Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Pada An.

S
dengan Bronkopneumonia di Ranap
Atas Ruang 201 A RS Betha Medika
Pokok Bahasan
 
 Konsep dasar penyakit bronkopneumonia
 kasus mengenai penyakit bronkopeumonia
Konsep dasar penyakit
bronkopneumonia
Definisi Bronkopneumonia
Dapat disimpulkan bahwa
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia
Brokopneumonia adalah radang paru-
lobularis yaitu suatu peradangan pada
paru yang mengenai pada bronkus
parenkim paru yang terlokalisir yang
yang ditandai dengan adanya bercak-
biasanya mengenai bronkiolus dan juga
bercak infiltrat yang disebabkan oleh
mengenai alveolus disekitarnya (Bennete,
bakteri, virus, jamur dan benda asing
2013)
sehingga kemampuan menyerap
oksigen menjadi kurang. Kekurangan
Bronchopneumonia adalah oksigen membuat sel-sel tubuh tidak
penyebaran daerah infeksi yang bisa bekerja dan bisa mengakibatkan
berbercak dengan diameter sekitar kematian.
3 sampai 4 cm mengelilingi dan
juga melibatkan bronchi (Sylvia A.
Price & Lorraine M.W, 2007).
Penyebab Bronkopneumonia
• Penyebab tersering bronkopneumonia pada anak adalah pneumokokus
sedang penyebab lainnya antara lain bakteri, jamur (seperti candida
albicans), dan virus ( Misnadiarly, 2008)

Bakteri penyebab bronkopneumonia meliputi :


• Bakteri gram positif
• Streptococcus pneumonia
• Staphylococcus
• Bakteri gram negatif
• Haemaphilius influenza
• Pseudomonas aerogmosa
• Klebseila pneumonia
• Bakteri anaerob
• Bakteri atipikal
Patofisiologi
• Pneumonia dapat terjadi sebagai akibat inhalasi mikroba yang ada di udara,
aspirasi organism dari nasofarinks atau penyebaran hematogen dari fokus
infeksi yang jauh. Bakteri yang masuk ke paru melalui saluran nafas masuk
ke bronkioli dan alveoli, menimbulkan reaksi peradangan hebat dan
menghasilkan cairan edema yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan
interstitial. Kuman pneumokokus dapat meluas melalui porus khon dari
alveoli ke seluruh segmen atau lobus. Eritrosit mengalami perembesan dan
beberapa leukosit dari kapiler paru-paru. Alveoli dan septa menjadi penuh
dengan cairan edema yang berisi eritrosit dan fibrin serta relative sedikit
leukosit sehingga kapiler alveoli menjadi melebar (Amin, Hardi, 2013)
Gejala klinis
• Bronkopneumonia biasanya • Dispneu
didahului oleh infeksi traktus
respiratorius bagian atas selama • Pernafasan cepat dan dangkal
beberapa hari suhu tubuh dapat disertai pernafasan cuping hidung
naik secara mendadak sampai
39-40o C dan disertai kejang • Sianosis sekitar hidung dan mulut
karena demam yang tinggi.
• Kadang-kadang disertai muntah
• Anak sangat gelisah dan diare.
Pemeriksaan fisik
• Status penampilan kesehatan
• Tingkat kesadaran kesehatanTanda-tanda Vital
• Berat badan dan tinggi badan
• Integumen
• Kepala dan mata
• Thorax dan paru-paru
Pemeriksaan diagnostic/ penunjang
• Pemeriksaan darah • Hitung darah lengkap dan hitung
jenis
• Pemeriksaan radiologis
• Pewarnaan gram
• Pemeriksaan cairan pleura
• Tes kulit untuk tuberkulin
• Pemeriksaan mikrobiologik
• Tes fungsi paru
• Nilai analisa gas darah
• Spirometri statik
Diagnose keperawatan yang mungkin muncul
• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi sputum
• Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan tekanan
kapiler alveolus
• Nyeri dada berhubungan dengan kerusakan parenkim paru
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen atau kelelahan yang berhubungan dengan
pola tidur
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan metabolic sekunder terhadap demam dan
proses infeksi
• Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan toksemia.
Kasus Mengenai Penyakit
Bronkopeumonia
Penunjang askep\CPPT Spaskep\sp
askep\PENUNJANG
pengkajianaskep\pengkajian
JURNAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai