https://www.youtube.com/watch?v=nkhqzUNc4hI
KULIAH KE 8
BIO1102 PPKU 2022/2023
1
Filogeni Mikrob berdasarkan sekuen rRNA subunit kecil
Bakteri Archaea Peran mikrob di antaranya: siklus biogeokimia,
kebugaran inang, patogen, dan degradasi polutan
Eucarya
Pal KA et al. 2020: Bioremediation of Pollutants
2-37 2
Capaian Pembelajaran
Dapat menjelaskan
mekanisme degradasi bahan organik
pengkontaminan oleh mikrob melalui
pengetahuan fungsi hayatinya
konsep dasar fungsi hayati bakteri, protista
dan cendawan
https://www.youtube.com/watch?v=qVYX0ueWkvc
Das S, Dash HR. 2014. Microbial Bioremediation: A Potential Tool for Restoration of Contaminated
Areas. In: Microbial Biodegradation and Bioremediation, Das S (Ed.).New York: Elsevier Inc.
Ali M, Husain Q, Ishqi HM. 2019. Fungal Peroxidases Mediated Bioremediation of Industrial Pollutants.
In: Fungal Bioremediation: Fundamentals and Applications. Tomasini A, Leon-Santiesteban HH (Eds).
Boca Raton: CRC Press
3
3-37
Bahan Kajian
Pendahuluan: Definisi Bioremediasi
Strategi penanganan bahan organik pengkontaminan
Hasil biodegradasi
Fungsi hayati mikrob bakteri, alga dan cendawan
sumber
kontaminan
Gabungan dari Tomasini et al. 2019, Gifford et al. 2006, Mentzer and Ebere 1996, Baggott 1993:
Penggunaan organisme atau metabolitnya untuk memulihkan lokasi yang
terpapar polutan (limbah beracun)
bahan kajian
bioremediasi
topik BIO102
5-37
Bioremediasi VS Konvensional
Mekanisme dalam bioremediasi: mineralisasi, degradasi, transformasi polutan
Bioremediasi VS fisika-kimia: Kebocoran sumur
minyak Pertamina di
➢ biaya lebih rendah Karawang
Attenuation
Additions of water and Additions of non-native
No additions nutrients to stimulate organisms
growth of organism
Location
In situ Ex situ
All processing occurs at Removal of contaminated
contaminated site materials for processing
Cost
minyak bumi sbg sumber energi oleh Bacillus cereus, Tempo.co Rabu, 19 Mei 2010 21:56 WIB
Pseudomonas, Acinetobacter
2C12H26 + 37O2 24CO2 + 26 H2O
9 - 37 9
Bioremediasi oleh Alga
Alga: akumulator logam berat (cadmium, zinc, chromium ) di permukaan sel dan vakuola
transformasi dan degradasi hidrokarbon (kelompok alkana), herbisida, and pestisida
karotenoid sangat terkait dengan kemampuan bertahan pada polutan konsentrasi
tinggi
10-37 10
Mikroalga pendegradasi fenol
5
Berbagai derivat fenol (konsentrasi 10 ppm) selama 10 hari:
➢ 40 hingga >90% dimetabolisme (tidak diakumulasi) oleh Scenedesmus quadricauda
11-37 11
Enzim Cendawan Ligninolitik
peroxidase
enzyme
family
12-37 12
Sel cendawan: Dinding sel dan vakuola
Enzim ektraseluler (peroxidase enzyme family) dan intraseluler
(sitokrom P450 ) terlibat dalam degradasi polutan
Pertumbuhan miselium
Pleurotus ostreatus pada tanah
terkontaminasi minyak
http://www.fungi.com/blog/items/the-
petroleum-problem.html
13-37 13
Degradasi Senyawa 2,4,5-T
2,4,5-Trichlorophenoxyacetic acid (bahan fungisida dan herbisida, bersifat karsinogen
Dichomitus squalens 2 sistem enzim (ligninolitik dan non-ligninolitik), intra dan ekstraseluler
(Basidiomycota)
ekstraselular
mineralisasi
14-37 14
Keragaman Prokariot
2 domain prokariot: Archaea dan Bakteria
Uniseluler, beberapa spesies membentuk koloni
Ukuran 1–5 µm (sel eukariot: 10–100 µm)
Bentuk sel: kokus (cocci), batang (bacilli), dan spiral
Pewarnaan Gram: Gram negatif dan Gram positif
16-37 16
Keragaman Struktur Permukaan Sel Prokariot
Banyak yang memiliki kapsul (lapisan polisakarida atau protein)
17-37 17
Keragaman Reproduksi and Adaptasi Prokariot
Pembentuk endospora:
Bacillus anthracis: penyakit antrak pada sapi, domba, manusia
Clostridium botulinum: ➢ endospora dimatikan dengan suhu 110–
150°C bertekanan tinggi pada produksi
makanan kaleng
➢penyakit botulism
18-37 18
Keragaman Metabolisme Prokariot
Keragaman berdasarkan ketersediaan oksigen:
obligat aerob : membutuhkan O2 untuk respirasi seluler
obligat anaerob: O2 merupakan racun, melakukan fermentasi atau respirasi anaerob
anaerob fakultatif: dapat hidup
dalam kondisi ada atau tidak ada
O2
19-37 19
Keragaman Kerjasama Metabolik
Kerjasama antar prokariot membuatnya dapat menggunakan sumberdaya alam yang tak
dapat digunakannya sebagai individu
Cyanobacterium, Anabaena: sel fotosintetik dan sel pemfiksasi sel fotosintetik
nitrogen yang disebut heterosit bertukar produk metabolisme
➢ Beberapa prokariot mengubah nitrogen (N2) hasil heterocyte
fiksasi menjadi amonia (NH3)
Pada beberapa spesies prokariotik kerjasama metabolik terjadi
pada koloni yang melapisi permukaan yang disebut biofilms
Sel dalam biofilm: - bertahan hidup pada periode
stress
- dimanfaatkan dlm imobilisasi
dan degradasi polutan pada
tingkat yang relatif tinggi
biofilm Ilustrasi tahapan perkembangan
siklus biofilm bakteri
20-37 20
Keragaman Peranan Prokariot
Bila prokariot punah: kehidupan berbagai makhluk hidup lain akan terganggu
Dekomposer, daur ulang elemen kimia dalam ekosistem, ekstraksi metal dari bijih logam
Agen utama dalam bioremediasi
- Beberapa bakteri laut sbg bioakumulasi polutan dari lingkungannya
- Halomonas mampu menurunkan 90% timah dan 50% cadmium
Simbiosis mutualisme: contoh dengan ikan Photoblepharon
palpebratus
oval berpendar
Melalui rekayasa genetik digunakan untuk sintesis mengandung bakteri
bioluminescent
vitamin, produksi antibiotik, hormon
Sekitar 50% jenis penyakit pada manusia disebabkan prokariot,
contohnya lyme disease
21-37 21
Keragaman Protista
hipotesis filogeni (studi molekuler)
endosimbiosis menghasilkan
keanekaragaman plastid pada protista
22-37 22
Keragaman: Protista
Tipe nutrisi
Alga memiliki beberapa karotenoid
➢ antioksidan (liposolubility)
➢ tahan hidup pada radiasi tinggi
Dunaliella salina dan D. bardawil (alga
hijau) mampu mensintesis β-karoten dalam
kondisi buruk
23-37 23
Protista: Stramenopiles
Diatom: alga uniseluler, fotosintetik, dinding selnya seperti kaca dari silika, reproduksi
aseksual, kadang kadang seksual
Alga coklat (brown algae): disebut “seaweeds”, multiseluler, kebanyakan hidup di laut
Diatom: Triceratium morlandii Golden alga: Dinobryon Seaweed: Postelsia (sea palm)
24-37 24
Protista: Alveolata
Ciri: memiliki alveoli Flagelata (Dinoflagellata):
Fotosintetik hingga heterotrofik ➢ fotosintetk, mixotrof, heterotrof, akuatik
Anggotanya antara lain: Flagelata, ➢ ledakannya menyebabkan “red tides” yang
Ciliata, Apicomplexan (parasit) beracun
red tide
25-37 25
Protista: Alveolata
Ciliata: memiliki makronuklei dan
mikronuklei
Apicomplexan: genus Plasmodium
(penyebab malaria)
Contractile
vacuole Cilia along oral
groove
Oral groove
Cilia
Micronucleus Food
vacuoles
Macronucleus
Paramecium caudatum.
26-37 26
Protista: Amoebozoans
Protista berkerabat dekat dengan cendawan kapang lendir seluler
Sistematika molekular menempatkan kapang lendir
(mycetozoans) dalam kelompok Amoebozoa
Porphyra Caulerpa,
an intertidal
Palmaria palmate chlorophyte
(edible)
28-37 28
Keragaman Cendawan
hipotesis filogeni (studi molekuler)
29-37 29
Keragaman Peranan Cendawan
bioremediasi
30-37 30
Keragaman Kingdom Fungi
unisel
1. Sel penyusun Unisel
tubuh cendawan: Hifa aseptat (sinosit)
Hifa septat
2. Dinding sel: khitin
khamir
3. Kromosom dalam sel: haploid
hifa aseptat
Hifa septat
➢Dekomposer
32-37 32
Penggunaan Substrat dan Pertumbuhan
molekul kompleks pada substrat
Enzim dari
sekresi hifa
Pertumbuhan dan
perkembangan cendawan
33-37 33
Reproduksi Seksual dan Aseksual
Seksual: sinyal (feromon) untuk komunikasi antara tipe kawin
kariogami spora
plasmogami 2 hifa miselium waktu (jam, singkat meiosis
(diploid) haploid
tetua (haploid) dikarion (n+n) hari, tahun)
Aseksual: spora-spora haploid melalui mitosis Banyak kapang dan khamir tidak
diketahui fase seksualnya
miselium
kasat mata
34
34-37
Keragaman Cendawan Patogen
Patogen: parasit yang menyebabkan penyakit
Sekitar 30% spesies cendawan bersifat patogen pada tumbuhan
Beberapa patogen tanaman pangan, menghasilkan senyawa yang toksik pada manusia,
Contoh toksin deoxynivalenol/ nivalenol dari Fusarium graminearum
Busuk pangkal batang kelapa sawit disebabkan oleh
Ganoderma boninense
Hewan umumnya kurang rentan terhadap cendawan patogen
dibandingkan tumbuhan
Beberapa cendawan unik punya hifa khusus:
➢ haustorium (hifa spesialis untuk penetrasi
jaringan inang tumbuhan)
➢ hifa ikal (hifa perangkap nematoda)
35
35-37
Keragaman Mutualisme antara cendawan dan akar tumbuhan
vesikel
Tanaman bermikoriza dan tidak
36
36-37
Keragaman Mutualisme antara cendawan dan alga
Liken: asosiasi mutualisme antara cendawan dengan alga ataupun Cyanobacter
Cendawan (mikobion) pembentuk liken yang paling umum adalah anggota Ascomycetes
Alga atau Cyanobacter (fotobion) di lapisan bawah bagian dalam dari permukaan liken
Fotobion memberikan hasil fotosintat, Cyanobacter juga memberikan nitrogen organik
Cendawan menyediakan kondisi lingkungan untuk pertumbuhan
Dapat sebagai indikator polusi udara,
Sebagai pewarna, obat-obatan, kosmetik, parfum
apotesium cendawan
37
37-37
Preface Slide
Terima kasih
Department of
Biology, IPB University
BIOPRODUK TUMBUHAN
PERTEMUAN KE- 9
BIO102 PPKU TAHUN AJARAN 2022/2023
1
Capaian Pembelajaran Dan Pokok Bahasan
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan ragam tumbuhan
yang menghasilkan produk yang bermanfaat,
organ/sel penghasil bioproduk, struktur anatomi
organ tumbuhan
Pokok bahasan
• Latar belakang – sejarah
• Ragam tumbuhan potensial penghasil bioproduk
• Manfaat bioproduk tumbuh-tumbuhan
• Teori dasar: Anatomi organ tumbuhan
• Organ/sel penghasil bioproduk 21 Jan 2021
2
2 - 41
Sejarah Rempah di Indonesia
Indonesia merupakan jalur rempah: dari Indonesia,
rempah mendunia
Jamu merupakan
produk herbal →
berasal dari tumbuh-
tumbuhan →
dimanfaatkan senyawa
metabolitnya
5
5 - 41
Pengelompokkan Obat Bahan Alam Indonesia
1. Jamu :
Logo Jamu • Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
7
7 - 41
Asal Berbagai Rempah di Indonesia
• Contoh: Pohon Cengkih (Syzygium aromaticum) asli (endemik) P. Ternate, Tidore,
Moti, Makian, dan Bacan, pohon pala (Myristica fragrans) endemik P. Banda.
• Rempah aromatik dari getah pohon endemik Sumatera, kemenyan (Styrax
benzoin) dan kamper/kapur (Cinnamomum camphora dan Dryobalanops
aromaticum).
• Kayu manis (Cinnamomum burmanii), lada (Piper nigrum) banyak dihasilkan di
Sumatera, Kep. Bangka Belitung
• Cendana (Santalum album): banyak tumbuh di Kep. bagian timur Nusantara (NTT).
Kayu manis
cengkih pala kemenyan
cendana
8
8 - 41
Pemanfaatan Bioproduk dan Organ Tumbuhannya
BIOPRODUK TUMBUHAN
• Senyawa metabolit yang dihasilkan
oleh tumbuh-tumbuhan
• Rempah: bumbu masak, jamu, obat
herbal, aromaterapi
• Pigmen: pewarna makanan/
minuman
• Dihasilkan dari bunga, buah, daun, Ubi ungu, bunga telang,
akar, rimpang, kulit batang, kayu tumbuhan Indigofera
• Dihasilkan dan disimpan di dalam sel
tumbuhan
9
9 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Cengkih (Syzygium aromaticum): untuk obat, bumbu rempah
1 Organ pohon cengkih Minyak atsiri Eugenol
(%) (%)
bunga 21,3 78-95
2 tangkai bunga 6 89-95
daun 2-3 80-85
3 4
(a) Kelenjar minyak pada bunga cengkih
(b) & (c) kelenjar minyak (*)
1. Kebun cengkih *
2. Bunga segar 5 *
3. Bunga kering
4. Daun kering * *
5. Minyak
Tanaman jahe
dengan rhizome
jahe
(A) Penampang melintang rhizom jahe: epidermis (ep), korteks (c), stele (s)
(D) Anatomi rhizom jahe: sel minyak (oc), korteks (c), hipodermis (hp)
11
11 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Kencur (Kaempferia galanga L.)
• Manfaat: bumbu masak, obat antikanker, antibakteri, kosmetik – tabir
surya (mengandung fenol - Etil p-metoksisinamat / EPMS)
Sel sekretori pada rimpang kencur yang mengandung lipofil, terpenoid, fenolik, dan alkaloid
dengan uji histokimia
12
12 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Cabai (buah): Capsicum spp.
• Manfaat: sumber vitamin dan mineral, antioksidan (alkaloid: capsaicin,
capsicol), antikanker
• Warna cabai : akumulasi β-karoten, zeaxanthin, lutein & β-cryptoxanthin
13
13 - 41
Manfaat capsaicin pada antiobesitas
15
15 - 41
Pewarna bunga telang pewarna standar Pewarna bunga telang untuk pewarnaan sel darah:
- Dapat digunakan pada kondisi darurat
- Dapat membedakan jenis sel darah (perhatikan
tanda * & →) dengan warna yang berbeda
Darah: - *: 2A1, 2A2, 2B2
Ayam - →: 2A3, 2B1, 2C1, 2C3, 2D1
- Perbedaan warna pada kode-kode di atas
dipengaruhi oleh pH sitoplasma darah
Burung
dara Pewarna standar (Giemsa):
- *: 2A5, 2B5 - tidak ada perbedaan warna, meski sel
darah berbeda
- →: 2A4, 2B4 - tidak ada perbedaan warna, meski
Anjing sel darah berbeda
- → 2C4, 2C5, 2D4 - ada perbedaan warna, meski sel
darah berbeda
- Perbedaan warna tidak konsisten
18
18 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Kayu manis (Cinnamomum burmannii)
• Manfaat: mengandung antioksidan (polifenol), minyak atsiri (sinamaldehida dan
eugenol), antikanker, mengatasi diabetes, antibakteri, mengatasi penyakit jantung,
neurodegeneratif
Penampang melintang
kulit kayu manis.
Tanda panah: sel minyak
19
19 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
21 - 41
• Bagaimana susunan sel dan jaringan penyusun
organ tumbuhan?
• Dimana lokasi penyimpanan metabolit pada
tumbuh-tumbuhan?
22
22 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA
Kandungan pigmen pada tumbuhan:
Nukleus RE Kasar • Terdapat dalam plastida :
RE Halus
- Kloroplas: klorofil
- Kromoplas: santofil. karoten
Vakuola Sentral
- Leukoplas : tidak ada pigmen
Apparatus
Golgi Mikrofilamen • Terdapat di vakuola : antosian
Sitoskeleton
Mikrotubul
Mitokondria
Peroksisom
Kloroplas
Membran Plasma Noktah
Dinding sel
Plasmodesmata
Dinding sel tetangga
24
24 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA
Sel Parenkima
• Tipe sel yang paling banyak dijumpai pada tumbuhan
• Berupa sel hidup, dinding sel primer yang tipis dan lentur
• Untuk fungsi metabolik: fotosintesis, penyimpanan makanan, penyimpanan udara
• Dapat mengalami diferensiasi menjadi tipe lain pada kondisi tertentu
(misal: penyembuhan luka)
noktah
Sel penyimpan pati Sel penyimpan lemak
pada daging buah alpukat
25
25 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA
Sel Kolenkima
• Berupa sel hidup, bentuk memanjang, tersusun dalam berkas
• Dinding sel primer memiliki penebalan tidak merata
• Tidak memiliki dinding sel sekunder
• Penunjang organ muda, bersifat lentur
• Dapat tumbuh mengikuti pertumbuhan organ
Dinding sel
Ruang sel
Tebal
Dinding sel primer
Tipis
Sel Sklerenkima
• Pada organ tumbuhan yang telah berhenti tumbuh memanjang
• Sel memiliki dinding sel sekunder: tebal, kuat (berlignin)
• Pada fase dewasa: berupa sel mati
• Struktur kuat dan kaku: penunjang tubuh tumbuhan
• Ada dua tipe sel sklerenkima:
- serat: sel panjang dan ramping, tersusun dalam berkas.
- sklereid: pendek, bentuk tak beraturan, dinding sel sekunder tebal
contoh : pada batok kelapa, daging buah pir
Dinding sel
Sel serat (penampang melintang pohon ash) Sel sklereid pada daging buah pir
27
27 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA
• Trakeid:
- Sel langsing, ujung meruncing.
- Transpor antar sel melalui noktah
Lempeng Colorized SEM 150
• Pembuluh kayu: perforasi
- Sel unsur pembuluh kayu: pendek berukuran besar noktah
- Bersambung pada ujungnya membentuk pembuluh yang panjang
- Transpor antar sel melalui lempeng perforasi
• Trakeid dan pembuluh kayu:
Berupa sel mati, dinding sel sekunder tersusun oleh lignin
28
28 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA
Organ vegetatif
• akar
• batang
• daun
Organ reproduktif
• bunga
• buah
30
30 - 41
Struktur Organ Tumbuhan: Struktur Anatomi Akar
Susunan pembuluh akar: xylem dan floem berseling, tidak membentuk berkas
seperti pada batang
epidermis
cortex
endodermis
cambium
xylem
floem
Akar Monokotil : Akar dikotil:
• Tidak terdapat kambium • Terdapat kambium (ada pertumbuhan sekunder)
• Jumlah kelompok xylem umumnya banyak • Jumlah kelompok xylem sedikit
31 - 41
Struktur Organ Tumbuhan: Struktur Anatomi Batang
Monokotil floem
Berkas pengangkut
Dikotil:
▪ Berkas pembuluh tersusun dalam lingkaran
▪ Batas korteks dan empulur jelas
Monokotil:
▪ Berkas pembuluh tersebar
▪ Batas korteks dan
pembuluh tidak jelas
32 - 41
Struktur Organ Tumbuhan: Struktur Anatomi Daun
Jaringan penyusun
• Epidermis
• Mesofil
- ada yang terdeferensiasi: parenkima palisade and bunga karang
- ada pula yg tidak terdeferensiasi (contoh daun jagung)
• Berkas pembuluh
Sel buliform
Upper epidermis
palisade
sponge
parenchyma
Vascular bundle
lower epidermis
33
33 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan
• Struktur sekretori:
Struktur khusus dalam jaringan tumbuhan yang
bertanggungjawab dalam sintesis dan akumulasi
metabolit
34
34 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan
Trikoma Kelenjar
• Letak: daun, batang, kelopak bunga, permukaan buah
• Modifikasi sel epidermis
• Bentuk, ukuran, sebaran bervariasi
• Akumulasi metabolit: sel kepala, sel tangkai,
seluruh sel penyusun trikoma
• Metabolit yang di akumulasi: minyak esensial
Sel kepala
Sel tangkai
35
35 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan
Kelenjar nektar
pada daun
Kelenjar nektar
Bunga jeruk (Citrus limon ) pada bunga Turnera oculata
36
36
36 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan
Saluran resin
• Ruang interseluler yang dibatasi lapisan sel
epitelium (sel2 yang membentuk resin)
Sel epitelium
• Terdapat pada akar, batang, daun
• Metabolit yang diakumulasi: resin
Contoh: Pinus, jambu mete, mangga,
akasia
Rongga sekretori
• Berupa rongga besar, ruang interseluler yang dibatasi sel epitelium
• Myrtaceae and Rutaceae: bentuk lonjong
• Bahan yang di akumulasi : minyak esensial
Contoh: Citrus, Eucalyptus, cengkeh
Rongga sekretori
2 - 44
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN POKOK BAHASAN
Setelah kuliah ini, mahasiswa
1. Mampu menjelaskan konsep biomimikri dan aplikasi di kehidupan manusia
sehari-hari
2. Mampu menyebutkan contoh biomimikri di sekitar kita
3. mampu mengelola informasi ilmiah tentang lingkungan di sekitarnya, dan
mengembangkan ide-ide baru berlandaskan pengetahuan ilmu biologi terkait
sistem pencernaan organisme
3 – 44
POKOK BAHASAN
4
4 – 44
King snake
Bentuk adaptasi pertahanan
mangsa terhadap predator
Coral snake
Ular ini tak beracun. Juga ❑ Kata kunci – Mimikri
memiliki pola warna menyolok
Ular ini beracun. Memiliki
pola warna yang menyolok
seperti coral snake (mimikri) ❑ Kemiripan antara organisme
dengan objek lain (seringkali
Tawon Vespula organisme dari spesies lain)
Yellow jacket
- harmful
Apakah
biomimikri dan mimikri sama ?
Cuckoo bee
-harmless
5 – 44
Problem ....
Wisata ke gurun pasir, butuh membawa air dalam jumlah yang besar …
https://www.biohabitats.com/newsletter/inspiring-women-of-ecology/janine-
benyus/
7 - 44
Alam yang menginspirasi … ?
Transportasi:
Bagaimana shinkansen bergerak
cepat & tanpa hambatan, tanpa suara
bising
https://labs.blogs.com/its_alive_in_the_lab/2012/04/
biomimicry-japanese-train.html
https://asknature.org/strategy/beak-provides-streamlining/
9 - 44
Ekolokasi (bio-sonar):
gelombang suara & gema –
menentukan lokasi suatu objek
https://sciencebehindsuperpowers.weebly.com/echolocatio
n.html
10 - 40
Peneliti mempelajari ekolokasi pada hewan
Cara kerja
• mengirim gelombang suara bawah permukaan & menunggu
gelombang pantulan (echo).
• data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau
ditayangkan pada monitor.
• mendeteksi & menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk
mengukur jarak bawah laut
11 - 44
Ultracane – tongkat ajaib bagi tuna netra
13 - 44
Mound-building termites -
kelompok spesies rayap hidup dalam
gundukan (Afrika, Macrotermes sp.)
Diameter 30 m
- Pendinginan sarang – menjaga
suhu di dalam sarang optimum
30.6 oC berbeda 1o siang &
malam;
- rentang suhu di luar 40 oC siang
hari sampai 1.7 oC malam hari
14 - 44
Gigitan nyamuk – Membantu menciptakan jarum suntik ideal
Apakah Anda pernah digigit nyamuk, dan apakah yang terasa saat itu?
Pengalaman ini dimanfaatkan untuk merancang jarum suntik tanpa rasa sakit
dengan menggunakan
prinsip biomimikri
►mengembangkan solusi teknologi yang terinspirasi
oleh alam
15 - 44
Perekayasa di laboratorium biomimikri, Ohio State University USA
- mencari tahu mekanisme yang digunakan nyamuk untuk menusuk korban
tanpa rasa sakit
https://www.deingenieur.nl/artikel/mosquito-bite-helps-create-the-ideal-injection-needle
Nyamuk
- menyuntikkan zat mati rasa (numbing agent) sebelum menembus otot
untuk mencapai pembuluh darah (getaran frekuensi 15 Hz)
- Setelah menemukan pembuluh darah, nyamuk melakukan gerakan serupa
getaran dengan frekuensi rendah 5 Hz untuk menembus pembuluh darah
16 - 44
- Hasil
- microneedle tanpa rasa sakit
(digunakan untuk perawatan kulit wajah)
Nyamuk menginspirasi pembuatan microneedle
https://www.biocompare.com/Life-Science-News/351335-Mosquitoes-Are-Inspiration-for-Development-of-Painless-
Microneedles/
17
17 – 44
Kepala Burung Pelatuk Menginspirasi Sistem
Penahan Guncangan (shock-absorbing system)
Burung pelatuk memukulkan paruh ke pohon
dengan kecepatan luar biasa – 20 kali per detik
https://birdwatchingpro.com/how-do-woodpeckers-peck-so-fast/
18 - 44
Lidah
19 - 44
Angkatan Darat A.S. dan pembuat helm sepak bola AS Riddell –
inspirasi dari burung pelatuk
20 - 44
❖ Biomimikri – Inspirasi Desain Abad ke-21
https://www.sciencefocus.com/science/is-there-
really-poo-everywhere/
22 – 44
Pemanfaatan Feses: Biomassa/energi
Pencernaan:
▪ serangkaian kerja tubuh untuk mengubah makanan yang dimakan
menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap di usus
halus.
23 – 44
Pemanfaatan Feses: Biomassa/energi
Plan Produksi Biogas
Limbah padat:
- Batu bata material
bangunan
- Kompos/pupuk
-?
24 – 44
Pemanfaatan Feses: Biomassa/energi
Arang Briket
25 – 44
Pemanfaatan Feses: Material Tak Tercerna
Kopi Luwak, khas Indonesia - kopi paling mahal di dunia, Rp 1.2 juta/kg
(pembanding: Arabica premium Rp 300 ribu/kg)
26 – 44
Pemanfaatan Feses: Material Tak Tercerna
Kopi luwak, unggul:
1. Luwak memakan buah kopi relatif seragam yang matang/tua
• mudah masuk ke fase pertunasan → mengalami malting
• rasa pahit berkurang: menghindari adanya biji kopi gosong duluan ketika
disangrai
2. Proses pencernaan parsial
• Daging buah kopi (perikarp dan mesokarp), tercerna dengan baik
• Endokarp tidak tercerna dengan baik – pencernaan parsial protein pada biji
menjadi oligopeptida
→ oligopeptida bereaksi dengan gula-gula sederhana
→ Dalam proses penyangraian biji kopi, muncul aroma yang enak
(mengikuti reaksi Mailard, mirip dengan proses pencoklatan ketika roti, kue
atau marshmallows dibakar/dipanggang).
27 – 44
Pemanfaatan Feses: Material Tak Tercerna
Teh Panda
28 – 44
Pemanfaatan Feses: Material Tak Tercerna
Bahan Pembuat Kertas: feses hewan herbivora
29 – 44
Pemanfaatan Feses: ekstraksi limbah metabolit
Bahan Pembuat Parfum
• Hyraceum - hardened poop
of the cape hyrax (hiraks batu Afirica)
• Castoreum - ultimate leather
scent estracted from beaver stool
(berang-berang)
• Civetone - radiant, velvety & floral scent
of civet's stool (musang)
• Musk - floral woody musk fragrance
from musk deer (Rusa, Moschus sp.)
Molekul komunikasi, penanda batas
territorial, feromon kawin, kin-
recognition, pengecoh/pengusir • Feses hewan-hewan lain?
musuh, dll.
30 – 44
Pemanfaatan Feses: kotoran Hyrax
Hyraceum
o Feses bercampur dg sekresi kelenjar castoreum
o tumpukan feses dan urine yang mengeras
membentuk dung-hills
o Sebagai obat tradisional/herbal
• Setara dengan diazepam dan lorazepam
• kontrol emosi dan kontraksi otot.
o sebagai bahan parfum dg tipe fermented scent
• musk: molekul aromatik sebagai komponen Keluarga Hyrax Procavia capensis
dasar hampir semua parfum bahan alam
• Civetone: molekul keton makrosiklik yang banyak digunakan sebagai
penanda teritorial dan feromon kawin pada mamalia.
31 – 44
Pemanfaatan Feses: kotoran berang-berang
Castoreum from beaver stool
• ultimate leather scent; di
Indonesia dikenal sebagai minyak
wangi kesturi
• Penanda batas territorial,
• Feromon kawin
• Kin-recognition
• DILARANG:
hewannya diburu & dibunuh
untuk diambil kelenjar kastornya
• ALTERNATIF:
feses dan ekstraksi
32 – 44
Pemanfaatan Feses: mikrobiota simbion
Stool transplant
33 – 44
Pemanfaatan Feses: mikrobiota simbion
Stool transplant
o Proses memindahkan mikrobiota feses dari antar individu
o Tujuan: memperbaiki komposisi mikrobiota saluran pencernaan
- Mengobati Clostridioides difficile infection (CDI)
- mood booster, dan
- beberapa kelainan saluran pencernaan dan sistem urogenital akibat disbiosis.
o syarat donor: sehat, biasanya bayi
Teknik:
- Feses dikering-bekukan (freeze-dried)
- Aplikasi dibungkus kapsul: mulut
- Aplikasi melalui anus: infusi koloniskopis atau enema/clyster
(semacam botol pemompa)
34 – 44
Hubungan Pencernaan dan Syaraf
Microbiota - Gut - Brain (MGB) Axis
1. Ide MGB muncul Tahun 2004 setelah mencit bebas kuman (GF, Germ Free Mice)
ditemukan mudah mengalami stress dibanding yang normal
2. Fungsi dan perkembangan sistem pencernaan diatur oleh otak, a.l.
a. Kontrol ingesti, penelanan & gerak peristalsis
b. Konser sekresi enzim mulai dari rongga mulut sampai ke usus halus
c. Perkembangan ontogenik system pencernaan
d. Pertaliannya dengan pembuluh darah dan pembuluh lacteal
3. Ide berkembang menjadi Gut - Brain - Axis, yang melibatkan:
a. Sistem syaraf pusat, syaraf otonom & indera
b. Sistem hormon
c. Sistem imun/kekebalan tubuh
d. Sumbu Hipotalamus - hipofisa - adrenal
35 – 44
Hubungan Pencernaan dan Syaraf
Microbiota - Gut - Brain (MGB) Axis
1. Bayi lahir: steril, yi belum ada microbiota dalam pencernaannya
2. Bayi 1 ~ 2 tahun: komposisi microbiotanya sama dg dewasa
• Mikrobiota co-development dg epitel dan mukosa pencernaan
3. Komposisi mikrobiota dinamis
• mengikuti waktu
• perubahan jenis dan gaya diet
• Kesehatan keseluruhan, termasuk perasaan tenang (mood)
4. Mikrobiota usus besar, menyumbang:
• Vit B dan K,
• VFA Sistem syaraf pusat, syaraf otonom & indera
• Sterol dan xenobiotic
• Beragam jenis molekul sinyal & hormon
36 – 44
Microbiota - Gut - Brain Axis: contoh Metabolisme Triptofan
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2
/22/Microbiota-derived_3-Indolepropionic_acid.svg
37 – 44
SISTEM PECERNAAN
Fungsi Utama:
1. memperoleh material organik penyusun tubuh
2. sumber energi
Mekanisme dasar:
1. hidrolisis - reaksi menambahkan air sehingga makromolekul
terurai menjadi monomer
2. Aktifitas pendukung untuk efisiensi reaksi hidrolisis
3. Pencernaan mikroba simbion/fermentasi
38 – 44
PROSES PENCERNAAN
Molekul
kecil
Hancuran
makanan
Makanan Materi
tak tercerna
39 – 44
PROSES PENCERNAAN: tanpa saluran pencernaan
Kantong Gastrovaskular
- Tidak ada kompartementasi
ruang pencernaan
→ tidak efisien, berlanjut ke
fagositosis partikel makanan dan
pencernaan intraselular
40 – 44
PROSES PENCERNAAN: ragam saluran pencernaan
Makanan – esofagus – crop (makanan disimpan & menjadi basah);
gizzard otot (muscular gizzard) digesti mekanik - menghancurkan
makanan dengan bantuan potongan-potongan kecil pasir dan kerikil.
Digesti dan absorpsi terjadi di intestin.
41 – 44
PROSES PENCERNAAN: adaptasi jenis makanan
Small intestine
Stomach
Small
intestine
Cecum
Herbivora
Colon
(large - di sekum (panjang) dan
intestine)
bagian atas kolon, bakteri
Karnivora mendegradasi potongan
Saluran pencernaan relatif pendek daun
- nutrien diabsorbsi
42 – 44
PROSES PENCERNAAN: simbiosis mikroflora
43 – 44
Preface Slide
Department of Biology
https://images.app.goo.gl/7oKMiDhbFLyJX4Xi8
Topik Bahasan
• Learning Outcome
• Contoh Kasus
• Sistem Peredaran Darah
• Sistem Pertahanan Tubuh
2 - 35
Learning Outcome
3 - 35
Rektor IPB dan Covid-19
4 - 35
Prof. Wiku Adisasmito dan Penanganan Covid-19
Alumni IPB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID19 Nasional
5 - 35
Tes COVID-19
https://images.app.goo.gl/n3mtRE9oPAJvcHHF8 https://images.app.goo.gl/49noDjaHijNxgRmCA
6 - 35
Diagnosis Molekuler
https://images.app.goo.gl/49noDjaHijNxgRmCA
https://images.app.goo.gl/n3mtRE9oPAJvcHHF8
7 - 35
Tes Antibodi
8 - 35
Tes RT-PCR
9 - 35
Tes Saliva
10 - 35
Pengobatan Saat Ini
(One Treatment Fits All)
https://images.app.goo.gl/Fvp4puAnGV1NMrMM8
11 - 35
Pengobatan Masa Depan
(More Personalized Diagnostics)
https://images.app.goo.gl/Fvp4puAnGV1NMrMM8
12 - 35
Perbandingan Kedua Pendekatan
https://images.app.goo.gl/Fvp4puAnGV1NMrMM8
13 - 35
Metode Discoveries dan Validation
https://images.app.goo.gl/sbFqNbZNJfpjVak18
14 - 35
Pendekatan Tradisional Penemuan Obat Baru
15 - 35
Peran Big Data Dalam Penemuan Obat Baru
16 - 35
Big Data Memangkas Waktu
Discoveries dan Validation
17 - 35
Peran Big Data
18 - 35
Fase-fase Uji Klinis (Clinical Trial)
https://images.app.goo.gl/Vgg7LXPLq3nB1H9S7
19 - 35
Hubungan Sistem Transportasi, Pencernaan &
Respirasi
Makanan CO2 O2
Mulut
Tubuh
hewan
Sistem
Respirasi
Nutrien Sel
Jantung
Sistem
Peredaran
Cairan
Sistem
antar sel
Pencernaan
Sistem
Ekskresi
Anus
Feses Urin
20 - 35
Komponen Darah Manusia
https://images.app.goo.gl/sCijCZpun6yR3TQ16
https://images.app.goo.gl/kYEnw2WWsR58X8vt6
21 - 35
Sistem Transportasi Manusia
https://images.app.goo.gl/GNk4R1SYGJ5mU9u18
22 - 35
Sistem Gastrovaskular
23 - 35
Peredaran Terbuka vs Tertutup
Jantung Jantung
Darah
Hemolimfe dalam sinus
di sekitar organ Cairan Percabangan pembuluh
antar sel di setiap organ
Pori
Pembuluh Dorsal
(jantung utama)
24 - 35
Imunisasi Melalui Vaksinasi
https://images.app.goo.gl/9vvV1QAgWozEPVsg7
25 - 35
Sistem Pertahanan (Imunitas) Tubuh Manusia
NONSPESIFIK
1. Pertahanan fisik: kulit dan mukosa membran
2. Pertahanan kimiawi: saliva, air mata, lisozim
3. Sel darah putih fagosit: neutrofil, monosit, eosinofil
SPESIFIK: dilakukan oleh sel darah putih LIMFOSIT
4. Sel limfosit B: mengatasi antigen di cairan antar sel
5. Sel limfosit T: mengatasi antigen yang masuk ke dalam
sel
26 - 35
Non Spesifik: Inflamasi (Peradangan)
1 Bakteri Jarum
2 3
Sinyal Makrofag
kimiawi Cairan
Sel Mast
Kapiler Fagositosis
Jenis-jenis Limfosit:
▪ sel B membuat antibodi sebagai
respon terhadap antigen
▪ Sel T sitotoksik menghancurkan
antigen di dalam sel
▪ Sel T pembantu membantu
aktivasi sistem pertahanan oleh
sel T sitotoksik
28 - 35
Spesifik: Sistem Limfatik
29 - 35
Spesifik: Kekebalan Humoral
30 - 35
Kekebalan Humoral: Vaksinasi
100
0 7 14 21 28 35 42 49 56
Paparan terhadap Paparan terhadap
antigen A antigen A dan B
Waktu (hari)
31 - 35
Kekebalan Selular: Sel T Pembantu
HIV menyerang sel T pembantu sehingga
melemahkan seluruh sistem pertahanan.
Mengapa demikian?
Mikroba Antigen-
presenting
cell
1
2 Hancuran
1. Makrofag menelan mikroba Antigen
(antigen) 3
MHC kelas II
2,3. Hancuran antigen dibawa ke
membran sel oleh molekul MHC reseptor
kelas II (Antigen Presenting Cells, sel T
APC)
4. Sel T pembantu mengenali dan
berikatan dengan APC 4 sel T pembantu
(MHC: Major Histocompatibility Complex)
32 - 35
Kekebalan Selular: Sel T Pembantu
4. Sel T pembantu mengenali dan berikatan dengan APC
5. Sel T pembantu menghasilkan Interleukin
6,7. Interleukin mengaktivasi sel T sitotoksik dan sel B menghasilkan antibodi
33 - 35
Kekebalan Selular: Sel T Sitotoksik
34 - 35
Alergi: Respon Berlebihan Terhadap Antigen
35 - 35
Preface Slide
Department of Biology
Ergatama.id
PERTEMUAN KE 12
BIO1102 PPKU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Capaian Pembelajaran dan Bahan Kajian
Capaian Pembelajaran:
Mampu menjelaskan konsep-konsep ekosistem (aliran energi dan siklus materi)
melalui pengenalan ragam energi terbarukan berbasis biologi dan mekanismenya
Bahan Kajian:
- Energi untuk Transportasi (Mobil listrik dan Biofuel)
- Energi dari Biomassa
- Konsep Dasar: Aliran Energi dan Siklus Materi
2 - 34
Mobil listrik = Kendaraan bebas bahan bakar fossil?
carsguide.com.au greencarcongress.com
Tesla.com
liputan6.com/
3 - 34
Biofuel
Biofuels -> bahan bakar dari
biomassa organisme dan lebih
ramah lingkungan dibandingkan
bahan bakar fosil.
Biodiesel
• B30
• D100
4 - 34
Emisi karbon dioksida mobil listrik vs konvensional
Emisi karbon dari mobil listrik dengan 100% sumber listrik berasal dari energi
terbarukan menghasilkan emisi karbon yang paling rendah
https://thecorrespondent.com/7056/why-electric-cars-are-always-green-and-how-they-could-get-greener/
5 - 34
PLTBm
Ho me > Ekonom i > Ekon omi
JAKARTA
republika.co.id
ZHUHUR
PLTBm 2010-2019 : 30 tempat
12:01
(20 KW- 30 MW) (20-30.000 rumah)
EMBED <if rame src="htt ps://www.republika.co.id/jadwal- sholat/" scrolling
14 PLTBm = Kelapa sawit
T ERP O P U L ER
3 PLTBm = Sampah
2 PLTBm = Sekam padi (Primadita et al 2020)
Fasilitas Pem bangkit Listrik Tenaga Biom assa (PLTBm ) juga terdapat di Siantan,
Kalbar.
Fot o: ANTARA FOTO/ Jessica Helena Wuysang https://www.youtube.com/watch?v=XA2tT4uA1eo (jagung)
https://www.youtube.com/watch?v=Za53plnDu1Y (sekam padi)
Lafal Allah Tangkapan Satelit Google di
6 - 34
Ini bukti upaya Pemerintah dalam memenuhi target bauran energi terbarukan.
Sawahlunto Viral
Generasi dari Biomassa
Terdapat 4 Generasi dari Biomassa.
8 - 34
Sumber-sumber Biomassa
Biomassa merupakan total massa bahan organik dari grup organisme
pada satu habitat khusus.
environmentalleader.com Wikipedia.com
https://rmoljabar.id Undark.org
(Primadita et al. 2020)
9 - 34
Alternatif biomassa lainnya
• The ascomycete Gliocladium roseum mampu memproduksi hydrokarbon
seperti bahan bakar diesel.
• Hermentia illucens mampu mengkonversi limbah organik
Energi terbarukan
Energi tidak terbarukan
11 - 34
Konsep dasar: Aliran Energi dan Siklus Materi
Top konsumen
Energi Biomassa
Konsumen C H20
N P
Produsen
12 - 34
Aliran Energi: Proses Transformasi Energi
Generation Transmition 22,8 Usage
Primary Energy Source 6 units
70 units loss loss units loss 1,2% End-use
as heat as heat as heat
efficiency for an
incandescent
bulb
Chemical Energy Electric Current Electric Current Visible Light
100 units 30 units 24 units 1,2 units
Primary Primary 900 Secondary Tertiary
9.000 90 Efisiensi
Respiration consumers consumers
990.000 producers Respiration consumers Respiration
heat Heat Heat Heat
Trofik
berkisar
5-20%.
13 - 34
Transfer Energi dalam Rantai Makanan
14 - 34
Produktivitas Primer
• Produksi Primer: jumlah energi cahaya
matahari yang dikonversi ke energi
kimia oleh autotrof
• Produksi Primer Total = gross primary
production (GPP)
• Net primary production (NPP) = GPP –
Energi yang digunakan produsen
primer untuk respirasi (J/(m2 tahun)
atau g/(m2 tahun))
15 - 34
Produktivitas Primer
Ekosistem yang berbeda memiliki perbedaan dalam NPP
16 - 34
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Primer
17 - 34
Produktivitas Sekunder
Produktivitas sekunder suatu ekosistem: jumlah energi kimia pada
konsumen yang dikonversi menjadi biomassanya (baru) selama periode
(waktu) tertentu.
Produktivitas
sekunder bersih
Efisiensi Produksi = X 100% Plant material
Assimilasi dari eaten by caterpillar
produktivitas primer
200 J
Produktivitas sekunder bersih:
Pertumbuhan dan Reproduksi
67 J Cellular
Feces 100 J respiration
Assimilasi dari produktivitas primer: 33 J
Produktivitas sekunder bersih dan respirasi
Growth (new biomass) (Reece et al. 2018)
18 - 34
Piramida Biomassa
Sebagian besar piramida biomassa menunjukkan penurunan tajam pada tingkat
trofik yang lebih tinggi.
Trophic level Dry weight (g/m2)
Tertiary consumers 1.5
Secondary consumers 11 Terrestrial
Primary consumers 37
Primary producers 809
pada kondisi ekosistem
akuatik tertentu terjadi
Trophic level Dry weight (g/m2)
sebaliknya, mengapa ?
Primary consumers
(zooplankton) 21 Perairan
Primary producers
(phytoplankton) 4
19 - 34
Biological Magnification (Biomagnifikasi)
Concentration of PCBs
4.83 ppm
• Toksin sangat berbahaya karena
dapat terakumulasi pada tiap tingkat
1.04 ppm
trofik dalam jaring makanan.
21 - 34
Siklus Materi: Siklus Energi Biomassa (Energi
Terbarukan)
CO2
• Energi alternatif Pembakaran
• Berkelanjutan
• Mengurangi reduksi CO2 Material
organik
• Produksi energi bersih dan murah
Siklus
Biomassa
Fotosintesis
Biomassa https://energyworld.co.id
22 - 34
Peningkatan Karbon Dioksida
Pemanasan Global (Contoh Kasus Siklus Karbon (CO2))
Pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas manusia lainnya meningkatkan
kadar CO2 di atmosfer.
390 1.05
0.90
380
Temperature variation ( C)
CO2 concentration (ppm)
0.75
370
Temperature 0.60
360
0.45
350
0.30
340
CO2 0.15
330
0
320
0.15
310 0.30
300 0.45
1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Year
23 - 34
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Peningkatan kadar CO2 di atmosfer memperbesar efek rumah kaca, yang dapat
menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim secara signifikan.
Sun
Increasing CO2 in
atmosphere
24 - 34
Ecological Footprint
• Ecological Footprint
merupakan cara mengukur
sumber daya yang
digunakan (makanan,
penggunaan produk hutan
dan infrastruktur
pemukiman).
• Salah satu cara
mengukurnya adalah
dengan mengukur Emisi
Karbon (Carbon Footprint).
25 - 34
Perhitungan Carbon Footprint
Contoh aktivitas yang menghasilkan emisi karbon
Penggunaan Emisi karbon (10-6
ton CO2)
Mobil (1 km) 200
Lampu 10 W dalam 1 jam) 9,31
Kertas percetakan (1 lembar) 226,8
26 - 34
Berapa jumlah CO2 yang kalian hasilkan?
https://offset.climateneutralnow.org/footprintcalc
27 - 34
Siklus Materi: Air
Percolation
through
soil
Runoff and
groundwater
28 - 34
Siklus Materi: Fosfor
- Penyerapan oleh
tumbuhan Geologic Weathering Plants
uplift of rocks
- Konsumsi oleh Runoff
hewan Consumption
Sedimentation
Plant uptake
- Dekomposisi of PO43
Soil
- Mineralisasi Leaching
Decomposition
29 - 34
Siklus Materi: Nitrogen
- Fiksasi
- Nitrifikasi
- Asimilasi
- Amonifikasi Assimilation
Denitrifying
- Denitrifikasi Nitrogen-fixing NO3 bacteria
bacteria in root
- Decomposisi nodules of legumes
Decomposers Nitrifying
Nitrification bacteria
Ammonification
NH3 NH4+ NO2
Nitrogen-fixing Nitrifying
soil bacteria bacteria
30 - 34
Siklus Materi: Studi Kasus Nitrogen
(mg/L)
terganggu (kontrol). Completion of
4.0
tree cutting
• Aktivitas manusia dapat 3.0
Control
1.0
• Buangan aliran 0
mengontaminasi ekosistem The concentration of nitrate in run off from the deforested watershed was 60
times greater than in a control (unlogged) watershed.
air tawar.
32 - 34
Review: Energi Terbarukan dan Ekosistem
berinteraksi.
Primary producers
• Dua proses kunci dalam ekosistem:
Heat
aliran energi dan siklus materi Key
33 - 34
Tugas Kuliah ke 12
34-34
Preface Slide
Department of Biology
PERTEMUAN KE- 13
BIO1102 PPKU TAHUN AJARAN 2022/2023
1
Capaian Pembelajaran dan Bahan Kajian
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan contoh pembangunan
berkelanjutan
Bahan Kajian:
• Ancaman terhadap kelestarian ekosistem
• Biologi Konservasi
• Ekologi Restorasi
• Pembangunan Berkelanjutan
2 - 32
Review: Ekosistem ?
Ruang Interaksi
Biotik
• Aliran energi
Abiotik Proses • Siklus materi
• dll
• Regulasi
Ekosistem Fungsi • Produksi
• dll
• Pangan
Servis • Rekreasi
• dll
3 - 32
Ancaman terhadap Kelestarian Ekosistem
Alami
Kerusakan
Bencana
lingkungan
Aktivitas manusia
Lingkungan:
Manusia: Waktu ✓ Daya dukung
✓ Kebutuhan
✓ Kemampuan pemulihan/Daya
✓ Keinginan
Lenting
4 - 32
Ancaman terhadap Kelestarian Ekosistem: Global Warming
5 - 32
Sumber emisi gas penyebab efek rumah kaca
https://globalwarming-facts.info/causes-global-warming-human/
6 - 32
Ancaman terhadap Kelestarian Ekosistem: International Trade
https://www.researchgate.net/publication/225283261_International_Trade_Drives_Biodive
rsity_Threats_in_Developing_Nations/link/02e7e5278544647834000000/download
7 - 32
Perdagangan Internasional dan Hilangnya Keanekaragaman
8 - 32
Biologi Konservasi
Status konservasi jenis
9 - 32
Biologi Konservasi
• Fragmentasi habitat menimbulkan patch yang terisolasi
• Koridor : jalur penghubung habitat dengan patch yang terisolasi.
• Koridor aktivitas buatan manusia pun kadangkala bisa membantu
persebaran dan keberlanjutan populasi.
10 - 32
Biologi Konservasi
• Membentuk kawasan lindung untuk memperlambat kehilangan biodiversitas,
dengan mencari biodiversity hot spots.
• Biodiversity hot spot: area yang relatif kecil dengan jumlah spesies endemik yang
banyak, dan terdapat juga sejumlah besar endangered dan threatened species.
Terrestrial
biodiversity
hot spots
Equator
11 - 32
Spesies dominan dan spesies kunci
12 - 32
Spesies dominan dan spesies kunci
Komunitas di Rocky intertidal
- Predator: bintang laut (Pisaster
ochraceus)
- Mangsa: Mussels (Mytilus
californianus), spesies dominan dan 20
Number of species
kompetitor kuat perebutan ruang 15 With Pisaster (control)
present
10
0
1963 ’64 ’65 ’66 ’67 ’68 ’69 ’70 ’71 ’72 ’73
Year
Pisasteer ochrasceus
13 - 32
Ekologi Restorasi
• Ekologi restorasi mengaplikasikan prinsip-prinsip ekologis dalam upaya
mengembalikan ekosistem terdegradasi ke kondisi yang semirip mungkin
dengan aslinya.
14 - 32
Ekologi Restorasi
104
Natural disasters
Gangguan yang sifatnya alami Human-caused disasters
(log scale)
oleh manusia, memperlihatkan Industrial Groundwater
exploitation
perbedaan dalam hal hubungan pollution
Urbanization Salination
antara waktu pulihnya (recovery 100 Modern Volcanic
agriculture Flood eruption
Acid
rain
time) dengan ukuran spasial efek Forest Nuclear Tsunami
Slash Oil fire bomb
gangguan tersebut. & burn spill
10 Land-
slide
Tree
fall
Lightning
strike
1
3 2 10 1 1 100 1,000 104
10 10 10
Spatial scale (km2)
(log scale)
15 - 32
Ekologi Restorasi
• Satu asumsi dasar dalam ekologi restorasi adalah sebagian besar
ekosistem yang mengalami gangguan bersifat reversibel.
Reklamasi?
Restorasi?
Rehabilitasi
16 - 32
Ekologi Restorasi
https://www.goodnewsfromindonesia.id/
Equator
2017/12/02/indonesia-jadi-contoh-
restorasi-gambut-untuk-dunia
17 - 32
Pembangunan Berkelanjutan
Bagaimana kita
menyelaraskan tiga
elemen kehidupan ini ? Ekosistem
Sosial Ekonomi
18 - 32
Pembangunan Berkelanjutan: Pariwisata
Berkelanjutan (contoh sektor)
19 - 32
Konsep Pariwisata Berkelanjutan
Tourism Impacts
Loss of local identity and values
Degradation of ecosystem
21 - 32
Best Practice Pariwisata Nusantara
Cephalopachus bancanus saltator
(Tarsius Belitong)
• Tourism Seasonality
Management:
• The destination dedicates resources to mitigate
seasonal variability of tourism where
appropriate, working to balance the needs of
the local economy, community, cultures and
environment, to identify year-round tourism
opportunities (GSTC, 2020).
• Minimum Viable Population (MVP): The
minimal population size at which a species is
ableto sustain its numbers.
• Dinamika dan Model Pertumbuhan Populasi
• Tabel Kehidupan Populasi
• Siklus Hidup Flora dan Fauna
kominfo.go.id
23 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Dinamika
Populasi
Kelahiran Kematian
Emigrasi
Imigrasi
24 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Model
Pertumbuhan eksponensial
Pertumbuhan
Populasi
K : Carrying Capacity
Pertumbuhan logistik
25 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Tabel Life Table for Belding's Ground Squirrels (Spermophilus beldingi) at Tioga Pass,
in the Sierra Nevada of California*
Kehidupan
26- 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
Pertimbangan
dalam Kalender
Pariwisata:
• Ukuran populasi
berdasarkan waktu
27 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Environmental Risk
• The destination has
identified environmental
risks and has a system in
place to address them.
(GSTC 2019)
Identifikasi gangguan
pada ekosistem:
29- 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Konservasi biodiversitas didahului pengukuran keanekaragaman
spesies (spesies diversity) yang ditentukan oleh:
• Kekayaan spesies (species richness)
• Kelimpahan relatif spesies (species abundance)
Komunitas 1 Komunitas 2
30 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
31 - 32
17 Sustainable Development Goals
GSTC, 2019
32- 32
Preface Slide