Anda di halaman 1dari 3

Hemochromatosis herediter adalah kondisi saat tubuh menyerap terlalu banyak zat besi

dari makanan yang Anda konsumsi. Penyebab munculnya hemochromatosis terbagi


menjadi tiga yaitu primer, sekunder, dan neonatal.

Hemochromatosis primer
Hemochromatosis primer berarti bersifat turun temurun dan diwariskan dari orangtua
kepada anak-anaknya. Biasanya jenis primer ini terjadi pada 90 persen kasus. HFE
adalah gen yang mengontrol jumlah zat besi yang diserap. Dua mutasi umum pada gen
HFE adalah C282Y dan H63D. Dikarenakan bersifat turunan maka kondisi ini tidak bisa
dicegah.

Hemochromatosis  sekunder
Hemochromatosis sekunder berarti terjadi karena masalah kesehatan yang Anda miliki
sehingga memicu kondisi ini. Berbagai kondisi pemicunya seperti:

 Gangguan darah seperti thalasemia.


 Penyakit hati kronis seperti infeksi hepatitis C kronis.
 Tranfusi darah dan beberapa jenis anemia yang membutuhkan transfusi.
 Dialisis ginjal jangka panjang.
 Pil dan suntikan yang mengandung zat besi dengan dosis sangat tinggi.
 Penyakit turunan langka yang memengaruhi sel darah merah, termasuk di
transferrinemia atau aceruloplasminaemia.
 Penyakit hati karena alkohol

Hemochromatosis neonatal
Hemochromatosis neonatal adalah kondisi kelebihan zat besi pada bayi yang baru lahir.
Akibatnya, zat besi terkumpul di hati. Akibatnya, bayi lahir dalam kondisi meninggal atau
hidup tetapi tidak dapat bertahan lama setelah lahir. Kondisi ini umumnya terjadi karena
sistem kekebalan tubuh ibu yang menghasilkan antibodi merusak hati janin.

Gejala saat tubuh kelebihan zat besi


Gejala dan tanda saat tubuh kelebihan zat besi biasanya muncul di usia paruh baya
kecuali untuk kasus neonatal. Adapun berbagai gejala umum yang muncul seperti

 Kelelahan
 Sakit perut
 Lemah dan lesu
 Nyeri sendi
 Hilangnya gairah seksual
 Kerusakan hati
 Periode menstruasi yang tiba-tiba berhenti
 Perubahan warna kulit menjadi abu-abu akibat endapan zat besi berlebih.
 Perbesaran hati

Sekitar 75 persen pasien yang sudah mulai menunjukkan gejala biasanya memiliki
fungsi hati yang abnormal. Sementara itu 75 persen lainnya  akan mengalami kelelahan
dan kelesuan, dan 44 persen akan mengalami nyeri pada persendian. Kemudian,
perubahan warna kulit biasanya akan terlihat pada pasien yang sudah mengalami
berbagai gejala yang telah disebutkan.

Komplikasi akibat kelebihan zat besi


Saat Anda mengalami kelebihan zat besi tetapi tidak segera ditangani, bukan tidak
mungkin kondisi Anda akan memburuk. Berbagai komplikasi yang mungkin terjadi yaitu:

 Sirosis atau terbentuknya jaringan parut permanen pada hati sehingga


meningkatkan risiko kanker hati.
 Diabetes dan komplikasinya seperti gagal ginjal, kebutaan, dan masalah pada
jantung.
 Gagal jantung kongestif.
 Aritmia atau irama jantung yang tidak teratur.
 Masalah pada endokrin seperti hipotiroidisme dan hipogonadisme.
 Masalah pada sendi dan tulang seperti athrtitis, osteoarthritis, dan osteoporosis.

 Masalah pada organ reproduksi seperti impotensi dan hilangnya gairah seksual.

Cara mengatasi kelebihan zat besi

Pengobatan untuk hemochromatosis biasanya dilakukan dengan mengeluarkan darah


dari tubuh secara teratur yang disebut dengan (phlebotomy). Tujuannya, untuk
mengurangi kadar zat besi di dalam tubuh dan mengembalikannya dalam kadar normal.
Biasanya, jumlah darah yang dibuang tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan
seberapa banyak kelebihan zat besi di dalam tubuh. Umumnya, diperlukan waktu hingga
satu tahun bahkan lebih untuk mengembalikan zat besi pada kadar yang normal.

Selanjutnya, dokter juga akan menentukan berbagai perawatan yang tepat sesuai
kondisi dan masalah kesehatan yang ditimbulkan. Jika Anda ternyata tidak bisa
menjalani prosedur menghilangkan darah karena anemia dan penyakit lain dokter akan
memberikan obat yang bisa mengikat kelebihan zat besi di dalam tubuh. Nantinya, zat
besi yang telah diikat akan dikeluarkan melalui urine atau kotoran dalam proses yang
disebut chelation.
Selain itu, Anda juga bisa mengurangi risiko komplikasi akibat kelebihan zat besi dengan
cara:

 Menghindari suplemen dan mulvitamin yang mengandung zat besi.


 Menghindari suplemen vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat
besi.
 Mengurangi minuman beralkohol.
 Menghindari makan ikan mentah dan kerang karena rentan mengalami infeksi
akibat bakteri di dalam kedua makanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai