Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS ASTAPADA
Jl. Ki Ageng Tapa Desa Astapada
Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon kode pos 45156

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS ASTAPADA


NOMOR : /SK/PKM-ASP/2018

TENTANG
KEWAJIBAN TENGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN

MENIMBANG : a. bahwa upaya peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien merupakan tanggung jawab
tenaga klinis yang melakukan asuhan pasien;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang Kewajiban
Tenaga Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien.
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
2. Undang-Undang R e p u b l i k I n d o n e s i a Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691 / MENKES / PER / VIII /2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
KESATU : Semua tenaga klinis mempunyai kewajiban dalam
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
KEDUA : Tenaga Klinis adalah dokter, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab dalam
melakukan asuhan pasien.
KETIGA : Panduan peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien sebagaimana tertera dalam lampiran
keputusan ini harus dijadikan acuan dalam
melakukan peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien di Puskesmas Astapada.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan dengan ketentuan akan diubah kembali
sebagaimana mestinya jika ditemukan kekeliruan
dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Tengahtani
Pada tanggal : Januari 2018

KEPALA PUSKESMAS ASTAPADA

UUT TEGUH SABARA


Lampiran : Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Astapada
Nomor :
Tanggal :
Tentang : KEWAJIBAN TENAGA
KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU
KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS ASTAPADA

1. Menentukan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.


2. Menentukan indikator perilaku pemberi layanan klinis.
3. Menyusun standar dan SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan
yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dan SOP
Layanan Klinis yang telah disusun bersama.
5. Menerapkan manajemen risiko klinis di semua unit pelayanan untuk
mencegah timbulnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),Kejadian Tidak
Cidera (KTC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan Kejadian Potensial
Cedera (KPC).
6. Berperan aktif dalam melakukan identifikasi pemasalahan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
7. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
8. Berperan aktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien. Perencanaan mutu harus ditetapkan
berdasarkan prioritas fungsi dan proses pelayanan Puskesmas
Astapada.
9. Berperan aktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang sudah direncanakan.
10. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan
mutu layanan klinis dan keselamatan.
11. Kepala Puskesmas, penggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dala program peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksaanaan ,
monitoring dan evaluasi
12. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang
diselenggarakan di seluruh jajaran UPT Puskesmas Astapada
13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh seluruh jajaran
UPT Puskesmas Astapada dengan pendekatan multidisiplin, dan
dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
14. Perencanaan mutu berisi paling tidak :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun
keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan
kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien.
e. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem
untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
f. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
g. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya
kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris
cedera, dan keadaan potensial cedera.
h. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya
program peningkatan mutu laboratorium dan program
peningkatan mutu pelayanan obat.
i. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien. Rencana pertemuan
sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut
yang dilakukan.
j. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan
keselamatan pasien.

15. Perencanaan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir


dibawah ini :
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan
perencanaan UPT Puskesmas Astapada
b. Memnuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staff.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman
praktik klins, standar pelayan klinis, kepustakaan ilmiah dan
berbagai panduan dari profesi mapun panduan dari
kementerian kesehatan
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang
terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses
dan sistem pelayanan.
16. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan
17. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Kepala UPT Puskesmas Astapada
18. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf,
serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial
bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam
peningkatan mutud an kesealamatan pasien adalah :
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan tindakan

Ditetapkan di : Tengahtani
Pada tanggal : Januari 2018

KEPALA PUSKESMAS ASTAPADA

UUT TEGUH SABARA

Anda mungkin juga menyukai