BIODATA PRAKTIKAN
NIM : 190302024
TTL : Banda Aceh, 02 juli 2001
NO TELP/HP : 08985911230
E-MAIL : heraananda75@gmail.com
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yaitu,
Ibu Dr. Eri Yusni, M.Sc, Ibu Desrita, S.Pi, M.Si dan Ibu Vindy Rilani Manurung,
S.Pi, MP selaku dosen mata kuliah Biologi Perikanan yang telah banyak membantu
dan yang juga membantu dan mendukung sepunuhnya dalam penyelesaian laporan
ini.
saran demi perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................... .......... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................. 6
Tujuan Praktikum ........................................................................ 8
Manfaat Praktikum ....................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Mas (Cyprinus carpio) .......................................................... 9
Fekunditas Ikan Mas (Cyprinus carpio) ........................................ 10
Diameter Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio) .................... ............ 12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil............................................................................................. 15
Pembahasan ................................................................................. 16
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan…….. ........................................................................ 18
Saran ........................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Biologi Perikanan adalah studi mengenai ikan sebagai sumberdaya yang dapat
dipanen oleh manusia. Kadang pengertian istilah biologi ikan ditujukan kepada
makanan, tingkah laku, dan sebagainya. Atas dasar tersebut praktikum biologi
(Fahrozi, 2015).
Ilmu Biologi Perikanan merupakan salah satu ilmu yang mendasari ilmu-ilmu
biologi ikan meliputi sebaran ikan berdasarkan kedalaman perairan (pelagic, mid
water dan demersal), anatomi dan fisiologi ikan. Diantaranya adalah hubungan
panjang dan berat merupakan aspek biologi perikanan yang perlu di pelajari,
kaitannya dengan pola pertumbuhan, nilai panjang pertama kali matang gonad (Lm),
(Ernaningsih, 2016).
resources), yang artinya jika dimanfaatkan seoptimal mungkin maka potensi yang
tempat hidup, dan kecepatan eksploitasi. Ikan dalam kehidupannya dapat berpindah
dari satu tempat ke tempat lain mengikuti dinamika perairan laut. Jenis ikan tertentu
dapat berenang melintasi perairan samudera, baik secara cepat maupun lambat. Sifat
ikan yang dinamis ini mempersulit perkiraan jumlah maupun stok ikan dan daerah
Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah bertulang belakang,
insang dan sirip. Ikan mengandung enzim yang dapat menguraikan protein yang
menyebabkan timbulnya bau tidak sedap. Lemak ikan mengandung asam lemak tidak
jenuh ganda yang sangat mudah mengalami proses oksidasi atau hidrolisis yang
menghasilkan bau tengik. Mengkonsumsi protein pada ikan sangat bermanfaat bagi
tubuh sebagai zat pembangunan jaringan sel, pengatur sistem metabolisme dan bahan
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu ikan air tawar yang mampu
memijah sepanjang tahun tanpa mengenal musim, akan tetapi meskipun mampu
memijah sepanjang tahun dan menghasilkan benih dalam jumlah banyak, produksi
benih yang dihasilkan oleh induk ikan mas masih terkendala pada rendahnya kualitas
benih yang dihasilkan. Indikator benih yang berkualitas adalah derajat penetasan telur
dan kelulushidupan benih ikan yang tinggi. Penyebab rendahnya produksi dan
kualitas benih ikan yang dihasilkan dapat disebabkan karena rendahnya kualitas
nutrisi yang diberikan pada pakan induk ikan mas (Firmantin et al., 2015).
Potensi reproduksi tiap jenis ikan berbedabeda, dapat dipengaruhi oleh
campur tangan manusia, kualitas pakan dan faktor lingkungan. Potensi reproduksi
ikan meliputi pola pemijahan, Indeks kematangan gonad, Fekunditas, Dimeter telur,
waktu rematurasi. C.Carpio (ikan mas) pemijahan terjadi sepanjang tahun dan tidak
Kematangan gonad pada ikan dapat diketahui dengan menghitung Gonado Somato
Indeks (GSI), yaitu perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh ikan. Gonad
pertambahan berat gonad. Gonad yang semakin matang dapat untuk memprediksi
salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan.
banyaknya ikan yang akan dihasilkan fekunditas pada suatu individu dengan individu
lainnya mempunyai keterpautan dengan umur, panjang atau bobot individu, dan
direfleksikan dalam rendahnya jumlah oosit yang berkembang atau terjadi atresia
(Fadillah, 2018).
Fekunditas adalah jumlah telur matang dalam ovari yang akan dikeluarkan
2.945.000 butir. Jumlah keseluruhan telur ikan selama hidup disebut fekunditas total.
Untuk menghitung jumlah telur dalam gonad ikan biasanya diambil pada tingkat
kematangan gonad (TKG) yang sudah tinggi atau bila dilihat secara visual sudah
berukuran kecil (diameter telur sekitar 1 mm), dan mempunyai fekunditas yang tinggi
(bisa mencapai 1 juta telur tiap betina) (Satyaningrum dan Wibowo, 2016).
digunakan untuk menduga frekuensi pemijahan, yaitu dengan melihat modus yang
terbentuk. Waktu lama pemijahan dapat diprediksi dari ukuran diameter telur. Jika
ikan tersebut memiliki waktu pemijahan yang pendek, maka semua telur yang masak
di dalam ovarium akan memiliki ukuran yang sama. Namun, jika waktu pemijahan
ikan tersebut lama atau terus menerus pada kisaran waktu yang lama, maka telur yang
tahapan pemijahan selanjutnya akan menghasilkan telur terbuahi, dan telur menetas
Induk yang digunakan adalah induk ikan Mas (Cyprinus carpio ) berumur
minimal 1 tahun dan sudah dapat menghasilkan materi reproduksi (telur dan sperma).
Gonad merupakan bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur
pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. Pemilihan calon induk yang didasarkan
pada ciri-ciri sebagai berikut : pertumbuhan bagus, berumur satu tahun atau lebih,
sehat, tidak cacat, bersisik besar dengan letak beraturan, bentuk badan secara
keseluruhan mulai dari ujung mulut sampai ujung sirip ekor harus mulus, bagian
kepala relatif lebih kecil daripada bagian badannya (Prakosa dan Ratnayu, 2016).
Seleksi induk adalah kegiatan memilih atau memisahkan antara induk induk
yang sudah matang gonad atau matang telur dengan yang belum. Tujuan dari kegiatan
ini untuk mendapatkan indukinduk yang berkualitas dan siap untuk dipijahkan.
Kegiatan ini dilakukan setelah pematangan gonad dan sebelum pemijahan. Seleksi
dilakukan secara teliti dan akurat berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
Keberhasilan pemijahan induk ditentukan oleh kejelian pemilihan induk yang matang
gonad. Teknik pemijahan ikan mas dapat dilakukan secara alami dan secara buatan.
Teknik pemijahan secara alami, ikan mas akan memijah tanpa ransangan atau induksi
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dari laporan ini adalah supaya kita dapat mengetahui
tentang fekunditas Ikan Mas (Cypinus carpio) dan dapat mengetahui tentang
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak
dikonsumsi. Budidaya ikan mas di Indonesia banyak dilakukan pada kolam, sawah,
waduk, maupun dalam keramba di perairan umum sejak tahun 1920. Produksi ikan
laju pertumbuhannya yang relatif cepat, tingkat kelangsungan hidup tinggi serta
fekunditas atau jumlah telur yang menetas tergolong tinggi (Alminah, 2019).
Ciri- ciri morfologi adalah ciri-ciri yang menunjukkan bentuk dan struktur
suatu organisme. Secara umum, karakteristik Ikan Mas memiliki bentuk tubuh yang
agak memanjang dan memipih tegak (compressed) dengan mulut terletak di ujung
tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Bagian ujung mulut 78 memiliki
dua pasang sungut (berbel). Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan
(pharingeal teeth) yang tersusun dari tiga baris gigi geraham. Sirip punggung (dorsal)
bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan sirip perut (ventral). Sirip
dubur (anal) memiliki ciri seperti punggung, yaitu berjari keras dan bergerigi
(Setiorini, 2018).
Ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih
ke samping (compressed). Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik.
Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharynreal teeth) sebanyak
tiga baris berbentuk geraham. Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian
halnya sirip punggung, bagian belakang sirip dubur (anal) ikan mas ini pun berjari-
jari keras dan bergerigi pada ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak memanjang
simetris hingga ke belakang tutup insang, sisik ikan mas relatif besar dengan tipe
sisik lingkaran (cycloid) yang terletak beraturan. Garis rusuk atau gurat sisi (linea
lateralis) yang lengkap terletak di tengah tubuh dengan posisi melintang dari tutup
Ikan mas merupakan jenis ikan air tawar, badan berbentuk memanjang dan
Di bagian mulut terdapat dua pasang sungut, selain itu di dalam mulut terdapat tiga
baris gigi berbentuk geraham. Sirip punggung berbentuk memanjang yang letak
Ikan Mas atau biasa dikenal dengan sebutan ikan Karper mempunyai bentuk
tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat
disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek.
Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian
kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar
dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning
Secara garis besar tubuh ikan mas terdiri dari tiga bagian yaitu badan kepala
dan ekor bentuk tubuh akan memanjang dan memiliki 3 perbandingan antara panjang
total dengan tinggi badan sekitar 3 banding 1 bila di bagian tengah badan
perbandingan antara tinggi dan lebar badan sekitar 3 banding 2 tergantung varietas
ikan mas hampir seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi sisik. Tetapi beberapa
varietas hanya memiliki sisi sangat sedikit garis lurus suatu gerak sisi pada ikan mas
tergolong langka yang berada di pertengahan tubuh melintang dari tutup insang
sampai ke ujung belakang pangkal ekor ikan mas berukuran relatif besar dan
digolongkan ke dalam titik-titik lingkaran warna tubuh ikan mas cukup beragam
tergantung dari varietas ada merah kuning abu-abu kehijauan dan ada juga yang
(Supriatna, 2019).
Ikan Mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak
terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau.
Ikan Mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150–600 meter di atas
permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar,
ikan Mas terkadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas
(kadar garam) 25-30%. Ikan Mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan
berada pada ketinggian antara 150- 1000 m di atas permukaan laut, dengan suhu
Ikan mas termasuk golongan ikan pemakan segala (omnivora). Pada ikan
muda (ukuran 10 cm), ikan mas memakan jasad hewan atau tumbuhan yang tumbuh
di dasar kolam seperti Chironomidae, Olighochaeta, Tubificidae, Epimidae dan
juga biasa menjadi makanan ikan mas. Ikan mas biasa mencari makanan di sekeliling
pematang dan mengaduk-aduk dasar kolam atau perairan agar sumber makanan di
dasar kolam atau perairan terbuka dan dapat dimakan. Makanan alami kebul (istilah
untuk fase ikan mas setelah larva) adalah zooplankton seperti Rotifera, Nauplii,
Moina, dan Daphnia. Pada ikan muda biasanya memakan invertebrata yang tinggal
di dasar air. Setelah usia bertambah ikan jenis ini memakan zooplankton, antara lain
Rotifera, copepoda, dan ganggang. Sedangkan ikan dewasa akan memakan banyak
Habitat atau tempat hidup ikan mas di alam bebas yaitu di pinggiran sungai,
danau, atau perairan tawar lain dengan kedalam air yang tidak terlalu dalam dan
tidak terlalu deras aliran airnya. Lingkungan perairan yang ideal untuk tempat hidup
ikan mas adalah daerah dengan ketinggian 150 – 600 m di atas permukaan laut. Suhu
air yang ideal untuk tempat hidup ikan mas adalah terletak pada kisaran antara 25 -
30 ℃. Habitat ikan mas meliputi sungai berarus tenang sampai berarus sedang dan di
area danau dangkal. Terkadang ikan mas dapat di temukan pada perairan payau atau
tempati ikan mas yaitu bagian – bagian sungai yang terlindungi pepohonan rindang
dan pada tepi sungai dengan reruntuhan pohon yang tumbang (Aulia, 2017).
Siklus hidup ikan mas dimulai didalam gonad, yakni ovarium pada ikan betina
dan testis pada ikan jantan. Ovarium pada ikan betina menghasilkan sel telur dan
testis pada ikan jantan menghasilkan spermatozoa. Fertilisasi (pembuahan telur oleh
sperma) terjadi apabila sel-sel telur segera terbuahi oleh sperma. Di dalam air, sel
sperma bergerak aktif dan masuk membuahi sel telur melalui lubang kecil pada
chorion. Telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa akan menghasilkan embrio yang
tumbuh didalamnya. kira-kira 2-3 hari kemudian, telur-telur tersebut akan menetas
dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas memiliki panjang antara 0,5-0,6 mm dan
bobot antara 0,18-20 mg. Biasanya larva senang menempel pada substrat dan
bergerak secara vertikal. Larva kemudian berubah menjadi benih yang membutuhkan
1 paragraf max 13 baris
makanan dari luar untuk hidupnya. Benih hidup dengan mendapatkan pakan alami
yang diperolehnya, seperti zooplankton, rotifer, naupli, moina dan daphnia. Kira-
kira 2-3 minggu, benih tumbuh menjadi burayak. Ukuran panjang burayak antara
103 cm dengan bobot antara 0,1-0,5 g. Setelah 2-3 minggu, burayak tumbuh menjadi
putihan. Putihan ini berukuran panjang antara 3-5 cm dan berbobot antara 0,5-2,5 g.
Putihan secara alami tumbuh terus dan setelah 3 bulan menjadi benih gelondong atau
kepalang dengan bobot mencapai kurang lebbih 100 g setiap ekornya. Benih
gelondong tumbuh terus dan akhirnya mencapai indukan. Setelah 6 bulan, ikan
jantan dapat mencapai bobot kia-kia 0,5 kg. Seekor ikan mas betina yang telah
salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan.
Fekunditas secara tidak langsung dapat dipergunakan untuk memperkirakan
banyaknya ikan yang akan dihasilkan fekunditas pada suatu individu dengan individu
lainnya mempunyai keterpautan dengan umur, panjang atau bobot individu, dan
Fekunditas didefinisikan sebagai jumlah telur yang terdapat dalam gonad ikan
betina yang sudah matang. Diameter telur ikan merupakan salah satu aspek biologi
ikan, yang menunjukkan semakin besar diameter telur akan semakin baik, karena
dalam telur tersebut tersedia makanan cadangan sehingga larva ikan bertahan baik.
kuning telur. diameter telur yang berukuran besar menghasilkan larva yang berukuran
gonad yang telah ditimbang kemudian diambil cuplikan dari bagian ujung dan tengah
gonad secara merata dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 4x10 dan
Fekunditas merupakan jumlah telur yang dihasilkan seekor induk betina per
kg bobot. Nilai fekunditas berkisar 4878-6910 butir/kg. Hal ini diduga karena jumlah
kandungan omega-3 dan klorofil dalam pakan kurang dapat diserap oleh induk ikan
dengan baik. Asam lemak berfungsi sebagai prekusor metabolisme reproduksi yang
dinding gonad sehingga telur dapat keluar, apabila jumlah prostaglandin kurang atau
lebih maka peran omega-3 tidak berpengaruh terhadap fekunditas. Perkembangan
gonad pada ikan membutuhkan hormon gonadotropin yang dilepaskan oleh kelenjar
kemudian masuk ke sel granulosa untuk dirubah oleh enzim aromatase menjadi
estradiol 17β. Hormon estradiol 17β kemudian masuk ke dalam hati melalui aliran
darah dan merangsang hati untuk mensintesis vitelogenin yang akan dialirkan lewat
darah menuju gonad untuk diserap oleh oosit sehingga penyerapan vitelogenin ini
Dengan mengetahui fekunditas, dapat ditaksir jumlah anak ikan yang akan
dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah anak ikan dalam kelas umur. Perubahan
dalam faktor lingkungan seperti suhu dan ketersediaan makanan berpengaruh pada
berkembang atau terjadi atresia. Pada kasus yang ekstrim, kondisi yang menurun
(Fadillah, 2018).
Di alam ikan mas memijah pada awal musim hujan. Secara alami pemijahan
terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Telur ikan mas menempel pada
substrat tanaman air dan rerumputan yang menutup permukaan. Telur ikan berbentuk
bulat, bening dengan diameter 1,5-1,8 mm dan berbobot 0,17-0,2 mg. Larva ikan
mas mempunyai kantong kuning telur sebagai cadangan makanan yang akan habis 2-
4 setelah telur menetas. Larva ikan mas menjadi kebul setelah 4-5 hari. Pakan alami
kebul yaitu zooplankton, seperti rotifera, miona, daphina. Pada umur 2-3 minggu,
kebul akan menjadi burayak berukuran 1-3 cm, dengan bobot 0,1-0,5 g. Umur 5-6
minggu burayak tumbuh menjadi putihan yang berukuran panjang 3-5 cm dan bobot
Kebiasaan memijah ikan adalah ikan jantan yang secara aktif mengejar ikan
betina dan membawa ikan betina kepada substrat yang telah dibersihkan ikan jantan,
kemudian ikan betina akan melemparkan telur kepada substrat yang sudah bersih dan
lebih padat, lalu ikan jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur yang sudah
terletak pada tekstur dan posisi substrat. Induk ikan betina lebih suka meletakkan
Usia Pada pemijahan ikan dengan teknik hipofisasi, ikan mas sering
digunakan sebagai donor. Ikan mas diketahui sebagai donor universal, artinya dapat
digunakan secara efektif untuk banyak jenis ikan, baik yang dalam satu famili
maupun di luar famili. Selain itu, ikan mas juga dikenal sebagai ikan yang mudah
memijah. Pada pemijahan ikan dengan sistem Cangkringan, ikan yang biasa
digunakan sebagai ikan donor atau perangsang adalah induk ikan mas
(Masitha, 2018).
Pengukuran fekunditas dilakukan dengan cara menimbang berat induk
sebelum memijah dan berat induk ikan setelah memijah, untuk mendapatkan nilai
berat gonad yaitu selisih berat induk ikan sebelum memijah dan sesudah memijah.
Induk betina dinduksi dengan hormon sintetis merk ovaprim dan siap untuk memijah,
sebagian (1-2%) untuk perhitungan nilai berat gonad dan jumlah telur sebagian untuk
faktor. Fekunditas ikan dipengaruhi oleh ukuran, umur, spesies ikan, dan pengaruh
lingkungan seperti habitat dan ketersediaan nutrisi. Faktor berat induk diduga juga
mempengaruhi fekunditas karena berat induk juga terkait dengan berat gonad. Berat
gonad didapat dengan cara melakukan perhitungan melalui pengurangan berat induk
pasca pemijahan dengan pra pemijahan, menunjukan bahwa berat gonad induk pada
pemijahan I, II, dan III berturut-turut adalah 150 g, 500 g, dan 600 g. Semakin berat
gonad nilai fekunditas juga semakin meningkat (Ishaqi dan Sari, 2019).
Fekunditas adalah jumlah telur matang dalam ovari yang akan dikeluarkan
atau bobot. Sebagai contoh ikan mas (Cyprinus carpio) dengan panjang 15 cm
Persiapan pemijahan ikan mas (Cyprinus carpio) dilakukan pada sore hari.
Mula – mula induk jantan dimasukkan dahulu, beberapa menit kemudian menyusul
induk betina. Kemudian pada malam hari induk – induk akan berkejar-kejaran dan
diakhiri dengan keluarnya telur dan dibuahi oleh induk jantan. Keesokan harinya
induk ikan mas (Cyprinus carpio) harus dipindahkan, karena mereka akan memakan
telur – telur yang sudah dibuahi apabila indukan tersebut tidak dipindahkan. Telur –
telur ditetaskan dalam aquarium dengan bantuan aerator untuk menambah kandungan
Ikan mas betina sudah dapat mulai dipijahkan setelah berumur satu setengah
sampai dua tahun, setelah mencapai berat sekitar 2 kg. Induk ikan mas yang sudah
siap untuk dipijahkan dapat terlihat dari perutnya yang membesar, pergerakannya
yang lamban, serta lubang anus agak terbuka dan memerah, perutnya lunak jika
diraba. Sementara itu, ikan mas jantan yang sudah siap untuk dipijahkan akan
mengeluarkan cairan putih (sperma) apabila bagian perut diurut ke arah anus. Periode
waktu dari satu pemijahan ke pemijahan 3 berikutnya adalah sekitar satu sampai dua
pada ikan mas dapat berupa rangsangan lingkungan dan rangsangan suntikan hormon.
Dalam persiapan pemijahan, perbandingan induk jantan dan betina adalah 1:1 tetapi
jumlah jantan lebih banyak. Artinya untuk satu ekor induk betina berbobot 2 kg/ekor
maka jumlah induk jantan adalah 3 ekor masing-masing dengan bobot 600-700
Induksi kelenjar hipofisa atau hormon ovaprim ke dalam tubuh ikan yang
sudah matang gonad merupakan salah satu upaya untuk mempercepat proses
pemijahan, sehingga dapat merangsang perkembangan telur dan ketersediaan benih
dalam kualitas serta kuantitas yang cukup dapat dicapai. Rendahnya nilai fekunditas
pada Cyprinus carpio yang dipijahkan secara alami jika dibandingkan dengan yang
diinduksi ovaprium. Hal tersebut dikarenakan pada proses pemijahan secara alami
kondisi induk dan faktor lingkungan, seperrti suhu dan stres akibat predator, dapat
pemijahan alami, sedangkan pada pemijahan dengan suntikan ovaprim didapat nilai
fekunditas 43.995 ± 1412. Penambahan hormon pada pemijahan semi alami salah
satu faktor penting pada proses produksi larva dan sangat efektif dalam keseluruhan
betina ikan mas saat matang gonad pada TKG IV sebelum dipijahkan (pra salin)
dengan induk betina ikan mas setelah dipijahkan (pasca salin). Selisih bobot induk
betina ikan mas tersebut diasumsikan sebagai bobot gonad induk betina ikan mas.
Berat sebutir telur yang dihasilkan induk betina ikan mas diketahui 0,0002 g. Bobot
gonad yang terdapat pada induk betina kemudian dibagi dengan berat sebutir telur
Induk yang digunakan adalah induk ikan Mas (Cyprinus carpio) berumur
minimal 1 tahun dan sudah dapat menghasilkan materi reproduksi (telur dan sperma).
Gonad merupakan bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur
pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. Pemilihan calon induk didasarkan pada
ciri-ciri sebagai berikut : pertumbuhan bagus, berumur satu tahun atau lebih, sehat,
tidak cacat, bersisik besar dengan letak beraturan, bentuk badan secara keseluruhan
mulai dari ujung mulut sampai ujung sirip ekor harus mulus, bagian kepala relatif
Diameter telur adalah garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur yang
diukur dengan mikrometer berskala yang sudah ditera. Sebaran garis tengah telur
akan semakin besar seiring dengan berkembangnya gonad. Sebaran garis tengah telur
mencerminkan pola memijahan ikan tersebut. Frekuensi pemijahan dapat diduga dari
penyebaran diameter telur ikan di dalam gonad yang sudah matang, yaitu dengan
melihat modus penyebarannya. Lama pemijahan dapat diduga dari frekuensi ukuran
diameter telur. Ovarium yang mengandung telur masak berukuran sama besar
telur masak dengan ukuran yang bervariasi menunjukkan waktu pemijahan yang
Siklus hidup ikan mas dimulai didalam gonad, yakni ovarium pada ikan betina
dan testis ada ikan jantan. Ovarium pada ikan betina menghasilkan sel telur dan testis
pada ikan jantan menghasilkan spermatozoa. Ikan mas memijah sepanjang tahun dan
tidak terpengaruh oleh musim. Pemijahan alami ikan mas terjadi pada tengah malam
sampai akhir fajar. Induk-induk ikan mas akan lebih agresif saat akan memijah.
Biasanya sebelum memijah ikan mas cenderung mencari tempat rimbun dengan
tanaman air atau rumput-rumput yag menutupi permukaan air. Lingkungan tersebut
selain sangat baik untuk merangsang proses pemijahan, juga dapat menjadi tempat
pemberian pakan pada induk harus optimal. Pakan induk sebaiknya memiliki
kandungan protein 32% atau lebih, untuk meningkatkan kualitas gonad dan telur
Faktor lain yang sering terjadi adalah telur yang tidak terbuahi menempel terhadap
telur lainnya, akibat padat tebar telur berlebihan pada satu areal penetasan. Hal ini
dikarenakan adanya lapisan lendir yang lengket pada telur tidak terbuahi sehingga
Sebelum terjadi pemijahan, gonad semakin bertambah besar dan gonad akan
mencapai maksimum sesaat sebelum ikan memijah, kemudian menurun dengan cepat
selama pemijahan sampai selesai Hampir semua jenis ikan pemijahannya berdasarkan
spermatozoa dari ikan jantan dan telur dari ikan betina. Ukuran telur dapat digunakan
untuk menentukan kualitas telur. Kandungan kuning telur yang berukuran besar akan
menghasilkan larva yang berukuran besar pula. Telur yang beukuran besar mampu
menyangga kehidupan embrio yang ada didalamnya dan menopang kehidupan larva
Setelah pemijahan ikan selesai, induk ikan mas dipindahkan dari happa
pemijahan ke kolam indukan, sehingga tinggal kakaban yang berisi telur-telur ikan
mas yang berada dalam happa. Telur yang dibuahi akan bewarna kekuning-kuningan
dan menempel pada kakaban. Sedangkan telur yang tidak terbuahi bewarna
lokasi Kegiatan telur menetas setelah 3 hari dari pembuahan. Telur ikan mas menetas
setelah 36-48 jam atau antara 2-3 hari dari pembuahan(Zamzami dan Sunarmi, 2018).
Telur ikan mas yang telah terbuahi memiliki sifat menempel (adhesif) dan
menggantung pada permukaan substrat. Telur yang tidak menemel pada substrat akan
tenggelam ke dasar dan kemudian akan mati. Diameter telur ikan dalam keadaan
pada telur ikan mas saat dalam keadaan membengkak adalah 1,5-2,5 mm dengan
Perbandingan ukuran telur dengan fekunditas harus berasal dari ovari yang
sama tingkat kematangannya. Sering diduga bahwa fekunditas dengan ukuran telur
berkolerasi negatif. Pada ikan yang berpijah ganda didapatkan bahwa telur yang
dikeluarkan pada pemijahan kemudian berukuran kecil. Walaupun tidak terdapat pada
semua ikan namun didapatkan bahwa ukuran telur dan ukuran panjang ikan
berkolerasi posistif, dimana hal ini diikuti oleh ikan yang berukuran besar berpijah
mencari tempat yang rimbun dengan tanaman air atau rumpu- rumput yang menutupi
perkembangbiakan seksual yang ditandai dengan pelepasan sel telur jantan dan 6
betina, dimana spermatozoa diluar tubuh dan fertilisasi terjadi diluar tubuh. Ciri-ciri
lain adalah sel telur berukuran besar karena banyak mengandung kuning telur yang
dapat menjadi bekal bagi anak-anaknya dalam mengawali hidupnya diluar tubuh
(Ramadani, 2017).
Ikan mas mempunyai telur yang merekat atau adhesif yang disebabkan oleh
lapisan globulin. Telur yang sudah merekat pada substrat tidak akan jatuh meskipun
tertimpa aliran air yang sedikit kencang. Jika dipaksakan untuk dilepaskan, dapat
menyebabkan kerusakan pada telur. Kebiasaan sebelum memijah dialam, ikan mas
mencari tempat rimbun dengan tanaman air atau rumput yang menutupi permukaan
perairan. Ikan mas dewasa yang telah menguasai medan akan dengan mudah
Rata-rata diameter telur ikan mas berkisar antara 0.99–1.96 mm, sedangkan
ikan tawes berkisar antara 0.67– 0.75 mm. Hasil pengukuran diameter oosit matang
untuk ikan mas berkisar antara 0.9–1.2 mm dan berkisar antara 1.24–l .42 mm.
Ratarata diameter oosit ikan mas berkisar antara 0.30 dan 1.85 mm dengan rata-rata
diameter oosit matang adalah 1.16 mm. Sementara ukuran diameter oosit matang
pada ikan tawes berkisar antara 0.68 dan 0.78 mm dengan rata-rata 0.70 mm
(Masitha, 2018).