALAKSANAAN PADA BAYI BARU LAHIR

1. Hindarkan bayi dalam keadaan terbuka tanpa perlindungan,membungkus bayi dengan

perenel dan baju

2. Tempatkan bayi dalam box yang menggunakan lampu

3. Observasi suhu tubuh bayi tiap 4 jam

4. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

5. Ganti balutan tiap hari

6. Ganti popok tiap kali bayi BAB dan BAK.

7. Bersihkan bayi tiap habis BAB


ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI .R DENGAN

BAYI BARU LAHIR DIRUANG PERINATOLOGI

RSU dr. SLAMET GARUT

I. PENGKAJIAN

B. IDENTITAS

a. Identitas klien

Nama : By. R

Umur : 1 Hari

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kp. Babakan 03/03 Ds. Mulyasari Bayongbong Garut

No. peneng : 1981

Tanggal Masuk : 27 Oktober 2004

Tanggal Pengkajian : 27 oktober 2004

b. Biodata Penanggung jawab

Nama : Tn. A

Umur : 27 Tahun

Jenis Kelamin : Laki- laki

Alamat : Kp. Babakan 03/03 Ds. Mulyasari Bayongbong Garut

Pekerjaan : PNS

Hubungan dengan klien : Ayah

C. RIWAYAT PRENATAL DAN INTRANATAL

a. Riwayat Prenatal
Masalah kehamilan selama kehamilan adalah ibu merasa mual dan muntah sampai

usia kehamilan  4 bulan. Bayi dirasakan bergerak pada usia kehamilan  5 bulan. Ibu

mendapatkan imunisasi TT pada usia kehamilan 3 bulan dan 7 bulan,ibu sering

memeriksakan kehamilannya,yaitu pada :

- Trimester I : 1 kali dalam 3 bulan

- Trimester II : 1 kali dalam 3 bulan

- Trimester III : Sebulan sekali

b. Riwayat Intranatal

1. Lamanya persalinan

Kala I :-

Kala II : 25 mnt

Kala III : 10 mnt

Kala IV : 2 jam

2. Ketuban

Pecah sebelum lahir : 18 mnt

Warna dan Bau : jernih dan Amis

3. Pendarahan

Jumlah :  100 cc

Warna : Merah segar

4. Resusitasi pada bayi dilakukan dengan resusitasi pembersihan jalan nafas.

c. Postnatal

1. Apgar Score : 7-8

2. BB : 3000 gr

3. PB : 52 Cm

4. Lingkar Badan : 34 Cm
5. Lingkar kepala : 31 Cm

6. Lingkar lengan atas : 15 Cm

7. Mekonium : Hitam,pekat dan lengket

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. TTV

DJA : 140 x/mnt

Suhu : 36,50 C

Respirasi : 40 x/mnt

2. Kepala

Cepal hematoma : tidak ada

Cepal succedenium : tidak ada

Sutura : Belum menutup

3. Mata

Kesimetrisan : Simetris antara mata kanan dan kiri

Sklera : Putih tidak ada ikhterus

Konjungtiva : Merah muda

4. Hidung

Lubang hidung : Ada dan kedua lubang hidung simetris

Cuping hidung : Ada

5. Mulut dan Lidah

Palatum : Normal

Warna palatum : Merah muda

Warna lidah : Merah muda

Refleks hisap dan menelan : Belum terlatih dengan baik

6. Telinga
Kesimetrisan : Simetris antara kiri dan kanan

Warna : Sama dengan kulit wajah

Daun telinga : ada

Lekuk telinga : ada

Cairan yang keluar : Tidak ada dan tidak ada lesi

7. Leher

Kelenjar Thyroid : Tidak ada pembesaran

JVP : Tidak ada peninggian

KGB : Tidak ada pembesaran

8. Dada

DJA : 130 x/mnt

Gerakan : Dapat mengembang dan mengempis

9. Mamae

Putting : ada

Areola : menyebar disekitar putting

10. Abdomen

Bentuk : Bulat lonjong

Bising usus : ada

Tali pusat : Basah belum terlepas

11. Punggung,Pinggul,dan Bokong

Tonjolan punggung : Tidak ada

Lipatan bokong : Simetris

Warna kulit bokong : Merah

12. Genetalia

Testis : ada
Keluar cairan : tidak ada

13. Tangan

Pergerakan : Baik

Jari tangan kanan/kiri : Lengkap

Reflek menggenggam : ada

14. Kaki

Pergerakan : baik

Jari kaki kanan/kiri : Lengkap

Refleks babinski : Ada

15. Badan

Aktivitas : Baik

Warna kulit : Merah

Lanugo : Ada

Cyanosis : Tidak ada

Tekstur : Halus

E. ANALISA DATA

No SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


1 Ds : - Bayi baru lahir  perbedaan suhu Resiko gangguan
Do:Tubuh dalam keadaan tubuh dalam perut ibu dan keseimbangan suhu
terbuka lingkungan luaradanya factor tubuh.
Suhu tubuh klien 36’50c kondisi,radiasi dan evaporasi
 Resiko terjadinya gangguan
keseimbangan tubuh

2. Ds : - BBL  refleks menghisap (+) Resiko terjadinya


Do : BB lahir 3000 gram belum terlatih  intake dan output gangguan nutrisi
Refleks menghisap (+)
nutrisi  Resiko terjadinya
belum terlatih
gangguan nutrisi
Tali pusat basah  bakteri mudah
3. Ds : Tali pusat basah dan belum menempel dan berkembang biak  Resiko terjadinya
lepas telah dibungkus Resiko terjadinya infeksi. infeksi

BAB + BAK  Popok basah 


4. Ds : - Resiko terjadinya Integritas kulit Resiko terjadinya
Do : Popok bayi tampak basah integritas kulit

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1. Resiko terjadinya gangguan keseimbangan suhu tubuh sehubungan dengan bayi baru lahir

dalam keadaan terbuka ditandai dengan :

Ds : -

Do : Tubuh bayi dalam keadaan terbuka

S : 36’5oc

2. Resiko terjadinya infeksi sehubungan dengan tali pusat yang masih basah dan belum lepas

ditandai dengan :

Ds : -

Do : BB lahir 3000 gram


Refleks menghisap (+) belum terlatih
3. Resiko terjadinya infeksi sehubungan tali pusat masih basah dan belum lepas yang
ditandai dengan:
Ds : -
Do: Tali pusat tampak masih basah dan belum lepas.
4. Resiko terjadinya integritas kulit sehubungan dengan popok bayi sering basah ditandai

dengan :

Ds : -

Do : Popok bayi tampak basah


Etiologi dan Faktor Risiko

1. Etiologi

Peningkatan kadar bilirubin umum terjadi pada setiap bayi baru lahir, karena:2

- Hemolisis yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah lebih banyak dan berumur lebih

pendek.

- Fungsi hepar yang belum sempurna (jumlah dan fungsi enzim glukuronil transferase,

UDPG/T dan ligand dalam protein belum adekuat) à penurunan ambilan bilirubin oleh

hepatosit dan konjugasi.

- Sirkulus enterohepatikus meningkat karena masih berfungsinya enzim b glukuronidase di

usus dan belum ada nutrien.

Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan (ikterus nonfisiologis) dapat disebabkan oleh

faktor/keadaan:2

- Hemolisis akibat inkompatibilitas ABO atau isoimunisasi Rhesus, defisiensi G6PD,

sferositosis herediter dan pengaruh obat.

- Infeksi, septikemia, sepsis, meningitis, infeksi saluran kemih, infeksi intra uterin.

- Polisitemia

- Ekstravasasi sel darah merah, sefalhematom, kontusio, trauma lahir

- Ibu diabetes

- Asidosis

- Hipoksia/asfiksia

- Sumbatan traktus digestif yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi enterohepatik


2. Faktor Risiko

Faktor risiko untuk timbulnya ikterus neonatorum:

Faktor Maternal

- Ras atau kelompok etnik tertentu (Asia, Native American,Yunani)

- Komplikasi kehamilan (DM, inkompatibilitas ABO dan Rh)

- Penggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik.

- ASI

Faktor Perinatal

- Trauma lahir (sefalhematom, ekimosis)

- Infeksi (bakteri, virus, protozoa)

Faktor Neonatus

- Prematuritas

- Faktor genetik

- Polisitemia

- Obat (streptomisin, kloramfenikol, benzyl-alkohol, sulfisoxazol)

- Rendahnya asupan ASI

- Hipoglikemia

- Hipoalbuminemia

Klasifikasi

Sebagai neonatus , terutama bayi prematur, menunjukkan gejala ikterus pada hari pertama.

Ikterus ini biasanya timbul pada hari ke dua, kemudian menghilang pada hari ke sepuluh,

atau pada akhir minggu ke dua. Bayi dengan gejala ikterus ini tidak sakit dan tidak

memerlukan pengobatan,kecuali dalam pengertian mencegah terjadinya penumpukan

bilirubin tidak langsung yang berlebihan Ikterus dengan kemungkinan besar menjadi
patologik dan memerlukan pemeriksaan yang mendalam antara lain :

· Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama

· Bilirubin serum meningkat lebih dari 5 mg % per hari

· Bilirubin melebihi 10mg% pada bayi cukup bulan

· Bilirubin melebihi 15mg% pada bayi prenatur

· Ikterus yang menetap sesudah minggu pertama

· Ikterus dengan bilirubin langsung melebihi 1mg%pada setiap waktu.

· Ikterus yang mempunyai hubungan dengan penyakit hemoglobin, infeksi,atau suatu

keadaan patologik lain yang telah diketahui.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer,dkk.2000. Kapita selekta Kedokteran edisi III jilud 2.Jakarta. Media Aesculapius.

http://askepasbid.blogspot.com/2009/12/asuhan-keperawatan-ikterik-pada-bayi.html

Anda mungkin juga menyukai