Anda di halaman 1dari 14

Nama : Ike Putri Istiana

NIM :1902050274
Kelainan Sistem Respirasi

Definisi

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari


pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.

Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas
dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang
melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga
dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.

Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua


tahap yaitu :

1. Inspirasi : Proses masuknya oksigen dari hidung menuju keparu-paru


yang selanjutnya diteruskan oleh darah keseluruh tubuh.
2. Ekspirasi : Proses keluarnya karbodioksida dari tubuh melewati
hidung.

Macam – macam pernafasan dibagai menjadi 2 yaitu :

1. Pernapasan dada : tulang rusuk, otot tulang rusuk, dan tulang dada
konraksi. Sehingga mengakibatkan volume besar, tekanan kecil, udara luar
masuk.
2. Pernapasan perut : otot berkontraksi sehingga diafragma melengkung
volume besar tekanan kecil udara dari luar masuk.
Kelainan sistem respirasi

1. Influenza

a. Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. dengan gejala antara
lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin dan tenggorokan gatal.
b. Pengobatan
Orang yang menderita flu disarankan banyak beristirahat,
meminum banyak cairan, dan bila perlu mengkonsumsi obat-obatan
untuk meredakan gejala yang mengganggu. Tindakan yang dianjurkan
untuk meringankan gejala flu tanpa pengobatan meliputi antara lain :
a. Beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan.
b. Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein
yang tinggi akan menambah daya tahan tahan tubuh. Makan buah-
buahan segar yang banyak mengandung vitamin.
c. Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering di
tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu menurunkan
demam.
d. Sering-sering berkumur dengan air garam untuk mengurangi rasa
nyeri di tenggorokan. (BPOM, 2006)
Beberapa obat yang dapat digunakan adalah penurun panas pada
saat terjadi demam, penghilang sakit untuk meredakan nyeri serta obat
batuk jika terjadi batuk. Karena influenza disebabkan oleh virus, maka
antibiotik tidak memiliki pengaruh terhadap infeksi kecuali diberikan
untuk infeksi sekunder seperti pneumonia bakterialis.
Pengobatan antiviral dapat efektif, namun sebagian galur influenza
dapat menunjukan resistensi terhadap obat-obatan antivirus standar
(Abelson, 2009). Obat flu pada umumnya adalah obat tanpa resep
dokter yang dapat diperoleh di apotek-apotek dan toko obat berizin.
Obat flu umumnya merupakan kombinasi dari beberapa zat aktif,
seperti kombinasi-kombinasi dari :
a. Analgesik/antipiretik dikombinasikan dengan nasal dekongestan.
b. Analgesik/antipretik dikombinasikan dengan nasal dekongestan
dan antihistamin.
c. Analgesik/antipiretik dikombinasikan dengan nasal dekongestan,
antihistamin dan antitusif atau ekspektoran.
Berikut adalah zat aktif yang umumnya terdapat sebagai komponen
obat flu :
a.Analgesik dan antipiretik Secara umum obat golongan ini
mempunyai cara kerja obat yang dapat meringankan rasa sakit
dan menurunkan demam. Zat aktif yang memiliki khasiat
analgesik sekaligus antipiretik yang lazim digunakan dalam obat
flu adalah : parasetamol.
b.Antihistamin adalah suatu kelompok obat yang dapat
berkompetisi melawan histamin, yaitu salah satu me diator
dalam tubuh yang dilepas pada saat terjadi reaksi alergi. Zat
aktif yang termasuk golongan ini antara lain klorfeniramin
maleat, deksklorfeniramin maleat.
c. Dekongestan hidung Dekongestan hidung adalah obat yang
mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat-obat yang
dapat digolongkan sebagai dekongestan hidung antara lain :
fenilpropanolamin, fenilefrin, pseudoefedrin dan efedrin.
d. Ekspektoran dan Mukolitik Ekspektoran dan mukolitik
digunakan untuk batuk berdahak, dimaksudkan untuk
mempermudah pengeluaran dahak. Zat aktif yang termasuk ke
dalam kelompok ini antara lain gliseril guaiakolat, ammonium
klorida, bromheksin.
e. Antitusif Antitusif yaitu obat yang bekerja pada susunan saraf
pusat menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang
batuk. Zat aktif yang termasuk antitusif antara lain
dekstrometorfan HBr dan difenhidramin HCl (dalam dosis
tertentu). (BPOM, 2006)
2. Asma

a. Definisi
Asma sendiri berasal dari kata asthma. Kata ini berasal dari bahasa
Yunani yang memiliki arti sulit bernafas. Penyakit asma dikenal
karena adanya gejala sesak nafas, batuk, dan mengi yang disebabkan
oleh penyempitan saluran nafas. Atau dengan kata lain asma
merupakan peradangan atau pembengkakan saluran nafas yang
reversibel sehingga menyebabkan diproduksinya cairan kental yang
berlebih (Prasetyo, 2010).
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang
disebabkan oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel,
eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap stimuli tertentu dan
menimbulkan gejala dyspnea, whizzing, dan batuk akibat obstruksi
jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara episodik
berulang (Brunner & Suddarth, 2001).
Menurut Prasetyo (2010) Asma, bengek atau mengi adalah
beberapa nama yang biasa kita pakai kepada pasien yang menderita
penyakit asma. Asma bukan penyakit menular, tetapi faktor keturunan
(genetic) sangat punya peranan besar di sini.
Saluran pernafasan penderita asma sangat sensitif dan memberikan
respon yang sangat berlebihan jika mengalami rangsangan atau
ganguan. Saluran pernafasan tersebut bereaksi dengan cara menyempit
dan menghalangi udara yang masuk. Penyempitan atau hambatan ini
bisa mengakibatkan salah satu atau gabungan dari berbagai gejala
mulai dari batuk, sesak, nafas pendek, tersengal-sengal, hingga nafas
yang berbunyi ”ngik-ngik” (Hadibroto et al, 2006).
b. Pengobatan
Dalam pengobatan asma ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni
meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh. Oleh karena itu,
penting untuk menjalani pengobatan ke dokter, sehingga dapat
diberikan obat untuk mengatasi asma. Di samping melakukan
pengobatan, pengidap asma juga harus menghindari dari hal-hal yang
dapat menjadi pemicu asma kambuh. Biasanya, dokter akan
merekomendasikan inhaler sabagai pengobatan saat gejala asma
muncul.
3. Tubercolosis
a. Definisi
Penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri
mycobacterium tubercolosis. sehingga difusi oksigeb menjadi sulit
dikarenakan adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding
alveolus.
b. Pengobatan
Dengan memberikan Herbal pada sekitar hidung, pipi, dan kelopak
mata untuk sinusitis bersifat anti bakteri dan antiseptik sehingga dapat
membunuh bakteri dan menyembuhkan infeksi pada rongga sinus.
Herbal Oil tersebut juga membantu pengeluaran lendir pada rongga
sinus sehingga melegakan saluran pernafasan melalui rongga hidung.
atau juga dapat dilakukan dengan operasi penghilangan nanah.
4. Sinusitis

a. Definisi
Peradangan pada sinus yang yang didalamnya terkumpul nanah.
b. Pengobatan
Dengan memberikan Herbal pada sekitar hidung, pipi, dan kelopak
mata untuk sinusitis bersifat anti bakteri dan antiseptik sehingga dapat
membunuh bakteri dan menyembuhkan infeksi pada rongga sinus.
Herbal Oil tersebut juga membantu pengeluaran lendir pada rongga
sinus sehingga melegakan saluran pernafasan melalui rongga hidung.
atau juga dapat dilakukan dengan operasi penghilangan nanah.
5. Rinitis

a. Definisi
Gangguan radang pada hidung akibat infeksi oleh virus tapim juga
bisa dikarenakan reaksi alergi terhadap cuaca,serbuk sari,dan debu.
b. Pengobatan
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan
(misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolamin) untuk melegakan
hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan
darah tinggi harus diawasi secara ketat.
Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin;
efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika
pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan
gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid.
Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak mampu
meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama
kurang dari 10 hari.
6. Wajah adenoid
a. Definisi
Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang
mempersempit jalan nafas. penderita biasanya lebih suka bernapas
lewat mulut.
b. Pengobatan
Dilakukan operasi pengambilan amandel.
7. Pleuritis

a. Definisi
Merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut
pleura.
b. Pengobatan
Dilakukan pengoprasian dengan cepat karena dapat mengakibatkan
kanker paru.
8. Faringitis

a. Definisi
Radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri streptococcus.
b. Pengobatan
Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri
(analgetik), obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat.
Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik.Untuk
mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi (misalnya demam
rematik), jika penyebabnya streptokokus, diberikan tablet penicillin.
Jika penderita memiliki alergi terhadap penicillin bisa diganti dengan
erythromycin atau antibiotik lainnya.
9. Laringitis
a. Definisi
Radang pada laring yang disebabkan oleh infeksi,terlalu banyak
merokok,minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
b. Pengobatan
Pengobatan pada infeksi oleh virus tergantung kepada gejalanya.
Penderita sebaiknya mengistirahatkan pita suaranya dengan tidak
bicara atau bicara dengan berbisik. Menghirup uap bisa meringankan
gejala dan membantu penyembuhan daerah yang meradang. Jika
penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik.
10. Bronkitis

a. Definisi
Radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi
b. Pengobatan
penderita dewasa bisa diberikan Aspirin atau asetaminofen; kepada
anak-anak sebaiknya hanya diberikan asetaminofen. Dianjurkan untuk
beristirahat dan minum banyak cairan. Antibiotik diberikan kepada
penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah
infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya
tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-
paru. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim-
sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin.
11. Asifikasi
a. Definisi
Gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan
oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibat alveolus terisi air),
pneunomia (alveolus terisi cairan lendir atau limfe), keracunan CO
dan HCN, atau gangguan sistem sitokrom (enzim pernapasan).
12. Asidosis

a. Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam


darah,sehingga pernapasan terganggu.
b. Pengobatan
asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh,
diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan
membuang bahan racun tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang
perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan
yang berat.Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung.Bila
terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena dan
pengobatan terhadap penyebabnya.Bila terjadi asidosis berat,
diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat
hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.
13. Amfisema

a. Definisi
penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara
b. Pengobatan
Usaha untuk mengembangkan paru-paru adalah perlu, ini termasuklah
kemasukan satu strain pada jantung untuk mengepam darah kepada
paru-paru. Memakan makanan yang mengandung vitamin C. Rajin
berolahraga lari atau jalan jauh supaya jantung memberikan oksigen
yang banyak pada paru-paru.
14. Penumonia
a. Definisi
Penyakit infeksi yang disebabkkan oleh virus atau bakteri pada
alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
b. Pengobatan
Antibiotik
Jika diagnosis pneumonia telah dibuat, obat antibiotik diperlukan
walaupun kebanyakan pneumonia disebabkan oleh virus. Ini adalah
kerana sukar untuk membezakan di antara pneumonia virus dan
bakteria.
Pneumonia virus
Tiada obat antivirus kecuali herpes dan varicella di mana acyclovir
boleh digunakan.
Drip intravena diperlukan jika pesakit tidak boleh minum.
15. Kanker paru – paru
a. Definisi
Kanker paru-paru sangat berpengaruh terhadap pertukaran gas
keseluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh kebanyakan meroko,
menghirup asap rokok, debu asbes, radiasi ionisasi, produk petrolium,
dan kromium.
b. Pengobatan
Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang
disebabkan oleh kanker paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk
diberikan oleh penderita penyakit kanker paru, Begitu pula dengan
makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat.
Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
Tindakan Therapy Radiasi
Tindakan Therapy Kemotherapy
Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}

Anda mungkin juga menyukai