Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM


KOMUNIKASI ORGANISASI PENDIDIKAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Komunikasi Organisasi Pendidikan”
Dosen Pengampu : Riayatul Husnan, M.Pd,

Kelas/Kelompok : C4/Empat
Oleh:
Mochammad Rizal Agus Hibatullah (T20183151)
Abdul Hadi (T20183154)
Anggi Hesti Pratiwi (T20183157)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
OKTOBER 2020
i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah, penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik dan benar. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan
sahabatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini memuat tentang “Tantangan dan Peluang dalam Komunikasi
Organisasi Pendidikan.” Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Riayatul Husnan,
M.Pd, dan berbagai sumber yang telah membantu menyelesaikan makalah ini yang
penyusun tidak bisa sebutkan satu persatu.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya.Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jember, 14 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFAR ISI
COVER............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Tantangan dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan......................... 3
B. Peluang dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan.............................
6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 10
A. Kesimpulan........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi akan terjalin dengan baik, apabila gagasangagasan atau suatu ide
dibahas dikomunikasikan dalam suatu musyawarah antara komunikator dengan
komunikan, sehingga terjadi pemahaman tentang informasi atau segala sesuatu yang
menjadi pokok dari pembahasan yang akan bermuara pada kesepakatan dan kesatuan
pendapat.
Pengalaman empirik di lapangan membuktikan bahwa keberhasilan sebuah
lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh faktor manajemen dan organanisasi serta
kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh masing-masing stake holders
dalam mengeban tugasnya. Kemampuan organisasi dan komunikasi tidak hanya
diperlukan dalam mengurusi lembaga pendidikan saja, akan tetapi dalam setiap aspek
kehidupan. Sesungguhnya setiap hari, individu selalu memakai komunikasi dan
organisasi dalam berbagai aktivitasnya. Sekali lagi, keberhasilan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari juga sangat dipengaruhi oleh kemapuan komunikasi dan organisasi.
Organisasi dan komunikasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan,
Dimana antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Organisasi merupakan seni
mengatur sesuatu, sedangkan komunikasi merupakan sarana untuk menyapaikan
makmsud dari organisasi tadi. Agaknya kemampuan kepala sekolah/madrasah perlu
memperhatikan dua aspek ini sehingga sebagai pimpinan, para manajer (kepala
madrasah) mampu mengantarkan lembaga pendidikan Islam menjadi lembaga
pendidikan yang unggul. Jika hari ini, lembaga pendidikan Islam agak tertinggal dari
lembaga pendidikan lainnya, penulis berani tidak hanya berspekulasiakan tetapi sampai
padatataramn mkesimpulan bahwa penyebab utama dari ketertinggalan tersebut adalah
ketidakmampuan mengorganisasi dan melakukan komunikasi yang efektif.
Oleh karena itu, penyusun akan membahas secara detail tentang tentang
“Tantangan dan Peluang dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan.” Melalui paparan
ini, penulis menaruh harapan yang sangat besar kepada semua manajer (kepala
madrasah) untuk dapat melakukan komunikasi organisasi lebih baik lagi pada lembaga
yang mereka pimpin.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Tantangan dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan?
2. Bagaimana Peluang dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan?
C. TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan Tantangan dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan.
2. Untuk mendeskripsikan Peluang dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tantangan dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan
Syafaruddin menjelaskan bahwa Komunikasi adalah pemindahan dan pemahaman
atas pemberian arti. Suatu proses atas penekanan pemindahan makna, jika informasi atau
gagasan tidak dikoversi, maka komunikasi tidak akan terjadi. Pembicara adalah orang
yang menyiapkan informasi dan menyampaikannya untuk dipahami pendengar atau
penerima pesan.1 Tantangan organisasi adalah bagaimana mengawasi aliran informasi
jangan sampai tidak dikomunikasikan. Lebih penting lagi, komunikasi mencakup
pemahaman terhadap makna. Untuk keberhasilan komunikasi, arti harus ditafsirkan dan
dipahami.
Komunikasi adalah suatau transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-
orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia
melalui pertukaran informasi untuk mengutkan sikap dan tingkah laku orang lain serta
berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.2
Setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan
pengembangan pendidikan secara terarah, berencana dan berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan langkah yang demikian diharapkan kepala
sekolah dapat mengkomunikasikan hal-hal yang menyangkut komponen sekolah guna
meningkatkan kualitas guru secara menyeluruh dalam usaha untuk meningkatkan mutu
pembelajaran anak didik.
Organisasi merupakan sebuah wadah yang terdiri dari beberapa orang yang
membentuk kelompok dengan tujuan yang sama. Sebuah organisasi tidak lepas dari
tantangan-tantangan di dalam jalannya untuk mencapai tujuan bersama tersebut,
tantangan-tantangan dalam organisasi saat ini yang didapati dalam liputan berita dan di
dalam buku Organizational Communication: Approaches and Processes, diantaranya;
Globalisasi, Teroris, Perubahan Iklim, dan Perubahan Demografi.3
1. Globalisasi
Globalisasi telah menyebabkan terjadinya outsourcing dalam arti lain para
pembisnis memindahkan pusat manufaktur dan layanan ke negara-negara dimana

1
Syafaruddin, Manajemen Organisasi Pendidikan: Perspektif Sains dan Islam, (Medan: Perdana
Publishing, 2016) 263
2
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010) 19
3
K. Miller, 2014, Organizational Communication : Approaches and Processes.

3
tenaga kerja murah. Di samping globalisasi itu telah menciptakan banyak perusahaan
multinasional atau internasional di mana para karyawan dari satu organisasi
ditemukan di banyak negara dan juga perusahaan. Hal ini lah yang menjadi sebuah
tantangan baru yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan dimana saat ini
organisasi.perusahaan harud berlomba-lomba untuk menekan biaya produksi
(meminimalisir outcome dengan hasil yang banyak), akan tetapi menghasilkan
pemasukan kedalam perusahaan yang besar.
2. Teroris
Hal baru yang kita temui di era globalisasi yang merupakan hal yang tidak asing
lagi yakni teroris, dimana merupakan serangkaian strategi yang melibatkan
penggunaan kekerasan yang tidak dapat diprediksi, terhadap individu dan dengan
demikian menimbulkan ketakutan dan kecurigaan yang terus berlanjut di antara
sekelompok besar orang.
Implikasi teroris ada dimana-mana namun bisa dilihat di dua wilayah yang
tersebar luas, yaitu:
 Perang melawan terror
 Keamanan dalam negeri
Para ilmuwan komunikasi organisasi yang mengamati hal tersebut membuat
beberapa konsiderasi pertanyaan dalam cara-cara mendekati perang melawan teror:
 Bagaimana organisasi teroris merekrut dan mensosialisasikan anggotanya.
 Bagaimana sel-sel teroris membuat keputusan dan mengembangkan
kepemimpinan.
 Bagaimana jaringan teroris membentuk interkoneksi melalui teknologi dan
kontak interpersonal.
Selain beberapa pertanyaan sebelumnya, dalam perang melawan teror, ada
beberapa pertanyaan yang harus dipertimbangkan:
 Proses komunikasi kompleks yang terlibat dalam tindakan militer dan birokrasi.
 Kompleksitas berurusan dengan personil militer dan keluarga mereka selama dan
setelah layanan mereka.
 Negosiasi politik yang kompleks dengan berbagai entitas pemerintah.
 Pembuatan dan diseminasi retorika organisasi untuk menghubungkan tujuan
kelembagaan dengan opini publik.
Dalam mengingat keamanan dalam negeri:

4
 Bagaimana kita mengembangkan sistem komunikasi untuk meningkatkan
keamanan perbatasan.
 Meningkatkan pelacakan kegiatan teroris yang mungkin dilakukan.
 Mengembangkan kemampuan organisasi respon pertama untuk bertindak cepat
dan tepat jika terjadi ancaman dan serangan teroris.
Beberapa pertanyaan diatas dapat dijadikan sebuah cara atau strategi dalam
persiapan mengadapi anacam terror yang sesungguhnya, karena faktanya pada saat ini
yang melakukan terror bukan hanya terjadi diluar organisasi, akan tetapi hal tersebut
juga bisa terjadi di dalam organisasi/perusahaan itu sendiri.
3. Perubahan Iklim
Awalnya perubahan iklim di gagas oleh Al Gore (Albert Arnold Gore Jr. yang
mana merupakan seorang politikus Amerika Serikat yang juga merupakan wakil
presiden ke-45 pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, dari tahun 1993 sampai
2001. Al Gore menyatakan bahwa peran manusia dalam perubahan iklim adalah
sebuah isu dan harus ditangani oleh pemerintah, pelaku usaha dan perorangan. Namun
sekarang para ilmuwan berpikir bahwa perubahan terbaru dalam iklim kita dapat
dikaitkan dengan aktivitas individu dan organisasi.
Perubahan iklim yang terjadi bukan hanya bagaimana kondisi alam, akan tetapi
arti perubahan iklim yang di sebutkan bisa lebih luas seperti bagaimana keadaan pasar
(wants and demand), juga bagaimana keadaan perusahaan itu sendiri dalam
menghadapi tantangan alam kebutuhan pasar, serta bagaimana perusahaan
bertanggung jawab serta melakukan hak-haknya yang alih-alih nantinya akan
berdampak kepada kondisi perubahan iklim yang sesunggunya.
Dalam hal ini, peran komunikasi organisasi dalam perubahan iklim adalah
melihat ke arah masa lalu bagaimana hal itu telah terjadi dan melihat bagaimana
negara-negara lain berkembang sekarang dan konsekuensi seperti apa yang dimiliki
lingkungan ini. Cendekiawan komunikasi organisasi memiliki tugas untuk
mengangkat tanggung jawab lingkungan pada perusahaan dan pemerintah.
4. Perubahan Demografi
Demografi di dalam buku Kathrine Miller mengacu pada deskripsi statistik
karakteristik populasi. Ini menggambarkan siapa kita dalam istilah yang paling
mendasar dan memiliki dampak mendasar dalam bagaimana kita berkomunikasi satu
sama lain. Mengubah demografi menciptakan tantangan bagi komunikasi organisasi.

5
Hal ini dapat mengakibatkan tempat kerja yang multikultural, pekerja dengan
tanggung jawab yang meningkat terhadap anggota keluarga yang menua dan lain-lain.
Jadi dapat disimpulkan Tantangan yang ditemukan dalam hal ini yaitu komunikasi
organisasi dapat dikonseptualisasikan sebagai sarana untuk mendekati tantangan dunia
sekarang ini. Jenis yang dibutuhkan terkait antara lain konsep yang menunjukkan bahwa
organisasi dan kelompok yang sukses perlu serumit masalah yang dihadapi mereka. Jadi
masalah yang mudah membutuhkan kelompok yang mudah dan masalah yang sulit
membutuhkan kelompok yang sulit. Tantangan organisasi adalah bagaimana mengawasi
aliran informasi jangan sampai tidak dikomunikasikan. Lebih penting lagi, komunikasi
mencakup pemahaman terhadap makna. Untuk keberhasilan komunikasi, arti harus
ditafsirkan dan dipahami. Setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk
melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana dan
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan langkah yang
demikian diharapkan kepala sekolah dapat mengkomunikasikan hal-hal yang
menyangkut komponen sekolah guna meningkatkan kualitas guru secara menyeluruh
dalam usaha untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak didik.
B. Peluang dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan
Tanpa komunikasi tidak mungkin ada organisasi, karena kalau begitu maka tidak ada
peluang bagi kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Tidak saja komunikasi
mutlak bagi adanya organisasi, kesedian beberapa teknik komunikasi tertentu secara
garis besar menetukan bagaimana fungsi-fungsi pembuatan keputusan dapat berlangsung
dan disebarkan ke seluruh organisasi. Kemungkinan seseorang anggota organisasi
membuat keputasan tertentu sering tergantung pada apakah informasi, yang
memungkinkan ia membuat keputusan bijaksana, dapat disampaikan kepadanya dan
sebaliknya apakah keputusan yang telah ia buat dapat disampaikan kepada anggota-
anggota organisasi yang perilakunya memang harus ia pengaruh.
Setiap manajer atau pemimpin memerlukan untuk mengkomunikasikan kepada
pegawai tentang kebijakan baru organisasi tentang program peningkatan mutu layanan
dan mutu produk organisasi, kebijakan dan program tentang pengembangan pegawai
pada tahun tertentu untuk meningkatkan komitmen kerja pegawai dalam merespon
peluang pasar sehingga motivasi kerja dan loyalitas organisasi semakin meningkat.
Begitu pula perlu dikomunikasikan mengenai peluang peningkatan anggaran kepada
pegawai agar dapat memaksimalkan pencapaian efektivitas individu, kelompok/unit dan
organisasi dalam mengantisipasi kebutuhan pasar atas produk baru yang dihasilkan.

6
Selain hal di atas, pentingnya komunikasi juga mempengaruhi peluang hidup dalam
situasi kerja, atau wawancara kerja. Pentingnya interaksi atau keterampilan interpersonal
pada tempat kerja adalah sering menekankan dan mengarah kepada peningkatan
koresponden dalampelatihan, seminar, workshop dan publikasi yang focus atas
keterampilan ini, melintasi cakupannyang sangat luas dari organisasi.4
Dalam pengalaman empiris banyak orang pada berbagai konteks komunikasi
interpersonal dapat berlangsung dan diamati. Sebagaimana halnya komunikasi orang tua
dengan anak, komunikasi dengan teman kerja, komunikasi dengan para pelajar,
komunikasi dengan teman dekat atau patner, komunikasi suami dengan isteri.
Komunikasi orang tua dengan anaksekaligus komunikasi ayah dengan ibu, ayah dan ibu
dengan anak juga melakukan komunikasi. Keharmonisan keluarga adalah dipengaruhi
komunikasi ayah dan ibu dengan putra dan putrinya.5
Terdapat beberapa pertimbangan terkait dengan pengembangan peluang komunikasi
pendidikan, antara lain: dunia pendidikan membutuhkan sebuah pemahaman yang
komprehensif, holistik, mendasar, dan sistematis tentang pemanfaatan komunikasi dalam
proses pembelajaran. Komunikasi pendidikan akan menunjukkan arah proses konstruksi
sosial atas realitas pendidikan. Artinya komuniaksi pendidikan bisa memberikan
konstribusi sangat penting dalam pemahaman dan praktek interaksi serta tindakan
seluruh individu yang terlibat dalam dunia pendidikan.
Aspek-aspek psikologis, seperti kemampuan dan kapasitas kecerdasan yang dimiliki
manusia, minat, bakat, motivasi, perhatian, sensasi, persepsi, ingatan, faktor lupa,
kemampuan mentransfer dan berpikir kognitif, sering tidak mendapat perhatian dalam
kegiatan komunikasi pendidikan, terutama oleh komunikator instruksional akibatnya
hasil proses komunikasinya pun menjadi tidak optimal, bahkan tidak sesuai dengan
tujuan-tujuan pendidikan dan tujuan intrupsional yang telah ditetapkan alias gagal.
Model komunikasi terbuka tampaknya lebih cocok untuk diterapkan dalam kegiatan
pendidikan, termasuk di dalamnya kegiatan intrupsional karena sifatnya yang lebih dapat
memberikan peluang untuk saling mengontrol kesalahan-kesalahan yang ada baik bagi
komunikator sendiri maupun bagi komunikan belajar. Sifat model komunikasi terbuka
ini antara lain adalah, idealogis, persuasif, dan edukatif.
Dalam pandangan psikologi belajar kognitif, proses komunikasi bisa berjalan dengan
lancar dan mempunyai arti yang jelas jika antara informasi yang satu dan informasi yang

4
Peter Hartly, Interpersonal Communication, (London: Routledge, 1999) 1
5
Ibid, 4

7
lain terdapat kaitan atau rangkaian yang terikat struktur kognitif seseorang. Karenanya,
belajar adalah proses perubahan dalam struktur kognitif orang yang bersangkutan.
Komunikator pendidikan atau komunikator intrupsional jika ingin menjalakan
fungsinya dengan sebaik-baiknya, diisyaratkan menggunakan logika berfikir yang sama
dengan logika berfikir yang dimiliki oleh pihak komunikan belajar. Dengan begitu,
pelaksanaan intrupsionalnya akan berhasil dengan baik. Para komunikator praktisi
lapangan sering tidak memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia di pusat
sumber belajar bersama yang dikelola oleh perpustakaan. Padahal, kita tahu bahwa hasil
belajar sasaran selama ini bukanlah semata-mata karena hasil sampaian informasi dari
guru atau dosennya, melainkan banyak menyerap hasil dan bahan belajar dari sumber
belajar lain.6
Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan
kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah
berarti tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya
atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk
dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yang diyakini akan
memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
Peluang dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan antara lain:
1. Menyatakan pemikiran, pandangan dan pendapat memberi peluang bagi para
pemimpin organisasi dan anggotanya untuk menyatakan pikiran, pandangan, dan
pendapat sehubungan dengan tugas dan fungsi yang mereka lakukan
2. Membagi informasi, memberi peluang kepada seluruh aparatur organisasi untuk
membagi informasi dan memberi makna yang sama atas visi, misi tugas pokok,
fungsi organisasi, sub organisasi individu maupun kelompok kerja dalam organisasi.
3. Menyatakan perasaan dan emosi, memberikan peluang bagi para peminpin dan
anggota organisasinya untuk bertukar informasi yang berkaitan dengan persaan dan
emosi.
4. Tujuan manajemen komunikasi organisasi yaitu kegiatan untuk mengelola kegiatan
komunikasi agar dapat berjalan dan mencapai hasilnya secara efektif.7

6
Fory Armin Naway, Komunikasi dan Organisasi Pendidikan, (Gorontalo: Ideas Publishing, 2017)
63-64
7
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Media Komunikasi, (Jakarta: Grafindo Pustaka Utama,
2002) 19

8
Dapat dilihat dari beberapa pernyataan diatas mengenai peluang komukasi
organisasi, Setiap manajer atau pemimpin pendidikan memerlukan untuk
mengkomunikasikan kepada guru dan staff tentang kebijakan baru organisasi tentang
program peningkatan mutu layanan dan mutu organisasi pendidikan, kebijakan dan
program tentang pengembangan pegawai pada tahun tertentu untuk meningkatkan
komitmen kerja guru dalam merespon peluang pasar sehingga motivasi kerja dan
loyalitas organisasi semakin meningkat. Begitu pula perlu dikomunikasikan mengenai
peluang peningkatan anggaran kepada guru agar dapat memaksimalkan pencapaian
efektivitas individu, kelompok/unit dan organisasi dalam mengantisipasi kebutuhan pasar
atas produk baru yang dihasilkan. Tujuan peluang dari manajemen komunikasi
organisasi pendidikan adalah dapat menyatakan pikiran, pandangan dan pendapat dalam
suatu organisasi. Membagi informasi, menyatakan perasaan dan emosi serta dengan
berkomunikasi diharapkan peluang dalam pendidikan dapat mengelola kegiatan dengan
baik agar dapat mencapai tujuan organisasi pendidikan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tantangan yang ditemukan dalam Komunikasi Organisasi Pendidikan, yaitu
komunikasi organisasi dapat dikonseptualisasikan sebagai sarana untuk mendekati
tantangan dunia sekarang ini. Jenis yang dibutuhkan terkait antara lain konsep yang
menunjukkan bahwa organisasi dan kelompok yang sukses perlu serumit masalah yang
dihadapi mereka. Jadi masalah yang mudah membutuhkan kelompok yang mudah dan
masalah yang sulit membutuhkan kelompok yang sulit. Tantangan organisasi adalah
bagaimana mengawasi aliran informasi jangan sampai tidak dikomunikasikan. Lebih
penting lagi, komunikasi mencakup pemahaman terhadap makna. Untuk keberhasilan
komunikasi, arti harus ditafsirkan dan dipahami. Setiap kepala sekolah dihadapkan pada
tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana dan
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan langkah yang
demikian diharapkan kepala sekolah dapat mengkomunikasikan hal-hal yang
menyangkut komponen sekolah guna meningkatkan kualitas guru secara menyeluruh
dalam usaha untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak didik.
Mengenai peluang dalam komukasi organisasi, Setiap manajer atau pemimpin
pendidikan memerlukan untuk mengkomunikasikan kepada guru dan staff tentang
kebijakan baru organisasi tentang program peningkatan mutu layanan dan mutu
organisasi pendidikan, kebijakan dan program tentang pengembangan pegawai pada
tahun tertentu untuk meningkatkan komitmen kerja guru dalam merespon peluang pasar
sehingga motivasi kerja dan loyalitas organisasi semakin meningkat. Begitu pula perlu
dikomunikasikan mengenai peluang peningkatan anggaran kepada guru agar dapat
memaksimalkan pencapaian efektivitas individu, kelompok/unit dan organisasi dalam
mengantisipasi kebutuhan pasar atas produk baru yang dihasilkan. Tujuan peluang dari
manajemen komunikasi organisasi pendidikan adalah dapat menyatakan pikiran,
pandangan dan pendapat dalam suatu organisasi. Membagi informasi, menyatakan
perasaan dan emosi serta dengan berkomunikasi diharapkan peluang dalam pendidikan
dapat mengelola kegiatan dengan baik agar dapat mencapai tujuan organisasi pendidikan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Hartly, Peter. 1999. Interpersonal Communication. London: Routledge.
Miller, K. 2014. Organizational Communication : Approaches and Processes.
Naway, Fory Armin. 2017. Komunikasi dan Organisasi Pendidikan. Gorontalo: Ideas
Publishing.
Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Humas dan Media Komunikasi. Jakarta: Grafindo
Pustaka Utama.
Syafaruddin. 2016. Manajemen Organisasi Pendidikan: Perspektif Sains dan Islam.
Medan: Perdana Publishing.

11

Anda mungkin juga menyukai