DISUSUN OLEH :
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2019
BAB.1 PENDAHULUAN
AFR = ɛ .FCR . SA
ρ.ɑ
Dimana:
AFR = Air Fuel Rate (tingkat aliran
udara) (m3/jam)
FCR = Fuel Consumtion Rate
(kg/jam)
ρa = Massa jenis udara (kg/m3)
ɛ = Rasio equivalensi (0,3-0,4)
SA = Udara stokiometri dari bahan
bakar padat
d) Waktui Mulai Menyala
Adalah total waktu yang dibutuhkan oleh reaktor sirkulasi fix bed mulai dari blower
dihidupkan sampai keluar gas mampu bakar.
e) Durasi Gas Menyala
Adalah jumlah total waktu gas mampu bakar dapat menyala.
f) Durasi Operasi
Adalah jumlah total reaktor gasifikasi untuk terjadinya proses fluidisasi sampai gas
mampu bakar yang dihasilkan tidak dapat terbakar lagi dan bahan bakar habis terbakar.
Rangkaian PLTBm yang diperlihatkan pada Gambar 2.1 menjelaskan bagaimana teknologi
gasifikasi menghasilkan gas mampu bakar (CO, H2, CH4). Gas mampu bakar inilah yang
digunakan untuk menggantikan fossil fuel sebagai bahan bakar engine yang digunakan untuk
menghasilkan listrik.
Bahan bakar biomassa yang digunakan dapat berupa kayu tandan kosong kelapa sawit.
Dengan bentuk dan ukuran bahan bakar yang relatif seragam, kemacetan dapat dihindari
(Higman, 2003), sehingga dalam penelitian ini juga menggunakan wood chopper sebagai alat
pemotong yang bisa memproduksi keseragaman ukuran biomassa.
Gas hasil pembakaran dari tipe downdraft gasifier ini bekerja dengan cara dilewatkan pada
bagian oksidasi dari pembakaran dengan cara ditarik mengalir ke bawah sehingga gas yang
dihasilkan akan lebih bersih karena tar dan minyak akan terbakar (Gambar 2.2).
3.1 Kesimpulan
Teknologi gasifikasi biomassa pyrokinesis merupakan suatu metode konversi energi
yang bertujuan untuk memanfaatkan biomassa kering sehingga dapat dimanfaatkan
untuk menjadi bahan bakar yang dapat dimanfaatkan untuk menggerakan mesin-mesin
kalor khususnya mesin kalor pembakaran internal. Dengan melimpahnya potensi energi
terbarukan di Indonesia merupakan alasan yang tepat untuk menjadikan metode
gasifikasi untuk menggantikan peran penggunaan bahan bakar fosil. Dapat kita
simpulkan juga bahwa beberapa faktor merupakan penentu dari kualitas syngas hasil
gasifikasi yaitu temperatur gasifikasi , Fuel Consumption Rate , Air Fuel Rate , Waktu
Mulai menyala , Durasi gas menyala dan Durasi Operasi. Hal itu merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas syngas , dimana maksud dari kualitas tersebut adalah
persen kandungan kimia ( H2 ,CO, dan CH4 ).
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi,M. 2018. PENGARUH LAJU ALIRAN GAS UMPAN (UDARA) PADA
PROSES GASIFIKASI BIOMASSA KOTORAN SAPI TERHADAP
KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKA,Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mataram, Mataram
Gumanti, H.A., (2012). Studi Kandungan Tar Pada Updraft Gasifier Dengan
Double Syngas Outlet Menggunakan Bahan Bakar Kayu Karet. Fakultas
Teknik Departemen Teknik Mesin Depok
Sutanto, R., Nurchayati, Pandiatmi, P., Mulyanto, A., & Wirawan, M. (2015). Pengaruh Laju
Aliran Agent Gas Pada Proses Gasifikasi Kotoran Kuda Terhadap Karakteristik
Syngas Yang Dihasilkan. Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV
(SNTTM XIV).
Tenaya. I,G,N,P ., Winaya, I,N,S dan Gunawan., I,N,E ( 2015 ), Genset dengan bahan bakar
gasifikasi downdraft kulit kopi dan batubara, Proceeding Seminar Nasional Tahunan
Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV), Banjarmasin