PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hipotermia adalah keadaan ketika seorang indi5idu mengalami atau beresiko mengalami
penurunan suhu tubuh terus menerus di ba*ah '&'""# per rektal karena
peningkatan kerentanan terhadap aktor eksternal -L,nda 6ual&!/.
Ba,i hipotermia adalah ba,i dengan suhu badan di ba*ah normal. Adapun suhu normal ba,i
dan neonatus adalah !&'7#$%7# -suhu a8ila/ Adapun ge)ala hipotermi& apabila suhu +!
7#
atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh ba,i terasa dingin maka ba,i
sudah mengalami hipotermia sedang -suhu $!7#/.disebut hipotermia berat bila
suhu
+7#
B. Klasifikasi
Berdasarkan ke)adiann,a& hipotermia dibagi atas9
a/ Hipotermia sepintas& ,aitu penurunan suhu tubuh 1$o# sesudah lahir. Suhu tubuh
akan men)adi normal kembali sesudah ba,i berumur :$; )am& bila suhu lingkungan diatur
sebaik$
baikn,a. Hipotermia sepintas ini terdapat pada ba,i dengan BBL0& hipoksia& resusitasi ,ang
lama& ruangan tempat bersalin ,ang dingin& bila ba,i tidak segera dibungkus setelah lahir&
terlalu <epat dimandikan -kurang dari : )am sesudah lahir/& dan pemberian morin pada ibu
,ang sedang bersalin.
b/ Hipotermia akut ter)adi bila ba,i berada di lingkungan ,ang dingin selama !$$1 )am.
4erdapat pada ba,i dengan BBL0 di ruang tempat bersalin ,ang dingin& inkubator
,ang tidak <ukup panas& kelalaian dari dokter& bidan& dan pera*at terhadap ba,i ,ang akan
lahir&
,aitu diduga mati dalam kandungan tetapi tern,ata hidup dan sebagain,a. (e)alan,a ialah
lemah& gelisah& pernapasan dan bun,i )antung lambat serta kedua kaki dingin. 4erapin,a
ialah dengan segera memasukkan ba,i ke dalam inkubator ,ang suhun,a telah
diatur
menurut kebutuhan ba,i dan dalam keadaan telan)ang supa,a dapat dia*asi dengan teliti.
</ Hipoterroia sekunder. Penurunan suhu tubuh ,ang tidak disebabkan oleh suhu
lingkungan
,ang dingin& tetapi oleh sebab lain seperti sepsis& sindrom gangguan pernapasan dengan
hipoksia atau hipoglikemia& perdarahan intra$kranial tranusi tukar& pen,akit )antung
ba*aan
,ang berat& dan ba,i dengan BBL0 serta hipoglikemia. Pengobatann,a ialah dengan
mengobati pen,ebabn,a& misaln,a dengan pemberian antibiotik& larutan glukosa& oksigen&
dan sebagain,a. Pemeriksaan suhu tubuh pada ba,i ,ang sedang mendapattranusi
tukar harus dilakukan beberapa kali karena hipotermia harus diketahui se<epatn,a. Bila
suhu
sekitar o#& tranusi tukar harus dihentikan untuk sementara *aktu sampai suhu tubuh
men)adi normal kembali.
d/ #old in)ur,& ,aitu hipotermia ,ang timbul karena terlalu lama dalam ruangan dingin -lebih
dari 1 )am/. (e)alan,a ialah lemah& tidak mau minum& badan dingin& oliguria& suhu
berkisar
antara =&'$'p#& tak ban,ak bergerak& edema& serta kemerahan pada tangan& kaki& dan
muka seolah$olah ba,i dalam keadaan sehat> pengerasan )aringan subkutis. Ba,i seperti ini
sering mengalami komplikasi ineksi& hipoglikemia& dan perdarahan. Pengobatann,a ialah
dengan memanaskan se<ara perlahan$lahan& antibiotik& pemberian larutan glukosa 1"?& dan
kortikosteroid.
C. Etiologi
Pen,ebab Utama
@urang pengetahuan <ara kehilangan panas dari tubuh ba,i dan pentingn,a mengeringkan
D. Faktor Pencetus
3aktor pen<etus ter)adin,a hipotermia
9 a/ 3a<tor lingkungan.
Hiportermia dapat ter)adi dengan agak <epat pada neonates& khusunn,a mereka
,ang dilahirkan dalam ruangan ber$A# atau mereka ,ang terpapar dengan suhu ruangan
sebelum
<airan ketuban mongering. Ba,i Imature atau sakit harus dipertahankan pada
suatu lingkungan termonetral& suatu a<tor kritis untuk kehidupann,a. Ba,i ,ang lebih besar&
anak anak & dan de*asa semuan,a dapat men)adi hipotermia )ika terpapar a<tor angin
se)uk suhu
gangguan ini <ontohn,a a<iduria pada kelainan ba*aan ini mengalami hipotermia sebagai
bagian keadaan metabolikn,a ,ang sedikit.
Pada anak anak dengan k*ashiorkor& suhu tubuh dapat menurun diba*ah ' ° #
*alaupun suhu lingkungan ,ang tinggi.0esiko ini tertinggi selama minggu pertama
pera*atan di rumah sakit.
/ Cbat$obatan.
Sedasi berat akibat obat$ obataan dapat menimbulkan suhu tubuh sub normal seperti al<ohol&
narkotik& barbiturate& enotiain& atropine& o5er dosis asetaminoen.
E. Tanda dan geala !i"oter#ia $a%i $aru la!ir
(e) ala hipotermia ba,i baru lahir
a/ Ba,i tidak mau minum menetek.
b/ Ba,i tampak lesu atau mengantuk.
</ 4ubuh ba,i teraba dingin.
d/ Dalam keadaan berat& den,ut )antung ba,i& menurun dan kulit tubuh ba,i mengeras
-sklerema/
1. Sebelum ba,i dimasukan kedalam inkubator& bersihkan ba,i dengan handuk dan pakaikan
kain pakaian ba,i.
. Hidupkan pemanas inkubator ba,i dan biarkan sekitar menit untuk memastikan
bah*a suhu didalamn,a sesuai.
. asukan ba,i ke dalam inkubator.
:. 6alankan sot*are pada P# <lient kemudian masukan identitas ba,i seperti nama&
nama Ibu& 6am4gl lahir.
'. $ )am sekali ada peringatan untuk memberi susu ba,i. 6ika peringatan ini mun<ul&
maka pera*at akan langsung menu)u inkubator dan memberi susu.
!. 6ika ba,i menangis maka akan ada *arning pada P# <lient lalu pera*at
akan menghampiri inkubator kemudian memeriksan,a apakah lapar& BAB& mengompol&
atau
tidak n,aman.
%. Setelah diketahui pen,ebabn,a& pera*at kemudian memen<et tombol opsi untuk
eedba<k ke P# <lientn,a. Sehingga kegiatan ini pun terekam.
;. Pada P# ser5er& dokterpihak mana)emen han,a mengontrol data rekaman dari
semua aktiitas ba,i dalam 1 hari kemudian dibandingkan dengan data eerensi
pera*atan ba,i normal. Sehingga hasil akhirn,a ba,i tersebut dapat dikategorikan ba,i
sehat atau tidak.
1. HipotermiaSedang
1/ @eringkan tubuh ba,i dengan handuk ,ang kering&bersih& dapat hangat
/ Segera hangatkan tubuh ba,i dengan metode kanguru bila ibu dan ba,i beradadalam satu
selimut atau kain hangat ,ang disertrika terlebih dahulu.B ila selimut atau kain mulai
mendingin& s e g e r a ganti dengan selimut kain ,ang hangat.
/ Ulangi sampai panas tubuh ibu mendingin& segera ganti dengan selimut kain ,ang hangat.
en<egah ba,i kehilangan panasdengan<ara 9
A. Pengkaian.
Pemeriksaan 3isik.
1/ Da,a tahan tubuh rendah.
/ Bentuk tubuh.
/ 3ungsi organ tubuh.
A. Pengaturan Suhu 4ubuh belum stabil
a. Hipotermi 9 karena lemak sub kutan tipis& permuukaan tubuh luas& produksi panas berkurang.
b. Hipertermi 9 mekanisme produksi keringat belum stabil -)ika ter)adi karena adan,a ineksi/.
B. S,stem
pen<ernaan. #.
S,stem pernaasan.
D. S,stem Hematopoetik.
E. (in)al.
3. S,stem sara pusat.
:/ 4anda 4anda isik premature dan neurologis 9 Dubo*it S<ore.
B. )asala! Ke"era*atan
1. Hipotermi
. @etidak eektian perusi )aringan perier
. Nutrisi kurang dari kebutuhan
:. 0esti ke)ang
'. @urang pengetahuan -ibu/
C. Diagnosa Ke"era*atan.
1/ Hipotermi b.d terbatasn,a regulasi kompensasi metabolik sekunder akibat usia
/ @etidak eektian perusi )aringan perier b.d gangguan aliran darah sekunder
akibat hipotermi
/ Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatan kebutuhan kalori sekunder akibat <idera
termal
:/ 0esti ke)ang b.d kekurangan <adangan glikogen
'/ @urang pengetahuan -ibu/ b.d kondisi ba,i baru lahir dan <ara mempertahankan suhu tubuh
ba,i
D. Inter+ensi
Diagnosa
1. Hipotermi b.d terbatasn,a regulasi kompensasi metabolik sekunder akibat usia
Pada saat memandikan berikan lingkungan ,ang hangat& andikan dan keringkan ba,i di
dalam ruangan untuk mengurangi e5aporasi
$ @on5eksi
@urangi aliran udara di dalam ruangan kamar bersalin.
Hindari aliran udara pada ba,i -pendingin ruangan& kipas& )endela/
$ @onduksi
Hangatkan semua peralatan ,ang digunakan dalam pera*atan - stetoskop& alat timbangan&
Lakukan pemeriksaan setiap " menit sampai kondisi ba,i stabil& kemudian lakukan setiap :$
; )am
6ika suhu kurang dari !& #
1. Bungkus ba,i dengan menggunakan selimut.
. Pasang topi ra)utan.
. @a)i sumber lingkungan ,ang men,ebabkan kehilangan panas.
:. 6ika keadaan hipotermia tetap berlangsung 1 )am laporkan pada dokter.
'. @a)i adan,a komplikasi stress dingin 9 hipoksia& asidosis respiratorik&
hipoglikemi& ketidakseimbanga <airan dan elektrolit& penurunan berat badan.
. @etidak eektian perusi )aringan perier b.d gangguan aliran darah sekunder akibat
hipotermi
Inter5ensi9
1/ An)urkan agar ba,i diberi ba)u hangat
/ Berikanterpi C sesuai kebutuhan
/ Hindari a<tor pen<etus hipotermi
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatan kebutuhan kalori sekunder akibat <idera
termal
Inter5ensi9
DAFTA' PUSTAKA
arkum& A.H.& Buku A)ar Ilmu @esehatan Anak& 6ilid I& Bagian Ilmu @esehatan Anak
3akultas @edokteran Uni5ersitas Indonesia& 6akarta& 1==1
elson& @athr,n A arie S. 6ae& aternal Inant Health #are Planning& Se<ond Edition&
Springhouse #orporation& Springhouse Penns,l5ania& 1==:
ong& Donna L.& ong hale,Js #lini<al anual o Pediatri< Nursing& 3ourth Edition&
osb,$Kear Book In<.& St. Louis issouri& 1=="
http://anggasmartboy.blogspot.co.id/2014/03/laporan-pendahuluan-
hipotermi_27.html