PROPOSAL
FEGI
A 241 17 003
Nama : Fegi
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Program Studi Pendidikan Pembimbing
Fisika FKIP Universitas Tadulako
i
DAFTAR ISI
PENELITIAN..........................................................................................................7
ii
3.7 Jenis dan Sumber Data.......................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu yang sangat bermanfaat dalam kehidupan berdasarkan hukum alam. Fisika
tidak hanya bertujuan untuk membekali peserta didik dengan ilmu tetapi juga
(Pratama, 2015; Setiawan, Sutarto, & Indrawati, 2012). Salah satu karakteristik
fisika adalah mempunyai objek yang bersifat real (nyata). Sifat real ini
merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat membantu siswa mempelajari
ke dalam situasi kehidupan real. Hal lain yang menyebabkan sulitnya fisika bagi
dan mengkonstruksi sendiri ide-ide fisika sehingga anak cepat lupa tentang
peran guru dalam aktivitas pembelajaran sangat kompleks. Guru tidak sekedar
1
2
potensi anak didiknya secara optimal (Sugihartono dkk. 2013) Sehingga guru
harus bisa menciptakan suasana yang memberi kesempatan yang luas bagi peserta
didik untuk berdialog dan mempertanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan
mengalami kesulitan. Peserta didik harus aktif dan kreatif dalam proses belajar.
Lampung dengan melakukan penyebaran angket kepada guru Fisika dan peserta
didik. Hasil angket menyatakan bahwa pembelajaran Fisika saat ini berjalan
dengan baik tidak ada kendala saat proses belajar mengajar khususnya pada materi
suhu dan kalor karena menggunakan metode khusus tapi belum menggunakan
pada suatu diskusi (Wahyuni, Sarwanto, dan Masykuri, 2013). Tujuan umum dari
kelompok kontrol. Eksperimen adalah bagian yang sulit dipisahkan dari Ilmu
terbuka. Metode ini mempunyai arti penting karena selain memberi pengalaman
praktis yang dapat membentuk persamaan dan kemauan siswa, metode ini juga
ini dilakukan sebelum siswa mengetahui atau mempelajari suatu konsep atau
teori, dengan tujuan siswa yang dituntut untuk menemukan konsep atau teori
eksperimen adalah suatu cara mengajar yang sesuai untuk pembelajaran IPA
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Dari uraian di atas maka peneliti tertatik
belajar fisika pada siswa kelas XI IPA MAN Insan Cendekia Kota Palu”.
4
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pendekatan inkuiri
fisika pada siswa kelas XI IPA MAN Insan Cendekia Kota Palu?”.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
dengan menggunakan media sederhana terhadap hasil belajar fisika pada siswa
a. Bagi Siswa
belajar fisika siswa kelas XI IPA MAN Insan Cendekia Kota Palu.
b. Bagi Guru
khususnya terkait dengan peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA
5
c. Bagi Instansi
d. Bagi Peneliti
Dapat menjadi media belajar dalam usaha melatih diri menyatakan dan
dan lebih aktif. Pada pembelajaran ini guru bertugas sebagai fasilitator dan
pembelajaran.
4) Hasil belajar fisika adalah perubahan tingkah laku sebagai dari akibat proses
pembelajaran yang bersifat relative dan sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan.
BAB II
pertanyaan, menjawab pertanyaan, terlibat aktif, kerja sama dan inovatif, hal ini
merupakan suatu pendekatan penemuan yang berpusat pada siswa (student center)
namun berbeda dengan discovery. Inkuiri lebih menekankan pada pencarian. Oleh
7
8
keterampilan intelektual khusus yang sesuai dengan cabang ilmu tertentu; dan 4)
kata lain, pada penerapan pendekatan inkuiri, siswa dituntut untuk menjadi
seorang peneliti. Oleh karena itu, peranan guru yang penting adalah: 1)
pemecahan masalah.
percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri
(Mahmuddin, 2009).
siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan lingkungan), prinsip bertanya
(guru sebagai penanya), prinsip belajar untuk berfikir (learning how to think),
hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria
ditentukan sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi
2. Prinsip Interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan
bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
3. Prinsip Bertanya
adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Pembelajaran berpikir adalah
5. Prinsip Keterbukaan
menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan
(siswa sebagai subjek belajar). Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa
diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri yang sifatnya sudah
berikut :
dilakukan.
Fase 2 : Siswa melakukan pengumpulan data untuk menguji kondisi, sifat khusus
dari objek teliti dan pengujian terhadap situasi masalah yang dihadapi
Fase 5 : Melakukan analisis terhadap proses inkuiri, strategi yang dilakukan oleh
mencari sebab-akibat.
menyajikan pernyataan atau penjelasan yang lebih formal dari masalah yang
lain.
1. Titik berat kegiatan terletak pada siswa bukan pada guru. Siswa
kelemahan, di antaranya:
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
2.2.2 Eksperimen
Metode ini mempunyai arti penting karena selain memberi pengalaman praktis
yang dapat membentuk persamaan dan kemauan siswa, metode ini juga
ini dilakukan sebelum siswa mengetahui atau mempelajari suatu konsep atau
teori, dengan tujuan siswa yang dituntut untuk menemukan konsep atau teori
(2010) metode eksperimen adalah suat cara belajar mengajar yang melibatkan
peserta didik untuk ikut mengalami, membuktikan sendiri proses dan hasil
eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu
dievaluasi oleh guru. Penggunaan metode ini memiliki tujuan agar siswa mampu
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah artinya
tengah, perantara atau pengantar. Menurut Djamarah (1995:136) media adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
teknologi dan dapat dibuat sendiri. Media pembelajaran sederhana identik dengan
hal yang simple yang tidak memerlukan biaya mahal. Oleh karena itu, dalam
15
1. Kesederhanaan
terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memindahkan
siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang disajikan. Kalimat harus
2. Keterpaduan
elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-
elemen itu harus saling terkait dan menyatu sehingga membantu pemahaman
3. Penekanan
4. Keseimbangan
5. Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan
perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian
6. Garis
7. Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus
8. Warna
Setiap orang yang melakukan kegiatan belajar tentunya ada hasil yang ingin
sekolah. Hasil belajar ini dinamakan prestasi yang dicapai. Belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan
sebagai hasil latihan yang diperkuat. Adapun tingkah laku yang dikategorikan
17
2013):
siswa setelah menerima pengalaman belajar atau proses belajar. Dari ulasan
tersebut dapat disimpulkn bahwa Keberhasilan belajar tidak hanya dilihat dari
hasil yang dicapai siswa saja, tetapi juga perlu dilihat dari proses belajarnya.
Karena pada dasarnya hasil belajar merupakan akibat dari proses belajar itu
sendiri.
terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang diajarkan. Sebuah kegiatan
belajar dapat dikatakan efektif apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum dan
adalah pencapaian keberhasilan siswa yang diperoleh dari proses belajar mengajar
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran fisika setelah melalui proses
Problem
yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga Open-Ended problem
atau soal terbuka. Siswa yang dihadapkan dengan Open-Ended problem, tujuan
utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara
suatu masalah dikatakan hilang apabila hanya ada satu cara dalam menjawab
permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban yang mungkin untuk
mengarah dan membawa siswa dalam menjawab masalah dengan banyak cara
serta mungkin juga dengan banyak jawaban (yang benar), sehingga merangsang
19
yang baru.
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak.
berikut:
a. Tak temampatkan (tidak kompresibel), artinya bahwa fluida ideal tidak akan
tekanan.
b. Tidak kental (non-viskos), artinya fluida ideal tidak akan mengalami gesekan
antara lapisan fluida satu dengan lapisan yang lain maupun dengan dinding
d. Alirannya stasioner, artinya kecepatan pada setiap titik dalam fluida adalah
konstan.
20
1. Debit
fluida yang mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu.
atau,
𝒗
𝑸=
𝒕
Dalam selang waktu t fluida mengalir melalui pipa dengan luas penampang
( )
= = =
𝑸 = 𝑨𝒗
V = volume (m3)
2. Persamaan Kontinuitas
Menurut hukum kekekalan massa, massa fluida yang masuk ke satu ujung
pipa adalah sama dengan massa fluida yang keluar pada ujung yang lainnya dalam
selang waktu yang sama. Ingat pada aliran tunak tidak ada fluida yang keluar
melalui dinding-dinding pipa. Tinjau Gambar 2.2 aliran fluida pada suatu pipa.
Jika ditinjau daerah (1) dan daerah (2) sebagai tempat pengukuran laju fluida dan
Selama selang waktu t, fluida pada (1) bergerak kekanan menempuh jarak x1
volume fluida yang mengalir masuk lewat (1) pada pipa adalah V1 = A1 x1 = A1 v1
t, dan volume fluida yang mengalir keluar lewat (2) pada pipa adalah V2 = A2 x2 =
A2 v2 t.
Gambar 2.2
Hukum Kontinuitas Aliran
22
Massa fluida yang masuk pada penampang 1 sama dengan massa fluida
karena pada materi ini kita mempelajari fluida ideal yaitu fluida yan tak
𝑨𝟏 𝒗𝟏 = 𝑨𝟐 𝒗𝟐 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝑸𝟏 + 𝑸𝟐 + 𝑸𝟑 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
=
23
= =
Dasar dari azas Bernoulli adalah: Bagaimana tekanan pada ketinggian yang
sama untuk fluida yang bergerak? Dari konsep fluida statis diperoleh bahwa
tekanan fluida sama pada setiap titik yang memiliki ketinggian yang sama.
Kemudian dari konsep fluida dinamis diperoleh bahwa banyaknya fluida yang
Selanjutnya dari kedua konsep diatas, diperoleh bahwa aliran fluida pada
pipa kecil kecepatannya lebih besar dibanding aliran fluida pada pipa besar.
Tekanan fluida paling besar terletak pada bagian yang kecepatan alirannya paling
kecil, dan tekanan paling kecil terletak pada bagian yang kelajuannya paling
aliran fluida”.
Tinjau ilustrasi pada Gambar 2.3 di atas, maka berdasarkan konsep: usaha–
aliran fluida v (mewakili energi kinetik), dan besaran ketinggian (mewakili energi
+ + = + +
atau, 𝟏
𝑷 + 𝝆𝒗𝟐 + 𝝆𝒈𝒉 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝟐
a. Teori Torricelli
Sebuah bejana yang berukuran besar diisi zat cair. Pada dinding bejana
terdapat lubang kebocoran kecil yang berjarak h dari permukaan zat cair. Zat cair
mengalir pada lubang dengan kecepatan v. Tekanan di titk A pada lubang sama
dengan tekanan di titik B pada permukaan zat cair sama dengen tekanan udara
luar (B). Teorema ini hanya berlaku jika ujung wadah terbuka terhadap atmosfer
dan luas lubang jauh lebih kecil dari lusa penampang wadah.Karena lubang
kebocoran kecil, permukaan zat cair dalam bejana turun perlahan-lahan, sehingga
=√
Hubungan itu disebut teori Torricelli kecepatan aliran zat cair darilubang
sama dengan kecepatan yang akan di peroleh benda jika jatuh bebasdari
ketinggian h. Hal itu merupakan suatu hal yang istimewa dari persamaan
Bernouli.
Waktu yang diperlukan zat cair keluar dari lubang hingga menyentuh lantai
=√
Jarak mendatar tempat jatuhnya zat cair di lantai terhadap dinding bejana
adalah :
Jika luas lubang kebocoran A maka debit zat cair yang keluar dari lubang
adalah :
= √
26
Keterangan :
Q = debit (m3/s)
didalam sebuah pipa dan juga dimanfaatkan dalam kaburator. Ada beberapa hal
a. Hukum Bernoulli
b. Persamaan kontinuitas
Pada Gambar 2.4, fluida mengalir dari arah kiri ke kanan sehingga P1 lebih
seperti tampak pada Gambar 6, untuk menentukan kelajuan zat cair v1, dinyatakan
dengan besaran: h, A1 dan A2. Zat cair yang diukur kecepatannya mengalir pada
= ( )
Kemudian perbedaan tekanan zat cair pada titik (1) dan titik (2) sama
dengan tekanan hidrostatis karena selisih ketinggian zat cair dalam tabung vertikal
h, yaitu:
= ( )
= √ = √
( ) ( )
Keterangan :
manometer berlaku :
28
1. Hukum Bernoulli
2. Persamaan kontinuitas
Pada Gambar 2.5, fluida mengalir dari arah kiri ke kanan sehingga P2 lebih
besar daripada P1 (P2> P1) dan v1 lebih besar daripada v2 (v1> v2). Zat cair
yang lebih besar, yaitu A2. Kedua bagian tabung ini dihubungkan dengan
manometer zat cair yang diisi zat cair dengan massa jenis ρ’. Dengan mengukur
tinggi perbedaan zat cair di dalam manometer, dapat ditentukan kecepatan fluida
+ + = + + (1)
+ = + (2)
29
= + = +
diperoleh
= +( ) (3)
= =
+ ( ) = +( ) + (4)
= ( ) +
( )= ( )
( )
=
( )
( ) ( )
= √ = √
( ) ( )
Keterangan :
Tabung pitot adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan gas di dalam
pipa tertutup. Kemudian dengan mengukur perbedaan tinggi permukaan zat cair di
Berbeda dengan tabung venturi, tabung pitot memiliki luas penampang yang
sama. Pada tabung pitot, ada bagian dari pipa manometer yang menembus ke
dalam tabung. Pipa manometer yang menembus tabung pitot tersebut dihadapkan
ke arah datangnya fluida. Dengan demikian, fluida yang mengalir akan menekan
+ + = + +
31
Fluida di bagian pipa manometer (1) tidak dapat mengalir karena tertahan
tabung (1) dan tabung (2) sama tinggi (h1=h2) diukur dari bidang acuan karena
= + (5)
= = + (6)
+ = + =√
Jadi, secara umum kecepatan aliran fluida di dalam tabung pitot adalah :
= √
Keterangan :
Ada empat macam gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang
Laju aliran udara pada sisi atas pesawat (v2) lebih besar dibanding laju aliran
udara pada sisi bawah pesawat (v1). Sesuai dengan azas bernoulli, maka
tekanan udara pada sisi bawah pesawat (P1) lebih besar dari tekanan udara
= =( )
= = ( )
Dari persamaan di atas, tampak bahwa semakin besar laju pesawat, maka
gaya angkat pesawat semakin besar, A adalah luas penampang total sayap dan ρ =
Syarat agar pesawat bisa terangkat, maka gaya angkat pesawat (Fa) harus
lebih besar dari gaya berat (W = mg), Fa> mg. Ketika sudah mencapai
Jika pesawat ingin bergerak mendatar dengan percepatan tertentu, maka: gaya
dorong harus lebih besar dari gaya hambat (fd> fg), dan gaya angkat harus
Jika pesawat ingin naik/ menambah ketinggian yang tetap, maka gaya dorong
harus sama dengan gaya hambat (fd = fg), dan gaya angkat harus sama dengan
cenderung menerima apa saja yang dijelaskan oleh guru tanpa harus mengetahui
makna dari pembelajaran tersebut. Siswa juga cenderung menghafal isi bacaan
dan juga rumus, karena penggunaan strategi pembelajaran yang masih terpusat
pada guru. Hal ini menyebabkan siswa pasif dan kurang termotivasi dalam belajar
karena siswa menganggap bahwa pelajaran fisika itu sulit serta membosankan,
sehingga siswa kesulitan belajar dan menyebabkan hasil belajar atau prestasi
siswa rendah.
yang berpusat pada guru, sehingga siswa yang diajarkan kurang aktif dalam
Dari uraian diatas, salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti adalah
inkuiri berbasis eksperimen siswa akan menjadi lebih mandiri karena metode ini
terpusat pada siswa yang mendorong siswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
Pendekatan Open-Ended
Problem
Pembelajaran berpusat
pada guru
Menyebabkan
solusi
Pendekatan Inkuiri
Berbasis Eksperimen +
Media Sederhana
METODE PENELITIAN
hanya dilakukan pada satu variabel saja, yaitu variabel yang paling dominan
(Sukmadinata, 2010).
Pada penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
posttest goup design, yaitu menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai
kelas berfungsi sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.
35
36
KE
KK X2
Sugiono (2009)
Keterangan :
KE : Kelompok Eksperimen
KK : Kelompok Kontrol
: Strategi pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri berbasis Eksperimen
dengan menggunakan media sederhana
: Strategi pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended Problem
: Pretest-posttest untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep
siswa
Penelitian ini akan dilakukan di MAN Insan Cendekia Kota Palu, provinsi
Sulawesi Tengah. Pada tahap ini akan mulai dilakukan pada tahun ajaran
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar fisika pada materi fluida
siswa kelas XI IPA MAN Insan Cendekia Kota Palu tahun ajaran 2020/2021.
Adapun yang diperkirakan akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah kelas
XI IPA Al-Furqan sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA Al-Qalam sebagai
kelas kontrol.
sebagai berikut:
1. Pendekatan Inkuiri
siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan lingkungan), prinsip bertanya
(guru sebagai penanya), prinsip belajar untuk berfikir (learning how to think),
2. Eksperimen
Metode ini mempunyai arti penting karena selain memberi pengalaman praktis
yang dapat membentuk persamaan dan kemauan siswa, metode ini juga
mempelajari suatu konsep atauteori, dengan tujuan siswa yang dituntut untuk
3. Media Sederhana
teknologi dan dapat dibuat sendiri. Media pembelajaran sederhana identik dengan
39
hal yang simple yang tidak memerlukan biaya mahal. Dalam proses pembuatan
4. Hasil Belajar
Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif yang berbentuk angka atau
Sumber data dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang dapat
1. Data primer yaitu data yang diambil oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau objek penelitian yang dilakukan. Data primer tersebut berupa
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang sudah dikelola pihak
lain yang sudah dipublikasikan. Adapun data sekunder ini diperoleh dari
sekolah ataupun guru. Data sekunder tersebut berupa jumlah kelas XI IPA,
1) Tahapan Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Akhir
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah tabulasi data,
pengolahan data, menganalisis data sampel dan menarik kesimpulan pada laporan
hasil penelitian.
41
Tes objektif untuk pilihan ganda yang dikembangkan oleh peneliti. Tes ini
akan oleh validator ahli. Tes khusus hasil belajar ini sebanyak 20 nomor yang
akan digunakan sebanyak dua kali taitu diawal (Pre-test) dan akhir (Posttest) yang
aktivitas guru dan siswa, LKPD dan bahan ajar berupa buku bacaan dan alat
mengukur apa yang hendak diukur. Validitas instrumen pada penelitian ini
= ………………………………………………..…….(3.1)
Keterangan :
Dimana,
= ……………(3.2)
43
Batasan Kategori
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Soal-soal yang telah diuji cobakan akan valid jika soal tersebut memenuhi
disaring kembali berdasarkan kriteria yang lainnya untuk dapat digunakan dalam
penelitian ini.
Analisis tingkat kesukaran tes bertujuan untuk melihat kriteria dari tes yang
menggunakan rumus:
= ……………………………………………………………………...(3.3)
Keterangan:
P : Indeks Kesukaran
Hasil yang diperoleh kemudian akan diuji kriterianya berdasarkan Tabel 3.4
Sukar
0,70 Sedang
Mudah
Butir soal yang ditoleransi sebagai tes standar adalah soal yang memiliki
kriteria dari butir soal atau tes yang di ujikan kepada siswa. Arikunto (2007),
= ……………………………………………………...(3.4)
Keterangan:
D : Daya Pembeda
Batasan Kategori
Baik Sekali
Baik
Cukup
20 Jelek
Kriteria yang diginakan untuk menentuan daya pembeda butir soal yaitu
memenuhi jika
∑
=( )( )…………………………………………................................(3.5)
Keterangan:
n : Banyaknya item
Reliabilitas Kategori
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 Sedang
0,61-0,80 Tinggi
kelas kontrol setelah dikenal perlakuan berdistribusi normal atau tidak. Untuk
menguji normalitas, data yang digunakan adalah nilai semester gasal dan uji yang
( )
=∑ …………………….............……......(3.6)
Keterangan:
= Chi Kuadrat
e. Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus sebagai berikut:
̅
=
tabel
berikut:
( )
=∑
Keterangan:
= Chi Kuadrat
48
Kriteria yang digunakan pada dk = (k-3) dan peluang (1- ) dengan taraf
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah suatu data yang diperoleh
dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari data hasil
belajar fisika homogen atau tidak homogen. Maka analisis pengujian homogenitas
pada suatu sampel yang diambil dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji
F = ………………………..…………………………………..(3.7)
Keterangan:
= Variansi terbesar
= Variansi terkecil
Data dikatakan homogen jika Fhitung F (1-1/2 ) (VI : V2) dengan taraf
signifikansi = 0,1.
49
statistik parametrik uji-t untuk melihat data yang berdistribusi normal dan
homogen. Jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka perlu
dilakukan uji non-parametrik. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik parametrik melalui uji t dua pihak. (Sugiyono, 2014)
̅ ̅
= ………………………….………..…………….(3.8)
√
Dimana:
( ) ( )
S=√ ………………………………………………(3.9)
Keterangan :
: Simpangan baku
Problem pada siswa kelas XI IPA MAN Insan Cendekia Kota Palu.
Problem pada siswa kelas XI IPA MAN Insan Cendekia Kota Palu. Dengan
Jika terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Higher Order Thinking ( HOTS ). Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan
135.
Wahyuni, P., Sarwanto, & Masykuri. (2013). Dengan Menggunakan Media Kit
Listrik Paket Dan Swakarya Ditinjau Dari Kreativitas. Jurnal Inkuiri, 2(1),
43–56.
Purniadi, Puta. (2017). Penerapan Pendekatan Inkuiri pada Mata Pelajaran IPA
51
Tegar Ananda, et al. (2016). Penerapan Pendekatan Inkuiri Dalam Pembelajaran
2020].
Universitas Terbuka.
Rosdakarya.
Jakarta.