Jika di rumah kita memiliki berbagai peralatan listrik terpasang, antara lain :
Lampu untuk penerangan sebanyak 10 buah Lampu dengan daya masing-masing 30 watt
1 set Televisi sebesar 100 watt.
1 unit setrika 300 watt.
1 unit mesin cuci 350 watt.
1 unit Lemari es 300 watt.
• 10 buah Lampu menyala dari jam 18.00 sampai dengan 06.00, berarti lama pemakaian adalah : 12jam
Maka total kwh 10 buah lampu adalah : 10 buah x 30 watt x 12 jam = 360 watt
• Televisi menyala dari jam 06.00 sampai dengan 22.00, berarti lama pemakaian adalah : 16jam
Maka total kwh televisi adalah : 1 set x 100 watt x 16 jam = 1.600 watt
360 watt + 18.000 watt + 1.600 watt + 600 watt + 700 watt + 7200 watt = 10.460 watt.
Karena nilai daya listrik total yang kita butuhkan adalah dalam satuan KW (1.000 Watt), maka untuk
mendapatkan nilai KWH , maka hasil total daya diatas harus dibagi 1000.
Jika alat listrik dan lama pemakaian alat listrik kita sesuai dengan contoh perhitungan diatas, maka sekarang kita
sudah mendapatkan hasilnya, bahwa pemakaian daya listrik kita setiap hari adalah 10,46 KWH
Dengan data diatas kita dapat menghitung berapa rupiah tagihan listrik Anda dengan mengkalikan total KWH
dengan TDL (tarif dasar listrik) yang terpasang.
Jika tarif dasar listrik dengan daya 1300 watt adalah Rp 1.410
Maka biaya tagihan listrik anda sehari adalah : 10,46 kwh x Rp 1410 = Rp 14.748,6 perhari.
Setelah kita mendapatkan pemakaian KWH selama satu hari, sekarang kita tinggal mengalikan dengan berapa
hari dalam sebulan
Jika sebulan adalah 30 hari, maka biaya listrik sehari tadi dikali dengan 30 hari.
Jika dalam sebulan pemakaian listrik Anda sesuai atau sama dengan perhitungan pemakaian setiap harinya,
maka tagihan listrik Anda sebulan adalah :
Rp 14.748,6 x 30 hari = Rp 442.558
Dan apabila dihitung dalam setahun dengan jumlah hari dalam 1 tahun sebanyak 365 hari, pemakaian listrik
anda sesuai atau sama dengan perhitungan pemakaian setiap harinya, maka tagihan listrik Anda setahun adalah :
Rp 14.748,6 x 365 hari = Rp 5.383.239
2) Mengapa dibuat Saluran dengan slope kecil untuk TLTA dan dibuat sederhana ?
Karena apabila kita ingin memberikan kebutuhan listrik di suatu daerah terpencil dan akses transportasi yang
sulit kita bisa membuat pembangkit listrik yang sederhana yaitu dengan menggunakan slope kecil atau
bangunan tipe ROR. Dengan cara yang sederhana yaitu membelokan air yang ada di saluran/sungai dan
meletakkan turbin PLTA di ujung belokan ,agar air dapat melewati turbin sebelum air kembali lagi masuk ke
sungai.
3) Apa itu waterway dan alasan mengapa menggunakan sal.tertutup dan sal.terbuka ?
Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring terlebih dahulu dan
ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk :
1. Mengendapkan pasir
2. Mengendapkan lumpur
3. Sebagai reservoir
Air dari kolam tersebut dialirkan melalui pipa pesat menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Kolam dan dilengkapi dengan beberapa pintu air gunanya untuk pengisian / pengosongan bila kolam diadakan
pemeliharaan maupun perbaikan.
4) Keuntungan penggunaan sal. tertutup dan terbuka dlm PLTA
Pembuatan terowongan juga tergolong berat. Kedalaman lubang yang digali antara 300 dan 850 meter di
bawah permukaan tanah. Lorong bergaris tengah lima meter ini harus menerobos pelbagai jenis batuan. Ada
yang keras dan stabil, tapi ada pula bagian yang lunak dan mudah ambrol. Untuk itu dinding beton 40-60 cm
dipasang untuk menyangga dinding batu. Lain halnya dengan batuan yang lunak. Ledakan dinamit bisa
mengakibatkan lubang yang tak beraturan dan gampang runtuh. Terowongan dapat dibuat dengan empat
tikungan untuk menghindari tanah lunak. Namun tanah rawan itu ternyata tak bisa dihindari secara total.
Pelaksanaan proyek pembangunan terowongan dengan berbagai tingkat kesulitannya akhirnya menggunakan
mesin TBM (Tunnel Boring Machine). Alat yang pernah dipakai membobol batuan bawah laut di Selat Inggris,
terowongan yang menghubungkan kereta api antara Perancis dan Inggris, tahun 1990 lalu. Mesin TBM itu
sepintas mirip lokomotif.
Dalam pengoperasiannya TBM bertumpu pada rel agar bebas bergerak maju dan mundur. Di bagian depan
ada piringan baja dengan pisau-pisau penyayat. Diameter piringan untuk terowongan Singkarak dibuat
berukuran 5,9 meter. Piringan baja itu diputar oleh mesin diesel yang berkekuatan 1.200 tenaga kuda. Gerakan
putar piring diatur lewat rangkaian komponen mekanik yang bekerja dengan sistem hidrolis. Di sisi semua mata
bajak ada lubang. Bila piring berputar dan pisau mulai menyerut, serpihan tanah terlempar ke belakang lewat
lubang-lubang itu. Secara otomatis tanah galian dimasukkan ke saluran untuk kemudian diangkut dengan ban
berjalan. Panjang mesin TBM ini, termasuk jaringan pembuangan, 200 meter.