PEMBAHASAN
A. Karakteristik Perawat
level dari yang tinggi sampai rendah (Achmad & Farihah, 2018), sama
dengan yang dikatakan dalam penelitian (Erdius & Dewi, 2017) bahwa
perawat di ruangan ICU lebih mudah merasa tertekan, akibat keadaan pasien
yang kurang baik berada pada fase kritis, harus menentukan keputusan
dalam waktu yang cepat dan tepat demi menyelamatkan nyawa pasien.
et al., 2019) mengatakan Perawat ICU harus memiliki pikiran kritis dan
jernih karena harus menentukan keputusan dengan cepat dan tepat demi
mental dari mulai yang tinggi ataupun rendah, dikarenakan tugas di ruangan
NICU serta tekanan lebih berat, disamping itu tanggung jawab lebih berat
untuk menjaga bayi untuk tetap stabil dan melewati masa kritisnya.
26
27
karena pasien bisa saja datang kapanpun dengan berbagi kondisi yang dapat
mengancam jiwa, oleh karena itu tekanan yang dialami perawat IGD lebih
tinggi dibanding dengan ruang perawatan yang lainnya. (Nur et al., 2020)
rumah sakit dengan berbagai kondisi, bekerja dibawah tekanan lebih tinggi
dari unit lain. (Aprilia et al., 2019) mengatakan Tanggung jawab perawat
segera ditangani dan keadaan pasien yang kritis perlu asuhan keperawatan
yang tepat.
B. Beban Kerja
Beban kerja juga dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
melakukan suatu pekerjaan atau tugas, baik membebani secara fisik maupun
kerja yaitu beban kerja mental dan beban kerja fisik. (Barahama et al.,
kerjadibagi menjadi beban kerja objektif dan beban kerja subjektif. Beban
jumlah seluruh kegiatan yang dilakukan serta waktu yang dibutuhkan untuk
Sama dengan penelitian (Nur et al., 2020) Beban kerja mental yang dialami
individu itu sendiri. Beban kerja mental bisa lebih berat dibandingkan
perawat IGD bekerja dibawah tekanan yang lebih tinggi (Nur et al., 2020)
30
beban kerja mental yaitu membuat keputusan cepat dan tepat yang dapat
menggunakan otak dibandingkan dengan otot. Perawat ICU dan IGD juga
bekerja dibawah tekanan yang lebih tinggi yang dapat mengakibatkan beban
menggunakan NASA TLX lebih mudah untuk diaplikasikan, alat ukur ini
31
lebih sensitive, sehingga metode ini sering dipakai dalam penelitian untuk
dapat dicapai. Kinerja pada tingkat rendah tidak baik apalabila tidak ada
banyak hal yang dilakukan, dimana orang akan bosan dan cenderung
yang penting akan hilang akibat dari pemfokusan perhatian hanya pada
satu aspek pekerjaan saja. Hasil dari penelitian (Achmad & Farihah,
2018) beban kerja mental perawat pada dimensi ini dalam kategori level
tinggi yaitu 65, sama hal nya dengan hasil penelitian (Aprilia et al.,
Apakah tugas fisik tersebut masuk kedalam kategori mudah atau sulit,
cepat atau lambat, dan melelahkan atau tidak untuk dikerjakan. Hasil
mental perawat dalam dimensi ini berada pada kategori level tinggi
77,73
mental perawat dalam dimensi ini berada pada kategori level sangat
d. Performance (OP)
beban kerja mental perawat pada dimensi ini berada di kategori level
e. Effort (EF)
kerja mental perawat pada dimensi ini dalam kategori tinggi yaitu
76,667.
f. Frustration (FR)
beban kerja mental perawat dalam dimensi ini beraada di kategori level
tinggi yaitu 63 penelitian dari (Nur et al., 2020) juga menyatakan bahwa
beban kerja mental perawat IGD, penelitian (Aprilia et al., 2019) pun
menyatakan bahwa pada dimensi ini hasilnya terkecil yaitu dengan nilai
Mean 10.17.
Tabel 4.1
1. Pembobotan
itu dihitung jumlah tally dari setiap indikator yang dirasakan paling
3. Pemberian Ratings
perorangnya.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10
36
d. Performance (OP)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
e. Effort (EF)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
tertekan anda?
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Muhammadiyah Malang)
4. Perhitungan
WWL = produk
bobot total
kerja ringan.
yang menyatakan bahwa beban kerja mental perawat ICU Rumah Sakit
perawat ICU di rumah sakit pusat pendidikan dan medis Universitas Ilmu
mental.
beban kerja perawat IGD sesuai dengan shift kerja menyatakan bahwa
beban kerja yang paling tinggi saat perawat melakukan Shift malam (83),
diikuti oleh sift siang dalam kategori sedang (76,7) dan sift pagi dalam
kategori sedang (69,7), hal ini dikarekan perawat yang bertugas pada
shift malam mengalami fungsi tubuh yang melemah, pada saat itu
stand bye menjaga pasien sehingga tidak dapat tidur dengan nyenyak.
kerja mental perawat IGD sesuai dengan lamanya bekerja pada perawat
kerja mental dalam kategori tinggi yaitu perawat pada masa kerja
pertama 0-3 tahun, karena pada tahun pertama perlu untuk menyesuaikan