KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Indah Puspa Pratiwi
Aida Fitria Qisti
Alvin Nurul Akbar
Angga Setiawan
Heni Pujawati
Herlin Nuraeni Wijaya
Hinggit Sugiarto
Muhamad Haryadi
Yuliyanita
Ziarah Amalia RS
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat berkat dan rahmatnya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini terdiri dari pokok
pembahasan mengenai “Kewirausahaan Era Globalisasi Pada Pelayanan Kesehatan” Setiap
pembahasan di bahas secara sederhana sehingga mudah dimengerti.
Makalah ini membahas tentang peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat untuk
hadapi era globalisasi dan kewirausaahan pada pelayanan kesehatan di era globalisasi
Kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................
BAB I Pendahuluan...................................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Definisi Kewirausahaan ......................................................................................
2.2 Peningkatan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat Untuk
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi kewirausahaan
2. Mengetahui peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat untuk era globalisasi
3. Mengetahui kewirausaahan pada pelayanan kesehatan di era globalisasi
4. Mengetahui kewirausahaan yang berhubungan dengan kemajuan informasi dan
tekhnologi di era globalisasi dalam pelayanan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Peningkatan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat Untuk Hadapi Era Globalisasi
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 50% peralatan kesehatan di
negara berkembang tidak berfungsi. Penyebabnya adalah kurangnya pemeliharaan. Salah satu
cara untuk mengatasi masalah pemeliharaan peralatan kesehatan yaitu dengan melakukan
pengujian dan kalibrasi pada sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang ada. Upaya
mewujudkan jaminan kualitas Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan (SPA) pada fasilitas
kesehatan bukan hanya tanggung jawab Kementrian kesehatan RI tetapi juga stakeholder,
maka perlu peran aktif rumah sakit dan Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota untuk
mewujudkan SPA yang baik.
Sesuai UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa pemerintah
bertanggung jawab atas segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan
terjangkau. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, menyebutkan bahwa setiap
peralatan kesehatan wajib dilakukan pengujian dan kalibrasi.
Wirausaha Keperawatan
1. Wirausaha Mandiri
Ciri-ciri:
Contoh:
a) Balai keperawatan
b) Family nurse
c) Ferst aid training centre
d) Klinik pendamping dini tumbuh kembang balita
2. Wirausaha Kolaboratif
Ciri-ciri:
Contoh:
a) Mengelola homecare
b) Mengelola toko obat
c) Mendirikan pos sampling laboratorium
d) Mendirikan rumah bersalin
Ciri-ciri :
Contoh :
Ciri-ciri :
Contoh :
Ciri-ciri :
Contoh :
Ciri-ciri :
a. Perawat sebagai subjek central dalam kegiatan usaha tetapi lebih fleksibel dalam
menjalankan setiap kegiatan usaha
b. Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara langsung maupun
tidak langsung dalam kegiatan usaha
c. Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur kegiatan profesi
dalam setiap kegiatan usaha
d. Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi secara utuh.
Contoh :
Ciri-ciri:
Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur kegiatan keprofesian
dalam setiap kegiatan usaha
Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi secara utuh.
Contoh :
A. Telenursing
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan
beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik
dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah
yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat
menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak
tempuh , menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah
hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.
Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah diaplikasikan di
Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda, Norwegia, Jordania dan India
bahkan Malaysia. Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada,
Australia dan Inggris. Di Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses Association)
dalam dialog nasional telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah menganjurkan
pengembangan analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine termasuk
didalamnya telenursing. Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care
dalam 7 tahun mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing.
Sedangkan di Inggris sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah (home care)
dilaporkan memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi di Eropa
memperlihatkan sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah
dengan telenursing. Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit kronik seperti COPD/PPOM,
DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit degeneratif persyarafan (Parkinson,
Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang dirawat di rumah dapat berkunjung dan
dirawat secara rutin oleh perawat melalui videoconference, internet, videophone, dsb. Atau
pasien post op yang memerlukan perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan mental.
Yang dalam keadaan normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung maksimal 5
– 7 pasien perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan menjadi 12 –
16 pasien seharinya .
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang
berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat
memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow
pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat
berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Pada
akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama
dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan
dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang
tidak terbatas.
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing adalah
yaitu :
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan
nursing home).
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS.
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan tehnologi.
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning)
dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing
dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran
online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat
dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.
Data adalah tulang punggung proses informatika selanjutnya. Dalam bidang ini dipelajari
bagaimana memperoleh dan mengeluarkan data, merawat data, dan lain-lain. Kesemuanya
dibutuhkan agar pengambilan keputusan manusia bisa dipercepat.
2. Telekomunikasi
Masuk dalam bidang ini adalah telekonsultasi, teleradiologi, telekardiologi, telenursing dan
tele yang lainnya
3. Medical Imaging
Yang masuk dalam area ini seperti: ultrasound, radiologi, kedokteran nuklir, dan lain-lain
4. Sistem Informasi
Terdapat dua pembagian besar sistem informasi yaitu yang berfokus pada pasien dan yang
berfokus pada keperawatan
Perkembangan dunia telekomunikasi begitu cepat. Saat ini aplikasi yang berbasis web sudah
mulai digemari karena lebih mudah digunakan dari manapun dan kapan saja. Sebaliknya,
sifat website pun sudah mulai berubah. Jika dahulu hanya bersifat satu arah
(broadcast),misalnya menginformasikan jam praktek dokter, artikel kesehatan, dll. Kemudian
berkembang menjadi bersifat interaktif (dua arah), seperti: tanya jawab, dll. Akhir-akhir ini,
aktivitas di website bisa dijadikan sebagai salah satu alat untuk proses bisnis, seperti: proses
pendaftaran pasien, melihat rekam medik dll.
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan, etik dan kerahasiaan
pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Dibanyak negara, dan di beberapa negara
bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online
sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang
menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara
bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing
masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya. Dalam memberikan asuhan keperawatan
secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur
praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan
pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan
startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model
informasi kesehatan/berbasis internet .
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau
telepon) dan keuntungannya.
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol
dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
Dewasa ini dunia telah menjadi terus meningkatkan kepercayaan pada berbagai
teknologi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Perkembangan teknologi informasi juga
merambah dunia kesehatan. Kebutuhan layanan kesehatan juga termasuk keperawatan yang
cepat, efisien dan efektif menjadi tuntutan masyarakat modern saat ini. Masyarakat menjadi
semakin familier dengan dunia cyber atau media internet untuk mendapatkan informasi
kesehatan. Selanjutnya keinginan berkembang menjadi harapan akan layanan kesehatan
melalui media informasi canggih seperti teleconference, videoconference, call center yang
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus meninggalkan
rumah.
Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan asuhan
keperawatan di rumah ( Home Care.) Home care di Indonesia belum menggunakan system
Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya perawat mendatangi rumah-rumah
pasien untuk dilakukan perawatan secara langsung tidak menggunakan jasa teknologi
canggih. Media yang digunakan masih sebatas penggunaan media telepon sebagai call center.
Itupun masih terbatas pada kota-kota besar, kota – kota kabupaten belum tersentuh layanan
home care.
Asuhan keperawatan model ini ( home care ) sebenarnya bisa dikatakan sebagai
layanan asuhan keperawatan jarak jauh ( telenursing) walaupun sangat sederhana. Setidaknya
organisai profesi dapat segera membangun konsep pengembangan layanan perawatan jarak
jauh dengan mengembangkan Home Care yang sudah mulai berjalan dengan meningkatkan
cakupan layanan ke daerah-daerah dan pada akhirnya kita benar-benar bisa mengembangkan
layanan melalui penggunaan fasilitas teknologi yang lebih canggih.
Sebenarnya pertanyaan tersebut sudah terjawab bila kita mendasari dengan cara kerja
Telenursing, dimana perawat menggunakan pengetahuan, ketrampilan, pertimbangan dan
pemikiran kritis yang yang tidak bisa dipisahkan di (dalam) ilmu Pendidikan perawatan.
Aktivitas tersebut sudah dapat diberikan Lisensi melakukan asuhan keperawatan. Definisi
legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi 1) Penggunaan ilmu perawatan pendidikan, 2)
Pemikiran kritis, dan 3) Pengambilan keputusan. Jadi jelaslah bahwa Telenursing merupakan
peluang kerja profesi keperawatan yang legal. Tantunya dukungan organisai profesi dalam
perijinan sangat dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Kewirausahaan (Interpreunership) adalah suatu proses dari menjalankan kegiatan
baru, kreatif dan inovatif dalam memproses sesuatu untuk dirinya dan memberi nilai tambah
bagi masyarakat (tidak hanya bertumpu pada factor ekonomi saja tetapi pertimbangan
sosiologis, psikologis, dan politis). Dalam menghadapi persaingan di Era Globalisasi, para
pengelola fasilitas pelayanan kesehatan dituntut meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menuntut perbaikan pengelolaan semua
sumber daya kesehatan termasuk layanan pengujian dan kalibrasi sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan.
3.2 Saran
Diharapkan pengembangan entrepreneurship sejak masa pendidikan perlu ditanamkan
agar kreatifitas mahasiswa keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing
tersendiri bagi pemiliknya kelak ketika memulai untuk terjun ke dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
http://rufaidahhomecare.wordpress.com/category/sistem-informasi-keperawatan/
http://muda-berjaya.blogspot.com/2011/06/kewirausahaan-era-globalisasi-pada.html?m=1