Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan
biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan
cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua
(FKUI,2006)

Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah
dan/atau lendir (Suraatmaja, 2007). Diare disebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang
abnormal dalam usus. Di seluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang menderita diare
setiap tahunnya, dan 20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup di negara berkembang
berhubungan dengan diare serta dehidrasi. Gangguan diare dapat melibatkan lambung dan usus
(gastroenteritis), usus halus (enteritis), kolon (colitis) atau kolon dan usus (enterokolitis). Diare
biasanya diklasifikasikan sebagai diare akut dan kronis (Wong, 2009).

B. Tanda dan gejala


Menurut Suriadi (2001), Manifestasi klinis diare yaitu
a. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
b. Kram perut
c. Demam
d. Mual/Muntah
e. Kembung
f. Lemah
g. Pucat
h. Urin output menurun
i. Turgor kulit menurun
j. Kelopak mata cekung
k. Membran mukosa kering
C. Penyebab
1. Infeksi:
a. Bakteri (shigella, salmonella,E. Coli, golongan vibrio, bacillus cereus,clostridium
perfringens, staphilococ usaurfus,camfyllobacter, aeromonas)
b. Virus (rotavirus,norwalk+ norwalk like agent, adenovirus)
c. Parasit
- Protozoa
- Cacing perut (ascaris, tricuris, dll )
2. Malabsorpsi : karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak atau protein
D. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan tinja
2. Pemeriksaan elektrolit
3. Pemeriksaan lab darah
- Hb
- Albumin
- Eritrosit
- Leukosit
4. Pemeriksaan ureum
5. Saturasi oksigen
E. Pencegahan
a. Pemberian ASI
b. Menggunakan air bersih yang cukup
c. Mencuci tangan
d. Menggunakan jamban
e. Membuang tinja bayi dengan benar
f. Penyediaan air bersih
g. Sarana pembuangan air limbah
F. Patofisiologi
Fungsi utama dari saluran cerna adalah menyiapkan makanan untuk keperluan hidup sel,
pembatasan sekresi empedu dari hepar dan pengeluaran sisa-sisa makanan yang tidak
dicerna. Fungsi tadi memerlukan berbagai proses fisiologi pencernaan yang majemuk,
aktivitas pencernaan itu dapat berupa: (Sommers,1994; Noerasid, 1999
citSinthamurniwaty 2006)
1. Proses masuknya makanan dari mulut ke dalam usus
2. Proses pengunyahan
3. Proses penelanan makanan
4. Pencernaan
5. Penyerapan makanan
6. Peristaltik
7. BAB
G. Pengobatan
1. Berikan oralit
2. Berikan obat zinc
3. Pemberian ASI
DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo,aru, dkk.2006. buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Dapartemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI.

Tjaniadi, Periska, dkk. 2003. ANTIMICROBIAL RESISTANCE OF BACTERIAL


PATHOGENS ASSOCIATED WITH DIARRHEAL PATIENTS IN INDONESIA. Am. J. Trop.
Med. Hyg., 68(6) pp. 666-670.

Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2008. Buku saku petugas
kesehatan LINTAS DIARE. Jakarta: Dapartemen Kesehatan RI
Skenario kasus :

An. W ( 6 bulan ) dirawat di RS lekas sembuh dengan keluhan sejak 2 hari yang terakhir
BAB cair 4 kali dalam 24 jam. Hasilpemeriksaan didapatkan data RR : 40x/menit, N :
110x/menit, Suhu : 38oC, mata cekung, fontanel anterior cekung. BB saat ini: 8 kg, ibu klien
mengatakan BB sebelum sakit: 8,5 kg. Hasil pemeriksaan fisik abdomen tampak cembung,
perkusi abdomen: hipertimpani, palpasi tidak teraba massa dan nyeri tekan, cubitan kulit perut
kembali lambat, peristaltik usus: 20x/menit.

PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : 01 April 2020 Jam : 15.00 WIB

Tanggal Pengkajian : 01 April 2020 Jam :16.00 WIB

Ruang : Barokah

Pengkaji : Kelompok 2

A. Biodata

1. Identitas Pasien
Nama : An. W
Umur : 6 bulan ( 6 November 2020 )
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kebumen
Diagnosa Medis : Diare

2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kebumen
Pendidikan : SMA

B. Riwayat keperawatan
1. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan anaknya BAB cair 4 kali dalam 24 jam
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien An. W ( 6 bulan ) datang ke RS lekas sembuh pada tanggal 01 April 2020 jam
15.00 WIB dengan keluhan sejak 2 hari terakhir BAB dengan konsistensi cair 4 kali
dalam 24 jam. Pada tanggal 01 April 2020 jam 16.00 WIB dilakukan pengkajian,
hasil pemeriksaan didapatkan data RR : 40x/menit, N : 110x/menit, Suhu : 38oC, mata
cekung, fontanel anterior cekung. BB saat ini: 8 kg, ibu klien mengatakan BB
sebelum sakit: 8,5 kg. Hasil pemeriksaan fisik abdomen tampak cembung, perkusi
abdomen: hipertimpani, palpasi tidak teraba massa dan nyeri tekan, cubitan kulit
perut kembali lambat, peristaltik usus: 20x/menit.

3. Riwayat kesehatan dahulu


a. Kehamilan
Ibu klien mengatakan saat hamil mengalami morning sicknes pada awal
kehamilan namun sembuh ketika usia kandungan sudah sekitar 5 bulanan. Pada
saat hamil ibu klien mengatakan rutin memeriksakan kandungannya ke dokter
kandungan dan minum-minuman suplemen atau vitamin yang diberikan dokter.
b. Persalinan
Ibu klien mengatakan klien lahir secara spontan pada usia kehamilan 38 minggu
di RS. Durasi waktu persalinan 15 jam sejak pembukaan sampai keluarnya
plasenta.
c. Riwayat imunisasi
Ibu klien mengatakan klien sudah mendapatkan imunisasi BCG : 2 bulan,
Hepatitis : saat lahir, dan Polio : 4 bulan, DPT : 2 bulan, Hib : Mulai dua bulan.
d. Pertumbuhan dan perkembangan
Saat lahir BB : 3100 gram, PB : 53 cm
Sebelum sakit BB : 8,5 kg, PB : 60cm
Saat sakit BB : 8 kg, PB : 60 cm

e. Psikososial
Hubungan dengan anggota keluarga baik, anak sangat dekat dengan ibunya. Anak
mudah tersenyum bila diajak bermain atau bicara oleh ibunya.
f. Genogram

a.

Tn.X Ny.S

An. W
Keterangan :
: garis perkawinan
: klien
------- : tinggal serumah
: garis keturun.

g. Kebutuhan cairan
- Kebutuhan air/hari untuk BB 0-10 kg = 100 ml/kg
= 100ml (8kg)= 800ml/kg
4. Riwayat penyakit keluarga
Ibu klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang menderita riwayat
penyakit menular atau keturunan seperti diabetes melitus, hipertensi, asma atau
penyakit lainya.
5. Pola pengkajian fungsional menurut gordon
a. Pola persepsi kesehatan/penanganan kesehatan
Ibu klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit  biasanya membeli
obat diwarung atau apotek.  Jika pengobatan tersebut tidak berhasil baru berobat
ke puskesmas atau ke dokter.
b. Pola nutrisi/metabolik
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien minum ASI setiap 3 jam sekali.
2) Saat dikaji
Ibu klien mengatakan klien sering haus karena sering minum ASI lebih
dari biasanya.
c. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan anaknya dapat BAK 5-6x/hari dengan warna kuning
jernih dan bau yang khas, dan BAB 1-2 x/hari dengan konsistensi lunak,
dengan warna dan bau yang khas.
2) Saat dikaji
Ibu klien mengatakan Bak klien menurun 4-5x dalam sehari, dan BAB 4x/hari
dengan konsistensi cair, tidak berampas, tidak ada lendir dan tidak ada darah.
d. Pola aktifitas/latihan
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan anaknya dapat beraktifitas dan dapat bermain dengan
anggota kelurga.
2) Saat dikaji
Ibu klien mengatakan anaknya BAB berulang sejak 2 hari yang lalu dan
rewel.
e. Pola tidur/istirahat
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya dapat tidur dengan normal dan nyenyak
yaitu 10-11 jam / hari
2) Saat dikaji
Ibu klien mengatakan kebutuhan istirahat anaknya kurang karena saat tidur
malam sering terbangun karena BAB dan tidur sekitar 6-8 jam / hari
f. Pola persepsi kognitif
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan anaknya dapat melihat, mendengar, mencium,
merasakan dengan baik
2) Saat dikaji
Ibu klien mengatakan anaknya dapat melihat, mendengar, mencium
merasakan dengan baik namun hanya kondisinya yang baik. Ibu klien juga
mengatakan bahwa klien dapat mengenali ibunya.
g. Pola konsep diri
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien akan merasa nyaman bila dekat dengan ibu dan
keluarganya dan dapat bermain bersama anggota keluarga dirumahnya.
2) Saat dikaji
Klien terlihat rewel dan menangis terus-menerus walaupun sudah bersama
ibunya.
h. Pola peran/hubungan
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien dekat dengan ibu dan keluarganya
2) Saat diakji
Ibu klien mangatakan klien dekat dengan ibunya
i. Pola seksualitas/reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki dan merupakan anak kedua.
j. Pola koping/toleransi stress
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak takut atau menangis saat diperiksa
oleh petugas kesehatan bila ditemani oleh ibunya
2) Saat dikaji
Ibu klien mengatakan klien susah saat diperiksa dan menangis saat akan
dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan walaupun sudah ditemani
ibunya.
k. Pola nilai dan kepercayaan
Ibu klien mengatakan bahwa sholat 5 waktu dan kadang-kadang klien meniru saat
beliau melakukan sholat.

C. Pemeriksaan fisik
1. TTV
a. TD : -
b. RR : 40 x/ menit
c. N : 110x/ menit
d. S : 38 ° C
2. Antropometrik
a. BB : 8 kg
b. TB/BB : 60 Cm
c. Lingkar kepala : 40 Cm
d. Lingkar lengan atas : 18 Cm
e. Lingkar dada : 42 Cm
f. Fontanel anterior : menutup, cekung
g. Fontanel posterior : menutup
h. Kepala
Bersih, tidak ada lesi, rambut lebat, hitam,bentuk bulat sedikit lonjong,
wajah simetris, dapat bergerak dengan normal
i. Mata
Konjungtiva anemis, mata cekung, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
j. Hidung
Tidak ada polip dan tidak terdapat sekret.
k. Mulut
Bibir pucat, mukosa bibir kering
l. Telinga
Simetris, bersih tidak ada serumen, tidak ada lesi.
m. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP normal
n. Thorak
Simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
o. Jantung
Inpeksi : iktus kordis tidak nampak, dinding dada simetris
Palpasi : iktus kordis teraba di lateral midclavikula sinistra dan ICS
4.
Perkusi : pekak
Auskultasi : s1= s2
p. Paru-paru
Inpeksi : tidak terdapat lesi, rongga thorax saat inspirasi
berkembang dengan baik.
Palpasi : dinding dada simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada ronkhi / wheezing
q. Abdomen
Inpeksi : tidak ada lesi, tampak cekung
Auskultasi : peristaltik 20x/menit
Palpasi : tidak teraba massa dan nyeri tekan, turgor kulit kurang
elastis, cubitan kulit kembali lambat.
Perkusi : hipertimpani
r. Genitalia
Tidak ada lesi, bentuk normal, skrotum normal
s. Ekstremitas
Tangan kiri terpasang infus, akral terasa hangat, tidak ada edema.

D. Pemeriksaan penunjang

E. Analisa data

Nama klien : An. W

Ruang : Barokah

Tanggal/jam Data Problem Etiologi


12 April 2019, DS : Dehidrasi Kehilangan
13 : 00 WIB a) Ibu klien mengatakan anaknya Cairan Aktif
BAB cair 4x/24jam, tidak
berampas, tidak ada darah dan
tidak ada lendir.
b) Ibu klien mengatakan anaknya
sering haus dan minum dengan
lahap saat haus.
Do :
a) Penurunan BB dari 8,5 kg
menjadi 8 kg
b) Peristaltik usus 20x/menit
c) Turgor kulit kembali lambat
d) Mukosa bibir kering
12 April 2019, DS : Hipertermi Penyakit
13:15 WIB Ibu klien mengatakan anakanya
demam
DO :
a) Suhu badan 38 °C
b) Akral kulit teraba hangat
c) Kulit tampak kemerahan

12 April 2019, DS : Defisiensi Keterbatasan


13:30 WIB a) Ibu klien bertanya bagaimana pengetahuan. informasi
cara perawatan anaknya dan
bagaimana cara pencegahan
agar anaknya tidak terkena
penyakit seprti ini lagi.
b) Ibu klien mengatakan ini
adalah anak pertama dan
pertama kali anaknya sakit
seperti ini.
DO :
a) Ibu klien tampak cemas dan
kebingungan
b) Ibu klien berpindidikan SMA
dan bekerja sebagai IRT
Prioritas diagnosa keperawatan

Hari, tanggal : rabu, 01 April 2020

1. Dehidrasi b.d kehilangan cairan secara aktif (mencret/diare)


2. Hipertermi b.d penyakit
3. Defisit pengetahuan b.d keterbasan informasi

F. Intervensi

Nama klien : An. W

Ruang : Barokah

Tgl/jam No. Tujuan dan Kriteria Hasil ( NOC ) Intervensi ( NIC ) TTD
DP
01 April 1 Setelah dilakukan tindakan a. Monitor intake
2020, keperawatan selama 2x24 jam dan output
17:00 diharapkan defisitt volume cairan setiap 8 jam
WIB dalam rentan normal dengan sekali
kriteria hasil : b. Berikan
cairan oral
indikator Awal Target
c. Berikan
Tidak ada 2 5
tambahan
tanda-tanda
cairan melalui
dehidrasi,
pareental
elastisitas 2 5
d. Monitor status
turgor kulit
nutrisi
baik,
e. Monitor status
membran 2 5
hidrasi
mukosa
(kelembaban
lembab membran
mukosa)

01 April 2 Setelah dilakukan tindakan a. Anjurkan ibu


2020, keperawatan 2x24 jam diharapkan pasien untuk
14:15 suhu badan kembali normal atau memakaikan
WIB hipertermi teratasi dengan kriteria pakaian yang
hasil : tipis, longgar
dan menyerap
Indikator Awal Target
keringat pada
Suhu badan 2 5
anaknya
dalam
b. Anjurkan ibu
rentan
pasien untuk
normal
melakukan
kompres
hangat atau
TWS pada
bagian lipatan
axilia,
selangkangan
atau paha
c. Ciptakan
lingkungan
yang nyaman
d. Monitor suhu
setiap 8 jam
sekali
e. Monitor warna
dan suhu kulit
f. Kolaborasi
dengan
doketer untuk
memberikan
antipireika
01 April . Setelah dilakukan tindakan a. Jelaskan
2020, keperawatan selam 2x24 jam pathofisiolo
17:30 diharapkan ibu klien mengerti gi dari
WIB tentang pengobatan yang akan penyakit
dijalani anaknya dan cara dan
penjegahan agar anaknya tidak bagaimana
sakit lagi dengan kriteria hasil : hal ini
berhubunga
Indikator Awal Target
n dengan
Keluarga 2 5
anatomi
klien
fisiologi
menyatakan
dengan cara
pemahaman
yang tepat
tentang
b. Berikan
penyakit,
penilaian
kondisi,
tentang
prognosis,
tingkat
dan
pengetahua
program 2 5
n pasien
pengobatan
tentang
proses
penyakit
yang
spesifik
c. Gambarkan
tanda gejala
yang bisa
muncul
pada
penyakit,
dengan cara
yang benar
d. Gambarkan
proses
penyakit
dengan cara
yang tepat
e. Jelaskan
kepada
keluarga
tentang
tindakan
yang akan
dijalani
klien
f. Identifikasi
kan
kemungkina
n penyebab
dari
penyakit
g. Sediakan
informasi
pada
keluarag kl
ien tentang
kondisi
klien
dengan cara
yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai