NAMA : Susanti
NIM : 201102079
KELOMPOK :7
STASE : KMB 2
DOSEN PEMBIMBING : Nunung Febriani Sitepu, S.Kep.,Ns.,MNS
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN NERS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
KOLELITIASIS
Administrasi analgetik :.
a. Cek program pemberian
analogetik; jenis, dosis, dan
frekuensi.
b. Cek riwayat alergi
c. Tentukan analgetik pilihan, rute
pemberian dan dosis optimal.
d. Monitor TTV
e. Berikan analgetik tepat waktu
terutama saat nyeri muncul.
f. Evaluasi efektifitas analgetik,
tanda dan gejala efek samping.
2 Ketidakseimba Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nutrisi
ngan nutrisi keperawatan jam klien a. Kaji adanya alergi makanan.
kurang dari menunjukan status nutrisi b. Kaji makanan yang disukai oleh
kebutuhan adekuat dengan KH: klien.
tubuh a. BB stabil, c. Kolaborasi team gizi untuk
b. Nilai laboratorium penyediaan nutrisi terpilih
terkait normal, sesuai dengan kebutuhan klien.
c. Tingkat energi d. Anjurkan klien untuk
adekuat, masukan meningkatkan asupan
nutrisi adekuat nutrisinya.
e. Yakinkan diet yang dikonsumsi
mengandung cukup serat untuk
mencegah konstipasi.
f. Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori.
g. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi.
Monitor Nutrisi
a. Monitor BB
jika memungkinkan
b. Monitor respon klien terhadap
situasi yang mengharuskan klien
makan.
c. Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak bersamaan
dengan waktu klien makan.
d. Monitor adanya mual muntah.
e. Monitor adanya gangguan
dalam input makanan misalnya
perdarahan, bengkak dsb.
f. Monitor intake nutrisi dan
kalori.
g. Monitor kadar energi,
kelemahan dan kelelahan.
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan asuhan Kontrol infeksi :
b/d imunitas keperawatan … jam tidak a. Bersihkan lingkungan setelah
tubuh terdapat faktor risiko infeksi dipakai pasien lain.
menurun, dan dg KH: b. Batasi pengunjung bila perlu.
prosedur · Tdk ada tanda-tanda c. Intruksikan kepada pengunjung
invasive. infeksi untuk mencuci tangan saat
· AL normal berkunjung dan sesudahnya.
· V/S dbn d. Gunakan sabun anti mikroba
untuk mencuci tangan.
e. Lakukan cuci tangan sebelum
dan sesudah tindakan
keperawatan.
f. Gunakan baju dan sarung tangan
sebagai alat pelindung.
g. Pertahankan lingkungan yang
aseptik selama pemasangan alat.
h. Lakukan dresing infus dan dan
kateter setiap hari Sesuai
indikasi
i. Tingkatkan intake nutrisi dan
cairan
j. Berikan antibiotik sesuai
program.
I. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.J
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 49 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Baji Pangasseng II No. 17 Makassar
Tanggal Masuk RS : 21 Maret 2019
No. Register : 125775
Ruangan/ Kamar : Ruangan Garuda Kamar 10
Golongan Darah : -
Tanggal Pengkajian : 23 Maret 2019
Tanggal Operasi : 22 Maret 2019
Diagnosa Medis : Post Op Kolelitiasis
PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. A
Hubungan dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Baji Pangasseng II No. 17 Makassar
? ?
7
2
4
? 0
51 4
9
28 2 1
5 9
= Pasien
VI. RIWAYAT/ KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia
B. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Pasien menganggap penyakitnya ini adalah cobaan dan dirinya harus lebih sabar menghadapinya
C. Konsep diri
1. Body image : pasien tidak terganggu konsep dirinya. pasien tidak menarik diri akibat penyakitnya
2. Ideal diri : pasien tidak menganggap penyakitnya adalah beban
3. Harga diri : pasien merasa cemas akan penyakitnya, tapi pasien percaya bahwa dirinya akan
sembuh
4. Peran diri : pasien adalah seorang IRT yang memiliki seorang suami dan 3 orang anak
5. Personal identity : pasien adalah seorang IRT yang memiliki suami dan 3 orang anak serta aktif
melakukan aktivitas. Tapi saat ini pasien tidak dapat melakukan aktivitas karena dalam keadaan terbaring
lemah fase post op cholelitiasis.
D. Keadaan emosi
Pasien pasrah dan mengikuti setiap prosedur tindakan perawat dan dokter untuk kesembuhan dirinya
E. Perhatian tehadap orang lain/ lawan bicara
Pasien fokus selama berinteraksi pasien terhadap dokter, perawat, dan keluarga
F. Hubungan dengan keluarga
Pasien selalu berinteraksi baik dengan keluarga serta perawat dan dokter
G. Hubungan dengan saudara
Interaksi pasien dan saudara baik
H. Hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan selalu berkomunikasi dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya dengan baik
I. Mekanisme pertahanan diri
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit yang parah. Jika ada keluhan
yang dialami dirinya, klien selalu membicarakan dengan keluarganya terutama suaminya. Klien mengatakan
baru pertama kali mengalami sakit yang parah seperti sekarang ini. Klien juga sering mengeluh nyeri pada
luka bekas operasi dan klien hanya bisa pasrah dan bersedia mengikuti prosedur tindakan yang dilakukan
perawat/dokter dalam upaya untuk kesembuhan dirinya
VII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
KU pasien lemah, pasien tampak meringis
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 38,4 ℃ Nadi :82 x/menit
TD :130/90 mmHg RR : 22 x/ menit
TB : 155 cm BB :67 kg
Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala dan
rambut Kepala
a. Bentuk : simetris,tidak ada bengkak
b. Ubun-ubun : -
c. Kulit kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada lesi
Rambut
a. Penyebaran dan keadaan rambut : rambut pasien merata, warna rambut pasien hitam dan sedikit
beruban
b. Bau : tidak ada bau
c. Warna kulit : warna kulit pasien sawo matang
Wajah
Nyeri dipersepsikan
Nyeri akut
2. DS: Intervensi pembedahan ( Kolesistektomi)
1.Pasien mengatakan dirinya Intoleransi aktivitas b/d
sulit melakukan aktivitas Kerusakan jaringan (insisi pembedahan) nyeri & luka post operasi
2. pasien mengatakan selalu
dibantu dalam beraktivitas Adanya luka post operasi
DO:
1. KU pasien lemah
2. Pasien hanya terbaring di Pengeluaran mediator kimia
tempat tidur
3. Pasien tampak sulit bergerak Nyeri dipersepsikan
dan beraktivitas
4. Pasien dibantu dalam
beraktivitas Nyeri akut
5. Kekuatan otot pasien lemah
ADL dibantu
Intoleransi aktivitas
Nyeri dipersepsikan
Nyeri akut
Resiko Infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Nyeri Akut b/d kerusakan jaringan (Insisi pembedahan) d/d pasien meringis kesakitan sambil
memegang perutnya, adanya luka post op kolelitiasis
2. Intoleransi aktivitas b/d nyeri & luka post operasi d/d KU pasien lemah, kekuatan otot lemah,
pasien tidak dapat beraktivitas dan dibantu dalam beraktivitas
3.Resiko cedera b/d prosedur invasive (Pasca tindakan pembedahan) d/d Suhu : 38,4 ◦C, Leukosit :
14,6 10^3/uL
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
2 Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan 1. Monitor TTV pasien sebelum dan sesudah
nyeri & luka post aktivitas
tindakan
operasi d/d KU pasien 2. Monitor lokasi & kecenderungan adanya nyeri
lemah, kekuatan otot keperawatan, dan ketidaknyamanan selama
lemah, pasien tidak pergerakan/aktivitas
pasien mampu
dapat beraktivitas dan 3) Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
dibantu dalam melakukan dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
beraktivitas 4. Instruksikan pasien terkait dengan tipe
aktivitas secara
DS: aktivitas fisik yang sesuai dengan derajat
1.Pasien mengatakan mandiri dengan kesehatannya
dirinya sulit melakukan 5. Instruksikan pasien terkait frekuensi,
kriteria hasil:
aktivitas intensitas, dan durasi latihan
2. pasien mengatakan 1. Berpartisipasi 6. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas
selalu dibantu dalam dalam yang mampu dilakukan
beraktivitas aktivitas fisik tanpa 7. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas
DO: disertai peningkatan yang disukai
1. KU pasien lemah tekanan darah, nadi, 8. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan dan
2. Pasien hanya dan RR istirahat di waktu luang
terbaring di tempat 2. Mampu melakukan 9. Bantu pasien dalam mengembangkan program
tidur aktivitas sehari-hari latihan kekuatan yang sesuai dengan tingkat
3. Pasien tampak sulit tanpa bantuan kebugaran otot
bergerak dan 10. Dukung pasien untuk memulai latihan
orang lain
beraktivitas
4. Pasien dibantu dalam
beraktivitas
5. Kekuatan otot pasien
lemah
3 Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan
prosedur invasive pasien
tindakan
(Pasca tindakan 2. Pakai sarung tangan steril yang tepat setiap melakukan
pembedahan) d/d keperawatan,resiko tindakan kepada pasien
Suhu : 38,4 ◦C, 3. Periksa kondisi setiap sayatan bedah atau luka
infeksi teratasi dengan
Leukosit : 14,6 4. Gunakan alat pengkajian luka tekan yang tepat untuk
10^3/uL Kriteria hasil : mengkaji risiko pada pasien
DS: 5. Pasang perlak dari bahan yg nyaman
1. Klien bebas dari tanda
1. Pasien mengatakan 6. Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
dan gejala infeksi
badannya terasa 7. Monitor warna, suhu, udem, kelembaban, dan kondisi
2. Jumlah leukosit dalam
panas area sekitar luka
batas normal
2. Pasien mengatakan 8. Catat karateristik luka tekan setiap hari meliputi ukuran,
nyeri pada luka tingkatan luka, lokasi, eksudat, jaringan nekrotik
operasi 9. Gunakan metode pengukuran suhu kulit yang tepat
DO: untuk mengetahui risiko luka tekan
◦
1. Suhu: 38,4 C 10. Jaga agar luka tetap lembab untuk membantu proses
2. Leukosit : 14,6 penyembuhan luka
10^3/uL 11.Hindarkan kulit dari kelembaban berlebihan yang
3. Pasien hanya berasal dari keringat, cairan luka
terbaring di tempat 12.Gunakan kasur khusus anti dekubitus
tidur 13. Inspeksi kulit di area yang tertekan setiap reposisi
pasien
14. Ubah posisi pasien setiap 2 jam sekali dengan benar
untuk mencegah trauma pada kulit
15. Berikan pelembab yang hangat disekitar area luka
untuk meningkatkan perfusi darah dan suplai oksigen
16. Monitor kemampuan bergerak dan aktivitas pasien
17. Dokumentasikan gambaran perkembangan kulit setiap
hari dari hari pertama dirawat
18. Anjurkan pengunjung ataupun keluarga mengenai
teknik cuci tangan dengan tepat sebelum kontak pada
pasien
19.Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaimana
menghindari infeksi dan bagaimana dalam merawat luka
20. Dorong dan tingkatkan asupan nutrisi yang tepat
terutama protein, vitamin B dan C, zat besi, dan kalori
21.Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal
22. Monitor hitung mutlak granulosit,WBC dan hasil lab
lainnya
23.Pantau alat-alat yang dapat menimbulkan gesekan dan
tekanan
Evaluasi
Selasa, 26 Nyeri Akut b/d S :
Maret 2019 kerusakan Pasien mengatakan skala nyeri
13.02 WITA jaringan (Insisi sudah berkurang dengan
pembedahan) d/d skala 2 (ringan)
pasien meringis O :
kesakitan sambil - Klien tampak ceria
memegang - TTV
perutnya, adanya TD : 130/80 mmHg
luka post op N : 78 x/menit
kolelitiasis P : 20x/menit
S : 35,6 ºC
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Selasa, 26 Intoleransi S:
Maret 2019 aktivitas b/d nyeri Klien mengatakan sudah mampu beraktivitas
13.05 WITA & luka post seperti, kekamar mandi secara mandiri, dan
operasi d/d KU mengambil makan dan minum secara mandiri.
pasien lemah, O : Klien tampak sudah mampu berdiri secara
kekuatan otot mandiri, dan mengambil minum secara
lemah, pasien mandiri.
tidak dapat A: Masalah teratasi
beraktivitas dan P: Intervensi dihentikan
dibantu dalam
beraktivitas