Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FADRIA ANUZ

NIM : 431417032

KELAS : B PENDIDIKAN BIOLOGI

TUGAS : TELAAH ARTIKEL BIOREMEDIASI

TABEL HASIL TELAAH ARTIKEL

NO ITEM ARTIKEL I
1. JUDUL ARTIKEL BIOREMEDIASI MERKURI MENGGUNAKAN BAKTERI
INDIGENOUS DARI LIMBAH PENAMBANGAN EMAS DI
TUMPANG PITU, BANYUWANGI
2. PENULIS ARTIKEL Saundra Rosallina Lutfi, Wignyanto, Evi Kurniati
3. NAMA JURNAL Teknologi Pertanian
4 VOLUME/NOMOR JURNAL Vol.19 No.1 Hlm.15-24
5. TANGGAL TERBIT JURNAL April 2018
6. URGENSI PENELITIAN DILAKUKAN Limbah merkuri merupakan suatu limbah berbahaya yang sering
(YANG MELATARBELAKANGI digunakan sebagai proses amalgamasi dalam penambangan emas.
PENELITIAN) Dampak dari merkuri akan semakin meningkat terlebih para
penambang tidak pernah mengolah limbah merkuri tersebut
sebelum dibuang ke lingkungan, sehingga diperlukan suatu metode
untuk menjadikan limbah merkuri tersebut tidak beracun atau
bahkan hilang. Salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu
melakukan proses bioremediasi. Proses ini untuk mendapatkan
bakteri yang resisten terhadap kadar merkuri tertinggi dan mampu
untuk melakukan proses degradasi merkuri terbaik. Selanjutnya,
dilakukan proses identifikasi bakteri yang terbukti mampu untuk
melakukan proses bioremediasi.
7. TUJUAN PENELITIAN Untuk mendapatkan bakteri indigenous dari limbah penambangan
emas pada proses bioremediasi limbah merkuri di suatu lingkungan
sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan dengan melakukan
proses isolasi, seleksi, karakterisasi, dan identifikasi.
8. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan yaitu proses Bioremediasi merkuri
menggunakan bakteri indigenous dari limbah penambangan dengan
tahapan awal yaitu proses isolasi, seleksi, dan dilanjutkan dengan
proses karakterisasi dan identifikasi
9. HASIL PENELITIAN Hasil analisis kadar merkuri yang ada pada limbah penambangan
emas Tumpang pitu, Banyuwangi, kadarnya melebihi ambang batas
standar mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah dimana kadar
terendah adalah 0.031 ppm pada limbah cair 1 dan yang tertinggi
adalah 0.063 ppm pada limbah sedimen 2. karena pada limbah
sedimen logam merkuri yang digunakan akan terakumulasi di
dalam tanah dan tidak mampu untuk didegradasi oleh lingkungan
sehingga kadarnya akan tinggi. Sampel sedimen memiliki pH yang
cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan sampel cair.
sampel sedimen berwarna coklat sedangkan sampel cair berwarna
agak keruh. bau lumpur agak menyengat kandungan merkuri
tertinggi terdapat pada sampel sedimen 2. sehingga bakteri yang
hidup pada sampel sedimen 2 ini merupakan bakteri yang paling
resisten. resisten dengan konsentrasi merkuri tinggi serta mampu
untuk melakukan degradasi merkuri adalah sampel sedimen 2.
Dapat diketahui bahwa bakteri yang diisolasi dari limbah
penambangan emas Tumpang Pitu, Banyuwangi 94.44% bakteri
yang teridentifikasi merupakan bakteri jenis Morganella morganii
berbentuk batang dan termasuk dalam bakteri Gram negatif dan
mampu untuk melakukan reduksi merkuri hingga mencapai
92.46% dimana bakteri ini didapat dari sampel sedimen 2 sehingga
bakteri ini berpotensi untuk digunakan sebagai bakteri dalam proses
bioremediasi.
10. KEUNGGULAN PENELITIAN (ULAS Jurnal ini dipaparkan dengan baik teori maupun pembahasannya
MENDALAM) sehingga penelitian yang dilakukan sangat lengkap data yang
didapatkan dilapangan dan dapat memberi informasi khususnya
untuk para penambang di Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi,
Jawa Timur agar tidak menggunakan ekstraksi yang berbahaya baik
bagi lingkungan maupun makhluk hidup.
11. KELEMAHAN PENELITIAN (ULAS Metode Bioremediasi yang gunakan tidak sama biaya yang
MENDALAM) dikeluarkan dan proses ataupun tahapan-tahapan metode
bioremediasi ini mungkin sedikit sulit dari menggunakan logam
merkuri sehingga para penambang menggunakan logam merkuri
untuk amalgamasi karena biaya yang dikeluarkan relatif rendah
12 NAMA PENELAAH Fadria Anuz
13 TANGGAL TELAAH 2 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai