ABSTRAK
KARAKTERISASI BAKTERITOLERAN URANIUM DALAM LIMBAH URANIUM FASE
ORGANIK TBP-KEROSIN. Karakterisasi bakteri tolerant uranium pada limbah uranium fase organik TBP-
Kerosin telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri toleran
uranium pada limbah uranium fase organik TBP-kerosin. Bakteri toleran uranium diisolasi secara selektif dari
media pengkayaan yang terdiri dari 10 % v/v limbah uranium dalam media glukosa cair sehingga diperoleh
10 koloni. Masing-masing koloni disubkultur pada media isolasi dan skrinning agar plate sehingga diperoleh
isolat kultur murni bakteri toleran uranium. Masing-masing kultur murni tersebut ditumbuhkan pada media
pertumbuhan Nutrient Broth yang mengandung uranium dengan variasi konsentrasi 0 ppm, 120 ppm,150
ppm, dan 180 ppm. Isolat bakteri yang memiliki konstanta pertumbuhan instan tertinggi pada media yang
mengandung 180 ppm uranium merupakan bakteri toleran uranium terpilih yang selanjutnya dikarakterisasi.
Karakterisasi isolat bakteri terdiri dari; morfologi koloni, morfologi sel, pewarnaan gram, dan uji biokimiawi.
Hasil karakterisasi diidentifikasi dengan metode profile matching dengan acuan genus yang ditelusuri pada
Bergey’s Manual of Determinative. Hasil identifikasi menujukkan bahwa isolat-isolat bakteri toleran uranium
terpilih termasuk dalam genus Pseudomonas, Escherichia dan Citrobacter.
Kata kunci : karakterisasi, identifikasi, bakteri, limbah uranium
ABSTRACT
CHARACTERIZATION OF URANIUM TOLERANT BACTERIA IN TBP-KEROSEN
ORGANIC PHASE OF URANIUM WASTE. Characterization of uranium tolerant bacteria in TBP-
Kerosene organic phase of uranium waste has been investigated. The purpose of this research was to
characterize and identify uranium tolerant bacteria from uranium waste. The uranium tolerant bacteria was
selectively isolated from enrichment medium which is consist of 10 % v/v uranium waste in liquid glucose
media then ten colonies were isolated. Each colony was sub cultured in isolation and screening agar plate
then the pure culture isolates of uranium tolerant bacteria was resulted. Each pure culture was grown on
Nutrient Broth growth medium which contain of uranium in varies concentration i.l; 0 ppm,120 ppm, 150
ppm, and 180 ppm. The isolate with the highest instantaneous growth constant in concentration 180 ppm of
uranium was the chosen of uranium tolerant bacteria and then was characterized. Characterization of
bacteria isolates consist of colony morphology, cell morphology, gram staining and biochemical tests. The
result of characterization was identified by profile matching method with references genera which are traced
in Bergey’s Manual of Determinative. The identification resulted that the isolates of uranium tolerant
bacteria include in genera of Pseudomonas, Escherichia and Citrobacter.
Keywords: characterization, identification, bacteria, uranium waste.
197
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
198
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
199
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan
Peng Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif--BATAN ISSN 1410-6086
1410
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
200
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
201
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
f. Uji Katalase
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian aktivitas enzim
katalase dilakukan dengan cara Penentuan Sifat Fisikawi dan Kimiawi
menginokulasikan satu ose koloni Limbah Uranium Fase TBP-Kerosin
bakteri pada gelas benda steril
Limbah uranium fase organik TBP-
kemudian ditetesi H2O2. Timbulnya
Kerosin berasal dari proses ekstrasi uranium
gelembung gas menunjukkan reaksi
di laboratorium BATAN dan disimpan
positif terhadap uji katalase.
dalam drum yang diletakkan dalam ruangan
yang khusus. Pada waktu pengambilan
limbah dilakukan pengukuran dan
g. Uji Voges-Proskauer
pengamatan faktor fisika dan kimia yaitu
Pengujian Voges-Proskauer warna, suhu, pH, kadar uranium dan
(VP) dilakukan dengan cara aktivitas radionuklida dan uranium. Hasil
menginokulasikan satu ose koloni penentuan sifat fisikawi dan kimiawi limbah
bakteri pada media MRVP (Methyl uranium fase organik TBP-Kerosin disajikan
Red-Voges Proskauer)broth. Media dalam tabel di bawah ini.
MRVP broth yang keruh (terdapat
pertumbuhan bakteri) diambil Tabel 1. Parameter fisikawi dan kimiawi
masing-masing 1 mL dan dimasukan limbah uranium uranim fase
dalam tabung reaksi steril. Pada organik TBP-Kerosin
tabung reaksi tersebut ditambahkan
0,6 mL larutan alpha naphtol dan 0,2 NO. Parameter Hasil
mL KOH 40% kemudian dikocok. Fisikawi dan Pengukuran
Pada tabung reaksi tersebut Kimiawi
ditambahkan sedikit kristal kreatinin 1 Warna Coklat pekat
untuk mempercepat reaksi kemudian
dikocok kembali dan didiamkan ± 2 2 Suhu 29 oC
jam. Reaksi positif ditandai dengan 3 pH 7.5
terbentuknya warna merah muda
sampai merah delima. Sisa MRVP 4 Kadar uranium 90-100 ppm
broth diinkubasi kembali selama 48 5 Aktivitas 1.23 x 10 3
jam pada suhu 350C untuk digunakan radionuklida Bq/L
dalam uji methyl red. uranium U 238
h. Uji MR (Methyl Red)
MRVP broth yang telah Data pengamatan limbah uranium
diinkubasi kembali selama 48 jam fase organik TBP-Kerosin secara
pada suhu 350C, ditambahkan 5 tetes fisikawi dan kimiawi dapat dijadikan
indikator methyl red. Reaksi positif data pengamatan habitat awal bakteri
ditandai dengan terbentuknya warna toleran uranium. Tabel 1 menunjukkan
merah dan negatif jika terbentuk bahwa limbah uranium fase organik
warna kuning. TBP-Kerosin memiliki suhu 29 0C, pH
7.5, memiliki kadar uranium 90-100
Identifikasi Isolat Bakteri Toleran ppm, dan memiliki aktivitas radionuklida
Uranium U238 yaitu 1.23 x 10 3 Bq/L. Jadi bakteri-
bakteri yang tumbuh dalam limbah
Identifikasi isolat bakteri toleran uranium fase organik TBP-Kerosin
uranium terpilih dilakukan dengan metode kemungkinan telah beradaptasi dengan
profile matching. Pada metode profile melakukan mekanisme detoksifikasi
matching data karakter morfologi koloni, tertentu untuk tetap hidup di lingkungan
morfologi sel, dan uji biokimiawi yang mengandung uranium.
dicocokkan dengan karakter genus acuan
Pseudomonas, Escherichia dan Citrobacter Limbah uranium ini masih
yang ditelusuri melalui Bergey’s Manual of disimpan dan belum diperbolehkan untuk
Determinative. dibuang ke lingkungan karena limbah ini
masih mengandung uranium dengan
202
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Gambar 1. Kultur murni bakteri toleran uranium dari limbah uranium fase
203
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan
Peng Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif--BATAN ISSN 1410-6086
1410
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Gambar 2.. Pertumbuhan Isolat Bakteri Toleran Uranium Pada Konsentrasi Uranium 0 ppm
Pengukuran nilai optical density inkubasi 72 jam, isolat bakteri toleran
pertumbuhan isolat bakteri toleran uranium uranium Mn 8 memiliki nilai optical density
pada media Nutrien Broth yang mengandung tertinggi yaitu 5,16 dan isolat Mn 9 memiliki
konsentrasi 0 ppm uranium pada Gambar 2 nilai optical density terendah yaitu 2,67.
menunjukkan bahwa, pada waktu inkubasi 0 Pada waktu inkubasi 120 jam isolat bakteri
jam isolat bakteri toleran uranium Mn 5 toleran uranium Mn 5 memiliki ki nilai optical
memiliki nilai optical density tertinggi yaitu density tertinggi yaitu 4,51 dan isolat Mn 3
1,25 dan isolat Mn 9 memiliki nilai optical memiliki nilai optical density terendah yaitu
density terendah yaitu 0,69.. Pada waktu 2,18.
Gambar 3.. Pertumbuhan Isolat Bakteri Toleran Uranium Pada Konsentrasi Uranium 120
ppm.
204
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
Radioaktif ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Gambar 4.. Pertumbuhan Isolat Bakteri Toleran Uranium Pada Konsentrasi Uranium 150 ppm
Pengukuran nilai optical density
pertumbuhan isolat bakteri toleran uranium
Pengukuran nilai optical density
pada media Nutrien Broth yang mengandung
pertumbuhan isolat bakteri toleran uranium
konsentrasi 150 ppm uranium pada Gambar
pada media Nutrien Broth yang mengandung
4 menunjukkan bahwa, pada waktu inkubasi
konsentrasi 120 ppm uranium pada Gambar
0 jam isolat bakteri toleran uranium Mn 7
3 menunjukkan bahwa, pada waktu inkubasi
memiliki nilai optical density tertinggi yaitu
0 jam isolat bakteri toleran uranium Mn 7
0,57
,57 dan isolat Mn 3 memiliki nilai optical
memiliki nilai optical density tertinggi yaitu
density terendah yaitu 0,21. Pada waktu
0,53
,53 dan isolat Mn 1 memiliki nilai optical
inkubasi 72 jam, isolat bakteri toleran
density terendah yaitu 0,12. Pada waktu
uranium Mn 5 memiliki nilai optical density
inkubasi 72 jam, isolat bakteri toleran
tertinggi yaitu 3,65 dan isolat Mn 7 memiliki
uranium Mn 8 memiliki nilai optical density
nilai optical density terendah yaitu 1,93.
tertinggi yaitu 3,78 dan isolat Mn 7 memiliki
Pada waktu inkubasi 120 jam isolat bakteri
nilai optical density terendah yaitu 2,12.
toleran uranium Mn 5 memiliki nilai optical
Pada waktu inkubasi 120 jam isolat bakteri
density tertinggi yaitu 3,37 dan isolat Mn 2
toleran uranium Mn 4 memiliki nilai optical
memiliki nilai optical density terendah yaitu
density tertinggi yaitu 3,25 dan isolat Mn 7
1,79.
memiliki nilai optical density terendah yaitu
1,46.
Gambar 5.. Pertumbuhan Isolat Bakteri Toleran Uranium Pada Konsentrasi Uranium 180
ppm.
205
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
206
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
alkohol. Dinding sel yang terdehidrasi katalase yang dimiliki oleh semua
menyebabkan daya permeabilitasnya isolatbakteri toleran uranium.
berkurang sehingga zat warna ungu kristal
Uji indol digunakan untuk
keluar dari sel kemudian sel akan menyerap
mengetahui adanya enzim triptofanase pada
safranin.
bakteri yang dapat menghidrolisis asam
Hasil pengujian pertumbuhan pada amino triptofan menjadi indol dan asam
media cair menunjukkan bahwa semua isolat piruvat. Asam amino triptofan merupakan
bakteri toleran uranium kecuali Mn 1 asam amino yang lazim terdapat pada
tumbuh merata dalam media. Isolat bakteri protein sehingga asam amino ini dengan
toleran uranium Mn 1 tumbuh pada mudah dapat digunakan oleh
permukaan media di dalam tabung reaksi mikroorganisme sebagai sumber energinya.
sehingga isolat bakteri toleran uranium Mn 1 Pembentukan indol dari triptofan oleh
merupakan bakteri aerob sedangkan isolat mikroorganisme dapat diketahui dengan
bakteri toleran uranium Mn 4, Mn 5, Mn 6, menumbuhkannya dalam media yang kaya
dan Mn 8 tumbuh merata di dalam media dengan triptofan. Penumpukan indol dalam
cair. Hal ini menunjukkan bahwa isolat media tersebut dapat diketahui dengan
bakteri toleran uranium Mn 4, Mn 5, Mn 6, penambahan reagen Kovacs. Reagen
dan Mn 8 merupakan bakteri anaerob tersebut bereaksi dengan indol dan
fakultatif yang mampu hidup di lingkungan menghasilkan senyawa yang tidak larut air
yang mengandung sedikit oksigen. dan berwarna merah pada permukaan media
[10]
. Hasil uji indol pada isolat bakteri toleran
Hasil dari pengujian motilitas
uranium Mn4, Mn 5, Mn 6, dan Mn 8
bakteri menunjukkan bahwa isolat bakteri
menunjukkan bahwa pada media tersebut
toleran uranium terpilih bersifat motil. Sifat
terbentuk indol yang ditandai dengan warna
motil dapat dilihat dari pertumbuhannya
merah di bagian permukaan media. Hal ini
yang menyebar sepanjang tusukan pada
menunjukkan bahwa keempat isolat bakteri
media SIM. Semua isolat bakteri toleran
tersebut mempunyai enzim triptofanase
uranium terpilih bersifat motil karena bakteri
yang dapat menghidrolisis asam amino
tersebut mempunyai flagella sebagai organ
triptofan menjadi indol sedangkan isolat
penggerak sel.
bakteri toleran uranium Mn 1 tidak mampu
Media SIM mengandung asam menghidrolisis asam amino triptofan karena
amino sistin yang dapat diuraikan oleh tidak terbentuk indol yang ditandai dengan
bakteri menjadi asam disulfida (H2S) oleh tidak munculnya warna merah di bagian
aktivitas enzim desulfurase sehingga terjadi permukaan media triptofan.
perubahan media menjadi berwarna
Uji sitrat digunakan untuk melihat
hitam[10].Hasil uji terhadap kelima isolat
kemampuan bakteri toleran uranium dalam
menunjukkan bahwa semua isolat bakteri
menggunakan sitrat sebagai sumber energi
tersebut tidak mempunyai enzim desulfurase
bagi metabolisme sel. Media yang
yang berfungsi untuk memecah sistin yang
digunakan untuk uji ini adalah Simmons
menghasilkan H2S sehingga media SIM
citrate yang merupakan media sintetik
tidak berubah warna menjadi hitam. Jadi
dengan Na-sitrat sebagai satu-satunya
dapat disimpulkan bahwa semua isolat
sumber karbon dan NH4+ sebagai sumber N.
bakteri toleran uranium tidak menggunakan
Bila mikroorganisme mampu menggunakan
asam amino sistin sebagai sumber energinya
sitrat, maka asam akan dihilangkan dari
Uji katalase digunakan untuk media, sehingga menyebabkan peningkatan
mengetahui adanya enzim katalase pada pH, dan mengubah warna media dari hijau
isolat bakteri toleran uranium. Hasil uji menjadi biru[10]. Dari hasil uji diperoleh data
katalase menunjukan bahwa semua isolat bahwa isolat bakteri toleran uranium Mn 5
bakteri toleran uranium terpilih memiliki dan Mn 8 menunjukan hasil yang positif
enzim katalse. Hal ini tampak pada terhadap uji sitrat yang ditandai dengan
gelembung-gelembung gas yang dihasilkan warna hijau pada media. Jadi isolat bakteri
di atas gelas benda yang sebelumnya telah toleran uranium Mn 5 dan Mn 8 mampu
diinokulasikan isolat bakteri toleran uranium menggunakan sitrat sebagai sumber energi
kemudian ditetesi dengan reagen katalase. sedangkan isolat bakteri toleran uranium Mn
Gelembung-gelembung gas tersebut berasal 1, Mn 4, dan Mn 6 tidak mampu
dari hidrogen peroksida (H2O2) yang terurai menggunakan sitrat sebagai sumber energi.
menjadi air dan O2 oleh aktivitas enzim
207
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
208
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
209
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
210