Anda di halaman 1dari 7

Achmad Mubarok & Lili Zalizar, Budidaya Cacing Tanah sebagai Usaha Alternatif ...

BUDIDAYA CACING TANAH SEBAGAI USAHA AL


BUDIDAY TERNA
ALTERNATIF
TERNATIF
DI MASA KRISIS EKONOMI

Achmad Mubarok (97930035), Drh. Lili Zalizar, MS


(Mahasiswa Fakultas Peternakan/Produksi Ternak)

Ringkasan
Cacing tanah yang digolongkan sebagai hewan invertebrata. Kemampuan dan
potensi cacing tanah prospektif bisa untuk bermacam-macam tujuan a.l; kemampuan
menjaga keseimbangan lingkungan sebagai dekomposer sampah karena cacing
dapat mempercepat proses penguraian sampah organik, pengganti tepung ikan,
sumber protein hewani, bahan obat-obatan, kosmetik dan campuran bahan pangan
untuk konsumsi manusia.
Peluang usaha yang berhubungan dengan budidaya cacing tanah berupa produksi
kascing (bekas cacing) untuk pupuk tanaman yang mempunyai kandungan bahan
organik yang tinggi terutama N, P dan K (Maskana, 1996), pembibitan cacing dan
biomassa cacing untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak dan ikan serta bahan
baku obat-obatan.

Pendahuluan konsumsi manusia. Cacing tanah juga


Cacing tanah digolongkan sebagai berpotensi sebagai dekomposer sampah,
hewan invertebrata yang memiliki karena cacing ini dapat mempercepat
keunggulan dan potensi kegunaan yang proses penguraian sampah organik
luar biasa mengagumkan. Di antaranya sehingga bermanfaat karena hasil
untuk menjaga keseimbangan samping dari pemeliharaan cacing tanah
lingkungan, karena cacing tanah ini tersebut berupa kascing (bekas cacing)
mempunyai kemampuan untuk mempunyai kandungan bahan organiuk
memusnahkan bahan organik limbah yang tinggi terutama N, P, dan K.
ternak, atau limbah rumah tangga yang Peluang usaha yang berhubungan
diubahnya menjadi bahan organik yang dengan budidaya cacing tanah dapat
berguna untuk meningkatkan kesuburan berupa produksi kascing -yang dijual
tanah (Budiarti dan Palungkun, 1992). sebagai pupuk tanaman-, pembibitan
Selain itu juga dapat digunakan cacing dan biomassa cacing untuk
sebagai salah satu alternatif pengganti pemenuhan kebutuhan bahan pakan
tepung ikan, sebagai sumber protein ternak, dan juga untuk bahan baku obat-
hewani. Sehingga produk asal cacing obatan dan kosmetik. Dari hasil
tanah dapat dipertimbangkan sebagai penelitian diperoleh bahwa sumber
alternatif bahan pakan ternak dan ikan, protein hewani dapat diperoleh dari
terutama pada saat krisis pakan ternak tepung cacing tanah. Akhir-akhir ini
dewasa ini. Di samping itu telah pula cacing ini mulai diburu dan
dikembangkan penggunaan cacing tanah dikembangkan oleh masyarakat.
ini sebagai bahan obat-obatan, bahan
kosmetik, dan di beberapa negara seperti Komoditas Unggulan Cacing Tanah
Thailand, Filipina dan Perancis, diolah 1. Sejarah Budidaya Cacing Tanah
sebagai campuran bahan panan untuk Penelitian mengenai cacing tanah

129
Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003

pada awalnya mulai dilakukan pada


tahun 1981 di PPSDAL UNPAD. Pada
tahun 1983 ditemukan jenis cacing tanah
Lumbricus rubellus di Jayagiri Lembang,
Kabupaten Bandung, sebanyak 7 ekor
dan 5 kokon. Dari jumlah tersbut berhasil
dibudidayakan secara laboratoris dan
berkembang menjadi lebih kurang 5 kg
pada tahun 1985. Pada 1986 diadakan
penelitian secara aplikatif di lapangan
melalui proyek kerjasama antara
PPSDAL UNPAD dengan PLTA Saguling Budidaya Cacing Tanah sebagai usaha alternatif .
dan Cirata dengan maksud untuk kurang aktif bila dibandingkan dengan
pengadaan bahan baku sumber protein spesies dari pheritima, tubuhnya bulat
pakan ternak dan ikan. Pada 1988 mulai namun agak gepeng (Catalan, 1981).
diteliti potensinya untuk mengolah Cacing tanah memiliki alat gerak yang
limbah peternakan, melalui wadah Unit dinamakn setae berbentuk seperti rambut
Studi Profesi di Fakultas Peternakan kasar, letaknya beraturan pada setiap
USPEP. Sekarang budidaya cacing tanah segmen. Setae digerakkan oleh dua
mulai diminati oleh praktisi-praktisi berkas otot yaitu muskulus protaktor
bisnis denga berbagai tujuan. yang berfungsi untuk mendorong setae
keluar dan muskulus retraktor yang
2. Deskripsi Cacing Tanah berfungsi menarik kembali setae ke
Biologi cacing tanah: dalam rongganya. Kedua berkas
Spesies : Lumbricus rubellus muskulus ini melekat pada ujurn setae
Genus : Lumbricus (Minnich, 1997).
Family : Lumbricidae Sistem pergerakan cacing tanah
Ordo : Oligochaeta diatur oleh susunan syaraf. Pusat
Class : Chaetopoda susunan syaraf terletak di sebelah dorsal
Phylum : Annelida pharink dalam segmen ketiga dan terdiri
Divisi : Vermes atas simpul sistem syaraf anterior
Kingdom : Animal ( ganglion celebrale ), simpul syaraf
vertikal dan serabut-serabut syaraf.
Lumbricus rubellus mempunyai Dengan adanya ujung serabut syaraf di
keuntungan jika dipelihara, diantaranya: kulit, rangsangan berupa getaran atau
1) Mudah dalam penangannya; 2) sinar dapat diterima olej ujung syaraf
Merupakan cacing komersial yang populer untuk kemudian disalurkan ke otak.
(Minnich, 1977). Syaraf ini sangat sensitif terhadap
Lumbricus rubellus , atau red cahaya, suhu, getaran, dan sentuhan.
wriggler atau cacing tanah merah ini Sistem peredaran darah cacing tanah
berwarna kemerahan, dengan panjang bersifat tertutup, dihubungkan dengan
berkisar antara 7,5 –10 cm. Segmen pembuluh darah. Di dalam tubuh cacing
berkisar antara 90-145 segmen, klitelium tanah terdapat lima pasang organ
(penebalan dari dinding tubuh cacing kontraktil yang berfungsi sebagai jantung
tanah) terletak di segmen 27-32, serta terdapat pigmen haemoglobin di
berbentuk seperti sadel. Pergerakannya dalam plasma darahnya (Gaddie and

130
Achmad Mubarok & Lili Zalizar, Budidaya Cacing Tanah sebagai Usaha Alternatif ...

Douglas, 1975). 3. Potensi Cacing Tanah


Cacing tanah tidak mempunyai Kegunaan/fungsi cacing tanah
organ khusus pernafasan, oleh karena adalah sebagai berikut:
itu cacing tanah bernafas dengan 1) sebagai pengurai bahan organik di
pembuluh kapiler di seluruh jaringan dalam pengolahan limbah padat;
kutikula dengan menghisap oksigen dan 2) sebagai penghasil pupuk limbah
mengeluarkan karbondioksida. Jika kulit organik.
kering akan mengakibatkan kematian. 3) Sebagai bahan baku sumber protein
Jika oksigen berlebihan tidak akan hewani (64-72%) dan asam amino
berbahaya dan cacing tanah akan esensial untuk berbagai hal, di
membentuk asam asetat, namun bila antaranya:
kekurangan oksigen, maka cacing tanah a) Bahan baku pembuatan pakan
tidak aktif atau lemah dan kulitnya ternak, ikan, dan udang;
menjadi gelap. Cacing tanah merupakan b) Bahan baku pembuatan pangan;
binatang hermaprodit yang mempunyai c) Bahan baku pembuatan obat-obatan
kelamin ganda. Tetapi di dalam kopulasi dan kosmetik.
tidak dapat melakukan sendiri. Telur
cacing tanah dihasilkan dalam ovari dan Tujuan Pemeliharaan Cacing T anah
Tanah
lokasinya di segmen ke 30, dan testis Tujuan dikembangkannya budidaya
yang menghasilkan sperma lokasinya di cacing tanah ini di antaranya adalah:
segmen ke tujuh sampai sepuluh. Pada 1) Mengembangkan ternak cacing
saat melakukan perkawinan, kedua tanah secara profesional. Ternak
cacing saling melekat di bagian depannya cacing merupakan usaha agribisnis
dengan posisi saling berlawanan yang peternakan baru, dan masih jarang
diperkuat oleh setae. Lendir akan keluar dikembangkan.
dari masing-masing cacing untuk 2) Pemanfaatan limbah peternakan.
melindungi spermatozoa yang keluar dari Limbah peternakan telah menjadi
lubang alat kelamin jantan masing- persoalan yang sangat mengganggu
masing. Spermatozoa akan masuk dalam lingkungan ternak cacing tanah dan
kantong penerima sprema pasangannya. sangat membantu dalam penguraian
Kedua cacing melakukan perkawinan limbah peternakan dan limbah
hingga beberapa jam dan tidak terganggu organik rumah tangga.
oleh gerakan apa pun. Setelah masing- 3) Untuk menambah in come, dilihat
masing cacing menerima spermatozoa, dari analisa usaha yang dijalankan.
keduanya akan saling berpisah dan Usaha cacing tanah memiliki potensi
selanjutnya cairan klitellium akan tinggi untuk dikembangkan.
menyelubungi kokon yang bergerak ke
arah mulut dan bertemu dengan lubang Target Luaran Kegiatan
saluran telur. Telur-telur itu keluar dari Adapun target luarannya adalah:
lubang tadi dan masuk ke selubung kokon 1) Menciptakan peternakan alternatif.
yang akan bergerak ke arah mulut. Pada Dilihat dari sistem pemeliharaan
waktu melewati lubang penerima sperma, cacing tanah merupakan solusi dan
masuklah spermatozoa ke dalam alternatif dunia usaha dan bisnis
selubung kokon dn terjadi pembuahan yang dapat dijangkau oleh semua
telur oleh spermatozoa. kalangan masyarakat.

131
Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003

2) Pencemaran lingkungan yang Analisa biaya budidaya cacing tanah


disebabkan oleh limbah atau sampah untuk skala 50 kg bibit selama 1 tahun,
organik akan dapat diuraikan dan diperkirakan biaya investasi dan
dijadikan pupuk oleh cacing tanah. operasional mencapai lebih kurang Rp
Dengan demikian agribisnis cacing 15.900.000,-. Dan besar penerimaan yang
dapat menciptakan limbah menjadi terdiri dari penjualan cacing hidup, dan
pupuk yang berguna bagi dunia pupuk kascing diperkirakan Rp
peternakan. 422.000.000,-. Dengan demikian dapat
3) Menciptakan lapangan kerja. diperoleh laba sebesar Rp 406.100.000,-
Peternakan cacing tanah dapat dalam setahun, atau sekitar Rp
menjadikan lapangan kerja pada 33.840.000,- tiap bulannya.
situasi krisis ekonomi.
4) Memenuhi kebutuhan bahan obat, Metode Pelaksanaan Kegiatan
kosmetik, dan kebutuhan protein Agar semua tujuan dapat dicapai,
hewani bagi masyarakat. salah satu kunci dasar adalah
penguasaan teknik budidaya cacing
Rancangan Bisnis Sederhana Cacing tanah. Ada beberapa hal yang perlu
Tanah diketahui dalam usaha budidaya cacing
Analisa budidaya cacing tanah tanah, yaitu:
berdasarkan siklus. Hal ini karena usaha 1. Lokasi Pemiliharaan
yang dilakukan menggunakan sistem Yang harus diperhatikan dalam
pemeliharaan intensif. Secara singkat memilih lokasi usaha:
pola rancangan bisnisnya sebagai berikut: a. Lokasi tersebut mudah untuk
1) 1 kg bibit caing tanah dapat penempatan bangunan yang
menghasilkan 10-15 kg. direncanakan;
2) Waktu pemeliharaan dari telur b. Terdapat sumber air, terutama
sampai siap jual adalah 4 bulan; untuk keperluan pemeliharaan;
3) Cacing tanah akan bertelur setiap 2 c. Mudah dijangkau dengan alat
minggu sekali. Dengan demikian transportasi yang digunakan;
pelaksanaan pemanenan juga setiap d. Tersedia bahan baku yang
2 minggu sekali (setelah empat bulan diperlukan, baik untuk
pemeliharaan). Secara skematis, keperluan bangunan maupun
rancangan bisnis cacing tanah dapat untuk operasional produksi;
digambarkan sbb: e. Diterima oleh masyarakat

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI


1 kg 12 kg

1 kg 12 kg

1 kg 12 kg

Keterangan: Tanda Panah = Pemindahan sekitarnya;


bibit dari media lama ke media baru, f. Aman dari gangguan sosial.
dilakukan tiap 2 minggu.

132
Achmad Mubarok & Lili Zalizar, Budidaya Cacing Tanah sebagai Usaha Alternatif ...

2. Bangunan dan Wadah Pemeliharaan Indonesia, yaitu jenis:


a. Bangunan Lumbricus rubellus, Malaccus
Bangunan untuk budidaya sp., Pheretima asiatica,
cacing tanah dapat dibuat Perionyx excavatus, Eisenia
sesuai dengan selera dan fetida, Eisenia andrei.
kebutuhan yang direncanakan d. Media dan Pakan Cacing Tanah
atau yang dilaksanakan, dari 1) Media
yang sederhana sampai pada Untuk keperluan media, bahan
bangunan yang kokoh dan organik yang akan digunakan
permanen. Yang penting harus difermentasi terlebih
bangunan yang dibuat dahulu. Caranya:
memenuhi syarat fungsinya, - Bahan organik
yaitu: dikumpulkan dari
1) Mempermudah kita sumbernya yang
melakukan tatalaksana berukuran besar dicincang
pemeliharaan; berukuran 5-10 cm.
2) Tempat menyimpan - Diaduk agar merata
sarana dan prasarana komposisinya.
produksi; - Ditumpuk kurang lebih 1
3) Pelindung dari terik m3 atau dimasukkan ke
matahari dan hujan; dalam karung resap air.
4) Pengendalian hama. - Pada 4 hari pertama
b. Wadah Pemeliharaan diaduk (dibalik) agar
Wadah pemeliharaan digunakan proses fermentasi
untuk menampung media hidup berlangsung menyeluruh
cacing tanah. Bahan yang dan tumpuk lagi,
digunakan dapat berupa apa kemudian dibalik lagi
saja sesuai dengan keadaan. setiap 3 hari sekali.
Yang perlu diperhatikan adalah: - Setelah 15 hari fermentasi
1) Wadah tidak melepaskan dibongkar, kemudian
zat racun; diaduk merata dan
2) Tidak mudah lapuk, tahan dibiarkan terkena udara
lama; bebas selama 5-7 hari,
3) Tersedia sepanjang waktu sambil dimasukkan
di tempat usaha; (dipersiapkan) ke dalam
4) Harganya relatif murah; wadah pemeliharaan yang
5) Tidak bersaing dengan akan digunakan.
kebutuhan lain; - Ketinggian media pada
c. Benih Cacing Tanah awal pemeliharaan 5-10
Jenis cacing tanah yang cm apabila sejak ditanam
terdapat di alam jumlahnya diberi pakan atau
ribuan, namun di antara jenis ketinggiannya 10-20 cm
tersebut hanya 6 jenis yang apabila pemberian
dapat dibudidayakan secara pakannya mulai hari
komersial. Dari 6 jenis tadi, ketiga.
seluruhnya sudah ada di

133
Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003

Contoh bahan organik yang baik yang dipelihara selama 24 jam,


untuk pembuatan media: berdasarkan kadar bahan
- Semua limbah ternak, seperti: kering 25 %. Caranya ditabur
sapi, kerbau, kuda, kelinci, merata di atas permukaan
domba (sisa pakan dan media;
fecesnya); - Keesokan harinya diperhatikan
- Limbah rumah tangga; apakah pakan habis dikonsumsi
- Limbah pertanian; atau terjadi penggumpalan;
- Penggergajian; - Pemberian pakan dilakukan
- Limbah penggilingan padi. setiap hari (24 jam) sekali.
Yang perlu diperhatikan dalam Sebelum pemberian pakan
pembuatan media adalah komposisi berikutnya, permukaan media
bahan yang akan digunakan diaduk agar pakan sisa
memenuhi syarat kandungan C/N tercampur merata.
ratio 25-30.
2) Pakan Pemeliharaan Cacing T anah
Tanah
Bahan organik yang akan digunakan a) Pemeliharaan cacing tanah
untuk pakan cacing tanah sebaiknya dimaksudkan untuk mengatasi
yang mengandung nutrisi yang masalah gangguan, baik biologis,
dibutuhkan sesuai dengan tujuan fisik, kimiawi maupun teknis. Secara
produksi. Untuk cacing tanah masa umum, pemeliharaan ditujukan pada
pertumbuhan, bahan pakan yang perawatan bangunan, wadah, media,
digunakan mengandung protein yang pakan, dan serangan hama.
lebih tinggi. Sedangkan untuk cacing b) Pemeliharaan bangunan difokuskan
tanah yang sedang produksi apakah msih berfungsi dengan baik.
(dewasa) bahan pakan yang Apabila terjadi kebocoran atap harus
diberikan mengandung lebih banyak segera ditanggulangi.
karbohidrat dan serat, agar c) Pemeliharaan wadah difokuskan
merangsang peneluran. pada kelayakan pakai media
Proses pengolahan bahan tersebut. Bila ternyata ada bagian
organik untuk pakan dan cara yang terbuka atau pecah, segera
pemberiannya adalah sebagai diperbaiki, karena dapat
berikut: menyebabkan cacing keluar dari
- Bahan yang berukuran besar, media.
dicincang menjadi 2-5 cm atau d) Pemeliharaan media difokuskan
dibubur; pada kondisi lingkungan kimia
- Fermentasi selama 3 hari; fisiknya, yaitu: suhu, kelembabab,
- Aduk agar homogen keasaman dan kesegaran. Sebagai
- Kandungan air diusahakan agar patokan dapat dilihat kondisi media
tidak terlalu tinggi, cek dengan yang baik adalah sebagai berikut: 1)
cara diperas. Bila hasil perasan suhu berkisar 23-30 o C; 2)
hanya menetes pelan tandanya Kelembabab berkisar netral, 40-50
cukup. %; 3) Keasaman berkisar 6,8 -, 7,2;
- Siapkan untuk diberikan pada Kesegaran dapat dirasakan, yaitu
cacing tanah yang dipelihara; terasa remah atau empuk.
- Berikan seberat cacing tanah e) Pemeliharaan pakan ditujukan agar

134
Achmad Mubarok & Lili Zalizar, Budidaya Cacing Tanah sebagai Usaha Alternatif ...

pakan selalu habis tepat waktu dan pemeliharaan).


hindari kekurangan berkelanjutan. Dengan melihat hasil tersebut,
Bila ternyata tidak habis tepat budidaya cacing tanah ternyata masih
waktunya dn menggumpal, menguntungkan. Sebenarnya hasil yang
secepatnya diaduk atau diremahkan diperoleh dapat lebih besar lagi bila tidak
dan disebar di seluruh bagian ada kendala-kendala yang menghambat
permukaan. pelaksanaan budidaya tersebut. Adapun
f) Pemeliharaan cacing tanah dari kendala-kendala tersebut di antaranya
serangan hama dilakukan untuk adalah:
menjaga agar hama tidak secara 1. Kesulitan mendapatkan bibit cacing
terus-menerus menyukai. Hama yang unggul, baik dlam produksinya
cacing tanah di antaranya: tikus, maupun ketahanan tubuhnya.
semut, katak darat, kadal dll. Seharusnya apabila memakai bibit
Namun hama yang sering ditemukan unggul 1 kg cacing tanah, bisa
adlah semut. Ini dapat diatasi menghasilkan 10 kg cacing baru.
dengan pengadukan dan penyiraman Namun dalam proyek ini cacing yang
media. digunakan hanya bisa menghasilkan
3 kg cacing baru. Dengan demikian
Metode Pendekatan Pasar berdampak pada keuntungan yang
Ada tiga faktor penting dalam relatif kecil.
merencanakan metode pendekatan pasar, 2. Adanya ketertutupan dalam jaringan
yaitu: menciptakan gambaran tentang pemasaran. Hanya anggota koperasi
pasar, menciptakan saluran distribusi saja yang boleh mendapatkan bibit
(penyalur), dan menentukan harga. unggul dan produksinya dari dan ke
Dalam menciptakan gambaran koperasi. Karena sulitnya menembus
tentang pasar, terdapat empat produk jaringan pemasaran tersebut, maka
cacing tanah yang bisa laku di pasar, keuntungan menjadi berkurang.
yaitu kokon, cacing anakan, cacing Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya
dewasa, dan kascing. Untuk kokon, cacing peternak baru terdaftar dalam
anakan, dan cacing dewasa memliki keanggotaan koperasi agar
sasaran peternak, sedangkan kascing memperoleh kemudahan
sasarannya adalah petani. mendapatkan bibit unggul dan
Saluran distribusi juga merupaka dalam memasarkan produknya.
pendukung utama. Saat ini pasar cacing
hanya dibutuhkan peternak unggas dan
peternak cacing yang baru. Penetapan Program : Karya Alternatif
harga pun juga harus didasarkan pada Mahasiswa
perkembangan pasar. Lokasi : Experimental Farm, Fak.
Peternakan-Perikanan
Hasil dan Evaluasi UMM
Dalam program pengembangan Tahun : 2000
budidaya cacing tanah di masa krisis ini
membutuhkan dana Rp 14.815.000,-. Dan
penghasilan sebesar Rp 29.760.000,-,
sehingga didapatkan keuntungan sebesar
Rp 14.945.000 (selama 4 bulan

135

Anda mungkin juga menyukai