Anda di halaman 1dari 5

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN FILARIASIS

1. Pengkajian
A. Identitas
Meliputi Nama, Tempat tanggal lahir, agama, tempat tinggal dll

B. Status kesehatan saat ini


- Keluhan utama
Pasien mengeluh mudah lelah, intoleransi aktivitas, perubahan pola tidur.

- Alasan MRS
Pasien mengalami kelemahan otot, menurunnya masa otot, respon fisiologi aktivitas (perubahan
TD, frekuensi jantung).

- Riwayat penyakit sekarang


Klien mengeluh nyeri disertai bengkak pada kaki yang terkena, nyeri terasa seperti tertusuk-
tusuk, nyeri timbul setiap saat dan skala nyeri sedang sampai berat. Bengkak awalnya muncul
dari telapak kaki sampai ke tungkai kaki bawah. Pasien sulit berjalan yang disebabkan oleh
pembengkakan tungkai kaki. Demam naik turun dan buang air kecil berwarna putih susu).

C. Riwayat Kesehatan Terdahulu


 Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien biasanya belum pernah mengalami penyakit filariasis sebelumnya.

 Riwayat penyakit keluarga


Pada keluarga tidak ada yang mengalami penyakit filariasis

 Riwayat pengobatan
Pada pengobatan masal (program pengendalian filariasis) pemberian DEC dosis standar tidak
dianjurkan lagi mengingat efek sampingnya. Untuk itu, DEC diberikan dengan dosis lebih
rendah (6 mg/kgBB), dengan jangka waktu pemberian yang lebih lamam mencapai dosis total
yang sama misalnya dalam bentuk garam DEC 0,2 – 0,4% selama 9-12 bulan. Atau pemberian
obat dilakukan seminggu sekali, atau dosis tunggal setiap 6 bulan atau setiap tahun

D. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
- Kesadaran
Kesadaran Pada manifestasi akut dapat ditemukan adanya limfangitis dan limfadenitis yang
berlangsung 3 – 15 hari, dan dapat terjadi beberapa kali dalam setahun.

- Tanda – tanda vital


Pasien dengan penyakit filariasis perubahan tekanan darah, menurunnya volume nadi perifer,
perpanjangan pengisian kapiler
- Body system
- Sistem pernafasan
Penyakit filariasis terjadi pernapasan pendek : dispnea nokturnal paroksismal ; batuk dengan /
tanpa sputum kental dan banyak

- Sistem kardiovaskular
ictus cordis tidak terlihat dan tidak  kuat angkat, Perubahan TD, menurunnya volume  nadi
perifer, perpanjangan pengisian kapiler

- Sistem pensyarafan
Kaki bengkak dan reflek tidak normal

- Sistem perkemihan
Pembengkakan pada daerah skrotalis

- Sistem percernaan
Pasien mengalami anoreksia dan permeabilitas cairan

- Sistem integument
Warna kulit normal dan mengalami gangguan pada ekstemitas yang terkena kaki gajah, tekstur
kulit mengalami bengkak, gatal, lesi, bernanah pada kaki yang terkena

- Sistem muskuloskeletal
Terdapat edema pada kaki yang terkena dan kelemahan otot

- Sistem endokrin
Ditemukan adanya limfangitis dan limfadenitis yang berlangsung 3 – 15 hari, dan dapat terjadi
beberapa kali dalam setahun

- Sistem reproduksi
Menurunnya libido

- Sistem pengindraan
Kerusakan status indra praba

- Sistem imun
Mengalami demam pada filariasis karena adanya inflamasi yang berawal dari kelenjar getah.
Konsep Asuhan Keperawatan CLM

A. Pengkajian

1. Data Demografi ( identitas klien, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama, status, dan
kebangsaan).

- Rentang usia dan jenis kelamin umumnya tidak menjadi factor risiko munculnya
CLM.

- Lingkungan sekitar dengan tanah yang terkontaminasi cacing tambang.

- Daerah – daerah tropical dan subtropical dengan iklim hangat.

2. Keluhan utama :

- Keluhan utama yang sering timbul pada klien CLM yaitu gatal – gatal ada betol -
bentol merah diberi salep kemudian menjalar memanjang.

3. Riwayat Kesehatan

- Riwayat penyakit sekarang : pengkajian riwayat kesehatan yang di kaji dari awal
klien mengalami sakit, selama sakit, sampai pengkajian di rumah sakit. Klien dengan
CLM akan mengalami kulit gatal panas, bentol – bentol, lesi berbentuk linear atau
berkelok-kelok, menimbul dengan diameter 2-3 mm, dan berwarna kemerahan.

- Riwayat penyakit terdahulu ; penyakit yang berhubungan dengan CLM yang pernah
di derita.

- Riwayat penyakit keluarga : keluarga yang pernah menderita penyakit serupa dengan
klien.

4. Pemeriksaan fisik

Dilakukan pengkajian secara had toe toe (Pengkajian lebih fokus pada abdomen dan
genital)
- Kepala/rambut
Keadaan daerah kepala (kesimetrisan, lesi, kebersihan rambut, warna rambut, masa
pada daerah kepala )
- Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kemampuan penglihatan baik, lensa
mata tidak keruh, dan tatapan terlihat lemah dan sayu.
- Leher
Terlihat simetris, tidak ada masa, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak
terdapat distensi vena jugularis
- Thorax
Tidak ada tanda kelainan pada thoraks terlihat simetris, pola pernafasan eupnea
(normal), bunyi jantung S1-S2 tunggal regular
- Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir lembab, bibir tidak sianosis, lidah bersih, tidak
terdapat caries gigi, dan dapat berkomunikasi dengan baik
- Abdomen
 Inspeksi: Bentuk atau kesimetrisan abdomen, benjolan abnormal, terdapat
lesi atau tidak.
 Palpasi: Adanya lesi pada kulit terasa menojol dan mejalar umumnya tidak
ada.
- Kulit : Terdapat lesi memanjang atau menjalar, terasa gatal panas berwarna merah.
- Genital
 Inspeksi: Klien biasanya normal tidak mengalami masalah pada.
 Palpasi: Tidak mengalami pembesaran prostat dan tidak ada nyeri tekkan
diaerah perineum (selangkangan).
5. Riwayat psikososial
- Perasaan atau persepsi klien terhadap kondisi penyakit dan tindakan dalam
peyembuhan.
- Respon emosional klien biasanya akan cemas, gelisah dan tidak nyaman.
- Respon emosi akan ada perubahan masalah pada gambaran diri dan takut penyakit
tidak dapat disembuhkan.
6. Pola eliminasi
- Pola berkemih klien umunya normal, tanyakan klien apakah mengalami kesulitan
dalam berkemih.
7. Pola tidur dan istirahat
- Perasaan sulit tidur karena kurang nyaman, setiap malam hari rasa gatal lebih
meningkat.

8. Pola Nutrisi
- Napsu makan menurun, sehingga status gizi dapat berubah ringan sampai buruk.

Intervensi

Diagnosa Intervensi

Resiko infeksi (D.0142) Setelah Pencegahan Infeksi (I.14539)


dilakukan tindakan keperawatan 2x24
jam, maka diharapkan tingkat infeksi Observasi:
cukup menurun dengan kriteria hasil: a. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
Tingkat Infeksi (L.14137) sistemik
Terapeutik:
- Nyeri cukup menurun (4)
a. Berikan perawatan kulit pada area edema
- Bengkak cukup menurun (4)
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
- Kemerahan cukup menurun (4)
dengan pasien maupun dengan lingkungan
pasien
Edukasi:

a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi


b. Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
c. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi

Anda mungkin juga menyukai