Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Bangsa Indonesia dikenal sebagai Bangsa Majemuk, dengan keberagaman, Etnis, Suku,

Agama, Budaya dan Kebiasaan Indonesia juga memiliki pedoman kehidupan Berbangsa dan

Bernegara yang erat dengan itikad menjaga, melindungi, mempersatukan dan membangun

bangsa untuk mampu meraih kemajuan adab setar dengan bangsa. Bangsa maju lainnya di dunia.

B.  Rumusan Masalah

1)        Apakah ada kesadaran warga negara dalam persatuan dan kesatuan bangsa ?

2)        Apa pengertian dari bela negara ?

3)        Apa pengertian sederhana dari arti ATHG ?

4)        Apa dasar hukum bela negara ?

5)        Bagaimana kesedian warga negara untuk melakukan bela negara ?

6)        Apa kegiatan-kegiatan warga negara dalam uasaha pembelaan negaranya ?

C.  Tujuan Pembahasan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengeatahui dan mendeskripsikan :

1)        Kesadaran warga Negara dalam persartuan dan kesatuan Bangsa.

2)        Pengetian Bela Negara

3)        Pengertian Sederhana Dari ATHG

4)        Dasar Hukum Bela Negara

5)        Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

6)        Kegiatan-Kegiatan warga negara dalam uasaha pembelaan Negaranya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.  Kesadaran Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan Dan Kesatuan Bangsa


Kesadaran warga negara Indonesia saat ini masih perlu Pembenahan salah satunya
kesadaraan dalam Bela Negara. Maka dari warga negara indonesia harus menumbuhkan
karakter-karakter dari diri mereka seperti ketulusan, keikhlasan, semangat persatuan, kesediaan
berkorban, keseryiaan, optimisme, ketenguhan terhadap tujuan dan cita-cita, perjungan, serta
menyakini akan pertolongan Allah, agar generasi muda Indonesia teguh pada pendiriannya
dalam cinta Tanah Air dan membela negara Indonesia, Setiap Hari senin, Upacara Bendera
tersebut serangkaian perbuatan yang ditata dalam sautu ketentuan Peraturan yang wajib
dilaksanakan dengan Khidmat dan tertib, dapat menciptakan kebiasaan yang mengarah keapada
Budi Pekerti Luhur, dan Dapat menumbuhkan kesadaran dan kedisiplinan para pelajar adalam
uasaha Bela Negara.
B.  Pengertian Bela Negara
Bela Negara menurut Penjelasan Undang-Undang RI No 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (1)
tentang Pertahanan Negara, adalah sikap dan perilaku waraga negara yang dijiwai oleh
kecintaanya Kepada NKRI Berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945. Dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bela Negara sesungguhnya merupakan suatu sikap
mental warga negara sebagai wujud rasa cinta keapada bangsa dan tanah air.
Bela negara ini dapat berupa fisik maupun no fisik :
1)   Bela negara seacar fisik adalah pembelaan terhadap setiap hambatan gangguan, halangan
dan tantangan yang dilakuakn warga negara untuk melindungi bangsa dan negaranya.
2)   Bela negara secara non fisik adalah suatu bentuk pembelaan berdasarkan hak-hak,
kewajiban dan kehormatn serta profesi dan kemampuan masing-masing warga negara
untuk meningkatkan ketahahn nasional dan mampu menghadapi ancaman yang berupa
ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Upaya pertahanan ngara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga
negara, serta keyakian pada kekuatan sendiri, hal ini juga tercantum dalam undang-undang RI
Nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara pada pasal 1 ayat (1) yaitu “ Pertahanan

2
keamanan negara adalah segala uasaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI,
dan keselamatan bangsa dari ancaman dan ganguan terhadap keutuhan Bangsa dan Negara”.
Bela negara dilakukan dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG terhadap
NKRI.
C.  Pengertian Sederhana Dari Arti ATHG
1)      Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang di
nilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa. Ancaman dibedakan menjadi dua yaitu :
a)      Ancaman Militer.
Merupakan ancaman dengan menggunakan kekuatan bersenjata yang dinilai mampu
membahayakan negara.
b)      Ancaman Non Militer (Nirmiliter)
Ancaman yang tidak menggunakan kekuatan bersenjata, namun jika tetap dibiarkan akan
merugikan Negara bahkan dapat membahayakan negara.
2)      Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk mengugah kemampuan.
3)      Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk
meremehkan atau menghalangi secara tidak konsepsional

D.  Dasar Hukum Bela Negara


1.     Tap MPR No. VI Tahun 1973 Tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan nasional.
2.      Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang pokok-pokok perlawanan
rakyat.
3.      UUD Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam negara
RI, diubah oleh undang - undang Republik Indonesia Nomor 1Tahun 1988.
4.      Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5.     UndangUndang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang PertahananNegara, pasal 9
Ayat 1: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayabela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”; Ayat (2):“Keikutsertaan warga
negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud ayat 1diselenggarakan melalui:
a.       pendidikan Kewarganegaraan,

3
b.      pelatihan dasar kemiliteran,
c.       pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib.
d.      pengabdian sesuai dengan profesi.
6.      Amandemen UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945Pasal 30 Ayat (1) dan (2) yang
menyatakan “bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan Negara yang dilaksanakan melaluisistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung”. Ada pula pada Pasal 27 Ayat (3) : “ Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaaan negara ”.
Menanam kesadaran Bela Negara sepanjang hidup sangat penting bagi kita, karena warga
Negara Indonesia tidak lagi memiliki kesadaran Bela Negara sehingga terjadi perpecahan dalam
negeri. Negara Indonesia juga akan kehilangan identitas Nasional sehingga akan mudah
dipengaruhi oleh bangsa lain. Dengan tidak adanya kesadaran Bela negara akan ada banyak
wilayah di Indonesia yang memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk
negara sendiri.
E.  Kesediaan Warga Negara Untuk Melakukan Bela Negara
Menurut Pasal 9 Ayat 2, Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun
2002 tentang Pertahanan Negara, keikut sertaan warga negara dalam berbagai bentuk usaha
pembelaan negara :
a.       Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam penjelasan Pasal 37 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan  rasa cinta tanah air. Pembinaan kesadaran bela negara melalui pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membina dan meningkatkan usaha pertahanan negara.
b.      Pelatihan dasar kemiliteran
Warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer yaitu unsur mahasiswa yang
tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa) atau UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) Bela Negara. Jika mahasiswa organisasi tersebut harus mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Tidak sebagai mahasiswa saja, para pemuda pun dapat melakukan kegiatan
latihan dasar bela negara, seperti yang dilakukan BPK (Barisan Pemuda Kutai)

4
c.       Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Sejalan dengan tuntunan Reformasi, maka dewasa ini bela negara terjadi perubahan
paradigma dalam sistem ketatanegaraan khususnya yang menyangkut pemisahan peran dan
fungsi TNI (TNI AD, TNI AU, TNI AL) dan Polri. Maka TNI berperan dalam bidang
pertahanan negara TNI memilik tugas dalam usaha Pembelaan Negara:
1)      Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah.
2)      Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa.
3)      Melaksanakan operasi militer selain perang dan
4)      Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian internasional (pasal 10 ayat
3 UU RI Nomor 3 tahun 2002)
d.      Pengabdian sesuai dengan Keahlian atau Profesi.
Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi
tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam atau bencana lainnya
(penjelasan UURI Nomor 3 Tahun 2002). Adapun beberapa profesi yang ikut dengan
kegiatan menanggulangi dan/atau memperkecil akibat perang, bencana alam atau bencana
lainnya yaitu antara petugas PMI, para medis, tim SAR, POLRI, dan petugas bantuan sosial.
Dengan demikan, warga negara yang berfropesi sebagai petugas PMI, para medis, tim SAR,
POLRI, dan petugas bantuan sosial dan Linmas memiliki hak dan kewajiban ikut serta dalam
upaya bela negara sesuai dengan tugas keprofesiannya masing-masing. Untuk mengatasi
ancaman non militer perlu adanya keamanan atau ketahan lingkungan, energi, pangan, dan
ekonomi. Maka pengabdian terutama bela negara melalui profesi terbuka sangat luas
contohnya :
         Para petani dan nelayan melakukan upaya negara melalui pengabdiannya terutama untuk
keamanan pangan.
         UKM (Usaha Kecil Menengah) dan para pengusaha besar melakukan upaya bela negara
melalui pengabdia.nnya terutama untuk keamanan ekonomi. 
         Kemudian bidang lingkungan melakukan pengabdiannya untuk keamanan lingkungan.
Dan saat warga negara mengabdikan diri sesuai dengan profesi dalam usaha
pembelaan negara, maka tentu saja akan meningkatkan ketahanan nasional kita.

Anda mungkin juga menyukai