Anda di halaman 1dari 228

Department of Biology

KERAGAMAN DAN POTENSI MIKROB

https://www.youtube.com/watch?v=nkhqzUNc4hI

KULIAH KE 8
BIO1102 PPKU 2022/2023
1
Filogeni Mikrob berdasarkan sekuen rRNA subunit kecil
Bakteri Archaea Peran mikrob di antaranya: siklus biogeokimia,
kebugaran inang, patogen, dan degradasi polutan

Dunlap PV. 2001. Microbial diversity

Eucarya
Pal KA et al. 2020: Bioremediation of Pollutants

2-37 2
Capaian Pembelajaran
Dapat menjelaskan
 mekanisme degradasi bahan organik
pengkontaminan oleh mikrob melalui
pengetahuan fungsi hayatinya
 konsep dasar fungsi hayati bakteri, protista
dan cendawan

https://www.youtube.com/watch?v=qVYX0ueWkvc

Das S, Dash HR. 2014. Microbial Bioremediation: A Potential Tool for Restoration of Contaminated
Areas. In: Microbial Biodegradation and Bioremediation, Das S (Ed.).New York: Elsevier Inc.

Ali M, Husain Q, Ishqi HM. 2019. Fungal Peroxidases Mediated Bioremediation of Industrial Pollutants.
In: Fungal Bioremediation: Fundamentals and Applications. Tomasini A, Leon-Santiesteban HH (Eds).
Boca Raton: CRC Press
3
3-37
Bahan Kajian
 Pendahuluan: Definisi Bioremediasi
 Strategi penanganan bahan organik pengkontaminan
 Hasil biodegradasi
 Fungsi hayati mikrob bakteri, alga dan cendawan

sumber
kontaminan

Das S dan Dash HR (2014)


4
4-37
Pendahuluan: Definisi Bioremediasi
Bioremediasi: - bio (hidup) dan remediasi (tindakan/proses penyembuhan)
- dapat diartikan secara luas (bergantung pustaka yang dirujuk)

Gabungan dari Tomasini et al. 2019, Gifford et al. 2006, Mentzer and Ebere 1996, Baggott 1993:
 Penggunaan organisme atau metabolitnya untuk memulihkan lokasi yang
terpapar polutan (limbah beracun)

bahan kajian
bioremediasi
topik BIO102

fitoremediasi zooremediasi mikroremediasi,


Contoh fitoremediasi: Gifford et al. (2006) termasuk fiko- dan
https://www.youtube.com/ doi:10.1016/j.tibtech.2006. mikoremediasi
watch?v=FOJLHD5SwCM 12.002

5-37
Bioremediasi VS Konvensional
Mekanisme dalam bioremediasi: mineralisasi, degradasi, transformasi polutan
 Bioremediasi VS fisika-kimia: Kebocoran sumur
minyak Pertamina di
➢ biaya lebih rendah Karawang

➢ tidak menghasilkan lebih banyak kontaminan


➢ waktu lebih lama
➢ perlu situs yang mendukung untuk perkembangan mikrob https://www.mongabay.co.id/2019/08/13/soal-
tumpahan-minyak-pertamina-di-karawang-
berikut-masukan-pakar-hukum-pertambangan/
 Efisiensi bioremediasi dipengaruhi banyak faktor, seperti:
➢ jenis senyawa polutan
➢ tingkat awal toksisitas polutan (konsentrasi awal)
➢ karakteristik fisika-kimia lingkungan (pH, COD, TOC, nitrogen, fosfor, besi, dan logam
ko-faktor ataupun logam penghambat, tipe tanah, total padatan yang tersuspensi jika
berupa air)
➢ mikrob yang digunakan (tunggal, konsorsium)
6-37 6
Strategi Penanggulangan

Strategi bioremediasi (Loss dan Yu 2018)


Level of Intervention
Communities

Natural Biostimulation Bioaugmentation


Microbial

Attenuation
Additions of water and Additions of non-native
No additions nutrients to stimulate organisms
growth of organism
Location

In situ Ex situ
All processing occurs at Removal of contaminated
contaminated site materials for processing

Cost

lebih hemat biaya daripada


teknik konvensional Natural attenuation and bioremediation are widely
accepted environment cleanup procedures (Das et al.
Bioaugmentation: perlu 103 cfu/gram tanah 2014)
7-37
Strategi Penanggulangan
 Parameter hasil biodegradasi, di antaranya:
pH, suhu, konsentrasi O2, dan nutrisi, serta
jumlah mikroba

KepMen LH no. 128/2003: menggunakan mikrob


lokal https://www.youtube.com/watch?v=-
XSbpUia0yk

➢ Hasil: Morganella morganii yang resisten terhadap merkuri dan mampu


melakukan bioremediasi merkuri hingga mencapai 92.46% (Lutfi et al. 2018)
8-37 8
Bioremediasi oleh Bakteri
Polutan: mineralisasi, inaktivasi/imobilisasi ke bentuk tidak berbahaya

minyak bumi sbg sumber energi oleh Bacillus cereus, Tempo.co Rabu, 19 Mei 2010 21:56 WIB
Pseudomonas, Acinetobacter
2C12H26 + 37O2 24CO2 + 26 H2O

 Banyak senyawa polutan ditransformasi melalui


ko-metabolisme, contoh pembentukan biosurfaktan
oleh Bacillus subtilis, Pseudomonas fluorescens Penyemprotan dispersan ke
sumber tumpahan minyak

9 - 37 9
Bioremediasi oleh Alga
Alga:  akumulator logam berat (cadmium, zinc, chromium ) di permukaan sel dan vakuola
 transformasi dan degradasi hidrokarbon (kelompok alkana), herbisida, and pestisida
 karotenoid sangat terkait dengan kemampuan bertahan pada polutan konsentrasi
tinggi

10-37 10
Mikroalga pendegradasi fenol
5
Berbagai derivat fenol (konsentrasi 10 ppm) selama 10 hari:
➢ 40 hingga >90% dimetabolisme (tidak diakumulasi) oleh Scenedesmus quadricauda

➢ 5 hari pertama bentuk sel normal


➢ Selanjutnya ukuran sel membesar dan
bentuk abnormal, tampak tetesan
minyak dalam sitoplasma

11-37 11
Enzim Cendawan Ligninolitik

Cendawan ligninolitik: Phanerochaete, Trametes,


Pleurotus, Lentinus

peroxidase
enzyme
family

Ali et al. 2019 Berbagai enzim peroxidase


untuk biodegradai polutan

Lignolytic peroxidase Non-lignolytic peroxidase

Lignin Manganes Versatile Dye decolorizing Aromatic Recombinant


peroxidase peroxidase peroxidase peroxidase peroxygenases dye decolorizing
peroxidase

12-37 12
Sel cendawan: Dinding sel dan vakuola
Enzim ektraseluler (peroxidase enzyme family) dan intraseluler
(sitokrom P450 ) terlibat dalam degradasi polutan

Pertumbuhan miselium
Pleurotus ostreatus pada tanah
terkontaminasi minyak
http://www.fungi.com/blog/items/the-
petroleum-problem.html

 hifa tidak aktif/mati dalam kondisi


basah ataupun kering dapat sebagai
sorbent dan bersifat reversibel

13-37 13
Degradasi Senyawa 2,4,5-T
 2,4,5-Trichlorophenoxyacetic acid (bahan fungisida dan herbisida, bersifat karsinogen
Dichomitus squalens 2 sistem enzim (ligninolitik dan non-ligninolitik), intra dan ekstraseluler
(Basidiomycota)
ekstraselular
mineralisasi

Reddy et al. (1997):


 enzim ligninolytic
(tahap oksidatif)
dan
 non-ligninolytic intraselular
(tahap non- oksidatif)

14-37 14
Keragaman Prokariot
 2 domain prokariot: Archaea dan Bakteria
 Uniseluler, beberapa spesies membentuk koloni
 Ukuran 1–5 µm (sel eukariot: 10–100 µm)
 Bentuk sel: kokus (cocci), batang (bacilli), dan spiral
 Pewarnaan Gram: Gram negatif dan Gram positif

Gram positif: peptidoglikan lebih tebal


Gram negatif: struktur lebih kompleks dan peptidoglikan lebih tipis
15-37 15
Keragaman Prokariot
Differences Between the Domain Bacteria, Archaea, and Eukarya
Characteristic Bacteria Archaea Eukarya
rRNA Some unique Some unique to Some unique to eukaryotes;
sequences to bacteria archaea; some some match archaeal
match eukaryotic sequences
sequences
RNA One kind; Several kinds; Several kinds; complex
polymerase relatively complex  Beberapa Archaea hidup:
small and ➢ ekstrim halofil
simple ➢ ekstrim termofil
Introns Rare In some genes Present ➢ menghasilkan metan
➢ anaerob obligat
Histones Absent Present in some Present
associated species  Metabolit archaea
with DNA halofilik: protein, enzim
Peptidoglycan Present Absent Absent hydrolase,
in cell wall biopolimer, dan
surfaktan

16-37 16
Keragaman Struktur Permukaan Sel Prokariot
 Banyak yang memiliki kapsul (lapisan polisakarida atau protein)

 Beberapa memperlihatkan taxis, karena memiliki flagela yang


struktur dan fungsinya berbeda dengan flagela eukariot
➢ struktur protein tidak diselubungi membran
➢ pada bakteri patogen dapat berkontribusi sebagai faktor
virulensi

 Beberapa punya fimbriae atau pili untuk menempel, melekat


pada substrat atau membentuk koloni
 Pili sex lebih panjang dari fimbriae dan digunakan untuk
pertukaran DNA

17-37 17
Keragaman Reproduksi and Adaptasi Prokariot

Reproduksi cepat (setiap 1–3 jam) melalui pembelahan biner


 Dapat berevolusi dengan cepat
 Beberapa membentuk endospora, dapat bertahan pada lingkungan
ekstrem dalam jangka waktu yang panjang

Pembentuk endospora:
 Bacillus anthracis: penyakit antrak pada sapi, domba, manusia
 Clostridium botulinum: ➢ endospora dimatikan dengan suhu 110–
150°C bertekanan tinggi pada produksi
makanan kaleng
➢penyakit botulism

 Potensi agen senjata biologis eksotoksin kematian

18-37 18
Keragaman Metabolisme Prokariot
Keragaman berdasarkan ketersediaan oksigen:
 obligat aerob : membutuhkan O2 untuk respirasi seluler
 obligat anaerob: O2 merupakan racun, melakukan fermentasi atau respirasi anaerob
 anaerob fakultatif: dapat hidup
dalam kondisi ada atau tidak ada
O2

19-37 19
Keragaman Kerjasama Metabolik
 Kerjasama antar prokariot membuatnya dapat menggunakan sumberdaya alam yang tak
dapat digunakannya sebagai individu
 Cyanobacterium, Anabaena: sel fotosintetik dan sel pemfiksasi sel fotosintetik
nitrogen yang disebut heterosit bertukar produk metabolisme
➢ Beberapa prokariot mengubah nitrogen (N2) hasil heterocyte
fiksasi menjadi amonia (NH3)
 Pada beberapa spesies prokariotik kerjasama metabolik terjadi
pada koloni yang melapisi permukaan yang disebut biofilms
Sel dalam biofilm: - bertahan hidup pada periode
stress
- dimanfaatkan dlm imobilisasi
dan degradasi polutan pada
tingkat yang relatif tinggi
biofilm Ilustrasi tahapan perkembangan
siklus biofilm bakteri
20-37 20
Keragaman Peranan Prokariot
Bila prokariot punah: kehidupan berbagai makhluk hidup lain akan terganggu
Dekomposer, daur ulang elemen kimia dalam ekosistem, ekstraksi metal dari bijih logam
 Agen utama dalam bioremediasi
- Beberapa bakteri laut sbg bioakumulasi polutan dari lingkungannya
- Halomonas mampu menurunkan 90% timah dan 50% cadmium
 Simbiosis mutualisme: contoh dengan ikan Photoblepharon
palpebratus
oval berpendar
 Melalui rekayasa genetik digunakan untuk sintesis mengandung bakteri
bioluminescent
vitamin, produksi antibiotik, hormon
 Sekitar 50% jenis penyakit pada manusia disebabkan prokariot,
contohnya lyme disease

21-37 21
Keragaman Protista
hipotesis filogeni (studi molekuler)

 Keragamannya ekstrim, sulit dikategorikan


 Kebanyakan uniseluler: eukariota paling
sederhana hingga tingkat kompleksitas
selnya analog dengan hewan dan tumbuhan
 Beberapa membentuk koloni dan
multiselluler

 endosimbiosis menghasilkan
keanekaragaman plastid pada protista

 Reproduksi: aseksual atau seksual

22-37 22
Keragaman: Protista
Tipe nutrisi
 Alga memiliki beberapa karotenoid

➢ antioksidan (liposolubility)
➢ tahan hidup pada radiasi tinggi
 Dunaliella salina dan D. bardawil (alga
hijau) mampu mensintesis β-karoten dalam
kondisi buruk

 Protista fotosintetik adalah produsen utama dalam


lingkungan akuatik
 Jumlah nutrien mempengaruhi jumlah protista

23-37 23
Protista: Stramenopiles
 Diatom: alga uniseluler, fotosintetik, dinding selnya seperti kaca dari silika, reproduksi
aseksual, kadang kadang seksual

 Alga keemasan (golden algae): biflagelata, fotosintetik, beberapa heterotrofik

 Alga coklat (brown algae): disebut “seaweeds”, multiseluler, kebanyakan hidup di laut

Diatom: Triceratium morlandii Golden alga: Dinobryon Seaweed: Postelsia (sea palm)
24-37 24
Protista: Alveolata
 Ciri: memiliki alveoli Flagelata (Dinoflagellata):
 Fotosintetik hingga heterotrofik ➢ fotosintetk, mixotrof, heterotrof, akuatik
 Anggotanya antara lain: Flagelata, ➢ ledakannya menyebabkan “red tides” yang
Ciliata, Apicomplexan (parasit) beracun

red tide

Dinoflagellate flagella: Pfiesteria shumwayae

25-37 25
Protista: Alveolata
Ciliata: memiliki makronuklei dan
mikronuklei
Apicomplexan: genus Plasmodium
(penyebab malaria)

Contractile
vacuole Cilia along oral
groove

Oral groove
Cilia

Micronucleus Food
vacuoles
Macronucleus

Paramecium caudatum.

26-37 26
Protista: Amoebozoans
 Protista berkerabat dekat dengan cendawan kapang lendir seluler
 Sistematika molekular menempatkan kapang lendir
(mycetozoans) dalam kelompok Amoebozoa

kapang lendir plasmodial

➢ Jangan keliru dengan


genus Plasmodium
penyebab malaria Dictyostelium discoideum
27-37 27
Protista: Alga merah dan Hijau
Alga merah mendapatkan warna merah Alga hijau mendapatkan hijau klorofil, leluhur
dari pigmen fikoeritrin yang tumbuhan, 2 group utama:
menutupi warna hijau klorofil chlorophytes dan charophyceans

Ulva, or sea lettuce

Zygnema, 2 kloroplas bentuk


bintang pada tiap sel

Porphyra Caulerpa,
an intertidal
Palmaria palmate chlorophyte
(edible)

28-37 28
Keragaman Cendawan
hipotesis filogeni (studi molekuler)

 Cendawan sejati berkerabat dekat dengan


hewan daripada tumbuhan ataupun
eukariot lain
 Cendawan sejati dan hewan berkembang
dari moyang unisel yang berflagel

Anggotanya: di antaranya cendawan


semu (tidak dibahas)

 Awal cendawan mengkolonisasi daratan


diduga melalui simbiosis dengan
tumbuhan awal yang berada di daratan

29-37 29
Keragaman Peranan Cendawan
bioremediasi

30-37 30
Keragaman Kingdom Fungi
unisel
1. Sel penyusun  Unisel
tubuh cendawan:  Hifa aseptat (sinosit)
 Hifa septat
2. Dinding sel: khitin
khamir
3. Kromosom dalam sel: haploid
hifa aseptat

Hifa septat

Kapang pada kotoran


kuda (fototrofik)
Mucor
31-37 31
Keragaman Nutrisi dan Ekologi
 Cendawan bersifat heterotrof

Cara hidup: Parasit obligat: Ustilago maydis (penyakit


gosong pada bulir jagung)
antagonis

Parasit fakultatif: Septoria apii (penyakit


➢Simbiosis bercak pada daun seledri)
Mutualis: cendawan pembentuk
mikoriza dan liken

➢Dekomposer
32-37 32
Penggunaan Substrat dan Pertumbuhan
molekul kompleks pada substrat

Enzim dari
sekresi hifa

molekul organik lebih kecil


(nutrisi-molekul sederhana)

diabsorbsi oleh hifa

Pertumbuhan dan
perkembangan cendawan

33-37 33
Reproduksi Seksual dan Aseksual
Seksual: sinyal (feromon) untuk komunikasi antara tipe kawin

kariogami spora
plasmogami 2 hifa miselium waktu (jam, singkat meiosis
(diploid) haploid
tetua (haploid) dikarion (n+n) hari, tahun)

Aseksual: spora-spora haploid melalui mitosis Banyak kapang dan khamir tidak
diketahui fase seksualnya
miselium
kasat mata

Berbagai tahap pertunasan


khamir (aseksual)
Saccharomyces cerevisiae
(SEM)

34
34-37
Keragaman Cendawan Patogen
Patogen: parasit yang menyebabkan penyakit
 Sekitar 30% spesies cendawan bersifat patogen pada tumbuhan
 Beberapa patogen tanaman pangan, menghasilkan senyawa yang toksik pada manusia,
Contoh toksin deoxynivalenol/ nivalenol dari Fusarium graminearum
 Busuk pangkal batang kelapa sawit disebabkan oleh
Ganoderma boninense
 Hewan umumnya kurang rentan terhadap cendawan patogen
dibandingkan tumbuhan
 Beberapa cendawan unik punya hifa khusus:
➢ haustorium (hifa spesialis untuk penetrasi
jaringan inang tumbuhan)
➢ hifa ikal (hifa perangkap nematoda)

35
35-37
Keragaman Mutualisme antara cendawan dan akar tumbuhan

Asosiasi mutualisme antara cendawan dan akar tumbuhan: Mikoriza


 Mikoriza sangat penting dalam ekosistem alami dan budidaya: tumbuhan memberikan
hasil fotosintatnya, dan cendawan menyediakan air dan mineral (P, NH4, dan K )
 Hifa cendawan ektomikoriza membentuk mantel (hifa yang membungkus perakaran
inang), dan tumbuh juga pada bagian ekstrasel korteks akar
 Hifa cendawan mikoriza arbuskula memperluas jangkauannya
melewati dinding sel akar dan membentuk kantung-kantung
menjari melalui invaginasi membran sel akar mantel
arbuskula

vesikel
Tanaman bermikoriza dan tidak
36
36-37
Keragaman Mutualisme antara cendawan dan alga
Liken: asosiasi mutualisme antara cendawan dengan alga ataupun Cyanobacter
 Cendawan (mikobion) pembentuk liken yang paling umum adalah anggota Ascomycetes
 Alga atau Cyanobacter (fotobion) di lapisan bawah bagian dalam dari permukaan liken
 Fotobion memberikan hasil fotosintat, Cyanobacter juga memberikan nitrogen organik
 Cendawan menyediakan kondisi lingkungan untuk pertumbuhan
 Dapat sebagai indikator polusi udara,
 Sebagai pewarna, obat-obatan, kosmetik, parfum

apotesium cendawan
37
37-37
Preface Slide

Terima kasih
Department of
Biology, IPB University

BIOPRODUK TUMBUHAN

PERTEMUAN KE- 9
BIO102 PPKU TAHUN AJARAN 2022/2023
1
Capaian Pembelajaran Dan Pokok Bahasan
Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan ragam tumbuhan
yang menghasilkan produk yang bermanfaat,
organ/sel penghasil bioproduk, struktur anatomi
organ tumbuhan
Pokok bahasan
• Latar belakang – sejarah
• Ragam tumbuhan potensial penghasil bioproduk
• Manfaat bioproduk tumbuh-tumbuhan
• Teori dasar: Anatomi organ tumbuhan
• Organ/sel penghasil bioproduk 21 Jan 2021

2
2 - 41
Sejarah Rempah di Indonesia
Indonesia merupakan jalur rempah: dari Indonesia,
rempah mendunia

• rute leluhur bangsa Indonesia


untuk menjalin hubungan
antar suku & bangsa dengan
membawa rempah sebagai
nilai persahabatan.
• bukan hanya untuk
kepentingan sejarah, namun
juga untuk kepentingan
generasi masa sekarang dan
akan datang
3
3 - 41
Sejarah Rempah di Indonesia
• Nusantara adalah rumah besar
keanekaragaman hayati dunia.
• Sekitar 11 % jenis tumbuhan dunia ada di
hutan tropis Nusantara.
• Lebih dari 30.000 spesies digunakan dan
dikenal sebagai rempah
• Nusantara adalah ibu rempah yang
melahirkan jenis Rempah Raja, seperti
Manhattan Pulau Run
cengkih, pala, dan cendana, komoditas
utama rempah-rempah dunia, pada masa
jayanya pernah bernilai lebih mahal dari
emas.
• Bahkan P. Run (Maluku) kaya akan pala
pernah ditukar dengan P. Manhattan (saat
itu dikuasai Belanda, terjadi saat penjajahan
Inggris dan Belanda), yang saat ini dikenal
sebagai New York
4
4 - 41
Jamu Di Indonesia Dari Masa Ke Masa

Jamu merupakan
produk herbal →
berasal dari tumbuh-
tumbuhan →
dimanfaatkan senyawa
metabolitnya

5
5 - 41
Pengelompokkan Obat Bahan Alam Indonesia
1. Jamu :
Logo Jamu • Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.

2. Obat herbal terstandar:


• Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Logo Obat Herbal
• Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/uji pra klinik (dengan mikroba/
Terstandar
hewan uji).
• Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi.
• memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
3. Fitofarmaka
• Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Logo Fitofarmaka • Klaim khasiat sudah dibuktikan berdasarkan uji klinik (diuji ke manusia).
• Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi.
• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
6
6 - 41
Contoh Obat Bahan Alam Dengan Logo Pengelompokkan

7
7 - 41
Asal Berbagai Rempah di Indonesia
• Contoh: Pohon Cengkih (Syzygium aromaticum) asli (endemik) P. Ternate, Tidore,
Moti, Makian, dan Bacan, pohon pala (Myristica fragrans) endemik P. Banda.
• Rempah aromatik dari getah pohon endemik Sumatera, kemenyan (Styrax
benzoin) dan kamper/kapur (Cinnamomum camphora dan Dryobalanops
aromaticum).
• Kayu manis (Cinnamomum burmanii), lada (Piper nigrum) banyak dihasilkan di
Sumatera, Kep. Bangka Belitung
• Cendana (Santalum album): banyak tumbuh di Kep. bagian timur Nusantara (NTT).

Kayu manis
cengkih pala kemenyan

cendana

8
8 - 41
Pemanfaatan Bioproduk dan Organ Tumbuhannya

BIOPRODUK TUMBUHAN
• Senyawa metabolit yang dihasilkan
oleh tumbuh-tumbuhan
• Rempah: bumbu masak, jamu, obat
herbal, aromaterapi
• Pigmen: pewarna makanan/
minuman
• Dihasilkan dari bunga, buah, daun, Ubi ungu, bunga telang,
akar, rimpang, kulit batang, kayu tumbuhan Indigofera
• Dihasilkan dan disimpan di dalam sel
tumbuhan
9
9 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Cengkih (Syzygium aromaticum): untuk obat, bumbu rempah
1 Organ pohon cengkih Minyak atsiri Eugenol
(%) (%)
bunga 21,3 78-95
2 tangkai bunga 6 89-95
daun 2-3 80-85

3 4
(a) Kelenjar minyak pada bunga cengkih
(b) & (c) kelenjar minyak (*)

1. Kebun cengkih *
2. Bunga segar 5 *
3. Bunga kering
4. Daun kering * *
5. Minyak

(a) (b) (c)


10
10 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya

Jahe (Zingiber officinale)


• Manfaat: antioksidan (vit C, gingerols, shogaols, dan
zingerones), obat herbal untuk pencernaan,
penghilang nyeri

Tanaman jahe
dengan rhizome
jahe

(A) Penampang melintang rhizom jahe: epidermis (ep), korteks (c), stele (s)
(D) Anatomi rhizom jahe: sel minyak (oc), korteks (c), hipodermis (hp)

11
11 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Kencur (Kaempferia galanga L.)
• Manfaat: bumbu masak, obat antikanker, antibakteri, kosmetik – tabir
surya (mengandung fenol - Etil p-metoksisinamat / EPMS)

Lipofil Terpenoid Fenolik Alkaloid

Sel sekretori pada rimpang kencur yang mengandung lipofil, terpenoid, fenolik, dan alkaloid
dengan uji histokimia
12
12 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Cabai (buah): Capsicum spp.
• Manfaat: sumber vitamin dan mineral, antioksidan (alkaloid: capsaicin,
capsicol), antikanker
• Warna cabai : akumulasi β-karoten, zeaxanthin, lutein & β-cryptoxanthin

Sel dinding buah cabai


berisi kromoplas,
mengandung pigmen
merah (karoten)

13
13 - 41
Manfaat capsaicin pada antiobesitas

Lu et al. 2020. Food &


function. 11(4):2848-2860
14
14 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya

Bunga telang (Clitoria ternatea)


• Manfaat: pewarna makanan & minuman (antosian), antioksidan
• Daun dan polong muda dapat dimakan

15
15 - 41
Pewarna bunga telang pewarna standar Pewarna bunga telang untuk pewarnaan sel darah:
- Dapat digunakan pada kondisi darurat
- Dapat membedakan jenis sel darah (perhatikan
tanda * & →) dengan warna yang berbeda
Darah: - *: 2A1, 2A2, 2B2
Ayam - →: 2A3, 2B1, 2C1, 2C3, 2D1
- Perbedaan warna pada kode-kode di atas
dipengaruhi oleh pH sitoplasma darah
Burung
dara Pewarna standar (Giemsa):
- *: 2A5, 2B5 - tidak ada perbedaan warna, meski sel
darah berbeda
- →: 2A4, 2B4 - tidak ada perbedaan warna, meski
Anjing sel darah berbeda
- → 2C4, 2C5, 2D4 - ada perbedaan warna, meski sel
darah berbeda
- Perbedaan warna tidak konsisten

kuda Kesimpulan: pewarna dari bunga telang dapat


menggantikan pewarna Giemsa untuk mewarnai sel
Araya Suebkhampet, Pongsiwa Sotthibandhu, 2012. darah, dengan perbedaan warna yang dipengaruhi oleh
Suranaree J. Sci. Technol. 19(1):15-19 pH sel darah
16
16 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Pemanfaatan antosian dari ubi jalar ungu untuk
deteksi kesegaran ikan
• Antosian : pigmen pada sel tumbuhan, antara
lain pada bunga telang, ubi jalar
• Antosian bisa diektraksi dari jaringan tumbuhan
• Pemanfaatan: antara lain pewarna makanan,
indikator kerusakan ikan

Prinsip pembuatan indikator kerusakan ikan dari ubi jalar ungu


❑ Perubahan warna antosian dipengaruhi pH
❑ Pembuatan film dari antosian
❑ Film dipasang pada ikan yang dikemas
❑ Proses pembusukan ikan mengeluarkan NH3 ( peningkatan pH)
❑ NH3 terdeteksi oleh film dari bahan yang mengandung antosian
17
17 - 41
Pemanfaatan Antosian Ubi Jalar Untuk Deteksi Kesegaran Ikan

Guangyang Jiang et al. 2020. Int J Bio Macromol 143: 359-372

18
18 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya
Kayu manis (Cinnamomum burmannii)
• Manfaat: mengandung antioksidan (polifenol), minyak atsiri (sinamaldehida dan
eugenol), antikanker, mengatasi diabetes, antibakteri, mengatasi penyakit jantung,
neurodegeneratif

Penampang melintang
kulit kayu manis.
Tanda panah: sel minyak

19
19 - 41
Ragam Tumbuhan dan Bioproduknya

Koloni lebah tanpa sengat Pemanfaatan Tumbuhan untuk produksi madu


Peranan Tumbuhan :
1. Sumber nektar
2. Sumber polen
3. Sumber resin : sarang lebah

Dok. Rika Raffiudin

Turnera subulata (1) Mimosa pudica (1,2) Acasia mangium (1,2,3)


20
20 - 41
Tugas Bahan Kuliah ke 9
Silakan kerjakan tugas berikut ini, namun tugas yang dikerjakan tidak perlu diunggah
pada course.ipb.ac.id
1. Senyawa kelompok polifenol, yaitu flavonoid, antosianin, atau amida polifenol merupakan metabolit
yang di antaranya dihasilkan oleh tumbuhan dan bermanfaat dalam bidang kesehatan, berperan
sebagai antioksidan dalam tubuh manusia sehingga mampu menurunkan risiko terkena berbagai
penyakit. Manfaat senyawa bisa diperoleh dengan mengkonsumsi makanan sehat.
2. Sebutkan senyawa-senyawa intermediate yang berasal dari jalur glikolisis ataupun siklus asam sitrat
(siklus krebs) yang terlibat dalam jalur biosintesis flavonoid, antosianin, atau amida polifenol
3. Bagian dari tugas ini akan dikeluarkan sebagai soal ujian bersamaan dengan pelaksanaan UAS
sebagai bahan tugas

21 - 41
• Bagaimana susunan sel dan jaringan penyusun
organ tumbuhan?
• Dimana lokasi penyimpanan metabolit pada
tumbuh-tumbuhan?

22
22 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA
Kandungan pigmen pada tumbuhan:
Nukleus RE Kasar • Terdapat dalam plastida :
RE Halus
- Kloroplas: klorofil
- Kromoplas: santofil. karoten
Vakuola Sentral
- Leukoplas : tidak ada pigmen
Apparatus
Golgi Mikrofilamen • Terdapat di vakuola : antosian
Sitoskeleton
Mikrotubul

Mitokondria
Peroksisom
Kloroplas
Membran Plasma Noktah
Dinding sel
Plasmodesmata
Dinding sel tetangga

Karoten pada wortel


Antosian pada Rhoeo discolor
23
23 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA

Macam Sel Tumbuhan


• Struktur sel tumbuhan berkaitan
dengan fungsinya
• Ada 5 tipe sel tumbuhan dengan
fungsi yang berbeda:
− Sel parenkima
− Sel kolenkima
− Sel sklerenkima
− Sel transpor air
− Sel transpor hasil fotosintesis

24
24 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA

Sel Parenkima
• Tipe sel yang paling banyak dijumpai pada tumbuhan
• Berupa sel hidup, dinding sel primer yang tipis dan lentur
• Untuk fungsi metabolik: fotosintesis, penyimpanan makanan, penyimpanan udara
• Dapat mengalami diferensiasi menjadi tipe lain pada kondisi tertentu
(misal: penyembuhan luka)

noktah
Sel penyimpan pati Sel penyimpan lemak
pada daging buah alpukat
25
25 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA
Sel Kolenkima
• Berupa sel hidup, bentuk memanjang, tersusun dalam berkas
• Dinding sel primer memiliki penebalan tidak merata
• Tidak memiliki dinding sel sekunder
• Penunjang organ muda, bersifat lentur
• Dapat tumbuh mengikuti pertumbuhan organ
Dinding sel
Ruang sel

Tebal
Dinding sel primer
Tipis

Sel kolenkima tangkai daun seledri


26
26 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA

Sel Sklerenkima
• Pada organ tumbuhan yang telah berhenti tumbuh memanjang
• Sel memiliki dinding sel sekunder: tebal, kuat (berlignin)
• Pada fase dewasa: berupa sel mati
• Struktur kuat dan kaku: penunjang tubuh tumbuhan
• Ada dua tipe sel sklerenkima:
- serat: sel panjang dan ramping, tersusun dalam berkas.
- sklereid: pendek, bentuk tak beraturan, dinding sel sekunder tebal
contoh : pada batok kelapa, daging buah pir

Dinding sel

Sel serat (penampang melintang pohon ash) Sel sklereid pada daging buah pir
27
27 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA

Sel transpor (penyalur) air


noktah
trakeid
Jaringan xilem Angiosperma mempunyai 2 tipe sel penyalur : Unsur
Trakeid dan Pembuluh kayu Pembuluh kayu

• Trakeid:
- Sel langsing, ujung meruncing.
- Transpor antar sel melalui noktah
Lempeng Colorized SEM 150
• Pembuluh kayu: perforasi
- Sel unsur pembuluh kayu: pendek berukuran besar noktah
- Bersambung pada ujungnya membentuk pembuluh yang panjang
- Transpor antar sel melalui lempeng perforasi
• Trakeid dan pembuluh kayu:
Berupa sel mati, dinding sel sekunder tersusun oleh lignin
28
28 - 41
SEL TUMBUHAN DAN KOMPONENNYA

Sel transpor hasil fotosintesis


Jaringan floem Angiosperma mempunyai 2 tipe sel
penyalur : sel tapis dan pembuluh tapis
• Tetap hidup hingga sel dewasa, tetapi kehilangan
beberapa organel
• Sel tapis: bentuk ramping, memanjang
• Pembuluh tapis: tersusun oleh unsur pembuluh tapis, sel
pendek pada ujungnya terdapat lempeng tapis
• Unsur pembuluh tapis bersambungan membentuk
pembuluh tapis
• Terdapat sel pengiring, berdampingan dengan unsur
pembuluh tapis
29
29 - 41
Struktur Organ Tumbuhan

Organ vegetatif
• akar
• batang
• daun

Organ reproduktif
• bunga
• buah

30
30 - 41
Struktur Organ Tumbuhan: Struktur Anatomi Akar
Susunan pembuluh akar: xylem dan floem berseling, tidak membentuk berkas
seperti pada batang
epidermis

cortex

endodermis

cambium

xylem

floem
Akar Monokotil : Akar dikotil:
• Tidak terdapat kambium • Terdapat kambium (ada pertumbuhan sekunder)
• Jumlah kelompok xylem umumnya banyak • Jumlah kelompok xylem sedikit
31 - 41
Struktur Organ Tumbuhan: Struktur Anatomi Batang
Monokotil floem
Berkas pengangkut
Dikotil:
▪ Berkas pembuluh tersusun dalam lingkaran
▪ Batas korteks dan empulur jelas

Dikotil : batang tua


xylem
Dikotil : batang muda

Monokotil:
▪ Berkas pembuluh tersebar
▪ Batas korteks dan
pembuluh tidak jelas

32 - 41
Struktur Organ Tumbuhan: Struktur Anatomi Daun
Jaringan penyusun
• Epidermis
• Mesofil
- ada yang terdeferensiasi: parenkima palisade and bunga karang
- ada pula yg tidak terdeferensiasi (contoh daun jagung)
• Berkas pembuluh
Sel buliform
Upper epidermis

palisade

sponge
parenchyma

Vascular bundle

lower epidermis
33
33 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan

• Struktur sekretori:
Struktur khusus dalam jaringan tumbuhan yang
bertanggungjawab dalam sintesis dan akumulasi
metabolit

• Ada dua tipe struktur sekretori:


➢ Struktur sekretori eksternal: terdapat pada permukaan
organ tumbuhan
contoh: trikoma kelenjar, kelenjar nektar

➢ Struktur sekretori internal: terdapat di bagian dalam


organ, contoh: saluran resin, rongga sekretori, idioblas

34
34 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan

Trikoma Kelenjar
• Letak: daun, batang, kelopak bunga, permukaan buah
• Modifikasi sel epidermis
• Bentuk, ukuran, sebaran bervariasi
• Akumulasi metabolit: sel kepala, sel tangkai,
seluruh sel penyusun trikoma
• Metabolit yang di akumulasi: minyak esensial

Sel kepala

Sel tangkai

35
35 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan

Kelenjar Nektar : penghasil nektar

Kelenjar nektar
pada daun

Kelenjar nektar
Bunga jeruk (Citrus limon ) pada bunga Turnera oculata
36
36
36 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan

Saluran resin
• Ruang interseluler yang dibatasi lapisan sel
epitelium (sel2 yang membentuk resin)
Sel epitelium
• Terdapat pada akar, batang, daun
• Metabolit yang diakumulasi: resin
Contoh: Pinus, jambu mete, mangga,
akasia

Sayatan melintang daun Pinus sp.


(Peterson et al. 2008)
Saluran resin
37
37
37 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan

Rongga sekretori
• Berupa rongga besar, ruang interseluler yang dibatasi sel epitelium
• Myrtaceae and Rutaceae: bentuk lonjong
• Bahan yang di akumulasi : minyak esensial
Contoh: Citrus, Eucalyptus, cengkeh

Rongga sekretori

Bunga cengkih segar

Petal kering dari bunga cengkih


Sayatan daun Citrus sp. (Syzygium aromaticum)
38
38
38 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan
Sel Idioblas
• Terdapat di berbagai jaringan, seperti pada epidermis, hypodermis, mesofil,
kortek batang, korteks akar
• Bervariasi bentuk, ukuran dan kandungannya
• Contoh: Ficus sp. mengandung kristal kalsium karbonat
Araceae mengandung kristal kalsium oksalat
Tumbuhan obat: misal kencur
Kristal kalsium karbonat
• Kandungan: terpenoid, alkaloid, fenol

Sel idioblas pada tumbuhan obat Sayatan daun Ficus sp


3939
39 - 41
Struktur Sekretori pada Tumbuhan

Akumulasi bahan obat pada Tumbuhan


Tempat penyimpanan metabolit bahan obat:
- Daun: kumis kucing, sirih, kayu putih Kulit kayu
- Bunga: cengkih, melati, krisan
- Buah: manggis, pala, opium poppy
- Rimpang: jahe, kencur, kunyit
- Akar: akar wangi
- Batang: kina, kayumanis
xilem
Bahan obat pada batang dan akar:
- Kulit kayu (epidermis korteks, floem) empulur
- Kayu (xylem)
- Empulur Irisan batang Tetracera scanden
40
40
40 - 41
Masihkah kalian tidak mensyukuri kekayaan dan
keragaman tumbuhan potensial yang ada di Indonesia?

Akhir tahun jangan lupa liburan


Sempatkan main ke taman mini
Aku datang cuma bawa satu pertanyaan
Sudah bersyukurkah kamu hari ini

Ada semut ada undur-undur


Semutnya mati karena masuk lubang
Jika kamu tidak bersyukur
Sampai mati kamu akan merasa kurang
41
41 - 41
Department of Biology

Lesson learn from Living Animal

Inovasi terinspirasi dari kehidupan hewan


Pertemuan ke- 10
BIO102 PPKU
Tahun Akademik 2022/2023
1
Sebelum kuliah, silakan menonton video di link di bawah ini:

The Innovators Using Nature's Design Principles to


Create Green Tech
https://www.youtube.com/watch?v=6WjBvFwQpYU
[isi video ini akan digunakan sebagai bahan UAS]

Video pendamping ditonton diluar jam tatap muka:


1. Ide WC dari Bill Gate:
https://www.youtube.com/watch?v=v5pW_Mqt6dU
2. The Panda: https://www.youtube.com/watch?v=-
J4GXKsmByw
3. Kertas dari kotoran:
https://www.youtube.com/watch?v=pvObmYNwlqo

2 - 44
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN POKOK BAHASAN
Setelah kuliah ini, mahasiswa
1. Mampu menjelaskan konsep biomimikri dan aplikasi di kehidupan manusia
sehari-hari
2. Mampu menyebutkan contoh biomimikri di sekitar kita
3. mampu mengelola informasi ilmiah tentang lingkungan di sekitarnya, dan
mengembangkan ide-ide baru berlandaskan pengetahuan ilmu biologi terkait
sistem pencernaan organisme

3 – 44
POKOK BAHASAN

• Mimikri dan Biomimikri


• Alam yang Menginspirasi
• Contoh-contoh Pemanfaatan Feses
• Hubungan Pencernaan dan Syaraf
• Proses-proses dan saluran pencernaan

4
4 – 44
King snake
Bentuk adaptasi pertahanan
mangsa terhadap predator
Coral snake
Ular ini tak beracun. Juga ❑ Kata kunci – Mimikri
memiliki pola warna menyolok
Ular ini beracun. Memiliki
pola warna yang menyolok
seperti coral snake (mimikri) ❑ Kemiripan antara organisme
dengan objek lain (seringkali
Tawon Vespula organisme dari spesies lain)
Yellow jacket
- harmful
Apakah
biomimikri dan mimikri sama ?
Cuckoo bee
-harmless

5 – 44
Problem ....
Wisata ke gurun pasir, butuh membawa air dalam jumlah yang besar …

Unta hidup di gurun pasir – PUNYA SOLUSI ?


- Air (& lemak) dibawa di punuknya

Solusi …. Unta Afrika & Asia Selatan


https://rangerrick.org/ranger_rick/camels

➢ Membuat wadah air yang dibawa di punggung


/

(pengganti wadah air yang ditaruh di atas


kepala)
➢ Membantu masyarakat di daerah yang kesulitan
air

Andrea Martinson dkk (USA)


PackH2O – Water Backpack
Sustainable Plastic Packaging Award in 2014
https://aim2flourish.com/innovations/pack-the-future
- Merupakan contoh Biomimikri
6 - 44
Janine Benyus (lahir 1958, New Jersey); penulis buku
Biomimicry: Innovation Inspired by Nature (Inovasi
terinspirasi dari alam).

1998, Benyus ikut mendirikan the Biomimicry Guild


dengan Dr. Dayna Baumeister, the Innovation
Consultancy

membantu inovator belajar dari & meniru


model dari alam untuk:
merancang produk berkelanjutan untuk
solusi di kehidupan manusia

https://www.biohabitats.com/newsletter/inspiring-women-of-ecology/janine-
benyus/

7 - 44
Alam yang menginspirasi … ?

Transportasi:
Bagaimana shinkansen bergerak
cepat & tanpa hambatan, tanpa suara
bising

https://labs.blogs.com/its_alive_in_the_lab/2012/04/
biomimicry-japanese-train.html

▪ Eiji NAKATSU, Kepala perekayasa kereta & PENGAMAT BURUNG


Bagian ujung depan shinkansen – inspirasi: paruh burung kingfisher/cekakak/raja
udang saat menukik ke air utk memangsa, menimbulkan percikan air sangat sedikit
- Memecahkan masalah kebisingan, hemat energi 15%, bahkan saat melaju lebih
cepat 10%
8 - 44
Bentuk paruh kingfisher memungkinkan burung menyelam ke
dalam air tanpa menimbulkan percikan

https://asknature.org/strategy/beak-provides-streamlining/
9 - 44
Ekolokasi (bio-sonar):
gelombang suara & gema –
menentukan lokasi suatu objek

Kelelawar & lumba-lumba –


ekolokasi navigasi & menemukan
makan

https://sciencebehindsuperpowers.weebly.com/echolocatio
n.html

10 - 40
Peneliti mempelajari ekolokasi pada hewan

• Mengembangkan teknologi sonar –


mendeteki kapal selam & ranjau, kedalaman laut, penangkapan ikan, keselamatan
penyelaman, komunikasi di laut, tongkat bagi tuna netra

Cara kerja
• mengirim gelombang suara bawah permukaan & menunggu
gelombang pantulan (echo).
• data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau
ditayangkan pada monitor.
• mendeteksi & menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk
mengukur jarak bawah laut

11 - 44
Ultracane – tongkat ajaib bagi tuna netra

Inspirasi – ekolokasi kelelewar


UltraCane
1) Menggunakan transmiter &
sensor - mengirim & menerima
sinyal ultrasonik
2) Tombol 1 di bagian pegangan -
bergetar saat sensor mendeteksi
objek yang dekat – semakin dekat
objek, getaran semakin kuat;
tombol 2 – memberi info posisi
objek
3) Pengguna aman berjalan &
terhindar dari rintangan
http://mural.uv.es/efere/sbei/SBEI_State_Of_Art.html
12 - 44
Arsitektur: Green Building - Belajar dari rayap (termite mounds)
Passive Cooling - the Eastport Building, Harare Zimbabwe

• Tidak perlu pemanas konvensional atau pendingin udara

• Desain bangunan menggunakan prinsip-prinsip yang ditemukan di


gundukan rayap Afrika
- untuk mengatur suhu interiornya (di dalam sarang)
- mengurangi konsumsi energi

13 - 44
Mound-building termites -
kelompok spesies rayap hidup dalam
gundukan (Afrika, Macrotermes sp.)

Diameter 30 m
- Pendinginan sarang – menjaga
suhu di dalam sarang optimum
30.6 oC berbeda 1o siang &
malam;
- rentang suhu di luar 40 oC siang
hari sampai 1.7 oC malam hari

- Dalam gundukan – ada jamur sumber


pakan (suhu harus terjaga – 30.6 oC)
- Rayap menggali dan menutup ventilasi –
mengatur suhu ruangan

14 - 44
Gigitan nyamuk – Membantu menciptakan jarum suntik ideal
Apakah Anda pernah digigit nyamuk, dan apakah yang terasa saat itu?

Pengalaman ini dimanfaatkan untuk merancang jarum suntik tanpa rasa sakit
dengan menggunakan

prinsip biomimikri
►mengembangkan solusi teknologi yang terinspirasi
oleh alam

15 - 44
Perekayasa di laboratorium biomimikri, Ohio State University USA
- mencari tahu mekanisme yang digunakan nyamuk untuk menusuk korban
tanpa rasa sakit
https://www.deingenieur.nl/artikel/mosquito-bite-helps-create-the-ideal-injection-needle

Nyamuk
- menyuntikkan zat mati rasa (numbing agent) sebelum menembus otot
untuk mencapai pembuluh darah (getaran frekuensi 15 Hz)
- Setelah menemukan pembuluh darah, nyamuk melakukan gerakan serupa
getaran dengan frekuensi rendah 5 Hz untuk menembus pembuluh darah

16 - 44
- Hasil
- microneedle tanpa rasa sakit
(digunakan untuk perawatan kulit wajah)
Nyamuk menginspirasi pembuatan microneedle

https://www.biocompare.com/Life-Science-News/351335-Mosquitoes-Are-Inspiration-for-Development-of-Painless-
Microneedles/
17
17 – 44
Kepala Burung Pelatuk Menginspirasi Sistem
Penahan Guncangan (shock-absorbing system)
Burung pelatuk memukulkan paruh ke pohon
dengan kecepatan luar biasa – 20 kali per detik
https://birdwatchingpro.com/how-do-woodpeckers-peck-so-fast/

Mengapa tidak mengalami cedera otak atau


gegar otak ?

▪ Anatomi otak atau anatomi tengkorak unik


dibandingkan anggota Aves lain ?

▪ Karakter unik lain pada tengkorak ?

18 - 44
Lidah

Sang-Hee Yoon dan Sungmin Park - University of


California-Berkeley
Secara anatomi, 4 cara melindungi otak

1) Paruh keras tapi elastis


2) Tulang tengkorak berongga (spongy)
3) Sedikit ruang untuk cairan di antara tengkorak
dan otak - mengurangi getaran
4) Mempunyai struktur khusus disebut hyoid
apparatus, lidah pelatuk yang panjang dapat
mengurangi getaran/guncangan

19 - 44
Angkatan Darat A.S. dan pembuat helm sepak bola AS Riddell –
inspirasi dari burung pelatuk

▪ perlengkapan pelindung kepala canggih - mengurangi


tekanan di bagian otak depan, tempat sebagian besar gegar
otak terjadi
▪ Sistem multi-lapis seperti selubung/casing

20 - 44
❖ Biomimikri – Inspirasi Desain Abad ke-21

❖ Biomimikri mencari solusi berkelanjutan dengan meniru


gagasan dari alam yang telah teruji oleh waktu

❖ Biomimikri - cara hidup baru yang disesuaikan dengan


kehidupan di bumi dalam jangka panjang

Adakah inovasi bisa muncul dari limbah ?


21 - 44
Pemanfaatan Feses: Biomassa/energi
Gross alert - make sure you wash your hands before you eat as we all
spread poo around no matter clean your bathroom

https://www.sciencefocus.com/science/is-there-
really-poo-everywhere/

22 – 44
Pemanfaatan Feses: Biomassa/energi
Pencernaan:
▪ serangkaian kerja tubuh untuk mengubah makanan yang dimakan
menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap di usus
halus.

Feses adalah limbah saluran pencernaan:


- material yang tidak tercerna atau tidak diserap
- limbah metabolisme yang disekresikan melalui saluran pencernaan
- Sel-sel darah dan epitel saluran pencernaan
- sekresi metabolit ke saluran pencernaan atau yang berdekatan dengan
saluran pencernaan
- Mikrobiota yang hidup dalam saluran pencernaan

23 – 44
Pemanfaatan Feses: Biomassa/energi
Plan Produksi Biogas

Limbah padat:
- Batu bata material
bangunan
- Kompos/pupuk
-?

24 – 44
Pemanfaatan Feses: Biomassa/energi
Arang Briket

25 – 44
Pemanfaatan Feses: Material Tak Tercerna
Kopi Luwak, khas Indonesia - kopi paling mahal di dunia, Rp 1.2 juta/kg
(pembanding: Arabica premium Rp 300 ribu/kg)

26 – 44
Pemanfaatan Feses: Material Tak Tercerna
Kopi luwak, unggul:
1. Luwak memakan buah kopi relatif seragam yang matang/tua
• mudah masuk ke fase pertunasan → mengalami malting
• rasa pahit berkurang: menghindari adanya biji kopi gosong duluan ketika
disangrai
2. Proses pencernaan parsial
• Daging buah kopi (perikarp dan mesokarp), tercerna dengan baik
• Endokarp tidak tercerna dengan baik – pencernaan parsial protein pada biji
menjadi oligopeptida
→ oligopeptida bereaksi dengan gula-gula sederhana
→ Dalam proses penyangraian biji kopi, muncul aroma yang enak
(mengikuti reaksi Mailard, mirip dengan proses pencoklatan ketika roti, kue
atau marshmallows dibakar/dipanggang).

27 – 44
Pemanfaatan Feses: Material Tak Tercerna
Teh Panda

28 – 44
Pemanfaatan Feses: Material Tak Tercerna
Bahan Pembuat Kertas: feses hewan herbivora

29 – 44
Pemanfaatan Feses: ekstraksi limbah metabolit
Bahan Pembuat Parfum
• Hyraceum - hardened poop
of the cape hyrax (hiraks batu Afirica)
• Castoreum - ultimate leather
scent estracted from beaver stool
(berang-berang)
• Civetone - radiant, velvety & floral scent
of civet's stool (musang)
• Musk - floral woody musk fragrance
from musk deer (Rusa, Moschus sp.)
 Molekul komunikasi, penanda batas
territorial, feromon kawin, kin-
recognition, pengecoh/pengusir • Feses hewan-hewan lain?
musuh, dll.
30 – 44
Pemanfaatan Feses: kotoran Hyrax
Hyraceum
o Feses bercampur dg sekresi kelenjar castoreum
o tumpukan feses dan urine yang mengeras
membentuk dung-hills
o Sebagai obat tradisional/herbal
• Setara dengan diazepam dan lorazepam
• kontrol emosi dan kontraksi otot.
o sebagai bahan parfum dg tipe fermented scent
• musk: molekul aromatik sebagai komponen Keluarga Hyrax Procavia capensis
dasar hampir semua parfum bahan alam
• Civetone: molekul keton makrosiklik yang banyak digunakan sebagai
penanda teritorial dan feromon kawin pada mamalia.

31 – 44
Pemanfaatan Feses: kotoran berang-berang
Castoreum from beaver stool
• ultimate leather scent; di
Indonesia dikenal sebagai minyak
wangi kesturi
• Penanda batas territorial,
• Feromon kawin
• Kin-recognition

• DILARANG:
hewannya diburu & dibunuh
untuk diambil kelenjar kastornya
• ALTERNATIF:
feses dan ekstraksi
32 – 44
Pemanfaatan Feses: mikrobiota simbion
Stool transplant

33 – 44
Pemanfaatan Feses: mikrobiota simbion
Stool transplant
o Proses memindahkan mikrobiota feses dari antar individu
o Tujuan: memperbaiki komposisi mikrobiota saluran pencernaan
- Mengobati Clostridioides difficile infection (CDI)
- mood booster, dan
- beberapa kelainan saluran pencernaan dan sistem urogenital akibat disbiosis.
o syarat donor: sehat, biasanya bayi

Teknik:
- Feses dikering-bekukan (freeze-dried)
- Aplikasi dibungkus kapsul: mulut
- Aplikasi melalui anus: infusi koloniskopis atau enema/clyster
(semacam botol pemompa)
34 – 44
Hubungan Pencernaan dan Syaraf
Microbiota - Gut - Brain (MGB) Axis
1. Ide MGB muncul Tahun 2004 setelah mencit bebas kuman (GF, Germ Free Mice)
ditemukan mudah mengalami stress dibanding yang normal
2. Fungsi dan perkembangan sistem pencernaan diatur oleh otak, a.l.
a. Kontrol ingesti, penelanan & gerak peristalsis
b. Konser sekresi enzim mulai dari rongga mulut sampai ke usus halus
c. Perkembangan ontogenik system pencernaan
d. Pertaliannya dengan pembuluh darah dan pembuluh lacteal
3. Ide berkembang menjadi Gut - Brain - Axis, yang melibatkan:
a. Sistem syaraf pusat, syaraf otonom & indera
b. Sistem hormon
c. Sistem imun/kekebalan tubuh
d. Sumbu Hipotalamus - hipofisa - adrenal

35 – 44
Hubungan Pencernaan dan Syaraf
Microbiota - Gut - Brain (MGB) Axis
1. Bayi lahir: steril, yi belum ada microbiota dalam pencernaannya
2. Bayi 1 ~ 2 tahun: komposisi microbiotanya sama dg dewasa
• Mikrobiota co-development dg epitel dan mukosa pencernaan
3. Komposisi mikrobiota dinamis
• mengikuti waktu
• perubahan jenis dan gaya diet
• Kesehatan keseluruhan, termasuk perasaan tenang (mood)
4. Mikrobiota usus besar, menyumbang:
• Vit B dan K,
• VFA Sistem syaraf pusat, syaraf otonom & indera
• Sterol dan xenobiotic
• Beragam jenis molekul sinyal & hormon

36 – 44
Microbiota - Gut - Brain Axis: contoh Metabolisme Triptofan
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2
/22/Microbiota-derived_3-Indolepropionic_acid.svg

37 – 44
SISTEM PECERNAAN

Fungsi Utama:
1. memperoleh material organik penyusun tubuh
2. sumber energi

Mekanisme dasar:
1. hidrolisis - reaksi menambahkan air sehingga makromolekul
terurai menjadi monomer
2. Aktifitas pendukung untuk efisiensi reaksi hidrolisis
3. Pencernaan mikroba simbion/fermentasi

38 – 44
PROSES PENCERNAAN

Molekul
kecil

Hancuran
makanan

Pencernaan kimiawi Molekul


Pemecahan (hidrolisis enzimatik) nutrien
mekanik memasuki
sel

Makanan Materi
tak tercerna

1 Ingesti 2 Digesti 3 Absorpsi 4 Eliminasi

39 – 44
PROSES PENCERNAAN: tanpa saluran pencernaan

Kantong Gastrovaskular
- Tidak ada kompartementasi
ruang pencernaan
→ tidak efisien, berlanjut ke
fagositosis partikel makanan dan
pencernaan intraselular

40 – 44
PROSES PENCERNAAN: ragam saluran pencernaan
Makanan – esofagus – crop (makanan disimpan & menjadi basah);
gizzard otot (muscular gizzard) digesti mekanik - menghancurkan
makanan dengan bantuan potongan-potongan kecil pasir dan kerikil.
Digesti dan absorpsi terjadi di intestin.

Makanan dibasahi dan disimpan dalam crop (tembolok);


sebagian besar pencernaan terjadi di usus tengah.
Kantong cecae lambung (tunggal, ceca) memanjang dari
crop (tembolok) menyimpan makanan; lambung & awal usus tengah, berfungsi dalam pencernaan dan
gizzard (ampela) – digesti mekanik; digesti kimiawi penyerapan
& absorpsi nutrien di usus

41 – 44
PROSES PENCERNAAN: adaptasi jenis makanan
Small intestine

Stomach
Small
intestine

Cecum

Herbivora
Colon
(large - di sekum (panjang) dan
intestine)
bagian atas kolon, bakteri
Karnivora mendegradasi potongan
Saluran pencernaan relatif pendek daun
- nutrien diabsorbsi

42 – 44
PROSES PENCERNAAN: simbiosis mikroflora

Intestine Reticulum Lambung ruminansi, 4 ruang: rumen,


Rumen
retikulum, omasum, and abomasum
Esophagus

1) Makanan - rumen & retikulum


(mikrob menghidrolisis selulosa)
2) Regurgitasi (makanan kembali ke
mulut) and dikunyah –memecah
Omasum serat
Abomasum
3) Makanan masuk ke omasum,
4) Dari omasum ke abomasum
(digesti dengan bantuan enzim)

43 – 44
Preface Slide
Department of Biology

Diagnostik Molekuler dan Imunitas Tubuh

https://images.app.goo.gl/7oKMiDhbFLyJX4Xi8
Topik Bahasan

• Learning Outcome
• Contoh Kasus
• Sistem Peredaran Darah
• Sistem Pertahanan Tubuh

2 - 35
Learning Outcome

Mahasiswa dapat menjelaskan:


1. perpaduan sistem pengobatan dengan big data di era abad 21,
yaitu meningkatkan paradigma saat ini “seiring waktu,
peningkatan pengetahuan genetika dan biologi molekuler juga
harus memungkinkan deteksi penyakit sebelum gejala muncul,
sehingga memungkinkan pengobatan lebih awal, sebelum
muncul gejala penyakit”
2. struktur dan fisiologi manusia yang berhubungan dengan
sistem peredaran darah dan bagian pertahanan tubuh

3 - 35
Rektor IPB dan Covid-19

Tempo, 25 Juni 2021

4 - 35
Prof. Wiku Adisasmito dan Penanganan Covid-19

Alumni IPB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID19 Nasional

covid19.go.id, 19 Juni 2021

5 - 35
Tes COVID-19

https://images.app.goo.gl/n3mtRE9oPAJvcHHF8 https://images.app.goo.gl/49noDjaHijNxgRmCA

Tes antibodi versus tes PCR (swab)

6 - 35
Diagnosis Molekuler

https://images.app.goo.gl/49noDjaHijNxgRmCA

https://images.app.goo.gl/n3mtRE9oPAJvcHHF8

7 - 35
Tes Antibodi

Kevadiya et al. (2021)

8 - 35
Tes RT-PCR

Kevadiya et al. (2021)

9 - 35
Tes Saliva

Kevadiya et al. (2021)

10 - 35
Pengobatan Saat Ini
(One Treatment Fits All)

https://images.app.goo.gl/Fvp4puAnGV1NMrMM8

11 - 35
Pengobatan Masa Depan
(More Personalized Diagnostics)

https://images.app.goo.gl/Fvp4puAnGV1NMrMM8

12 - 35
Perbandingan Kedua Pendekatan

https://images.app.goo.gl/Fvp4puAnGV1NMrMM8

13 - 35
Metode Discoveries dan Validation

https://images.app.goo.gl/sbFqNbZNJfpjVak18

14 - 35
Pendekatan Tradisional Penemuan Obat Baru

15 - 35
Peran Big Data Dalam Penemuan Obat Baru

16 - 35
Big Data Memangkas Waktu
Discoveries dan Validation

17 - 35
Peran Big Data

18 - 35
Fase-fase Uji Klinis (Clinical Trial)

https://images.app.goo.gl/Vgg7LXPLq3nB1H9S7

19 - 35
Hubungan Sistem Transportasi, Pencernaan &
Respirasi
Makanan CO2 O2
Mulut
Tubuh
hewan
Sistem
Respirasi

Nutrien Sel
Jantung

Sistem
Peredaran
Cairan
Sistem
antar sel
Pencernaan

Sistem
Ekskresi

Anus
Feses Urin

20 - 35
Komponen Darah Manusia

https://images.app.goo.gl/sCijCZpun6yR3TQ16
https://images.app.goo.gl/kYEnw2WWsR58X8vt6

21 - 35
Sistem Transportasi Manusia

https://images.app.goo.gl/GNk4R1SYGJ5mU9u18

22 - 35
Sistem Gastrovaskular

23 - 35
Peredaran Terbuka vs Tertutup

Jantung Jantung

Darah
Hemolimfe dalam sinus
di sekitar organ Cairan Percabangan pembuluh
antar sel di setiap organ

Pori
Pembuluh Dorsal
(jantung utama)

jantung pembuluh jantung-jantung Pembuluh Ventral


auksilari

24 - 35
Imunisasi Melalui Vaksinasi

https://images.app.goo.gl/9vvV1QAgWozEPVsg7

25 - 35
Sistem Pertahanan (Imunitas) Tubuh Manusia
NONSPESIFIK
1. Pertahanan fisik: kulit dan mukosa membran
2. Pertahanan kimiawi: saliva, air mata, lisozim
3. Sel darah putih fagosit: neutrofil, monosit, eosinofil
SPESIFIK: dilakukan oleh sel darah putih LIMFOSIT
4. Sel limfosit B: mengatasi antigen di cairan antar sel
5. Sel limfosit T: mengatasi antigen yang masuk ke dalam
sel

Dua macam sel T yaitu:


Sel T Pembantu dan Sel T Sitotoksik

26 - 35
Non Spesifik: Inflamasi (Peradangan)
1 Bakteri Jarum
2 3

Sinyal Makrofag
kimiawi Cairan
Sel Mast
Kapiler Fagositosis

Sel darah merah Sel fagositik

1. Setelah terluka, sel mast melepaskan sinyal kimiawi berupa


histamin
2. Histamin menyebabkan dilatasi sehingga pembuluh darah mudah
ditembus→ sel fagosit bergerak ke area luka
3. Sel fagositik (Neutrofil dan Monosit = Makrofag) memakan bakteri
dan sampah selular
27 - 35
Spesifik: Limfosit

Pertahanan spesifik hanya


dilakukan oleh Limfosit

Jenis-jenis Limfosit:
▪ sel B  membuat antibodi sebagai
respon terhadap antigen
▪ Sel T sitotoksik  menghancurkan
antigen di dalam sel
▪ Sel T pembantu  membantu
aktivasi sistem pertahanan oleh
sel T sitotoksik

28 - 35
Spesifik: Sistem Limfatik

Human Lymphatic System

29 - 35
Spesifik: Kekebalan Humoral

30 - 35
Kekebalan Humoral: Vaksinasi

104 Respon Primer Respon Sekunder terhadap antigen A


terhadap antigen A menghasilkan menghasilkan antibodi untuk A;
Konsentrasi antibodi

antibodi untuk A. Respon Primer terhadap antigen B


menghasilkan antibodi untuk B.
103
Antibodi
untuk A Antibodi
102 • Paparan 1: Pengenalan antigen
untuk B
lemah ke tubuh → Respons Primer
101 • Paparan 2: Antigen sesungguhnya
meyerang → Respon Sekunder

100
0 7 14 21 28 35 42 49 56
Paparan terhadap Paparan terhadap
antigen A antigen A dan B
Waktu (hari)

31 - 35
Kekebalan Selular: Sel T Pembantu
HIV menyerang sel T pembantu sehingga
melemahkan seluruh sistem pertahanan.
Mengapa demikian?

Mikroba Antigen-
presenting
cell
1

2 Hancuran
1. Makrofag menelan mikroba Antigen
(antigen) 3
MHC kelas II
2,3. Hancuran antigen dibawa ke
membran sel oleh molekul MHC reseptor
kelas II (Antigen Presenting Cells, sel T

APC)
4. Sel T pembantu mengenali dan
berikatan dengan APC 4 sel T pembantu
(MHC: Major Histocompatibility Complex)
32 - 35
Kekebalan Selular: Sel T Pembantu
4. Sel T pembantu mengenali dan berikatan dengan APC
5. Sel T pembantu menghasilkan Interleukin
6,7. Interleukin mengaktivasi sel T sitotoksik dan sel B menghasilkan antibodi

33 - 35
Kekebalan Selular: Sel T Sitotoksik

34 - 35
Alergi: Respon Berlebihan Terhadap Antigen

35 - 35
Preface Slide
Department of Biology

ENERGI TERBARUKAN BERBASIS BIOLOGI

Ergatama.id

PERTEMUAN KE 12
BIO1102 PPKU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Capaian Pembelajaran dan Bahan Kajian

Capaian Pembelajaran:
Mampu menjelaskan konsep-konsep ekosistem (aliran energi dan siklus materi)
melalui pengenalan ragam energi terbarukan berbasis biologi dan mekanismenya

Bahan Kajian:
- Energi untuk Transportasi (Mobil listrik dan Biofuel)
- Energi dari Biomassa
- Konsep Dasar: Aliran Energi dan Siklus Materi

2 - 34
Mobil listrik = Kendaraan bebas bahan bakar fossil?

carsguide.com.au greencarcongress.com

Tesla.com
liputan6.com/

3 - 34
Biofuel
Biofuels -> bahan bakar dari
biomassa organisme dan lebih
ramah lingkungan dibandingkan
bahan bakar fosil.

Biodiesel
• B30
• D100

4 - 34
Emisi karbon dioksida mobil listrik vs konvensional
Emisi karbon dari mobil listrik dengan 100% sumber listrik berasal dari energi
terbarukan menghasilkan emisi karbon yang paling rendah

https://thecorrespondent.com/7056/why-electric-cars-are-always-green-and-how-they-could-get-greener/

5 - 34
PLTBm
Ho me > Ekonom i > Ekon omi

Pemerintah Resmikan PLT Biomassa Deli


Serdang
Kam is 27 Sep 2018 13:55 WIB
Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Am anda

Wednesday, 12 Aug 2020


05:55:30

JAKARTA
republika.co.id

ZHUHUR
PLTBm 2010-2019 : 30 tempat
12:01
(20 KW- 30 MW) (20-30.000 rumah)
EMBED <if rame src="htt ps://www.republika.co.id/jadwal- sholat/" scrolling

 
14 PLTBm = Kelapa sawit
T ERP O P U L ER
3 PLTBm = Sampah
2 PLTBm = Sekam padi (Primadita et al 2020)

Fasilitas Pem bangkit Listrik Tenaga Biom assa (PLTBm ) juga terdapat di Siantan,
Kalbar.
Fot o: ANTARA FOTO/ Jessica Helena Wuysang https://www.youtube.com/watch?v=XA2tT4uA1eo (jagung)
https://www.youtube.com/watch?v=Za53plnDu1Y (sekam padi)
Lafal Allah Tangkapan Satelit Google di
6 - 34
Ini bukti upaya Pemerintah dalam memenuhi target bauran energi terbarukan.
Sawahlunto Viral
Generasi dari Biomassa
Terdapat 4 Generasi dari Biomassa.

Sudah ada Indonesia

Alalwan et al. 2019


7 - 34
Sumber Energi di Dunia dan Indonesia

Indonesia 2013 (Kementerian Energi dan Sumber


Dunia 2010 (Van der Hoeven 2012) Daya Mineral)

8 - 34
Sumber-sumber Biomassa
Biomassa merupakan total massa bahan organik dari grup organisme
pada satu habitat khusus.

environmentalleader.com Wikipedia.com

https://rmoljabar.id Undark.org
(Primadita et al. 2020)
9 - 34
Alternatif biomassa lainnya
• The ascomycete Gliocladium roseum mampu memproduksi hydrokarbon
seperti bahan bakar diesel.
• Hermentia illucens mampu mengkonversi limbah organik

Chia et al., 2018 Reece et al., 2018

Hermentia illucens Gliocladium roseum


10 - 34
Skema Konversi Energi Biomassa vs Konvensional

Energi terbarukan
Energi tidak terbarukan

Jerami = 150 GJ /years


Kayu karet =120 GJ
/years

(Abdullah 2006; Dani dan


Wibawa 2018)

11 - 34
Konsep dasar: Aliran Energi dan Siklus Materi

Energi Terbarukan: Biomassa dapat dijelaskan oleh 2


konsep dalam ekosistem

Top konsumen
Energi Biomassa
Konsumen C H20
N P
Produsen

Aliran Energi Siklus Materi

12 - 34
Aliran Energi: Proses Transformasi Energi
Generation Transmition 22,8 Usage
Primary Energy Source 6 units
70 units loss loss units loss 1,2% End-use
as heat as heat as heat
efficiency for an
incandescent
bulb
Chemical Energy Electric Current Electric Current Visible Light
100 units 30 units 24 units 1,2 units
Primary Primary 900 Secondary Tertiary
9.000 90 Efisiensi
Respiration consumers consumers
990.000 producers Respiration consumers Respiration
heat Heat Heat Heat
Trofik
berkisar
5-20%.

1 Juta Joule 10.000 Joule 1.000 Joule 100 Joule 10 Joule

13 - 34
Transfer Energi dalam Rantai Makanan

14 - 34
Produktivitas Primer
• Produksi Primer: jumlah energi cahaya
matahari yang dikonversi ke energi
kimia oleh autotrof
• Produksi Primer Total = gross primary
production (GPP)
• Net primary production (NPP) = GPP –
Energi yang digunakan produsen
primer untuk respirasi (J/(m2 tahun)
atau g/(m2 tahun))

(Reece et al. 2018)

15 - 34
Produktivitas Primer
Ekosistem yang berbeda memiliki perbedaan dalam NPP

(Reece et al. 2018)

16 - 34
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Primer

Pada Ekosistem Air Laut &


Ekosistem Air Tawar: cahaya &
nutrisi

Pada Ekosistem Terestrial &


Ekosistem Lahan Basah: Faktor
Iklim seperti suhu dan kelembapan

17 - 34
Produktivitas Sekunder
Produktivitas sekunder suatu ekosistem: jumlah energi kimia pada
konsumen yang dikonversi menjadi biomassanya (baru) selama periode
(waktu) tertentu.

Produktivitas
sekunder bersih
Efisiensi Produksi = X 100% Plant material
Assimilasi dari eaten by caterpillar
produktivitas primer

200 J
Produktivitas sekunder bersih:
Pertumbuhan dan Reproduksi
67 J Cellular
Feces 100 J respiration
Assimilasi dari produktivitas primer: 33 J
Produktivitas sekunder bersih dan respirasi
Growth (new biomass) (Reece et al. 2018)

18 - 34
Piramida Biomassa
Sebagian besar piramida biomassa menunjukkan penurunan tajam pada tingkat
trofik yang lebih tinggi.
Trophic level Dry weight (g/m2)
Tertiary consumers 1.5
Secondary consumers 11 Terrestrial
Primary consumers 37
Primary producers 809
pada kondisi ekosistem
akuatik tertentu terjadi
Trophic level Dry weight (g/m2)
sebaliknya, mengapa ?
Primary consumers
(zooplankton) 21 Perairan
Primary producers
(phytoplankton) 4

19 - 34
Biological Magnification (Biomagnifikasi)

• Manusia menyisakan berbagai


Herring
senyawa kimia toksik (sintetis) seperti gull eggs
124 ppm
polychlorinated biphenyls (PCBs)

Concentration of PCBs
4.83 ppm
• Toksin sangat berbahaya karena
dapat terakumulasi pada tiap tingkat
1.04 ppm
trofik dalam jaring makanan.

• Konsentrasi toksin dapat terakumulasi


pada tingkat trofik yang lebih tinggi Phytoplankton
Zooplankton
0.025 ppm
0.123 ppm
karena biomassanya lebih rendah.
20 - 34
Siklus Materi: Karbon

Proses siklus karbon: CO2 in atmosphere


Photosynthesis
- Fotosintesis
- Respirasi Cellular
respiration
- Pembakaran bahan bakar
fosil
Burning of Higher-level
Primary consumers
fossil fuels
consumers
and wood Detritus
Carbon compounds
in water
Decomposition

21 - 34
Siklus Materi: Siklus Energi Biomassa (Energi
Terbarukan)
CO2
• Energi alternatif Pembakaran
• Berkelanjutan
• Mengurangi reduksi CO2 Material
organik
• Produksi energi bersih dan murah
Siklus
Biomassa

Fotosintesis
Biomassa https://energyworld.co.id

22 - 34
Peningkatan Karbon Dioksida
Pemanasan Global (Contoh Kasus Siklus Karbon (CO2))
Pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas manusia lainnya meningkatkan
kadar CO2 di atmosfer.
390 1.05

0.90
380

Temperature variation ( C)
CO2 concentration (ppm)
0.75
370
Temperature 0.60
360
0.45
350
0.30
340
CO2 0.15
330
0

320
0.15

310 0.30

300 0.45
1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Year

23 - 34
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Peningkatan kadar CO2 di atmosfer memperbesar efek rumah kaca, yang dapat
menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim secara signifikan.

Sun
Increasing CO2 in
atmosphere

CO2 is used by autrotroph


organisms for
Heat is trapped photosynthesis

24 - 34
Ecological Footprint
• Ecological Footprint
merupakan cara mengukur
sumber daya yang
digunakan (makanan,
penggunaan produk hutan
dan infrastruktur
pemukiman).
• Salah satu cara
mengukurnya adalah
dengan mengukur Emisi
Karbon (Carbon Footprint).
25 - 34
Perhitungan Carbon Footprint
Contoh aktivitas yang menghasilkan emisi karbon
Penggunaan Emisi karbon (10-6
ton CO2)
Mobil (1 km) 200
Lampu 10 W dalam 1 jam) 9,31
Kertas percetakan (1 lembar) 226,8

Kompensasi mengurangi emisi karbon


Penanaman Pohon Penyerapan karbon
(ton CO2/tahun)
3 pohon dirawat 20-30 tahun 1,07
Trembesi (Albizia saman)
Trembesi (Albizia saman) 28
1 hektar tanaman tomat 8,7

26 - 34
Berapa jumlah CO2 yang kalian hasilkan?

Ecological Carbon Footprint Calculator


(Tons CO2/ years)
• https://offset.climateneutralnow.org/footp
rintcalc
• https://footprint.wwf.org.uk/
• https://climatecare.org/calculator/

https://offset.climateneutralnow.org/footprintcalc

27 - 34
Siklus Materi: Air

Proses siklus air: Transport


over land
- Evaporasi Solar energy

- Evapotranspirasi Net movement of


water vapor by wind
- Presipitasi
Precipitation
- Infiltrasi Precipitation Evaporation over land
over ocean from ocean
- Runoff Evapotranspiration
from land

Percolation
through
soil
Runoff and
groundwater

28 - 34
Siklus Materi: Fosfor

Proses siklus fosfor:


- Pelapukan bebatuan Rain

- Penyerapan oleh
tumbuhan Geologic Weathering Plants
uplift of rocks
- Konsumsi oleh Runoff

hewan Consumption
Sedimentation
Plant uptake
- Dekomposisi of PO43
Soil
- Mineralisasi Leaching

Decomposition

29 - 34
Siklus Materi: Nitrogen

Proses siklus nitrogen: N2 in atmosphere

- Fiksasi
- Nitrifikasi
- Asimilasi
- Amonifikasi Assimilation
Denitrifying
- Denitrifikasi Nitrogen-fixing NO3 bacteria
bacteria in root
- Decomposisi nodules of legumes
Decomposers Nitrifying
Nitrification bacteria
Ammonification
NH3 NH4+ NO2
Nitrogen-fixing Nitrifying
soil bacteria bacteria

30 - 34
Siklus Materi: Studi Kasus Nitrogen

Eksperimen Siklus Nutrisi:


• Lokasi Penelitian: deciduous forest yang Perlakuan
Kontrol
tumbuh di 6 lembah kecil, masing-masing
dialiri sebuah sungai kecil untuk memonitor
kehilangan air & mineral.
– Perlakuan: satu aliran air dihambat untuk
mempelajari efek penghilangan vegetasi
terhadap drainase dan siklus nutrisi.
.
– Kontrol: area yang tidak terganggu. Hubbard Brook Experimental
Forest, New Hampshire.
31 - 34
Siklus Materi: Studi Kasus Nitrogen

• Kehilangan air & mineral di


area yang mengalami 80.0 Deforested

Nitrate concentration in runoff


60.0
deforestasi lebih tinggi 40.0

dibandingkan area yang tidak 20.0

(mg/L)
terganggu (kontrol). Completion of
4.0
tree cutting
• Aktivitas manusia dapat 3.0
Control

mempengaruhi ekosistem. 2.0

1.0
• Buangan aliran 0

permukaan/run off 1965 1966 1967 1968

mengontaminasi ekosistem The concentration of nitrate in run off from the deforested watershed was 60
times greater than in a control (unlogged) watershed.
air tawar.
32 - 34
Review: Energi Terbarukan dan Ekosistem

• Energi terbarukan mengikuti konsep Tertiary


consumers

dari dua proses kunci Ekosistem. Microorganisms


and other

• Ekosistem merupakan kumpulan detritivores Secondary


consumers

organisme hidup dengan faktor abiotik


Primary consumers
dalam suatu area, dan saling Detritus

berinteraksi.
Primary producers
• Dua proses kunci dalam ekosistem:
Heat
aliran energi dan siklus materi Key

Chemical cycling Sun


(biogeokimia). Energy flow

33 - 34
Tugas Kuliah ke 12

1. Berapa jumlah Carbon Footprint Anda dengan menghitungnya


menggunakan Carbon Footprint Calculator! Gunakan website berikut
untuk perhitungan Carbon Footprint:
https://offset.climateneutralnow.org/footprintcalc. Informasi cara
pengerjaan dapat disimak pada video yang tersedia di course.ipb.ac.id
(Kuliah ke 12)
2. Tulislah DI BUKU CATATAN ANDA, upaya apa saja yang dapat Anda
lakukan untuk dapat mengurangi emisi karbon yang anda hasilkan
tersebut? (akan masuk ke dalam soal UAS)

34-34
Preface Slide
Department of Biology

EKOSISTEM LESTARI, ORGANISME BERSERI

PERTEMUAN KE- 13
BIO1102 PPKU TAHUN AJARAN 2022/2023

1
Capaian Pembelajaran dan Bahan Kajian

Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan contoh pembangunan
berkelanjutan

Bahan Kajian:
• Ancaman terhadap kelestarian ekosistem
• Biologi Konservasi
• Ekologi Restorasi
• Pembangunan Berkelanjutan

2 - 32
Review: Ekosistem ?
Ruang Interaksi

Biotik
• Aliran energi
Abiotik Proses • Siklus materi
• dll

• Regulasi
Ekosistem Fungsi • Produksi
• dll

• Pangan
Servis • Rekreasi
• dll

3 - 32
Ancaman terhadap Kelestarian Ekosistem

Alami

Kerusakan
Bencana
lingkungan

Aktivitas manusia

Lingkungan:
Manusia: Waktu ✓ Daya dukung
✓ Kebutuhan
✓ Kemampuan pemulihan/Daya
✓ Keinginan
Lenting

4 - 32
Ancaman terhadap Kelestarian Ekosistem: Global Warming

Fingerprints of human-caused global warming.


https://niwa.co.nz/our-science/climate/information-and-
resources/clivar/greenhouse https://skepticalscience.com/best-results-consistent-with-
human-caused-global-warming.html

5 - 32
Sumber emisi gas penyebab efek rumah kaca

3 sumber penghasil emisi gas


terbesar (rata-rata tahunan):
1) Pembangkit listrik (21.3%)
2) Proses industri (16.8%)
3) Bahan bakar transportasi(14%)

Jenis gas terbanyak


diemisikan(persentasi total):
1. CO2 (72%)
2. Methane(18%)
3. Nitrous oxide (N2O) (9%)

https://globalwarming-facts.info/causes-global-warming-human/

6 - 32
Ancaman terhadap Kelestarian Ekosistem: International Trade

https://www.researchgate.net/publication/225283261_International_Trade_Drives_Biodive
rsity_Threats_in_Developing_Nations/link/02e7e5278544647834000000/download

7 - 32
Perdagangan Internasional dan Hilangnya Keanekaragaman

Biodiversity impacts of global trade. (A) Impacts imported,


(B) impacts exported by each of 129 world regions. Unit: https://news.mongabay.com/2016/05/top-10-biodiverse-countries/
number of projected global species extinctions
https://www.researchgate.net/publication/320761981_National_Cons
umption_and_Global_Trade_Impacts_on_Biodiversity

8 - 32
Biologi Konservasi
Status konservasi jenis

• Endangered species: spesies yang


berada dalam bahaya kepunahan.

• Threatened species: spesies yang


dianggap cenderung menjadi langka di
masa mendatang.

Rhinoceros sondaicus Pongo abelii


Pavo muticus

9 - 32
Biologi Konservasi
• Fragmentasi habitat menimbulkan patch yang terisolasi
• Koridor : jalur penghubung habitat dengan patch yang terisolasi.
• Koridor aktivitas buatan manusia pun kadangkala bisa membantu
persebaran dan keberlanjutan populasi.

10 - 32
Biologi Konservasi
• Membentuk kawasan lindung untuk memperlambat kehilangan biodiversitas,
dengan mencari biodiversity hot spots.
• Biodiversity hot spot: area yang relatif kecil dengan jumlah spesies endemik yang
banyak, dan terdapat juga sejumlah besar endangered dan threatened species.

Terrestrial
biodiversity
hot spots
Equator

biodiversity hot spots berada di daerah yang aktif pergerakan


buminya (Herrera-Alsiana et al. 2021)

11 - 32
Spesies dominan dan spesies kunci

• Spesies dominan: dicirikan oleh


kelimpahan atau biomassa yang
tinggi

• Spesies dominan berperan


mengontrol keberadaan dan
distribusi spesies yang lain

• Spesies kunci: melakukan kontrol


yang kuat didalam komunitas
melalui peran ekologi atau niche-
nya

12 - 32
Spesies dominan dan spesies kunci
Komunitas di Rocky intertidal
- Predator: bintang laut (Pisaster
ochraceus)
- Mangsa: Mussels (Mytilus
californianus), spesies dominan dan 20

Number of species
kompetitor kuat perebutan ruang 15 With Pisaster (control)

present
10

5 Without Pisaster (experimental)

0
1963 ’64 ’65 ’66 ’67 ’68 ’69 ’70 ’71 ’72 ’73

Year

Pisasteer ochrasceus

13 - 32
Ekologi Restorasi
• Ekologi restorasi mengaplikasikan prinsip-prinsip ekologis dalam upaya
mengembalikan ekosistem terdegradasi ke kondisi yang semirip mungkin
dengan aslinya.

14 - 32
Ekologi Restorasi

104
Natural disasters
Gangguan yang sifatnya alami Human-caused disasters

Recovery time (years)


dan gangguan yang disebabkan 1,000
Natural or human- Meteor
caused disasters strike

(log scale)
oleh manusia, memperlihatkan Industrial Groundwater
exploitation
perbedaan dalam hal hubungan pollution
Urbanization Salination
antara waktu pulihnya (recovery 100 Modern Volcanic
agriculture Flood eruption
Acid
rain
time) dengan ukuran spasial efek Forest Nuclear Tsunami
Slash Oil fire bomb
gangguan tersebut. & burn spill
10 Land-
slide
Tree
fall
Lightning
strike
1
3 2 10 1 1 100 1,000 104
10 10 10
Spatial scale (km2)
(log scale)

15 - 32
Ekologi Restorasi
• Satu asumsi dasar dalam ekologi restorasi adalah sebagian besar
ekosistem yang mengalami gangguan bersifat reversibel.

Reklamasi?
Restorasi?
Rehabilitasi

16 - 32
Ekologi Restorasi

Kissimmee River, Florida.


Truckee River, Nevada. Rhine River, Europe. Coastal Japan

https://www.goodnewsfromindonesia.id/
Equator
2017/12/02/indonesia-jadi-contoh-
restorasi-gambut-untuk-dunia

Restorasi di hutan alam produksi, Indonesia


Tropical dry forest, Costa Rica Foto: Aulia Erlanga/ Burung Indonesia
Succulent Karoo, South Africa

17 - 32
Pembangunan Berkelanjutan

Bagaimana kita
menyelaraskan tiga
elemen kehidupan ini ? Ekosistem

Simak video di tautan ini :


What is Sustainable Development ?
https://www.youtube.com/watch?v=7
V8oFI4GYMY

Sosial Ekonomi

18 - 32
Pembangunan Berkelanjutan: Pariwisata
Berkelanjutan (contoh sektor)

• Tourism that takes full


account of its current and
future economic, social, and
environmental impacts,
addressing the needs of
visitors, the industry, the
environment, and host
communities (UNWTO, 2019).

19 - 32
Konsep Pariwisata Berkelanjutan
Tourism Impacts
Loss of local identity and values

Negative attitude of host


Depletion of natural resources community members

Degradation of ecosystem

Triggers inflation around


touristic area (e.g. rent,
goods, and services).

Source: The Major Impact of Tourism - Butler (1974)

Tourism is like a two-sided of a coin. It has ‘force for


destruction’ and ‘force for good’ in the same time.
20 - 32
Best Practice Pariwisata Dunia
• World-first eco-pledge
stamped in all visitor’s
passports:
Children of Palau,
I take this pledge
as your guest,
to protect and preserve
your beautiful Palau Pledge
island home.
I vow to tread lightly,
act kindly and
A new VISA entry process for Palau
explore mindfully.
I shall not take
what is not given.
I shall not harm
what does not harm me.
The only footprints
I shall leave are those
that will wash away
Please check the video to: https://www.youtube.com/watch?v=ZDkP95o6rgk

21 - 32
Best Practice Pariwisata Nusantara
Cephalopachus bancanus saltator
(Tarsius Belitong)

Green Gold Indonesian @ Geosite Bukit Peramun, Belitong Geopark


Sustainable Tourism Award
2019 kategori kelestarian
lingkungan
22 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata

• Tourism Seasonality
Management:
• The destination dedicates resources to mitigate
seasonal variability of tourism where
appropriate, working to balance the needs of
the local economy, community, cultures and
environment, to identify year-round tourism
opportunities (GSTC, 2020).
• Minimum Viable Population (MVP): The
minimal population size at which a species is
ableto sustain its numbers.
• Dinamika dan Model Pertumbuhan Populasi
• Tabel Kehidupan Populasi
• Siklus Hidup Flora dan Fauna

kominfo.go.id

23 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Dinamika
Populasi

Kelahiran Kematian

Emigrasi
Imigrasi

24 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Model
Pertumbuhan eksponensial
Pertumbuhan
Populasi
K : Carrying Capacity

Pertumbuhan logistik

25 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Tabel Life Table for Belding's Ground Squirrels (Spermophilus beldingi) at Tioga Pass,
in the Sierra Nevada of California*
Kehidupan

26- 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata

Pertimbangan
dalam Kalender
Pariwisata:
• Ukuran populasi
berdasarkan waktu

Begon, et al. 1996

27 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata

• Environmental Risk
• The destination has
identified environmental
risks and has a system in
place to address them.
(GSTC 2019)

Identifikasi gangguan
pada ekosistem:

Chapin, et al. 2002


28 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata

• Protection of Sensitive Metapopulasi


Environment
• The destination has a
system to monitor the
environmental impact of
tourism, conserve
habitats, species, and
ecosystems, and prevent
the introduction of invasive
species.
(GSTC 2019)

29- 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata
• Konservasi biodiversitas didahului pengukuran keanekaragaman
spesies (spesies diversity) yang ditentukan oleh:
• Kekayaan spesies (species richness)
• Kelimpahan relatif spesies (species abundance)

A: 25% B: 25% C: 25% D: 25% A: 80% B: 5% C: 5% D: 10%

Komunitas 1 Komunitas 2

30 - 32
Konsep Ekologi dalam Pariwisata

• Biophilia Our innate sense of


connection to nature may
eventually motivate a
realignment of our
environmental priorities

Semakin Dilestarikan, Semakin Mensejahterakan

31 - 32
17 Sustainable Development Goals

GSTC, 2019

32- 32
Preface Slide

Anda mungkin juga menyukai