Anda di halaman 1dari 25

TK2562 – Mikrobiologi Industri dan Lingkungan

Bab IX.

Mikroorganisme di Lingkungan

Aida Nur Ramadhani, M.T.

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2020
Peran Mikrobiologi
dalam Lingkungan
3
Hubungan mikroorganisme

 Mikroorganisme di alam tidak dalam bentuk kultur


murni.
 Hidup berdampingan dengan organisme lain, dan
berkompetisi untuk hidup.
 Ada simbiosis Mutualisme, Komensalisme, dan
Parasitisme, masih ingat?
Rayap – Protozoa
 Rayap mampu memecah selulosa karena ada
protozoa dalam sistem pencernaannya

 Rayap mampu memberikan lingkungan anaerob


bagi protozoa untuk tumbuh

Honeyguide Bird
 Burung pemakan sarang lebah, dalam
pencernaannya terdapat bakteri (Micrococcus
cerolyticus) dan yeast (Candida albicans) 
mengubah ke bentuk yang dapat dicerna

4
Tanaman – Rhizobium (Nitrogen fixing bacteria)
 Bakteri mampu mengubah nitrogen menjadi
ammonia  untuk tanaman

 Bakteri menerima pasokan karbon organik 


sebagai sumber energi untuk mengikat nitrogen.

Akar tanaman – Jamur mycorrhizae


 Jamur meningkatkan penyerapan air dan nutrisi
mineral, terutama fosfat.

 Tanaman akan mereduksi karbon menjadi


karbohidrat untuk jamur.

5
6
Peran mikroorganisme

Produsen:

• Autotrof yang memperoleh energi dari matahari atau sumber kimia


• Menggunakan energi untuk mensintesis bahan organik dari karbon dioksida dan air.

Konsumen:

• Heterotrof yang memperoleh energi melalui konsumsi organisme lain (produsen atau
konsumen lain).
• Sebagai penghubung antara produsen utama dan pengurai.

Pengurai:

• Organisme yang memecah sisa-sisa dan limbah produsen dan konsumen.


• Memperoleh energi dan melepaskan nutrisi  dapat digunakan kembali oleh
produsen
7
Siklus Karbon
Terdiri dari reaksi aerob – anaerob.

 CO2 di atmosfer dikonversi menjadi senyawa organik oleh tanaman


(mikroorganisme fototrof dan kemoautotrof) (1)

 Senyawa organik disintesis melalui respirasi sel dan CO 2 kembali ke atmosfer (2)

 Karbon memasuki rantai makanan.

 CO2 juga diproduksi dari dekomposisi tanaman dan hewan oleh bakteri
heterotrof dan fungi (2)

 Bakteri metanogen memproduksi metana dari senyawa organik karbon atau CO 2


(3,4)

 Metana dioksidasi oleh bakteri metanotrof memproduksi senyawa organik atau


8
CO2 (5,6)
9
Manfaat mikroorganisme di lingkungan

Solid waste treatment

Wastewater treatment

Bioremediation
10
Solid waste treatment: composting

 Mendegradasi bahan-bahan organik secara


terkontrol dengan aktivitas mikroorganisme
 Suhu, kelembaban, dan kadar Air
 Dapat dilakukan secara aerob dan Anaerob
 Tahapan : penimbangan-pemisahan-
pemotongan-pengomposan-sortasi produk-
pengkemasan
11
12
Solid waste treatment: landfill

 Penumpukan sampah padat di dalam lubang di tanah, kemudian dilakukan


penutupan kembali dengan tanah secara berkala.
 Terjadi reaksi aerob dan anaerob
• Aerob  Terjadi reaksi hidrolisis yaitu mendegradasi sampah dengan molekul
rantai panjang, menghasilkan CO2.
• Anaerob  Terjadi reaksi:
- Acidogenesis yaitu pembentukan asam organik
- Acetogenesis yaitu pembentukan asam asetat
- Metanogenesis yaitu produksi gas metana
 Menghasilkan gas sekitar 50-55% metana dan 45-50% CO2.
13
 https://bpsdm.pu.go.id - Modul_Landfill_Gas.pdf
 Proses pembentukan gas landfill
tergolong sangat lama.
 Pendetailan fase pembentukan gas
kemudian dijelaskan pada gambar di
bawah ini yang terdiri dari 5 tahapan.

14
 Gas metana tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar.
 Lihat video:
 https://www.youtube.com/watch?v=gyvn2Hn54A0
15
 https://www.youtube.com/watch?v=Wzo5sv4IrIw
16
Wastewater treatment

 Bertujuan menghilangkan senyawa yang tidak dinginkan dan mikroorganisme


berbahaya  air limbah dapat dialirkan ke lingkungan.
 Penting mencegah penyakit yang penularannya melalui air.
 Parameter air limbah:
 BOD atau Biochemical Oxygen Demand merupakan parameter yang dapat
mengukur konsentrasi senyawa organik di dalam air limbah.
 Secara umum BOD adalah pengukuran tak langsung terhadap banyaknya
oksigen yang digunakan mikroorganisme untuk mendekomposisi materi
organik.
Primary treatment 
 Pengolahan secara fisika.
 Misal: screening, flotasi, koagulasi,
sedimentasi, dan filtrasi.
 Menurunkan 1/3 nilai BOD limbah.

Secondary treatment 
 Pengolahan secara biologis.
 Memanfaatkan reaksi oksidasi
biologis  penurunan BOD lebih
lanjut.
 Tricking filter dan Activated sludge.

17
Tricking filter

 Kolam dengan tumpukan batuan atau


plastik.
 Peran mikroorganisme (bacteria,
protozoa, fungi dan alga) membentuk
biofilm di permukaan material
tumpukan.
 Penurunan BOD hingga 80 – 85%.

18
Activated sludge

 Kolam diaerasi dan ditumbuhkan lumpur


mikroba.
 Bakteri Zoogloea  mensekresi lender
yang membentuk agrerat (flok).
 Mikroorganisme lain akan menempel
pada flok (protozoa).
 Senyawa organik yang tidak teroksidasi
akan menempel dengan flok.
 Setelah beberapa jam  Lumpur
disingkirkan dari sistem, dan “treated
water” dialirkan keluar.
 Penurunan BOD lebih baik daripada TF.
19
20
Bioremediasi

 Bioremediasi  Menghilangkan polutan (organik) dengan menumbuhkan bakteri


dan fungi yang mampu mengoksidasi polutan.
 Misal: bakteri Gram-negatif Burkholderia cepacia.
 penggunaan mikroorganisme untuk penanganan situs limbah yang toksik,
tumpahan bahan kimia, pestisida pada air tanah, dan tumpahan minyak.

 Prosesnya “in situ” atau “ex situ”


Lihat video:
 https://www.youtube.com/watch?v=-XSbpUia0yk
21
22
Bahaya mikroorganisme di lingkungan

 Adanya konsekuensi yang tidak diinginkan dari proses biologis mikroorganisme


terhadap kehidupan manusia.
 Contohnya:
 Acid mine drainage
 Biodeteriorasi
23
Acid mine drainage

 Masalah di daerah pertambangan.


 Bakteri pengoksidasi mineral sulfida - Sulphur-
oxidising bacteria (Acidithiobacillus ferrooxidans)
melepaskan leachate yang bersifat sangat asam ke
perairan (sungai)  mengandung metal iron
terlarut.
 Ketika bercampur dengan aliran air, pHnya akan
naik dimana cukup untuk iron berpresipitasi
(mengendap).
 Maka aliran sungai akan terlihat warna orange 
menutupi aliran dasar sungai serta membunuh
kehidupan biota di sektar sungai tersebut.
24
Biodeteriorasi

 Kerusakan material berharga karena proses


biologis (oleh mikroba dan fungi).
 Material berharga  kayu, kertas, tekstil, minyak,
beton, batu, bahkan metal.
 Kerusakan kayu oleh kelompok fungi
Basidiomycota.
 Terjadi perubahan warna pada material terusak.
 Menurunkan nilai estetika dan menurunkan nilai
ekonomi.
25
Tugas Kelompok

 Kajilah sebuah peristiwa mengenai peran mikroorganisme dalam lingkungan


baik yang bermanfaat maupun merugikan, misalnya kejadian tumpahnya minyak di
perairan Indonesia dan penanganannya, sistem lumpur aktif dalam pengolahan air
di PDAM, dll.

 Buatlah review mengenai peristiwa tersebut dalam power point.

 Tugas ini merupakan bukti kehadiran untuk pertemuan ke-15 dalam rangka
memenuhi kebijakan penyelesaian perkuliahan hingga tanggal 22 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai