Anda di halaman 1dari 10

1

BAB 1 . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelangkaan sumber energi fosil telah menjadi salah satu masalah serius
di hampir seluruh dunia , hal ini berdampak pada naiknya harga sumber daya
tersebut sehingga memaksa membuat kita lebih bijak untuk menggunakannya.
Para pemikir di seluruh dunia berlomba-lomba berusaha mencari solusi atas
masalah krisis energi ini dimana mereka memerlukan pengganti yang dapat
diperbaharui. Ide pun datang dengan memanfaatkan energi yang tersedia di alam
seperti sinar matahari , hembusan angin , potensial air maupun panas bumi.
Bentuk dari energi- energi tersebut dinamakan Energi Terbarukan ( Renewable
Energi ).Terdapat berbagai macam cara untuk mengolah atau mengkonversi dari
energi terbarukan ini, salah satu contohnya adalah pemanfaatan sampah organik
kering yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat gas sintetik ( syntetic
gas ) , mengingat jumlah sampah daun yang bisa dikatan banyak sehingga selain
menjadi bahan bakar alternatif juga sebagai solusi untuk mendaur ulang sampah
tersebut.Oleh karena itu Syngas ( Syncthetic Gas ) merupakan alternatif yang
tepat pada kebutuhan akan hal ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi syngas
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi produksi syngas
3. Bagaimana membuat reaktor syngas tipe downdraft
1.3 Tujuan Penelitan
1. Membantu mengatasi masalah sampah yang ada di lingkungan Universitas
Mataram
2. Mengenalkan energi terbarukan pada lingkungan kampus Universitas
Mataram
3. Menggali potensi kegunaan dari limbah organik
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai solusi untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar bensin
2. Solusi untuk pemanfaatan sampah organik
3. Sebagai media pengenalan energi terbarukan
1.5 Luaran Yang Diharapkan
1. Menurunnya jumlah sampah organik
2. Menurunnya konsumsi bahan bakar bensin
3. Tersosialisasinya energi terbarukan
4. Dapat digunakan secara masal
2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Beberapa penelitian gasifikasi biomassa menggunakan updraft gasifier
telah dilakukan..Gunawan (2015) melakukan penelitian analisis performansi
reaktor gasifikasi updraft dengan bahan bakar tempurung kelapa. Dari hasil
penelitian menunjukan proses gasifikasi dapat menghasilkan gas mampu bakar
(CO, CH4, H2) secara kontinyu selama 900 detik, FCR aktual yang dihasilkan
adalah 9,716 kg/jam, dimana menghasilkan kandungan CO = 13,32%, CH4 =
1,52%, H2 = 4,68%, N2 = 37,09% dan CO2 = 38,21%, energi yang dihasilkan
5,91 MJ dan efisiensi gas sebesar 28,8%. Sutanto dkk, (2015) melakukan
penelitian gasifikasi menggunakan updraft gasifier semakin besar laju aliran agent
gas maka kadar gas CO semakin naik dengan rata-rata kenaikan sebesar 15%,
akan tetapi kenaikkan gas CO tidak diikuti kenaikkan kadar gas metan, melainkan
terjadi penurunan kadar gas metan (CH4) yakni rata – rata penurunan sebesar 13
% seiring dengan semakin besar laju aliran gas umpan, hal ini dikarenakan dalam
proses pembakaran bahan umpan (kotoran kuda) pada reaktor gasifikasi berjalan
semakin sempurna sehingga gas CO2 yang dihasilkan semakin banyak dan panas
yang terbentuk semakin tinggi suhunya.

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Gasifikasi
Proses gasifikasi biomassa dilakukan dengan cara melakukan pembakaran
tidak sempurna di dalam sebuah reaktor atau ruangan yang mampu menahan
temperatur tinggi yang disebut reaktor gasifikasi. Proses gasifikasi menyebabkan
reaksi termokimia yang menghasilkan CO, H2, dan gas metan (CH4 ) selain itu
ada karbon dioksida (CO2) yang tidak terbakar. Sebelum mencapai proses
gasifikasi biomassa, proses terebut melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama
adalah pengeringan adalah proses ketika biomassa mengalami proses kehilangan
moisture yang masih terkandung dalam bahan baku tersebut, umumya proses ini
mengeluarkan dalam bentuk uap air yang terjadi pada temperatur <150 ℃ .
Tahapan kedua adalah pyrolisis yang terjadi ketika biomassa mulai mengalami
kenaikan temperatur. Pada tahap ini volatil yang terkandung pada biomassa
terlepas dan menghasilkan arang (char) yang terjadi pada temperatur 150 ℃ - 500
℃ . Tahapan ketiga adalah terjadinya proses pembakaran (combustion) pada
temperatur sampai dengan 1200 ℃ . Pada tahapan ini volatil dan sebagian arang
yang memiliki kandungan karbon (C) bereaksi dengan oksigen membentuk CO2
dan CO serta menghasilkan panas yang digunakan pada tahap selanjutnya yaitu
tahap gasifikasi. Menurut Putra (2012), Reaksi kimia yang terjadi pada tahap ini
adalah

Reaksi pembakaran C + ½ O2 = CO
3

Reaksi Boudouard C + CO2 = 2CO

Tahapan berikutnya dalah tahapan gasifikasi pada suhu 500-1000 ℃ .


Tahapan ini terjadi ketika arang bereaksi dengan CO2 dan uap air yang
menghasilkan gas CO dan H2 yang merupakan produk yang diinginkan dari
keseluruhan proses gasifikasi.

Rekasi kimia yang terjadi pada tahap ini adalah:

Reaksi water gas C + H2O = CO + H2

Dan pada tahapan ini juga terdapat tahap water shift reaction. Melalui
tahapan ini, reaksi termo-kimia yang terjadi di dalam reaktor gasifikasi mencapai
keseimbangan. Sebagian CO yang terbentuk dalam reaktor bereaksi dengan uap
air dan membentuk CO2 dan H2. Reaksi kimia yang terjadi pada tahap ini adalah:

Reaksi water shift reaction CO+ H2O = CO2 + H2

Saat proses gasifikasi terus dipertahankan, maka akan terjadi reaksi


pembentukan CH4 . Hal ini terjadi ketika C beraksi dengan H2. Sesuai rekasi
berikut:

Reaksi metana C + 2H2 = CH4

Gambar 2.1 Sistem kerja gasifier

Sebelum digunakannya gas hasil gasifikasi tersebut maka dilakukanlah proses


diluar reaktor gasifikasi berupa pemasangan alat tambahan berupa scrubber..
Dengan adanya scrubber tersebut, paling tidak dapat mengurangi tar yang
tertampung pada penampungan gas.

2.2.2 Jenis Gasifying Agent


Berdasarkan penelitian, perbedaan kandungan syngas yang mencolok
terlihat pada kandungan nitrogen pada syngas dan mempengaruhi besar nilai kalor
4

yang dikandungnya. Penggunaan udara bebas menghasilkan senyawa nitrogen


yang pekat di dalam syngas, berlawanan dengan penggunaan oksigen/uap yang
memiliki kandungan nitrogen yang relatif sedikit. Sehingga penggunaan gasifying
agent oksigen/uap memiliki nilai kalor syngas yang lebih baik dibandingkan
gasifying agent udara.

Tabel 2.1 Rata-rata komposisi gas yang dihasilkan untuk beberapa jenis agen
gasifikasi

Gasifier Agent
Komposisi Gas
Oksigen Udara Uap
H2 40% 15% 40%
CO 40% 20% 25%
CH4 - 2% 8%
CO2 20% 15% 25%
N2 - 48% 2%
Sumber : Gasification of Biomass – An Overview on Available Technologies, ZSW
dalam laporan Yulistiani (2009).

2.2.3 Jenis Reaktor Gasifikasi


Berdasarkan arah aliran, fixed bed gasifier dapat dibedakan menjadi:
reaktor aliran berlawanan (up-draft gasifier), reaktor aliran searah (down-draft
gasifier) dan reaktor aliran menyilang (crossdraft gasifier). Pada up-draft gasifier,
arah aliran padatan ke bawah sedangkan arah aliran gas ke atas. Pada dow-ndraft
gasifier, arah aliran gas dan arah aliran padatan adalah sama-sama ke bawah.
Sedangkan gasifikasi crossdraft arah aliran gas dijaga mengalir mendatar dengan
aliran padatan ke bawah dalam Agustri (2015).

(a) (b) (c)

Gambar 2.2 Tipe Gasifier Berdasarkan Arah Aliran, (a) up-draft, (b) cross-draft
dan, (c) down-draft

Gasifikasi udara adalah metode dimana gas yang digunakan untuk proses
gasifikasi adalah udara.

Pengeringan, 100 –150°C

Pirolisis, 150 – 700°C

Reduksi, 500 – 1000°C

Oksidasi 700 –1500°C


5

Gambar 2.3 Zona reaksi pada reaktor gasifikasi

2.2.4 Pengertian Biomassa


Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang mengacu pada bahan
biologis makhluk hidup (non-fosil) yang didalamnya tersimpan energi atau dalam
definisi lain, biomassa merupakan keseluruhan materi yang berasal darimakhluk
hidup, termasuk bahan organik yang hidup maupun yang mati, baik diatas
permukaan tanah maupun yang ada di bawah permukaan tanah (dibandingkan
dengan bahan bakar fosil). Sumber-sumber biomassa yang paling umum adalah
bahan bakar kayu, limbah dan alkohol.

2.2.5 Motor Bakar


Motor bakar merupakan suatu mesin kalor yang memanfaatkan energi
yang dihasilkan gerak piston akibat adanya reaksi pembakaran di dalam silinder.
Adapun untuk motor bakar itu sendiri terdiri dari 2 jenis siklus yakni siklus dua
langkah (two stroke cycle) dan siklus empat langkah (four stroke cycle). Dalam
hal ini akan membahas tentang motor bakar empat langkah.

1. Sistem kerja motor bakar empat langkah


Pada mesin bensin empat langkah termasuk mesin pembakaran dalam
seperti yang dijelaskan diatas. Adapun untuk penjelasan secara rinci disetiap
langkahnya dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini.

Gambar 2.4 Cara kerja motor bensin empat langkah

Sumber : Arismunandar (1983) pada skripsi Darmawan (2007).

2. Pembakaran dan Bahan bakar


6

Merupakan reaksi kimia antara udara dan bahan bakar yang terjadi di
ruang bakar. Udara megandung gas Oksigen dan sedkit Nitrogen serta beberapa
gas lainnya.

3. Torsi

Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi
adalah suatu energi. Dalam penelitaian Afif (2015) mengatakan Menghitung
besarnya torsi dapat juga diukur dengan cara manual yakni dengan
menghubungkan sprocket depan dengan sebuah transmitor yang dihubungkan
langsung dengan perangkat rope brake. Ketika transmitor tersebut berputar pada
perseneling tertentu, maka dapat dilakukan pengereman dengan perangkat rope
brake,sehingga didapatkan besarnya gaya yang dibutuhkan untuk mengerem
putaran tersebut. Besarnya gaya yang didapatkan dikalikan dengan jari – jari
tenaga yang bekerja untuk didapatkan torsi yang dimaksud.

Gambar 2.5 Konstruksi alat untuk menentukan nilai torsi mesin

Sumber: Afif (2015)

Adapun perumusan dari torsi adalah sebagai berikut:

τ =F . r (Nm)…………………………………………………. 2.1

Dimana:

τ =¿Torsi( Nm)

F=¿Gaya pengereman( N )

r =¿Radius pully yang bekerja (m)

4. Daya Efektif
7

Daya efektif merupakan daya yang berguna yang menggerakkan beban,


yang dimana besarnya daya efektif tergantung dari besarnya torsi yang dihasilkan.
Daya efektif dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

2. π . τ . n
Ne= (Watt)………………………………………………... 2.2
60
Dimana:
Ne = Daya efektif (watt)
τ = Torsi (Nm)
n = Putaran mesin (rpm)
5. Spesific Fuel Consumption Effective (SFCe)

SFCe merupakan nilai yang memperlihatkan jumlah konsumsi bahan


bakar yang mampu menghasilkan satu daya dalam sekian waktu. Semakin besar
nilai SFCe maka semakin rendah performa mesin tersebut (semakin boros), begitu
juga sebaliknya, semakin kecil nilai SFCe maka akan semakin tinggi performa
mesin (semakin irit).

Adapun untuk menghitung nilai SFCe, dapat menggunakan persamaan


dibawah ini.

SF liter
SFCe= ( )………………………………………… 2.3
Ne W . detik
Dimana:

SFCe=¿Spesific Fuel Consumption Effective(liter/W.detik)

FC =¿Konsumsi bahan bakar (liter/detik)

Ne=¿Daya efektif (Watt)

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Pelaksanaan Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Teknik UNRAM dengan
jangka waktu 2 bulan untuk proses gasifikasi dan uji pada Mesin 4 tak.
3.2 Diagram Alir Penelitian

Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan

( A)
(A)
Pengujian syngas Proses gasifikasi
8

Pengambilan data beban Pengolahan Data dan


pengereman dan konsumsi bahan Pembahasan
bakar

Publikasi Kesimpulan dan Saran

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Alat
Jumla
No Nama Alat Fungsi
h
1 Gasifier 1 Tempat proses gasifikasi
Flow meter mengetahui laju aliran gas umpan
2 1
udara ( Udara )
Flow meter mengetahui laju aliran gas hasil
3 1
gas gasifikasi
alat penyuplai gas umpan dan hasil
4 Kompressor 1
gasifikasi
Kantung
5 5 Wadah gas hasil syngas
Plastik
6 Enggine 4 tak 1 Alat uji peforma syngas
7 Tachometer 1 alat ukur putaran
8 alat ukur torsi 1 pengukur torsi pada beban pengereman

3.3.2 Bahan
No Nama Bahan Jumlah Fungsi
Biomassa ranting dan daun Bahan umpan proses
1 1
tanaman ketang gasifikasi
Gas umpan untuk proses
2 Udara  
gasifikasi
produk hasil gasifikasi
3 syngas hasil gasifikasi  
untuk tes pada enggine

3.4 Prosedur Penelitian


Adapun prosedur pelaksanaan penelitian yang merupakan susunan
langkah yang tepat dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut

3.4.1 Studi Literatur


Dalam tahap ini penulis mencari refrensi terakit topik penelitian , penulis
mencari refrensi dari jurnal-jurnal yang memiliki pokok bahasaan yang
dianggap dapat mendukung penelitian
3.4.2 Persiapan
9

Dalam waktu persiapan digunakan untuk mengumpulkan bahan dan


merakit reaktor gasifikasi.

3.4.3 Pengambilan synthesis gas


Melakukan penggasan dengan bahan-bahan biomassa dari ranting
dan tanaman ketapang, laju aliran gas umpan ditetapkan 30 lier/menit
dengan pengulangan sebanyak 5 kali
3.4.4 Pengujian synthesis gas pada mesin
Menguji beban pengereman dan konsumsi bahan bakar pada motor 4
tak , dalam pengujian ini dicari beban pengereman dan konsumsi bahan
bakar.
3.4.5 Pengolahan data dan pembahasan

Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan analisa data yang didapatkan dari
pengujian yakni beban pengereman dan konsumsi bahan bakar. Nilai
tersebut digunakan untuk menggihtung daya efektif dan Specific Fuel
Consumption, daya efektif digunakan sebagai output untuk menggerakan
generator lsitrik.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya


Perlengkapan yang
1 Rp3.618.000
diperlukan
2 Barang habis pakai Rp8.692.000
Rp12.310.00
Jumlah
0

4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan ke-1 Bulan ke-2


No Jenis Kegiatan
Minggu Minggu
    1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan alat dan
1 bahan                
Pelaksanaan
percobaan dan
2 pengambilan data                
3 Pengolahan data                
Penyusunan
4 laporan                
10

DAFTAR PUSTAKA

Afif, R.L., (2015). Pengaruh Laju Aliran Udara Pada Gasifikasi Kotoran Kuda
Melalui Up-Draft Gasifier Terhadap Ujuk Kerja Engine. Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram.

Gumanti, H.A., (2012). Studi Kandungan Tar Pada Updraft Gasifier Dengan
Double Syngas Outlet Menggunakan Bahan Bakar Kayu Karet. Fakultas
Teknik Departemen Teknik Mesin Depok
Sudarmanta , B., Sungkono. D., Darsopuspito, S., Kadarisman , dan Isbunyamin.(
2011 ). Pengaruh Suhu Reaktor Gasifier dan Ukuran Partikel terhadap
Karakteristik Gasifikasi Biomassa Limbah Kayu Pada Reaktor Gasifier
Type Downdraft. Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS. Surabaya

Sutanto, R., Nurchayati, Pandiatmi, P., Mulyanto, A., & Wirawan, M. (2015).
Pengaruh Laju Aliran Agent Gas Pada Proses Gasifikasi Kotoran Kuda
Terhadap Karakteristik Syngas Yang Dihasilkan. Proceeding Seminar
Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV).

Vidian, F., ( 2008 ). Gasifikasi Tempurung Kelapa Menggunakan Updraft Gasifier


Pada Beberapa Variasi Laju Alir Udara Pembakaran.Jurusan Teknik
Mesin,Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya , Palembang.

Anda mungkin juga menyukai