Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A
DENGAN FEBRIS
DI RUANG CEMPAKA RSUD RAA SOEWONDO PATI
A. Pengkajian
Nama Mahasiswa : Yoga Alis Oktriandika
Tempat Praktek : Ruang Amarilis
Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2020
1. Identitas Data
Nama` : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ungaran
Tgl lahir : 26 September 2016
Agama : Islam
Usia : 4 Tahun
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
No RM : 262217
Nama orang tua : Ny. W
Pendidikan ayah/ibu : -
Pekerjaan ayah/ibu : Swasta
Diagnosa medis : Febris typoid
2. Keluhan Utama
Keluarga mengatakan anaknya panas dan sudah berlangsung 4 hari,
batuk dan keluar darah dari telinga kanan sedikit..
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga membawa anaknya ke RSUD dr Gondosuwarno Ungaran
dikarenakan anaknya panas selama 4 hari di rumah. Anak panas disertai
batuk. Anak sudah dibawa berobat ke Bidan Desa tetapi tidak ada
perkembangan sehingga anak diperiksakan di poli anak.

Riwayat Penyakit Dahulu


1
a. Penyakit pada waktu kecil
Panas, batuk
b. Pernah dirawat di RS
Keluarga mengatakan bahwa anak belum pernah dirawat di rumah
sakit selama ini.
c. Obat-obatan yang digunakan
Keluarga mengatakan bahwa anak tidak pernah mengkonsumsi obat
tertentu.
d. Tindakan Operasi
Tidak Pernah
e. Riwayat Imunisasi
Keluarga mengatakan anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
f. Alergi
Keluarga mengatakan anak tidak pernah alergi makanan atau obat.
g. Kecelakaan
Tidak pernah
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Kemandirian dan bergaul
Anak BAB masih dengan bantuan dengan keluarga. BAK mandiri.
Dirumah pasien bergaul dengan teman temannya.
b. Motorik halus
Anak mampu menari sederhana.
c. Kognitif dan bahasa
Anak sudah mampu membaca dan berhitung.
d. Motorik Kasar
Anak mampu berlari dan melompat, berdiri dengan satu kaki.

Kesimpulan perkembangan anak


Tumbuh kembang anak berjalan dengan baik dan dalam batas normal.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga (Disertai Genogram)

2
Keterangan

= Laki-laki

= Perempuan

= An. A

= Tinggal satu rumah

6. Pola Kesehatan Fungsional Menurut Gordon


a. Persepsi kesehatan dan pola menajemen kesehatan
1) Sebelum Sakit : Kesehatan anak sejak lahir dalam keadaan
sehat. Bila sakit berobat di Bidan setempat.
2) Selama Sakit : Anak terjaga dengan baik di ruang Cempaka
namun kondisinya lemah
b. Pola Metabolik Nutrisi
1) Sebelum Sakit : Pasien makan nasi 3x sehari dengan sayur dan
lauk.
2) Selama Sakit : Pasien makan diit bubur masuk 50%, dan minum
sedikit air putih 500 ml/24 jam. Kadang ngemil jajan seperti roti
dan biskuit.
c. Pola Eliminasi
1) Sebelum Sakit : Pasien BAB 1x /hari dengan konsistensi
lembek, warna kuning dan bau khas, BAK 4-5 x/hr.
2) Selama Sakit : Keluarga mengatakan anaknya belum BAB 2
hari, BAK 6-8 /hr.

d. Pola Aktivitas dan Latihan

3
1) Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya sangat periang
dan aktif
2) Selama Sakit : Anak kondisinya lemah dan tidak bisa
beraktifitas.
e. Pola Istirahat Tidur
1) Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya tidur 8-9 jam
sehari.
2) Selama Sakit : Anak tidur 6-7 jam sehari sering terbangun
karena ada anak yang lain menangis atau ramai pengunjung
yang bezuk.
f. Persepsi dan Kognitif
Pasien masih anak anak dan belum mengetahui tentang kondisinya.
Pasien hanya menangis jika merasa sakit dan ngomong bila ingin
BAK.
g. Persepsi diri
Orang tua anak sangat berharap akan kesembuhannya anaknya.
Orang tua yakin jika anaknya dapat sembuh setelah dirawat di RS.
h. Hubungan Sosial
Keluarga mengatakan bahwa An. A sering bergaul dan bermain
dengan teman temannya dirumah.
i. Seksualitas
An.A berjenis kelamin perempuan yang baru berusia 7 tahun.
j. Pemecahan Masalaah Untuk Mengatasi Stres
Keluarga mengatakan bahwa jika anak sakit di bawa langsung ke
Puskesmas atau Bidan Desa yang ada di Desanya.
k. Nilai dan Kepercayaan
Keluarga dan An. A beragama islam. Selama ini keluarga berharap
dan berdoa demi kesembuhan anaknya dengan melaksanakan ibadah
solat 5 waktu.

7. Keadaan Saat Ini


a. Diagnosa Medis
4
Anak didiagnosa febris typoid
b. Tindakan Operasi
Tindakan operasi tidak dilaksanakan
c. Status nutrisi
Status nutrisi anak baik, diet bubur
 Biochemical data
Hemoglobin : 13,5g/dl dan Hematokrit : 39,0%.
 Clinical signs
Keadaan umum pasien terlihat lemah, turgor kulit elastis, kulit
lembab dan Tidak ada kelainan misalnya pembengkaan
(oedema), rambut baik tidak ada perubahan warna, mata baik
tidak anemis, tidak ada riwayat kejang, tidak ada gondok, mulut
dan gigi bersih tidak ada stomatitis, kondisi tulang bagus serta
tidak ada kelainan kulit. Pasien minum sedikit sedikit
 D : diet bubur halus, habis ½ porsi makan
d. Status Cairan
Turgor kulit elastis, kulit lembab. Anak mengalami penurunan
penurunan BB 1 kg selama di rawat di rumah sakit sehingga anak
mengalami dehidrasi ringan.
e. Obat-obatan
RL 15 tpm
Inj. Ondansentron ½ x 1/12
Inj. Ranitine ½ x 1/12
Inj. Ceftriaxone 400 ml
f. Aktivitas
Anak kondisinya lemah dan tidak bisa beraktifitas.
g. Tindakan Keperawatan
- Monitor TTV
- Lakukkan kompres hangat
- Anjurkan banyak minum
- Kolaborasi pemberian antipiretik
h. Hasil Laboratotium
5
Pemeriksaan Laborat : tanggal 20 Oktober 2020

Prosedur Hasil Satuan Nilai Analisa


diagnostik/ Normal
laboratorium
Lekosit 3,6 10 ^3/ul 10-26 Di bawah normal
Hemoglobin 14,50 g/dl 10-17 Normal
Hematokrit 39,8 % 40-52 Di bawah normal
MCH 27,0 Pg 32-34 Di bawah normal
MCHC 35,2 % 32-33 Di atas normal
Trombosit 152 10 ^ 3/ul 150-400 Di atas normal

Pemeriksaan Laborat : tanggal 21 Oktober 2020


Prosedur Hasil Satuan Nilai Normal Analisa
diagnostik/
Laboratorium
Lekosit 2,6 10 ^ 3/ul 10-26 Di bawah
normal
Hemoglobin 13,3 g/dl 10-17 Normal
Hematokrit 37,0 % 40-52 Di bawah
normal
MCH 27,7 Pg 32-34 Di bawah
normal
MCHC 35,9 % 32-33 Di atas normal
Trombosit 112 10 ^ 3/ul 150-400 Di bawah
normal

i. Hasil Rontgen
Tidak ada
j. Data Tambahan
Tidak ada
8. Pemeriksaan Fisik
a. Temperatur : 39 0C
b. Denyut Jantung/Nadi : 102 X/menit
c. Respirasy Rate : 30 X/menit
d. Tekanan Darah : -
e. Pertumbuhan : baik sesuai dengan usia anak
f. Keadaan Umum : Lemah
g. BB/TB : 19 kg/110 cm

6
h. Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, merah muda, sklera :
putih bening, tidak ikterik.
i. Hidung : Lubang hidung kanan dan kiri simetris, tidak ada polip,
pernafasan cuping hidung.
j. Mulut : Mukosa bibir tidak pecah, tidak ada pernafasan
menggunakan bibir, tidak ada sekret didalam mulut.
k. Telinga : simetris kanan dan kiri, bersih, tidak terdapat serumen dan
tidak terdapat gangguan pendengaran.
l. Tengkuk : tengkuk bersih dan tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid.
m. Dada : bentuk barel case, dada tidak ada luka, bersih dan nampak
pergerakan dada saat bernafas.
n. Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
 Palpasi : Tidak ada pembesaran ventrikel
 Perkusi  : Pekak
 Auskultasi : Suara 1 dan 2 terdengar di mid clavikula
o. Paru-Paru
 Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada retraksi intercosta.
Pengembangan dada simetris
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi  : sonor
 Auskultasi : vesikuler
p. Perut
 Inspeksi : Cembung
 Auskul : Terdengar peristaltic 12x/mnt
 Palpasi  : Tidak ada nyeri tekan pada hepar
 Perkusi : Terdengar tympani
q. Punggung : Bersih, tidak ada luka.
r. Genetalia : Genital bersih, anus tidak ada hemoroid.
s. Ektrimitas

7
o Atas : Tidak ada oedema, ekstrimitas kiri atas terpasang infus
RL 15 TPM di tangan kiri.
o Bawah : Tidak ada oedema.
t. Kulit : bersih, akral hangat dan CRT kurang 3 detik.
B. Analisa Data
NO TANDA & GEJALA PROBLEM ETIOLOGI
1. DS : Keluarga mengatakan anaknya Hipertermia Dehidrasi
panas dan sudah berlangsung 4 hari.
DO :
- S : 39 0C, N : 102 x/mnt,
- RR 30 x/mnt
- Pucat (+)
- Akral hangat
- Status cairan 5,26% dehidrasi
ringan
- Turgor kulit elastis
- Mukosa bibir lembab
- Konjungtiva tidak anemis

C. Diagnosa Keperawatan
NO Tgl/jam Diagnosa Keperawatan
ditemukan
1 20 Okt Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi
2020
Jam 14.50
2. 20 Okt Resiko cedera berhubungan dengan peningkatan potensial neutron
2020
Jam 14.50
3 20 Okt Kekurangan volume cairan berhubungan dengan demam,
2020 menurunnya intake cairan

D. Rencana Asuhan Keperawatan


NO Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan (NIC) Paraf
Kep (NOC)
8
1 1 Setelah dilakukan tindakan 1) Monitor suhu minimal tiap 4
keperawatan selama 3 x 24 jam
jam tidak terjadi 2) Rencanakan monitoring suhu
peningkatan suhu tubuh. secara kontinyu
Kriteria hasil (NOC): 3) Monitor TD, nadi, dan RR
Termoregulasi 4) Monitor warna dan suhu kulit
1) Suhu tubuh dalam 5) Monitor tanda-tanda hipertermi
rentang normal dan hipotermi
2) Nadi dan RR dalam 6) Tingkatkan intake cairan dan
rentang normal nutrisi
 Tidak ada perubahan 7) Ajarkan pada pasien
warna kulit dan melaksanakan kompres hangat
tidak ada pusing, 8) Diskusikan tentang pentingnya
merasa nyaman pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
9) Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan
10) Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan penanganan yang diperlukan
11) Berikan anti piretik jika perlu
2 2 Setelah dilakukan tindakan 1) Pasang pengaman di sisi tempat
keperawatan selama 3 x 24 tidur
jam tidak terjadi injuri 2) Anjurkan orang tua untuk melapor
akibat kejang. jika terjadi kejang
Kriteria hasil (NOC): 3) Siapkan sudip lidah/ pasang pada
1) Risk kontrol mulut pasien
2) Status neurologis 4) Kolaborasi berikan anti kejang

 Tidak ada injuri luminal dan diazepam


pada bagian tubuh 5) Berikan obat sesuai program
jika terjadi kejang
9
 Orang tua selalu 6) Awasi adanya kejang tiap 15 menit
mengawasi sekali
disamping anaknya
 Orang tua melapor
jika terjadi kejang
 Tempat tidur
terpasang
pengaman
3 3 Setelah dilakukan  Kaji adanya tanda
tindakan keperawatan dehidrasi
selama 3 x 24 jam tidak  Jaga kelancaran aliran
terjadi kekurangan infus
volume cairan.  Periksa adanya
Kriteria hasil (NOC): tromboplebitis
1) Fulid balance  Pantau tanda vital tiap 6
2) Hydration jam
3) Nutritional status :  Anjurkan pemberian
Food and fluid intake cairan secara peroral dan
 Tidak ada tanda tekankan pentingnya
dehidrasi cairan parenteral
 Suhu tubuh  Pantau balance cairan
normal 36,5-37  Berikan nutrisi sesuai diit
0
C
 Awasi turgor kulit
 Kelopak mata
tidak cekung
 Turgor kulit baik
 Akral hangat

E. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan


NO DX Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
Kep
1,2 20 Okt Mengkaji TTV DS : -
2020 DO :
9.50 Wib - TD : -

10
- RR : 36 x/mnt
- HR : 102x/mnt
- S : 39 0C
3 10.20 Wib Memasang pengaman di sisi DS : -
tempat tidur DO :
- Pengaman sudah
di pasang
3 10.30 Wib Menganjurkan keluarga untuk DS : keluarga
meningkatkan cairan anak mengatakan “ya
mas”
DO :
- Anak diberikan
teh manis
- Anak minum
susu 1/4 gelas
3 10.30 Wib Menganjurkan orang tua untuk DS : keluarga
melapor jika terjadi kejang mengatakan tidak
terjadi kejang
DO :
- Anak sedang
tidur
1 11.00 Wib Menganjurkan keluarga DS : keluarga
melaksanakan kompres hangat mengatakan “Ya
mas”
DO :
- Anak dikompres
di ketiak
1 12.30 Wib Memberikan obat : DS : -
Inj. Ondansentron ½ x 1/12 DO :
Inj. Ranitine ½ x 1/12 - Anak rewel
Inj. Ceftriaxone 400 ml - Obat masuk IV
dan oral
2 13.00 Wib Memotivasi keluarga untuk DS : -
menambah cairan dan DO :
11
menghitung balance cairan - Balance cairan +
213,4
1,2 21 Okt Mengkaji TTV DS : -
2020 DO :
14.40 Wib - TD : -
- RR : 32x/mnt
- HR : 100x/mnt
- S : 38,8 0C
2 15.20 Wib Memantau masukkan cairan anak DS : -
DO :
- Anak minum
susu 50 cc
- Infus asering 15
TPM
2 16.30 Wib Awasi turgor kulit DS : -
DO :
- CRT < 3 detik
- Turgor kulit
elastis
1 16.30 Wib Menganjurkan keluarga DS : keluarga
melaksanakan kompres hangat mengatakan “ya
mas”
DO :
- Anak dikompres
di ketiak
1,2 17.00 Wib Menganjurkan keluarga DS : -
memberikan tambahan masukan DO :
cairan - Anak minum
susu 1/4 gelas
1 17.10 Wib Memberikan obat : DS : -
Injeksi vicillin 500 mg/8 jam DO :
Paracetamol puyer 100 mg/8 jam - Anak menangis
- Obat masuk IV
dan oral
12
2 18.00 Wib Mengganti cairan infuse dan DS : Keluarga
menghitung diursis mengatakan
anaknya BAK 2x @
50 cc
DO :
- Infus asering 15
TPM
- Urin 100cc/ 4
jam diuresis 1,
32
1 22 Okt Menganjurkan keluarga untuk DS : keluarga
2020 meningkatkan cairan anak mengatakan “ya
15.00 Wib mas”
DO :
- Anak minum
susu kotak 50 cc
2 15.30 Wib Awasi turgor kulit DS : -
DO :
- CRT < 3 detik
- Turgor kulit
elastis
1,2 16.00 Wib Mengkaji TTV DS : -
DO :
- TD : -
- RR : 30 x/mnt
- HR : 100 x/mnt
- S : 37 0C
1,2 16.30 Wib Menganjurkan keluarga DS : -
memberikan tambahan masukan DO :
cairan - Anak minum ¼
gelas
1 17.30 Wib Memberikan obat : DS : -
Injeksi pycin 500 mg/8 jam DO :

13
Paracetamol puyer 100 mg/8 jam - Anak menangis
- Obat masuk IV
dan oral

F. Evaluasi
No Tgl/jam DX Keperawatan Perkembangan Paraf
1 20 Okt Hipertermia DS : Keluarga mengatakan sudah tidk
2020 berhubungan dengan panas
18.00 WIB dehidrasi DO :
- S : 38 0C
- Akral hangat
A : Hipertermia Teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji kondisi umum pasien
2. Monitor vital sign
3. Tingkatkan intake cairan
4. Berikan terapi cairan intravena
dan obat sesuai program dokter
2 20 Okt Kekurangan volume DS : Keluarga mengatakan anaknya
2020 cairan berhubungan sudah mau minum banyak
18.00 WIB dengan menurunnya DO :
intake cairan - S : 37,8 0C
- Minum air putih : ± 600 cc/ 24 jam.
- BAK 6-8 /hr
- Infus asering 15 TPM
- CRT kurang 3 detik
- Turgor elastis
- Konjungtiva tidak anemis,
- Sklera : putih bening, tidak ikterik
- Bibir mukosa lembab
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
1. Motivasi keluarga untuk selalu
14
memberi minum anaknya
2. Monitor diuresis pasien
21 Okt Hipertermia DS : Keluarga mengatakan sudah tidk
2020 berhubungan dengan panas
dehidrasi DO :
- S : 37,4 0C
- Akral hangat
A : Hipertermia Teratasi
P : Lanjutkan intervensi
5. Kaji kondisi umum pasien
6. Monitor vital sign
7. Tingkatkan intake cairan
Berikan terapi cairan intravena dan
obat sesuai program dokter
22 Okt Hipertermia DS : Keluarga mengatakan sudah tidk
2020 berhubungan dengan panas
dehidrasi DO :
- S : 36,4 0C
- Akral dingin
A : Hipertermia Teratasi
P : hentikan intervensi

15

Anda mungkin juga menyukai