Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


DI PMB ELIS SULISTIANTI A.M.KEB
KABUPATEN GARUT

Oleh :

Aneu Widiasti H522136


Azhar Monica H522181
Fitri Nursapitri H522212
Fitri Susiani H522213
Neneng Trisna GP H522229
Regiska Anggriani H522238
Suci Lestari K H122006
Thalia Rohmatika H522258

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Managemen Kebidanan di PMB Elis Sulistiana, A.Md.Keb.


disahkan oleh tim pembimbing pada:

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Prodi Pendidikan


Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institut
Kesehatan Rajawali

Silva Dwi Rahmizani, S.ST., M.KM


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik. Laporan Manajemen Kebidanan di PMB Elis Sulistianti
Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat hasil pelaksanaan praktik klinik program studi Pendidikan Profesi Bidan
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali.
Dalam penyusunan laporan ini kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tonika Tohri, S. Kp., M. Kes selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali.
2. Erni Hernawati, S.S.T., Bd, M.M., M.Keb selaku Dekan Fakultas
Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali
3. Lia Kamila, SST, Bd, M.Keb selaku Penanggung Jawab Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institu Kesehatan Rajawali
4. Silva Dwi Rahmizani, S.S.T M. Kes selaku dosen
Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan membantu
dalam penyusunan laporan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menulis
dengan lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikn manfaat. Aamiin.

Garut, Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
BAB I Pendahuluan………………………………………………………….
Latar belakang………………………………………………………………..
Tujuan…………………………………………………………………………
Tujuan Umum………………………………………………………………..
Tujuan Khusus……………………………………………………………….
Manfaat……………………………………………………………………….
Waktu, Tempat dan Peserta…………………………………………………..
Rancangan Kegiatan………………………………………………………….
BAB II Pengkajian………………………………………………………….
Profil PMB……………………………………………………………
Identitas PMB…………………………………………………………
Sejarah Pendirian PMB……………………………………………….
Letak Dan Lokasi……………………………………………………..
Jenis Layanan…………………………………………………………
Struktur Organisasi di PMB…………………………………………….
BAB III Perencanaan……………………………………………………….
3.1 Perencanaan Kegiatan Role Play……………………………………….
3.2 Plan Of Action (POA)………………………………………………….
3.3 Perencanaan Inovasi Kegiatan……………………………………………
BAB IV Pelaksanaan Dan Evaluasi
4.1 Pelaksanaan Role Play……………………………………………………
4.2 Pelaksanaan Model Case Management…………………………………..
4.3 Pelaksanaan Refleksi Diskusi Kasus………………………………………
4.4 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi…………………………………
4.5 Pelaksanaan Dokumentasi…………………………………………….
4.6 Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan Prioritas Masalah………………………
BAB V Penutup…………………………………………………………………
Kesimpulan ……………………………………………………………………..
Saran…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TEBEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program layanan kesehatan yang ditujukkan kepada masyarakat
merupakan satu tanggung jawab pemerintah dalam menjamin kesehatan
masyarakatnya. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan
berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia,
serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan
nasional. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan, peningkatan pelayanan
kesehatan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan selalu menjadi perhatian
pemerintah.
Untuk mendukung upaya kesehatan maka diperlukan tenaga Kesehatan
yang bertugas melakukan kegiatan pelayanan kesehatan yang berkualitas
sesuai dengan bidang keahlian dan kewenangannya. Bidan adalah salah satu
kategori tenaga kesehatan yang dapat berperan serta dalam upaya
mewujudkan pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal
khususnya kesejahteraan ibu dan anak, hal ini sejalan dengan pencapaian
Sustainable Development Goals (SDGs).
Bidan merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang memiliki
kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan asuhan kebidanan
sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Tempat pelaksanaan rangkaian
kegiatan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan secara perorangan
disebut Praktik Mandiri Bidan. Praktik Mandiri Bidan (PMB) memiliki
persyaratan yang diatur dalam peraturan menteri kesehatan RI Nomor
28 Tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi PMB adalah sebagai berikut:
jenjang pendidikan minimal DIII Kebidanan, memiliki STRB (surat tanda
registrasi bidan), memiliki SIPB, lokasi yang mudah untuk akses rujukan dan
memperhatikan aspek kesehatan lingkungan memiliki ruang tunggu, ruang
periksa, ruang bersalin, ruang nifas, wc/ kamar mandi, memiliki sistem air
bersih, sistem kelistrikan dan pencahayaan yang cukup, ventilasi atau
sirkulasi udara yang baik, peralatan dan obat-obatan, pengolahan limbah yang
baik dan lain-lain.
Salah satu PMB yang ada di kelurahan/kecamatan Limbangan
Kabupaten Garut adalah PMB Elis Sulistianti . PMB ini berdiri sejak
tahun 2002, dimulai dari rawat jalan hingga sekarang menerima
persalinan 24 jam. Beberapa pelayanan yang ada di PMB Elis Sulistianti
antara lain: pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, perawatan nifas
dan bayi baru lahir, KB, tumbuh kembang balita, imunisasi, dan sebagainya.
Untuk mengetahui dan mempelajari manajemen pelayanan kebidanan yang
ada di PMB Elis Sulistianti ini maka penulis membuat lapaoran ini.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan manajemen kebidanan dan model
asuhan kebidanan profesional di PMB Elis Sulistianti
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik Manajemen Pelayanan
Kebidanan mahasiswa mampu:
1) Menyusun proposal pendirian/pengembangan praktik mandiri bidan
2) Mendesain lingkungan ruang periksa dan tempat bersalin sesuai
dengan kebutuhan ibu (WCC)
3) Melakukan penghitungan analisis kebutuhan vaksin pada setting
pelayanan kebidanan
4) Melakukan manajemen rantai dingin pada pemeliharaan vaksin
5) Melakukan manajemen operasional dan logistic pada setting
pelayanan PMB
6) Melakukan manajemen pembukuan dan keuangan pada pelayanan
PMB
7) Mengelola PMB pada tingkat instutusi pelayanan primer, sekunder.
1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Mahasiswa
Dengan disusunnya laporan manajemen pelayanan kebidanan ini
diharapkan dapat menambah wawasan penulis dan dapat
mengaplikasikannya di lapangan
1.3.2 Untuk PMB
Diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga untuk kemajuan
dan peningkatan kualitas pelayanan di PMB
1.3.3 Untuk Institusi
Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan referensi dalam
Menyusun manajemen pelayanan kebidanan di kemudian hari

1.4 Waktu, Tempat dan Peserta


Laporan manajemen pelayanan kebidanan ini berlangsung sejak tanggal
20 Desember 2023 sampai dengan tanggal 25 Desember 2023 bertempat di
PMB Elis Sulistianti yang bertempat di Desa Ciwangi, Kecamatan
Limbangan, Kabupaten Garut.

1.5 Rancangan Kegiatan


Dalam menyusun laporan manajemen pelayanan kebidanan ini penulis
menggunakan rancangan kegiatan dengan memperhatikan konsep
menajemen, dalam konsep menajemen tersebut seorang bidan haruslah
berfikir logikatik, analitis, sistematik, teruji secara empiris, memenuhi
sifat pengetahuan umum yaitu : objektif, umum dan memiliki metode
ilmiah. Penerapan di dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan. Unsur-
unsur dalam perencanaan Pelayanan Kebidanan meliputi :
1.5.1 Input
Merujuk pada sumber-sumber yang diperlukan untuk
melaksanakan aktifitas yang meliputi :
a. Man : Tenaga yang dimanfaatkan. Contoh : Staf atau bidan yang
kompeten
b. Money: Anggaran yang di butuhkan atau dana untuk program
c. Material: Baku atau materi (sarana dan prasarana) yang dibutuhkan
d. Metode: Cara yang di pergunakan dalam bekerja atau prosedur kerja
e. Minute / Time : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan program
f. Market : Pasar dan pemasaran atau sarana program
1.5.2. Proses
Memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan. Meliputi
Manajemen Operasional dan Manajemen asuhan.
a.Perencanaan (P1)
b.Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
c.Pengawasan, Pengendalian dan penilaian (P3)
1.5.3 Out–Put
Cakupan Kegiatan Program :
a. Jumlah kelompok masyarakat yang sudah menerima layanan
Kebidanan (memerator), dibandingkan dengan jumlah
kelompok
masyarakat yang menjadi sasaran program Kebidanan
(denominator).
b. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan
Kebidanan (Mulai dari KIE, Asuhan Kebidanan, dan sebagainya)
Contoh : Untuk BPS :
Out–Put nya adalah
1) Kesejahteraan ibu dan janin
2) Kepuasan Pelanggan
3) Kepuasan bidan sebagai provider
1.5.4 Effect
Perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat
yang diukur dengan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan Kebidanan yang ada di sekitarnya (Posyandu, BPS,
Puskesmas dan sebagainya) yang tersedia.
1.5.5 Out–Come (Impact)
Dipergunakan untuk menilai perubahan atau dampak
(impact) suatu program, perkembangan jangka panjang
termasuk perubahan status kesehatan masyaraka
BAB II
PENGKAJIAN

2.1 Profil PMB


Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan kepada pasien, Praktek
Mandiri Bidan Elis Sulistianti mempunyai Visi Misi sebagai berikut :
Visi :
Mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat dan kebidanan yang aman,
profesional dan terjangkau serta unggul dalam kualitas pelayanan.
Misi :
1. Menyediakan fasilitas pelayanan yang aman dan nyaman bagi pasien,
keluarga dan masyarakat
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
3. Membangun hubungan Kerjasama dengan saling percaya diantara seluruh
elemen terkait yang pola pelayanan yang optimal
4. Membantu progam pemerintah dalam rangka menurunkan AKI dan AKB
2.2 Identitas PMB
Nama : PMB Elis Sulistianti
Nomer SIPB : Sip. No.503/2827/DISKES2022
2.3 Sejarah Pendirian PMB
Praktek Mandiri Elis Sulistianti didirikan dan mulai aktif pada tahun
2002.
2.4 Letak dan Lokasi
PMB Elis Sulistianti berada di Kp Cipejeuh RT 005 RW 005 Kelurahan
/ Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut. PMB Elis Sulistianti berada
diwilayah kerja Puskesmas Limbangan. PMB ini berada diwilayah
pemukiman padat penduduk dapat dijangkau oleh kendaran motor dan mobil,
sehingga dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Ditinjau dari batas
daerah maka PMB Elis Sulistianti memiliki batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Rumah Penduduk
Sebelah Barat : Rumah penduduk
Sebelah Selatan : Sekolah SD
Sebelah Timur : Rumah penduduk
Jadwal pelayanan di PMB Elis Sulistianti setiap hari pagi pada pukul
08.00-18.00 WIB. Persalinan 24 jam.
.
2.5 Jenis Layanan
Jenis pelayanan yang diberikan di PMB Elis Sulistianti dintaranya :
a. Penyuluhan Kesehatan
b. Konseling KB
c. Ante Natal Care ( pemeriksaan kehamilan dan perawatan payudara)
d. Intra Natal Care (Asuhan persalinan normal)
e. Post Natal Care ( pemeriksaaan ibu nifas)
f. Pemeriksaan bayi balita
g. Imunisasi (ibu dan bayi)
h. KB ( IUD, AKBK, suntik dan Pil)
i. Kesehatan reproduksi remaja.
j. Baby Spa
k. Foto Baby New Born
2.6 Struktur Organisasi Di PMB

Pemilik/ Bidan
Elis Sulistianti A.M.Keb

Admin & Keuangan Pelayanan Kebidanan Penunjang Pelayanan

Nen A.m.Keb
Rini Fitriani Asyiah Nurfajiri, S.keb Putri A.m.keb

- Pendaftaran - Ruang Pemeriksaan - Farmasi


- 2.7
Rekam Medis - Ruang Persalinan - Laboratorium
Pengkajian
- Kasir - Ruang Nifas - Limbah Medis
- Keuangan - Baby Sp - Kebersihan
- Foto Baby New born

Tenaga dan Pasien (M1-Man)


a. Struktur Organisasi
Pemilik / Bidan :Elis Sulistianti A.M.Keb
Admin dan keuangan : Rini Fitriani A.m keb
Pelayanan Kebidanan : Asyiah Nurfajiri S. Keb
Penumjang Pelayanan : Putri .A.m. Keb
b. Fungsi dan Tugas Tenaga Kepegawaian
1. Pemilik / Bidan
a) Menyiapkan sarana prasarana PMB
b) Mengkoordinir kegiatan pelayanan PMB
c) Merencanakan kebutuhan anggaran PMB / Biaya
operasional PMB
2. Admin dan Keuangan
a) Menyiapkan pendaftaran pasien
b) Membantu bidan dalam hal pencatatan dan pelaporan
kegiatan pelayanan
c) Menyiapkan dan merapihkan rekam medis pasien
d) Mencatat dan melaporkan keuangan PMB
e) Membuat jadwal piket Bidan
3. Pelayanan Kebidanan
a) Membantu bidan dalam malaksanakan kegiatan pelayanan
PMB
b) Menyiapkan ruangan pelayanan PMB
4. Penunjang pelayanan
a) Mengelola kebutuhan farmasi PMB
b) Mengelola kebutuhan Lab sederhana PMB
c) Mengelola limbah medis dan kebersiahn PMB
c. Ketenagaan
1. Pemilik / Bidan : lulusan DIII Kebidanan tahun 2002
2. Asisten Bidan : lulusan SI Kebidanan tahun 2021
3. Administrasi : lulusan D II Kebidanan tahun 2021
4. Obat : lulusan DIII Kebidanan tahun 2022

2.7.2 Sarana dan Prasarana (M2-Material)


a. Lokasi dan Denah Ruangan
1) Ruang Pendaftaran
2) Ruang tunggu
3) Ruang pemeriksaan
4) Ruang persalinan
5) Ruang nifas
6) Ruang nifas VIP
7) Pojok PI ( Pencegahan Infeksi)
8) Kamar Mandi
9) Gudang
10) Ruang Baby Spa & Foto Baby New born
b. Data Tempat Tidur
Tempat tidur berjumlah 5 buah diantaranya : TT untuk
pemeriksaan, TT untuk bersalin dan TT untuk perawatan nifas.
c. Peralatan dan Fasilitas
1) Peralatan tidak steril
 Tensimeter
 Stetoskop biokuler
 Stetoskop monokuler
 Timbangan dewasa
 Timbangan bayi
 Pengukuran panjang bayi
 Thermometer
 Oksigen dalam regulator
 Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
 Penghisap lender
 Lampu sorot
 Penghitung nadi
 Sterilisator
 Bak instrument dengan tutup
 Reflek Hammer
 Alat pemeriksaan Hb
 Set pemeriksaan urine (protein + reduksi)
 Pita pengukur
 Plastik penutup instrument steril
 Sarung tangan karet untuk mencuci alat
 Apron / celemek
 Masker
 Pengaman mata
 Sarung kaki plastic
 Infus set
 Standar infuse
 Semprit disposable
 Tempat kotoran / sampah
 Tempat kain kotor
 Tempat plasenta
 Pot
 Piala ginjal / bengkok
 Sikat, sabun dan tempatnya
 Kertas lakmus
 Semprit glyserin
 Gunting verband
 Spateln lidah
 IUD kit
 Implant kit
 Suction
 Perlengkapan Baby Spa
 Perlengkapan Foto Baby New born
2) Peralatan Steril
 Klem pean
 Klem ½ kocher
 Korentang
 Gunting tali pusat
 Gunting benang
 Gunting episiotomy
 Kateter karet / metal
 Pinset anatomis
 Pinset chirurgic
 Speculum vagina
 Mangkok metal kecil
 Pengikat tali pusat
 Pengisap lender
 Tampon tang dan tampon vagina
 Pemegang Jarum
 Jarum kulit dan otot
 Sarung tangan
 Benang suter + catgut
 Doek steril
3) Bahan Habis Pakai
 Kapas
 Kain kasa
 Plester
 Handuk
 Pembalut wanita
4) Formulir Yang Disediakan
 Formulir Informed Consent
 Formulir ANC
 Partograf
 Formulir persalinan / nifas dan KB
 Formular Imunisasi bayi
 Formulir rujukan
 Formulir surat kelahiran
 Formulir permintaan darah
 Formulir kematian
5) Obat - Obatan
 Roborantia
 Vaksin
 Syok anafilak
a) - Adrenalin 1:1000
b) - Anti histamine
c) - Hidrokortison
d) - Aminophilin 230 mg / 10ml
e) - Dopamine
 Sedatife
 Antibiotik
 Uterotonika
 Antipiretika
 Koagulantika
 Anti kejang
 Glyserin
 Cairan infuse
 Obat luka
 Cairan desinfektan
 Obat penanganan asphiksia pada BBL
 Sarana Dan Prasarana Asuhan Rooming-In / Rawat Gabung
6) Media Penyuluhan Kesehatan
 Ada poster di dinding
- Pesan-pesan ASI Ekslusif
- Perkembangan anak sesuai usia
- Pesan Immunisas
- Persalinan
- Tanda Bahaya
 Ada leaflet
 Ada booklet
 dan lainnya
11) Sarana
 Rumah terbuat dari tembok
 Lantai keramik
 Ruang tempat periksa
 Ruang perawatan
 Dapur
 Kamar mandi
 Ruang cuci pakaian/alat
 Ruang tunggu
 Wastafel
 Tempat sampah
d. Administrasi Penunjang
1) Formulir rincian pasien
2) Lembar kuitansi
3) Lembar resume perawatan
4) Amplop coklat besar
5) Amplop kecil
6) ATK
2.7.1 Method (M3)
a. Model MPK (Manajemen pelayanan kebidanan)
Manajemen pelayanan kebidanan perlu diperhatikan untuk
memastikan pelayanan kebidanan dapat dilaksanakan dengan biaya
efisien, tepat waktu, aman dan kualitas pelayanan baik untuk
menjamin kepuasan klien/pelanggan.
Pengelolan yang efisien terhadap sarana dan perlengkapan
pelayanan mulai dari pencatatan, monitoring, penggunaan,
perencanaan, pengadaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan,
pemeliharan sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasional
pelayanan, oleh sebab itu pada setiap titik pengelolaan perlu
dilakukan secara sistematis dan terencana.
b. Penerimaan Pasien Baru
Berikut ini adalah alur penerimaan pasien di PMB Elis Sulistianti ;

Pasien Mendaftarkan Menyerahkan


melakukan pasien kedalam RM kepada
pendaftaran buku register bidan pemeriksa
dan RM

Pasien menunggu Melakukan anamnesa,


obat pemeriksaan fisik,
menentukan diagnose.
Memberikan Tindakan
atau konseling kepada
pasien, menuliskan
therapi obat yang
diberikan kedalam RM
Memberikan obat dan
menjelaskan
kegunaan obat
sekaligus tatacara
Pasien Pulang
yang benar,
menentukan biaya
c. Timbang Terima Pasien
Menurut Nursalam (2011) definisi timbang terima adalah
suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan)
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan
kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian dinas. Selain
laporan antar dinas, dapat disampaikan juga informasi yang
berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan. Timbang terima merupakan sistem kompleks yang
didasarkan pada perkembangan sosio-teknologi dan nilai-nilai yang
dimiliki perawat dalam berkomunikasi. Timbang terima dinas
berperan penting dalam menjaga kesinambungan layanan
keperawatan selama 24 jam (Kerr, 2002).
Dalam manajemen praktek mandiri bidan, timbang terima
pasien tidak dapat diaplikasikan sepenuhnya karena PMB bukan
pelayanan 24 jam, kecuali pada kasus persalinan, timbang terima
pasien di PMB dapat dilakukan di saat pasien dalam kondisi
persalinan dan diserahkan dari bidan kepada asisten bidan untuk
dilakukan asuhan selama bidan yang bersangkutan ada keperluan.
d. Perencanaan Pasien Pulang ( Discharge Planning)
Discharge planning atau perencanaan pemulangan adalah
suatu proses pembelajaran yang dimulai sejak pasien diterima
dilayanan praktek bidan mandiri, melibatkan klien dan keluarga
untuk meningkatkan pemahaman tentang kondisi pasien,
mengembangkan kemampuan klien dan keluarga tentang
perawatan di rumah, masalah kesehatan yang dihadapi, untuk
mempercepat penyembuhan menghindari kemungkinan komplikasi
dengan pembatasan aktifitas menciptakan lingkungan yang aman
bagi ibu dan bayinya di rumah. Tujuan Discharge Planning itu
sendiri adalah meningkatkan kontinuitas perawatan, meningkatkan
kualitas perawatan dan memaksimalkan manfaat sumber pelayanan
kesehatan.
e. Pengelolaan vaksin dan rantai dingin pengelolaan vaksin
Pengelolaan vaksin dan rantai dingin vaksin di PMB Elis
Sulistianti sebagai berikut :

Bidan PMB Dinas Bidan PMB


Kesehatan

Bidan menerima vaksin


Dinas Kesehatan dari Dinas Kesehatan dan
Menerima blanko
Bidan menyimpannya di lemari
permintaan vaksin dari es khusus vaksin.
membuatan dan bidan PMB dengan
menyerahkan Melakukan pencatatan
mengecek dulu
permintaan suhu 2-8⁰C yang dilakukan
kebenaran data serta rutin setiap pagi dan sore.
kebutuhan vaksin menyiapkan jumlah
kepada Dinas vaksin sesuai dengan PMB membuat laporan
Kesehatan permintaan bidan dan rutin bulanan pemakaian
disimpan di coolbox vaksin ke Puskesmas
setempat

f. Dokumentasi
Pendokumentasian di praktek mandiri bidan Elis Sulistianti
sudah cukup rapi dan tercatat segala hal yang berhungan dengan
pelayanan pasien, Adapun jenis dokumntasi yang dilakukan
menggunakan :
1) Buku register dan Rekam Medis ANC kunjungan awal dan
kunjungan ulang
2) Buku register dan RM imunisai
3) Buku register dan RM KB
4) Buku register dan RM persalinan
5) Buku register dan RM nifas
Adapun penyusunan Rekam Medis menggunakan Teknik
penyimpanan Straight Numerical Filling yang dikenal dengan
menjajarkan dengan nomer langsung dimulai dengan angka
terkecil, daftar nomer RM disimpen didalam computer untuk
memudahkan mencarian nomer RM.
Berbagai bentuk pelaporan telah dilakukan secara periodik
seperti :
1) Pelaporan kepada Puskesmas
2) Pelaporan kepada koordinator Bidan Delima
g. Refleksi Diskusi Kasus
Reflekasi diskusi kasus di PMB Elis Sulistianti dilakukan
secara rutin dan secara kasuistik, secara rutin dilakukan dalam satu
bulan sekali dalam acara rapat rutin bulanan, dan secara kasuistik
bisa sewaktu-waktu apabila ada kasus pasien yang menarik untuk
didiskusikan.
h. Monitoring Evaluasi
Dokumentasi yang bersifat rapi dan tercatat setiap Tindakan
dalam pelayanan kepada pasien di PMB Elis Sulistianti
memudahkan dalam melakukan evaluasi manajemen dalam
pelayanan Kebidanan sehingga dapat dimonitoring tren naik atau
turun dari jumlah kunjungan pasien dan kemudian dilakukan
evaluasi untuk mengetahui penyebab dan dicari langkah-langkah
untuk perbaikan dan solusi yang tepat.

2.7.4 Pembiayaan (M4-Money)


1. Pemasukan
a. Sumber dana
Sumber dana di PMB Elis Suliatianti secara
keseluruhan berasal dari masuknya uang pasien dari
berbagai pelayanan di PMB, ada yang melakukan
pembayaran secara langsung dari pasein ada juga yang
pembayarannya menggunakan kartu BPJS Kesehatan. PMB
Elis Sulistianti sudah melakukan Kerjasama sebagai bidan
jejaring dengan Puskesmas Cicurug sehingga bisa melayani
pasien BPJS untuk pelayanan :
- Pemeriksaan Kehamilan / ANC
- Pertolongan Persalinan / INC
- Pemeriksaan Nifas / PNC
- Pelayanan KB (Suntik KB 3 bulan, Implant, IUD)
b. Jenis Pembiayaan
Jenis pembiayaan yang ada di PMB Elis Sulistianti
adalah sebagai berikut :
1) Biaya pememeriksaan
2) Biaya konsultasi
3) Biaya obat
4) Biaya administrasi
5) Biaya imunisasi
6) Biaya Tindakan Bidan
7) Biaya BHP
8) Biaya perawatan Ibu
9) Biaya perawatan Bayi
10) Biaya pemeriksaan Laboratorium sederhana
11) Biaya baby Spa
12) Biaya Foto baby New born
c. Alur Pembayaran
Adapun untuk alur pembayaran melalui pembayaran
langsung secara cash dan juga secara non cash yaitu
tranfer melalui nomer rekening pribadi milik bidan Elis
Sulistianti
d. Tarif
Tarif layanan yang berlaku di PMB Elis Sulistianti
diantaranya sebagai berikut :
Pemeriksaan Tarif Keterangan
ANC ( Kehamilan) Rp. 60.000.00
ANC + Buku KIA Rp. 80.000.00
ANC + Imunisasi TT Rp. 70.000.00
Persalinan Normal Rp. 1.500.000.00
Persalinan dengan Rp. 1.750.000.00
Tindakan kegawat
daruratan
PNC ( Nifas) Rp. 50.000.00
Imunisasi Bayi Rp. 70.000.00
Tindik Rp. 50.000.00
Konsultasi Rp. 40.000.00
Suntik KB DMPA Rp. 35.000.00
Suntik KB 1 bulanan Rp. 35.000.00
Impant /AKBK Rp. 150.000.00
Buka Implant Rp. 100.000.00
Buka + Pasang Implant Rp. 200.000.00
IUD / AKDR Rp. 350.000.00
Buka IUD / AKDR Rp. 80.000.00
Buka + Pasang IUD Rp. 250.000.00
Ganti Verban Rp. 50.000.00
Lain-lain Rp. 50.000.00
Baby Spa Rp. 100.000.00
Foto Baby New Born Rp 80.000.00

e. Kebijakan Bila Pasien Tidak Bisa Membayar


Terdapat kebijakan pasien bila tidak mampu bayar
diantaranya yaitu dengan membebaskannya secara ijab dan
qobul atau dengan diberikannya peringanan sesuai dengan
kemampuan pasien.
f. Billing System
Karena masih terdapatnya beberapa keterbatasan
Billing system di PMB Elis Sulistianti saat ini masih secara
manual bila pasien memerlukan rincian biaya akan
disiapkan sesuai dengan rincian pasien dengan
menggunakan formular rincian biaya perawatan.
2. Pengeluaran
Terdapat 2 macam dana pengeluaran yang terdapat di
PMB Elis Sulistianti yaitu pengeluaran rutin dan tidak rutin,
pengeluaran tersebut diantaranya :
1) Biaya gaji asisten bidan
2) Biaya gaji tenaga administrasi
3) Biaya gaji Cleaner
4) Biaya pembelian obat
5) Biaya pembelian BHP
6) Biaya listrik
7) Biaya kebersihan
8) Biaya pembinaan Posyandu
9) Biaya pengeloaan limbah
10) Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana

2.7.5 Pemasaran (M5- Marketing)


1. Sistem Pemasaran
Dalam hal pemasaran yang dilakukan oleh PMB Elis
Sulistianti yaitu dengan memanfaatkan media social seperti :
Whatsapp, Instagram, Facebook, Tiktok, serta pemilik
sekaligus bidan selalu menjaga dan meningkatkan kualitas
pelayann dengan senantiasa melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menjaga kepercayaan masyarakat dengan cara memberikan
pelayanan sesuai dengan SPO dan seni service pelayanan
yang menjadikan pasien nyaman sehingga tercipta
pelayanan yang berkualitas
b. Mengikuti pendidikan formal, untuk saat ini Elis
Sulistianti sebagai pemilik sekaligus bidan di PMB dan
juga seringkali mengikuti pendidikan informal berbasis
kesehatan ibu dan bayi berdasarka evidence based dan
menerapkannya kepada pasien.
c. Membidik pasar / sasaran dengan cermat sesuai dengan
kebutuhan pasar, sehingga dapat memberikan berbagai
inovasi dalam pelayanan.
2. Indikator Mutu
Mutu pelayanan pengertian kualitas/mutu pelayanan
mencakup dua dimensi, yaitu klien dan petugas pelayanan.
a. Dari dimensi klien, pelayanan dianggap bermutu apabila
pelayanan mampu memberikan kepuasan kepada klien (client
satisfaction). Dengan kata lain, pelayanan yang bermutu
adalah pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan dan
tuntutan serta hak-hak klien. Aspek pelayanan yang
dianggap dapat memberikan kepuasan kepada klien
termasuk antara lain: ketanggapan, perhatian, dan
keramahtamahan yang tulus dari petugas atau penyedia
pelayanan, dan waktu tunggu yang tidak terlalu lama
(BKKBN, 2015).
b. Dari dimensi penyedia layanan, pelayanan yang bermutu
adalah pelayanan yang sesuai dengan kode etik dan
memenuhi standar profesi pelayanan yang telah ditetapkan
(BKKBN, 2015). Bagi petugas kesehatan, mutu pelayanan
berarti bebas melakukan segala sesuatu secara profesional
untuk meningkatkan derajat Kesehatan pasien dan
masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang maju, mutu peralatan yang baik, dan
memenuhi standar yang baik.
Mutu merupakan fenomena yang komprehensif,
kegiatan menjaga mutu dapat menyangkut satu atau
beberapa dimensi yang tepat untuk pelayanan klinis
maupun manajemen pelayanan kesehatan. Delapan dimensi
mutu ini juga dapat membantu pola pikir dalam
menetapkan dan menganalisa masalah untuk mengukur
sejauh mana telah mencapai standar pelayanan
kesehatan.
a. Kompetensi teknis: keterampilan, kemampuan dan
penampilan petugas yang berhubungan dengan hal
dapat dipertanggungjawabkan (dependability), ketepatan
(accuracy), ketahanan uji (reliability) dan konsistensi
(consistency)
b. Akses terhadap pelayanan: a) geografis: jenis transportasi,
jarak,waktu perjalanan, dan hambatan fisik b) ekonomi:
biaya yang terjangkau (affordability) c) sosial: sesuai
nilai budaya, kepercayaan, dan perilaku d) organisasi:
sejauh mana kenyamanan pasien, jam kerja PMB, dan waktu
tunggu e) bahasa: bahasa/dialek dapat dipahami pasien
c. Efektifitas: menyangkut norma pelayanan kesehatan dan
petunjuk klinis sesuai standar yang ada
d. Hubungan antar manusia: interaksi antara petugas kesehatan
dan pasien yang mempunyai andil besar dalam konseling
yang efektif, yaitu menghargai, menjaga rahasia,
menghormati, responsif, dan memberikan perhatian
e. Efisiensi: pelayanan terbaik dengan sumber daya yang
dimiliki
f. Kelangsungan pelayanan: klien menerima pelayanan yang
lengkap yang dibutuhkan (termasuk rujukan) tanpa interupsi,
berhenti, atau mengulangi prosedur diagnosa dan terapi yang
tidak perlu
g. Keamanan: mengurangi risiko cidera, infeksi, efek samping,
atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan
Mutu pelayanaan kesehatan dapat diukur dengan tiga cara yaitu:
a. Pengukuran mutu prospektif
Pengukuran mutu prospektif adalah pengukuran
mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan sebelum
pelayanan Kesehatan diselenggarakan. Pengukurannya akan
ditujukan terhadap struktur atau masukan pelayanan
kesehatan.
b. Pengukuran mutu retrospektif
Pengukuran mutu retrospektif adalah satu
pengukuran mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan
setelah penyelenggaraan pelayanan kesehatan selesai
dilaksanakan. Pengukuran ini terdiri atas penilaian rekam
medik (audit), wawancara, kuesioner, dan
penyelenggaraan pertemuan.
c. Pengukuran mutu konkuren
Mutu konkuren adalah pengukuran terhadap mutu
pelayanan kesehatan yang dilakukan selama pelayanan
Kesehatan dilangsungkan atau diselenggarakan.
Pengukuran ini dilakukan melalui pengamatan, langsung
dan kadang-kadang perlu dilengkapi

2.8 Analisis SWOT


Analisa Faktor Internal
STRENGHT SKORE BOBOT TOTAL
Bidan Elis Sulistianti merupakan 7 7 49
seorang Bidan yang sopan dan
ramah
Bidan Elis Sulistianti memiliki 8 9 73
keterampilan dan konseling yang
baik
Pelayanan yang baik secara teknis 8 8 64
maupun non teknis
Total Kekuatan 23 24 186
WEAKNESS
Bidan Elis Sulistianti juga sebagai 8 8 64
PNS di Puskesmas Limbangan
sehingga tidak dapat Full Time
malayani PMB
Total kelemahan 8 8 64
Selisih total kekuatan dan 186 - 64 = 122
kelemahan

Analisis Faktor Eksternal


OPPORTUNITY SKORE BOBOT TOTAL
Masyarakat yang mempunyai 8 9 72
BPJS akan terbantu
pembiyaannya
Lokasi PMB Elis Sulistianti lebih 8 8 64
strategis dan mudah dijangkau
Bekerja sama dengan Bidan 6 7 42
lainnya
Total Peluang 22 24 178
TREATENED
UU no 04 Tahun 2019 tentang 9 9 81
persyaratan Surat Ijin Praktek
Bidan harus memiliki sertifikat
profesi
Meningkatnya persaingan lulusan 7 8 54
Bidan
Total Ancaman 16 17 135
Selisih antara peluang dan 178 – 135 = 43
ancaman
2.9 Diagram Layang

MATRIK KUADRAN ANALISA SWOT

Kuadran III Kuadran I

T 43 O S

Kuadran IV Kuadran II

W 122

Factor Internal Strength Weakness


Factor Ekternal
Opportunity Strategi Agresif Strategi Difensif
Threatened Strategi Diversivikasi Strategi Turn Around

2.10 Identifikasi Masalah


Setelah dilakukan Analisa SWOT didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Strength dan Opportunitity = Strategi Progresif, kemungkinan untuk
terus melakukan kegiatan memperbesar pertumbuhan dan
perkembangan
2. Weakness dan Opportunity = Strategi Difensif, memiliki peluang
sangat besar namun disisi lain memiliki kelemahan sehingga
disarankan untuk mengubah strategi dari strategi sebelumnya
3. Strength dan threatened = Strategi Diversifikasi, meskipun
menghadapi ancaman, namun masih memiliki kekuatan internal
sehingga diharapkan memperbanyak strategi
4. Weakness dan Threatened = strategi Turn Around, situasi sangat tidak
menguntungkan, dihadapkan pada kelemahan dan ancaman
2.11 Prioritas Masalah
Prioritas masalah yang dihadapi oleh PMB Elis Sulistianti yaitu UU
Nomer 04 tahun 2019 persyaratan untuk surat ijin praktek bidan harus
memiliki sertifikat profesi sementara bidan Reni Andriani merupakan PNS
di Puskesmas Limbangan.

2.12 Penyusunan Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan prioritas masalah tersebut di atas, Bidan Elis Sulistianti
mempertimbangkan perlu untuk mengajukan permohonan kepada
pemerintah untuk melanjutkan Pendidikan Profesi Bidan sesuai dengan
tuntutan UU No 4 tahun 2019.

2.13 Penentuan Solusi Terpilih


Tahun 2022 Bidan Elis Sulistianti mengajukan permohonan
melanjutkan Pendidikan SI dan Profesi Bidan
BAB III
PERENCANAAN

3.1 Perencanaan Kegiatan Role Play


PMB Elis Sulistianti memiliki latar belakang pendidikan DIII
Kebidanan dan dibantu oleh 3 orang Asisten Bidan

3.2 Plan Of Action (POA)


a. Promotif : konsultasi kesehataan reproduksi, penyuluhan
kesehatan,
b. konsultasi laktasi
c. Preventif: imunisasi dasar dan ulangan, ANC, dan KB
d. Kuratif : Pemeriksaan Ibu dan anak
e. Pelayanan Inovatif : Baby Spa, Foto Baby New Born

3.3 Perencanaan Inovasi Kegiatan


Pelayanan unggulan PMB Elis Sulistianti adalah home care untuk
kunjungan nifas dan memandikan neonatus. Home care dilakukan pada
pasien yang melahirkan di PMB Elis Sulistianti. Home care dilakukan
minimal sampai talipusat lepas/ puput puser atau sesuai kebutuhan. Setiap
kali home care bidan melakukan pemeriksaan dan memandikan neonatus
dan pemeriksaan ibu nifas. Home care ini memiliki keunggulan
diantaranya: pasien tidak perlu pergi kontrol ke fasilitas kesehatan, pasien
merasa sangat diperhatikan oleh bidan karena mau mengunjunginya ke
rumah, pasien memiliki waktu yang banyak untuk bertanya atau konsultasi
karena waktu home care minimal 30-60 menit untuk 1 pasien.
BAB IV

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

4.1 Pelaksanaan Role Play

1) Ketenagaan (M1/Man)
a. Struktur Organisasi

Menejer / Direktur PMB


Elis Sulistianti Keb

Admin & Keuangan Pelayanan Kebidanan Penunjang Pelayanan


Nen AMkeb
Rini Fitriani Asyiah Nurfajiri, AMKeb Putri, AMdkeb

b. Ketenagaan
1. Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi SDM di PMB)
Menejer atau Direktur
a) Mengatur jalannya pelayanan hingga tenaga kerja.
b) Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam
pemberian layanan.

c) Bertanggung jawab penuh terhadap pelayanan yang


diberikan dan kinerja tenaga kerja.

d) Menjadi perceptor bagi mahasiswi bidan yang praktik.

e) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan keungan.

f) Pengambil keputusan klinis pada kasus fisiologis dan


patologis bahkan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

g) Mengevaluasi kinerja tenaga kerja, pelaporan, administrasi


hingga keuangan.
Pelayanan Kebidanan
a) Melakukan pelayanan sesuai dengan kewenangan seorang
bidan.
b) Berkoordinasi dengan atasan dan tenaga kesehatan lainnya.
c) Melakukan tugas pelaporan administrasi, dokumentasi dan
keuangan.
d) Membantu membimbing mahasiswi praktik.
e) Pengambil keputusan klinis pada kasus fisiologis.
f) Membantu melakukan pelayanan sesuai dengan kewenangan
seorang bidan.
g) Membantu berkoordinasi dengan atasan dan tenaga kesehatan
lainnya.
h) Membantu melakukan tugas pelaporan administrasi, dokumentasi
dan keuangan.
i) Membantu membimbing mahasiswi praktik.
j) Membantu pengambil keputusan klinis pada kasus fisiologis.

a. Pelaksanaan Model Case management


1. Jumlah SDM (Sumber Daya Manusia)
Jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) di PMB Elis Sulistianti
sebanyak 5 orang, dengan rincian orang paramedis atau bidan
dan sebanyak 4 orang
2. Status SDM
Status SDM di PMB Elis Sulistianti 3 orang bidan sebagai
pegawai tetap, 3 orang sebagai asisten bidan sebagai bidan
magang.
3. Jumlah Tenaga Bidan Pada Setiap Shift
Jam operasional PMB selama 24 jam. Jenis pelayanan yang
diberikan yaitu segala kewenangan fisiologis kebidanan.
Terdapat pembagian shift sebanyak 3x dalam sehari yaitu shift
pagi (08.00-14.00), shift sore (14.00-21.00). shift malam
(21.00-08.00) setiap shift terdiri dari 2 hingga 3 bidan.
c. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja di PMB Elis Sulistianti
didasarkan pada standar pelayanan minimal bidan yakni
terdapat 4 tangan (2 bidan) selain itu jumlah tenaga kerja
berdasarkan dari kunjungan pasien yakni rata-rata setiap
bulannya terdapat 20-30 kunjungan ibu bersalin, 150
kunjungan ibu KB, 300 kunjungan ibu hamil, dan 40-50
kunjungan imunisasi.
d. Pengembangan SDM
Program pendidikan dan pelatihan tenaga medis disesuaikan
dengan kebutuhan. Pelatihan dilakukan secara mandiri
dengan dana pribadi dari masing-masing pegawai sebagai
kebutuhan keberlanjutan ketenagakerjaan. Berikut
Klasifikasi pendidikan dan pelatihan yang dimiliki oleh
pegawai.
e. Kebijakan pemberian Ijin dan atau cuti
Ijin atau kesempatan mengambil cuti sudah ditetapkan
selama 1 minggu pegawai dapat mengambil hari libur 1x
yang disesuaikan dengan kebutuhan pegawai jika ada
keperluan lain diluar kerja pegawai.
f. Kepuasan kerja tenaga
Berdasarkan hasil pengkajian dan pengamatan mahasiswi
pendidikan profesi bidan selama praktik klinik menejemen
pengelolaan pelayanan kebidanan di PMB Elis Sulistianti
selama 5 hari yakni sejak 20-11-2023 sampai 25-11- 2023
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan
dalam kategori memuaskan. Hasil ini didapatkan dengan
cara menanyakan kesan selama mendapatkan pelayanan di
PMB Elis Sulistianti. Hal ini diperkuat dengan sejumlah
pasien yang berada dilingkungan luar Kecamatan
Limbangan yang rela jauh-jauh mendatangi PMB Elis
Sulistianti hanya untuk mendapatkan pelayanan prima dan
berkualitas meski jarak yang ditempuh dari rumah pasien
lumayan jauh.
b. Pelaksanaan Refleksi diskusi kasus
Dilakukan setiap ada kasus tertentu yang dihadiri oleh
semua tenaga kesehatan bahkan mahasiswa yang saat itu sedang
praktik klinik di PMB. Waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan
adanya kasus tersebut atau pada saat kasus telah ditangani.
c. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap passien
menggunakan format dokumentasi yang dimiliki PMB. Sedangkan
untuk karyawan dan mahasiswa diadakan rapat sesuai kebutuhan
monitoring dan evaluasi.
d. Pelaksanaan Dokumentasi
Sistem atau format pendokumentasian yang dipakai
menggunakan metode SOAP.
4.6 Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan Prioritas Masalah
Masalah yang terdapat di PMB Elis Sulistianti sebagai berikut :
a. Belum adanya bagan struktur organisasi PMB
b. Belum adanya bagan alur pelayana pasien di PMB
c. Belum adanya daftar ceklist kebersihan di setiap ruangan
d. Kotak saran ada tapi belum di manfaatkan secara maksimal
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian dan pelaksanaan, pemantauan, pengawasan dan penilaian
melalui pemanfaatan sumber daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen kebidanan menyangkut
pemberian pelayanan yang utuh dan menyeluruh kepada klien yang merupakan
suatu proses manajemen kebidanan yang dilaksanankan untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang
disusun secara sistematis untuk mendapatkan data,memberikan pelayanan yang
benar sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan
tepat,efektif dan efisien.
Unsur- unsur dalam manajemen pelayanan kebidanan meliputi in put
merujuk pada sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan aktifitas,
proses berupa perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, pemantauan,
pengawasan dan penilaian out put berupa jumlah kelompok masyarakat
yang sudah menerima layanan kebidanan (memerator), di bandingkan dengan
jumlah kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program kebidanan, serta
pelayanan yang sesuai standar, efect berupa peran serta masyarakat dalam
pemanfatan pelayanan kebidaan serta out come atau impact berupa penilaian
perubahan suatu program.

5.2 Saran
Diharapkan bidan mampu mempertahankan serta meningkatkan
pelayanan yang diberikan, sehingga setiap pasien yang datang untuk
melakukan pemeriksaan selalu mendapatkan kepuasan, dan dapat lebih
memperluas informasi tentang PMB itu sendiri dan diharapkan mahasiswa
yang melakukan praktik dapat memahami dan menerapkan manajemen
pelayanan kebidanan sesuai dengan standar yang sudah di pelajari.
DAFTAR PUSTAKA

Anton A. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia; 2010.


Appley A, Lawrence, Lee, Oey L. Pengantar Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat; 2015.
Indonesia IB. Bidan Delima. Jakarta: Pusat IBI; 2017.
Indonesia KK. UU No 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan. 2019.
Indonesia MKR. PMK No.28 Tahun 2017. 2017
Indonesia KK. Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2009.
Nuraini I. Mutu Pelayanan Bidan Praktek Mandiri Kota Surabaya. Embrio
2015;6:22-43.
Terry GR, W.Rue L. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara;
2016.
Surabaya: Airlangga University Press; 2016.
Uripni, Christina L, Dkk. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC; 2016.
Wijono D. Manajemen Kepemimpinan Dan Organisasi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai