RIZQI TRISUCIANI
B.17.09.026
Puji syukur Saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karuni-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan proposal
yang berjudul “Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Di BPM
Ovary Baby Spa Kota Palopo Tahun 2020”.
Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
teknis penulisan maupun bahasanya.Untuk itu peneliti mengharapkan adanya
masukan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi sempurnanya
proposal ini.Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi
peningkatan dan pengembangan praktik kebidanan.Terimaksih.
Risqi Trisuciani
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masa bayi merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis
perkembangan seseorang. masa kritis dimana pada masa itu bayi
sangat peka terhadap lingkungan dan sekelilingnya. Masa keemasan,
karena pada masa bayi tidak berlangsung lama dan tidak dapat diulang
kembali. (Ulfa & Munir, 2020)
Salah satu penyebab permasalahan berat badan adalah nafsu
makan anak yang turun.Dengan demikian, salah satu rangsangan atau
stimulasi yang dilakukan adalah pijat bayi.Pengalaman pijat pertama
yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu
melalui jalan lahir ibu.Pijat bayi telah dilakukan sejak dahulu hampir
diseluruh dunia maupun di Indonesia (Harahap, 2019)
Manfaat piat bayi membantu perkembangan system imun
tubuh, merileksasikan tubuh bayi, membantu mengatasi masalah tidur
bayi, meningkatkan proses pertumbuhan bayi, menumbuhkan peran
positif terhadap bayi, mencegah gangguan resiko pencernaan, dan
serangan kronik pada bayi (Setiawan, 2015) Pertumbuhan dan
perkembangan anak merupakan hal yang sangat penting dan salah satu aspek
yang harus diperhatikan secara serius sejak usia dini. (Harahap, 2019)
Namun dalam rangka menurunkan angka kesakitan pada bayi
salah satu yang harus dipantau oleh orang tua adalah tumbuh kembang
bayi setiap bulannya dan perlu diamati berat badannya, panjang badan,
perkembangan gerakan motoric serta sensorik anak dari bulan ke bulan
agar orang tua mengetahui hal terbaik apa yang dilakukan selanjutnya.
(Fauziah et al., 2018)
Pijat bayi sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Seperti, penyerapan
makanan lebih meningkat sehingga bayi lebih sering lapar dan bayi
akan sering menyusu kepada ibunya sehingga bisa mempengaruhi
peningkatan berat badan bayi. (Marni., 2019)
mekanisme dasar pijat bayi adalah aktivitas Nervus Vagus
meningkatkan volume ASI yaitu penyerapan makanan menadi lebih
baik karena peningkatan akticvitas nervus vagus menyebabkan bayi
cepat lapar sehingga lebih sering menyusu pada ibunya. Seperti
diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak
diminta. Selain itu ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang
dan hal ini berdampak positif bagi peningkatan volume ASI (Harahap,
2019)
Kepmenkes 900/menkes/sk/vii//2002 tentang registrasi dan
praktiek bidan menyebutkan bahwa bidan berwenang memantau
tumbuh kembang bayi melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh
kembang bayi. Salah satunya sudah dilakukan oleh masyarakat adalah
pijat bayi. (Fauziah et al., 2018)
Menurut World Healthy Organitation (WHO), 2017, secara
global sekitar 20-40% bayi usia 0-2 tahun mengalami masalah
keterlambatan dalam proses perkembangan. Prevalensi masalah
perkembangan anak diberbagai Negara maju dan berkembang
diantaranya Amerika sebesar 12-16%.Argentina sebesar 22% dan
Hongkong 23%. Beberapa penelitian yang telah dievaluasi berdampak
kegagalan bahkan memperpendek usia hidup (Bhandari, 2017).
Berdasarkan kementrian kesehatan 2017 masalah berat badan
bayi di Indonesia yang mengalami masalah pertumbuhan dan
perkembangan sebanyak 17 % sama dengan tahun sebelumnya 2016.
(Kementrian Kesehatan, 2018)
Prevalensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) diperkirakan 15%
dari seluruh angka kelahiran dunia dengan batasan 3,3%-38% lebih
sering terjadi pada Negara berkembang. Secara statistic menunjukkan
90% kejadian BBLR di Negara berkembang dengan angka
kematiannya 35 kali lebih tinggi dari bayi dengan berat badan lahir
lebih dari 2500 gram. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi
antara daerah satu dengan yang lain yaitu antara 9% - 30%. Hasil
study di 7 daerah multicenter terdapat BBLR dengan angka rentan
2,1%-17,2%. (Ulfa & Munir, 2020)
Kenaikan berat badan pada bayi dan balita dibawah usia lima
tahun merupakan masalah yang yang di alami oleh Provinsi Sulawesi
Selatan. Di tahun 2008 jumlah bayi dan balita sebesar 26.274 yang
ditimbang di Posyandu mengalami masalah dalam berat badan yang
tidak sesuai dengan usia bayi. Tahun 2009 kasus yang sama dilaporkan
bayi dan balita seumlah 81.837 dan tahun 2010, jumlahnya makin
bertambah menjadi 87.000 dari total bayi yang ada di provinsi
Sulawesi selatan sebanyak 497.557 bayi dan balita diperoleh dari data
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,2010. (Kalsum, 2014).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ulfa dan munir
pada Januari, 2019 di Kabupaten Bondowoso. Pijat bayi bermanfaat
meningkatkan hubungan batin orang tua dan bayinta, meningkatkan
produksi air susu ibu, mengembangkan komunikasi, memahami
isyarat bayi serta meningkatkan frekuensi asupan nutrisi yang
dibuktikan dengan bayi mengalami peningkatan berat badan dalam
waktu 15 hari pemijatan (Ulfa & Munir, 2020)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan
bayi baru lahir di BPM ovary baby spa palopo tahun 2020.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah
yang penulis ajukan dalam peneltian ini adalah “Adakah Pengaruh
Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi di BPM Ovary Baby
Spa Palopo Tahun 2020?”.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi
di BPM ovary baby spa palopo tahun 2020.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi kenaikan berat badan bayi sebelum
dilakukan pemijatan di wilayah Kota Palopo tahun 2020.
b. Untuk mengetahui berat badan bayi baru lahir di wilayah Kota
Palopo tahun 2020.
c. Untuk menganalisis hubungan pengaruh pemijatan terhadap
kenaikan berat badan bayi setelah dilakukan pemijatan di
wilayah kerja Kota Palopo tahun 2020.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai metode pijat bayi terhadap
pertumbuhan berat badan bayi.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai
gambaran serta masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang kesehatan neonatal.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
Agar peneliti dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
khususnya mengenai metode pijat bayi terhadap peningkatan
kenaikan berat badan bayi dan melatih penulis dalam penulisan
proposal dan skripsi.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber pustaka bagi mahasiswa kebidanan
dalam meingkatkan pengetahuan mengenai pengaruh pijat bayi
terhadap kenaikan berat badan bayi baru lahir.
c. Bagi instansi kesehatan
Dengan hasil penelitian ini diharapkan instansi kesehatan
setempat dapat membuat program sosialisasi mengenai pijat
bayi kepada masyarakat secara kontinue karena hubungan pijat
bayi terhadap kenaikan berat badan diharapkan dapat
mendapatkan hasil yang baik.
d. Bagi tenaga kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi petugas
kesehatan misalnya petugas kesehatan yang bertugas di ruang
fisioterapy dan perinatologi bahwa dengan melakukan stimulasi
sentuhan pijat bayi dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan
berat badan bayi.
e. Bagi ibu
Diharapkan dapat menjadikan bahan informasi penting bagi ibu-
ibu yang memiliki masalah pada perkembangan berat badan
bayinya dan agar ibu melakukan pijat bayi secara mandiri
dirumah.
f. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk keluarga
agar keluarga dapat mengontrol dan menjaga kestabilan
perkembangan dan pertumbuhan bayinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Bayi
Masa bayi dibagi menjadi dua periode yaitu masa neonatal dan masa
post neonatal.Masa neonatal dimulai dari umur 0-28 hari, sedangkan masa
post natal dimulai dari umur 29 hari-11 bulan (Departemen Kesehatan,
2019).
Bayi merupakan anak dengan rentan usia 0-12 bulan, pada masa ini
terjadi pertumbuhan yang sangat pesat (Rahmania, 2015)
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan
seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka
terhadap lingkungan dan dikatakan keemasan karena masa bayi
berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali (Marni, 2019)
Tabel 2.1
Tabel Pertumbuhan Balita
Umur Berat (Gram) Panjang Badan
(Cm)
Standar 80% Standar 80% Standar
Atas
Lahir 3.400 2.700 50.5 40.5
0 –1 Bulan 4.300 3.400 55.0 43.5
2 Bulan 5.000 4.000 58.0 46.0
3 Bulan 5.700 4.500 60.0 48.0
4 Bulan 6.300 5.000 62.5 49.5
5 Bulan 6.900 5.500 64.5 51.0
6 Bulan 7.400 5.900 66.0 52.5
7 Bulan 8.000 6.300 67.5 54.0
8 Bulan 8.400 6.000 69.0 55.5
9 Bulan 8.900 7.100 70.5 56.5
10 Bulan 9.300 7.400 72.0 57.5
11 Bulan 9.600 7.700 73.5 58.5
12 Bulan 9.900 7.900 74.5 60.0
1 thn 3 Bulan 10.600 8.500 78.0 62.5
6 Bulan 11.300 9.000 81.5 65.0
9 Bulan 11.900 9.600 84.5 67.5
2 thn 0 Bulan 12.400 9.900 87.0 69.5
3 Bulan 12.900 10.500 89.5 71.5
6 Bulan 13.500 10.800 92.0 73.5
9 Bulan 14.000 11.200 94.0 75.0
3 thn 0 Bulan 14.500 11.600 96.0 77.0
3 Bulan 15.000 12.000 98.0 78.5
6 Bulan 13.500 12.400 99.5 79.5
9 Bulan 16.000 12.900 101.5 81.5
4 thn 0 Bulan 16.500 13.200 103.5 82.5
3 Bulan 17.000 13.600 105.0
6 Bulan 17.400 14.000 107.0 85.5
9 Bulan 17.900 14.400 108.0 86.5
5 thn 0 Bulan 18.400 14.700 109.0 87.0
b. Pijatan perut
a) Relaxation touch
Sentuhan lembut dan halus di perut bayi “usap perutnya ya sayang”
b) Mengusap perut
Mengusap perut bergantian dengan tangan kanan dan kiri.
c) Mengusap perut dengan bagian kaki diangkat
Mengusap perut dengan kaki dengan satu tangan, kemudian tangan
yang lain mengusap perut sampai kaki
d) Ibu jari kesamping
Letakkan kedua ibu jari disamping perut kanan dan kiripusar perut
dan gerakan kearah samping kiri dan kanan
e) Matahari dan bulan
Matahari: lingkaran penuh searah jarum jam
Bulan: setengah lingkaran
Lakukan gerakan matahari dan bulan secara bersama-sama
f) I Love You
I : pijat dengan segitiga ujung jari tangan, dari perut kiri atas bayi lurus
kebawah seperti huruf I.
LOVE : piat dengan tiga ujung jari tangan, dari kanan atas ke kiri atas
perut bayi, kemudian ke bawah membentuk huruf L terbalik.
YOU : pijat dengan tiga ujung jari tangan, dari lanan atas kemudian
keperut kiri atas menuju bawah, memmbentuj huruf U terbalik.
gambar 2.2
pijat perut
c. Pijat dada
a) Relaxation touch
Sentuhan halus dan lembut di dada bayi.
b) Gerakan love
Letakkan uung jari kedua tangan di tengah dada, lalu gerakkan ke
atas bahu lalu kesamping hingga kebawah membentuk LOVE dan
kembali lagi keuluh hati.
c) Gerakkan kupu-kupu
Gerakan menyilang dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan
memijat, menyilang dari tengah dada kearah bahu kiri dan kembali ke
tengah dada.
gambar 2.3
pijat dada
d. Pijat tangan
a) Relaxation touch
Usapkan dan goyang halus disertai dengan kata “rilekskan tanganmu
sayang”.
b) Pijat ketiak
Gerakkan memiat pada daerah ketiak dari atas ke bawah jika terdapat
pembengkakan kelenjar dibawah ketiak sebaiknya tidak dilakukan.
c) Memeras susu india
Pegang pergelangan tangan dibawah pangkal tangan ke ujung tangan
secara bergantian.
d) Memutar dan memeras
Memutar dan memeras tangan dengan kedua tangan mulai dari
pangkal tangan sampai ujung tangan.
e) Jari-jari
Mulailah memilin dengan tarikan lembut dengan ibu jari dan jari
telunjuk pada setiap uung jari mulai dari ibu jari.
f) Punggung tangan
Pijat punggung tangan menggunakan kedua ibu jari secara bergantian
mulai dari arah pergelangan ke jari-jari.
g) Gerakan lingkaran
Membentuk lingkaran kecil pada pergelangan tangan.
h) Gerakan V
Dilakukan dari pergelangan tangan bawah menuju pangkal tangan
atas secara bergantian membentuk huruf V.
i) Gerakan menggulung
Gerakan menggulung pergelangan pada tangan dari pangkal tangan
atas ke pergelangan tangan bawah.
j) Gerakan akhir
Tepuk kedua telapak tangan bayi
gambar 2.4
pijat tangan
f. Pijat punggung
a) Relaxation touch
Sentuhan lembut dan halus dipunggung bayi.
b) Maju mundur
Pijatlah punggung bayi dengan gerakan maju mundur dari bawah
leher sampai bokong.
c) Usapan punggung
Tahan bokong dengan tangan kiri lalu tangan kanan mengusap dari
leher sampai bokong.
d) Usapan punggung kaki diangkat
Tangan kiri memegang kaki bayi dan tangan kanan mengusap dari
punggung sampai tumit bayi.
e) Gerakan Circle
Gerakan menggaruk dari pangkal leher kearah bawah sampai pantat
bayi.
f) Gerakan menggaruk
Gerakan menggaruk dari pangkal leher kearah bawah sampai pantat
bayi.
g) Gerakan akhir
Sedikit tangkupkan kedua tangan, lalu tepuk punggung dan pundak
dari atas kebawah.Semua orang suka tepukan di punggung begitu uga
bayi.
Gambar 2.6 Pijat punggung
C. Kerangka Teori
Aktivitas Nervus
Vagus
Peningkatan Nervus
Vagus
Pijat Berat
Pengosongan
Bayi Badan
Lambung Cepat
Bayi
Peningkatan Produksi
ASI
Peningkatan Durasi
Menyusu
Gambar 2.7
Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
KETERANGAN
: Variabel Independen (variabel bebas)
Tabel 2.2
Definisi operasional Dan Kriteria Objektif
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah
kebenarannya.Para ahli menyatakan bahwa hipotesis adalah sebagai dugaan
sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.Hipotesis
dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori
yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum
berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata dilapangan
(Dr.Harnovinsah). Hipotesis pada penelitian ini adalah menggunakan
hipotesis Null:
a. Ho : Tidak ada hubungan pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi
b. Ha : ada hubungan pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Rancangan penelitian pada proposal ini dapat dilihat pada gambar 3.1
Kel.perlakuan O X O
1 2
Kel. Kontrol
O1 O2
’ ’
O1 = Pre-Test
X = Perlakuan
O2 = Post-test
O1’ = Pre-Test
2
2o2 (Z1—α+Z1—þ)
(µ0–µα)2
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti) adalah karakteristik umum
subyek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan
diteliti (Setiadi, 2013). Kriteria sampel inklusi dalam penelitian ini
adalah :
1. Bayi sehat
2. Orang tua responden yang bersedia untuk dilakukan pemijatan
bayinya.
3. Bayi sehat
4. Bayi cukup bulan (kehamilan 37 minggu – 40 minggu)
5. Berat badan lahir 2500 gram – 400 gram
6. Bayi baru lahir (newborn)
7. Bayi belum pernah dipijat
8. Bayi tidak sedang mengalami kolik
9. Orang tua responden berdedia bayinya dilakukan pemijatan
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi (kriteria yang tidak layak diteliti) adalah m
enghilangkan/mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi criteria
inklusi dan studi (Setiadi, 2013). Kriteria sampel ekslusi dalam
penelitian ini adalah:
1. Orang tua responden yang tidak bertempat tinggal tetap di wilayah
kerja Ovary Baby Spa Kota Palopo.
2. Bayi yang tiba-tiba mengalami sakit selama proses penelitan.
3. Bayi dengan kelainan bawaan
4. Bayi yang sedang dalam keadaan sakit
D. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
timbangan bayi dan lembar observasi.
E. Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian digolongkan menjadi dua,
yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh / diambil oleh
peneliti.Data primer dalam penelitian ini adalah data yang langsung
diambil dari orang tua responden.
Data ini sudah diperoleh dengan melakukan wawancara dan melakukan
penimbangan berat badan responden yang memenuhi kriteria dan sudah
diberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian. Kemudian
responden sudah mengisi informed consent untuk ketersediaan menjadi
responden dalam penelitian secara online.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh / diambil
oleh peneliti akan tetapi diperoleh dari data yang sudah ada atau sudah
dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah
jumlah bayi baru lahir di kota palopo dan sudah diperoleh dari dinas
kesehatan kota palopo usia 1-6 bulan.
F. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dilakukan pengolahan data agar dapat dilakukan
analisis sehingga menghasilkan informasi yang benar, ada 4 tahapan
pengolahan data yang harus dilalui yaitu :
a. Edit Data (Editing)
Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu memeriksa kelengkapan isian
kuisioner yang telah diisi responden. Jika ditemukan ada ketidak
lengkapan, maka peneliti perlu menanyakan pada pengumpul data, untuk
melengkapi data yang ada secepatnya, atau mencari responden lain dimana
karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan responden awal sebagai
pengganti.
b. Mengkode data (Coding)
Pada tahap ini, peneliti memberikan kode-kode tertentu pada data-data
yang sudah dikumpul dengan tujuan memudahkan pengelolaan data
selanjutnya.Contoh, untuk jenis kelamin diberi kode dengan pilihan laki-
laki (L) dan perempuan (P).
c. Proses (Processing)
Setelah semua kuisioner terisi dan benar, serta sudah melewati
pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah proses data agar data yang
sudah dientri dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara
memasukkan data dari kuisioner kepaket program komputer.
d. Pembersihan Data (Cleaning)
Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang
sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak, dengan cara:
1) Mengetahui kehilangan data
Cara mendeteksi adanya kehilangan data adalah dengan melakukan list
(distribusi frekuensi) dan variabel yang ada.
2) Mengetahui variasi data
Dengan mengetahui variasi data akan diketahui apakah data yang
dimasukkan benar atau salah, cara mendeteksi dengan cara mendeteksi
dengan mengeluarkan distribusi frekuensi masing-masing variabel.
3) Mengetahui konsisten data
Dengan cara menghubungkan dua variabel maka dapat mengetahui atau
mendeteksi adanya ketidak konsistensi data (Dewi Sri, 2014).
G. Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan
analisis bivariat.
a. Analisa Univariat
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk
Tabel distribusi frekuensi dan diagram.Dalam penelitian ini dilakukan
analisis univariat secara deskriptif sederhana berupa persentase.
b. Analisa Bivariat
Uji statistik dengan menggunakan Microsoft excel dan Paired Test untuk
menguji perbedaan dari data dependen (sampel terikat). Taraf kesalahan
atau tingkat signifikasi (a) yang digunakan adalah 0,05 dengan confidence
interval (CI) 95%.
Kriteria pengujian:
a. Jika ρ value < 0,05 atau nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha
diterima yang berarti ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat
badan bayi di wilayah kerja Ovary Baby Spa Kota Palopo tahun2020.
b. Jika ρ value > 0,05 atau nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha
ditolak yang berarti tidak ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan
berat badan bayi di wilayah kerja wilayah kerja Ovary Baby Spa Kota
Palopo tahun2020.
H. Prosedur Penelitian
Melakukan Analisa
Gambar 3.2
prosedur penelitian
I. Etika penelitian
Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapatkan surat kelayakan etik
penelitian dari komite stikes mega buana palopo. Penelitian ini dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari responden dengan menandatangani atau
menyetujui lembar persetujuan penelitian yang dibagikan secara online.Segala
informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti
dan hanya kelimpok data tertentu yang sesuai dengan kebutuhan penelitian
yang dilaporkan oleh peneliti.kode dan subjek peneliti dirahasiakan untuk
umum.
DAFTAR PUSTAKA
Attitudes, M., Baby, A., In, M., Tamantirto, B., & Yogyakarta, B. (2018). Jurnal
Kebidanan Mother Attitudes About Baby Massage In Brajan Tamantirto -. X(01), 38–49.
Marni. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi .
10(1), 12–18.
Prasetyono, D.S. (2017). Buku Pintar Pijat Bayi. Yogyakarta: Buku Biru
Rahmania, H. (2015). Pengaruh Pijat Bayi terhadap Berat Badan Bayi
Syaukani, Aulia. 2015. Petunjuk Praktis Pijat, Senam, dan Yoga Sehat untuk
Bayi agar Tumbuh Kembang Maksimal . Yogyakarta: Araska.
Ulfa, R. B., & Munir, Z. (2020). Efektifitas Stimulasi Pijat Bayi terhadap Peningkatan
Berat Badan Bayi Usia 0-4 Bulan dengan Riwayat BBLR. 3(2), 155–162.