Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA

(Konsep Kebudayaan)

Dosen Pengampu : Ns. Luluk Fauziyah J., S.Kep., M.Kep


Kelompok 2
Achmad Akbar Arifin 19142010046
Anis Sustin 19142010051
Dimas Bayu Kresna 19142010056
Hizbullah 19142010061
Kurnia Chotimul Qur’aini 19142010066
Moh. Irham 19142010071
Nur Diana 19142010076
Rohmatul Karimah 19142010081
Ulfatul Masruroh 19142010086

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDIA HUSADA
MADURATAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, daninayah-Nya ke pada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Kebudayaan“ ini dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segilainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah kami di kemudian
hari.

Bangkalan, 15 September 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI.................................................................................3
2.1 Pengertian Kebudayaan.......................................................................3
2.2 Unsur-unsur Kebudayaan....................................................................4
2.3 Komponen Kebudayan........................................................................6
2.4 Hubungan antara unsur-unsur Kebudayaan.........................................9
2.5 faktor faktor mempengaruhi budaya
BAB III PENUTUP.............................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari bahasa latin yakni colere,
yang berarti mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture ini terkadang juga diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam konsep bahasa Indonesia. Arti kebudayaan bisa didefinisikan
sebagai sebuah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila,
hukum adat serta setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Pengertian kebudayaan secara umum adalah sesuatu yang akan dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Kebudayaan juga bisa diartikan sebagai segala
hal yang kompleks, yang di dalamnya berisikan kesenian, kepercayaan,
pengetahuan, hukum, moral, adat istiadat serta keahlian ataupun ciri khas lainnya
yang diperoleh individu sebagai anggota dalam suatu masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kebudayaan ?
2. Apa saja Unsur-unsur Kebudayaan ?
3. Apa saja Komponen Kebudayaan ?
4. Bagaimana Hubungan antara unsur-unsur Budaya ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian dari Kebudayaan.
2. Menjelaskan tentang unsur-unsur Kebudayaan.
3. Menjelaskan tentang Komponen Kebudayaan.
4. Menjelaskan tentang Hubungan antara Unsur-unsur Budaya.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Kebudayaan

Kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu


buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari bahasa latin yakni colere,
yang berarti mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture ini terkadang juga diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam konsep bahasa Indonesia. Arti kebudayaan bisa didefinisikan
sebagai sebuah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila,
hukum adat serta setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Pengertian kebudayaan secara umum adalah sesuatu yang akan dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Kebudayaan juga bisa diartikan sebagai segala
hal yang kompleks, yang di dalamnya berisikan kesenian, kepercayaan,
pengetahuan, hukum, moral, adat istiadat serta keahlian ataupun ciri khas lainnya
yang diperoleh individu sebagai anggota dalam suatu masyarakat.
Selain pengertian secara umum, para ahli dan pakar menjelaskan tentang apa
itu kebudayaan secara berbeda-beda. Berikut merupakan definisi kebudayaan
menurut para ahli.
Menurut Koentjaraningrat
Pengertian kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan
manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan
semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara
Pengertian kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni
alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi
Kebudayaan diartikan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.
Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau
kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk
keperluan masyarakat.
Menurut Mohammad Hatta
Pengertian kebudayaan menurut Mohammad Hatta adalah sebuah ciptaan
hidup dari suatu bangsa.
Menurut KBBI
Arti kebudayaan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah:
1. Hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti
kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
2. Antar keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang
digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan
yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

2.2 Unsur-unsur Kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai unsur


kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Kluchklon ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:


 Sistem religi dan upacara keagamaan.

Merupakan produk manusia untuk membujuk kekuatan lain yang


berada di atasnya, yaitu Yang Maha Besar untuk menuruti kemauan
mereka.

 Sistem organisasi kemasyarakatan.

Merupakan usaha manusia untuk menutupi kelemahan individu


mereka dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

 Sistem pengetahuan

Merupakan kemampuan manusia untuk mengetahui, mengingat,


kemudian mengolah dan menyampaikannya pada orang lain.

 Sistem mata pencaharian hidup

Merupakan usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan jasmaninya,


untuk dapat bertahan hidup.

 Sistem teknologi dan peralatan

Merupakan hasil olah pikir manusia untuk mempermudah dalam


mengjakan atau mengetahui segala sesuatunya sehingga manusia dapat
menciptakan atau menggunakan alat tersebut.

 Bahasa

Bahasa merupakan segala sesuatu usaha manusia untuk dapat


berkomunikasi. Bahasa dapat berupa simbol, tanda, gambar, maupun
berupa lisan dan tulisan. Menurut Lyons bahasa merupakan seperangkat
simbol dan tata aturan untuk menggunakan simbol-simbol dalam
kombinasi-kombinasi yang penuh arti. Jadi bahasa dapat berupa apa saja
asalkan memiliki arti untuk berkomunikasi.

 Kesenian

Merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan psikisnya,


dalam hal ini tentunya mengarah pada sebuah tujuan akhir, yaitu estetika
(keindahan). Dengan kesenian manusia dapat mencurahkan segala
kemampuannya untuk memenuhi apa yang mereka angap pantas dan
indah.

Namun ada beberapa ahli yang mengemukakan unsur-unsur kebudayaan


yang lain

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,


yaitu:

 Alat-alat teknologi.
 Sistem ekonomi.
 Keluarga.
 Kekuasaan politik.

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

 Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para


anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya.
 Organisasi ekonomi.
 Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk
Pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
 Organisasi kekuatan (politik).

2.3 Komponen Kebudayaan

Berdasarkan wujudnya kebudayaan memiliki beberapa elemen atau


komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

Kebudayaan Material
Materi budaya mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan materi adalah temuan dari suatu
penggalian arkeologi, mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan
sebagainya. Bahan budaya juga mencakup barang-barang, seperti televisi,
pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan
mesin cuci.
Budaya Nonmaterial
Budaya nonmaterial adalah ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya dalam bentuk dongeng, cerita rakyat, dan
lagu tradisional atau menari.
Lembaga Sosial
Lembaga sosial, dan peran bahwa pendidikan memberikan banyak
dalam konteks yang berkaitan dan berkomunikasi di alam masyarakat.
Terbantuk sistem sosial di suatu negara akan menjadi dasar, dan konsep ini
berlaku untuk struktur sosial masyarakat.
Contoh Di Indonesia di kota, dan desa di beberapa daerah, perempuan
tidak perlu sekolah tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan.
Tapi di kota – kota besar itu terbalik, seorang wanita memilih adil karir.
Sistem Kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun sistem
kepercayaan atau keyakinan dalam sesuatu, itu akan mempengaruhi sistem
penilaian yang ada di masyarakat. Sistem kepercayaan ini akan
mempengaruhi kebiasaan, cara melihat kehidupan, dan kehidupan, cara
mereka mengkonsumsi, bagaimana berkomunikasi.
Estetika
Terkait dengan seni, dan seni, musik, cerita, dongeng, cerita, drama, dan
-tarian tari, yang berlaku, dan berkembang di masyarakat. Seperti di
Indonesia setiap masyarakat memiliki nilai estetika tersendiri. Nilai estetika
ini perlu dipahami dalam peran apapun, untuk menyampaikan pesan bahwa
kita akan dapat mencapai tujuan, dan efektif.
Misalkan di beberapa daerah, dan terserang, masing-masing akan
membangu bangunan saj dari jenis apa pun harus menempatkan kelapa
kuning, dan buah – buah, sebagai simbol bahwa setiap derah arti yang
berbeda. Tapi di kota-kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat
cara orang menggunakan.
Bahasa
Bahasa adalah alat pengatar dalam komunikasi, bahasa untuk setiap
walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat kompleks.
Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit
dipahami.
Bahasa memiliki belut yang unik, dan kompleks, yang hanya dapat
dipahami oleh pengguna dari tersebu bahasa. Jadi keunikan dan
kompleksitas bahasa ini harus dipelajari dan dipahami untuk komunikasi
yang lebih baik, dan efektif untuk mendapatkan nilai empati, dan simpati
dari orang lain.

2.4 Hubungan antara unsur-unsur Budaya

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi).


2. Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan.
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,
memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan.
Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan
masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau
dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyarakat kecil yang
berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian
paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut
juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

 Alat-alat produktif
 Senjata
 Wadah
 Alat-alat menyalakan api
 Makanan
 Pakaian
 Tempat berlindung dan perumahan
 Alat-alat transportasi

Sistem mata pencaharian hidup

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus


pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:

 berburu dan meramu


 beternak
 bercocok tanam di ladang
 menangkap ikan

Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam


struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan
suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial
dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial
yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau
hubungan perkawinan.

Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak,
adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-
antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang
jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri,
dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok
kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan
keluarga unilateral.

Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia


untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan,
ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati
atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa,
manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata
krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala
bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi


umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat
untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan
adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni
(sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Kesenian dan Agama

Karya seni dari peradaban Mesir kuno. Kesenian mengacu pada nilai
keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan
keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk
yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak
kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang
kompleks.

Sistem kepercayaan

Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia


dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam
sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa
tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia
sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara
individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan
dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.

Agama Samawi
Tiga agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering dikelompokkan
sebagai agama Samawi atau agama Abrahamik Ketiga agama tersebut
memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang
mendasar dalam inti ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang
besar dalam kebudayaan manusia di berbagai belahan dunia. 

2.5 FAKTOR MEMPENGARUHI BUDAYA

Menurut “Dr. H. Th. Fischer” dalam bukunya Pengantar Antropologi  ada sejumlah


faktor yang mempengaruhi kebudayaan. Secara garis besar berikut bebera faktor yang
mempengaruhi kebudayaan adalah :
1. Faktor Kitaran (lingkungan hidup, geografis mileu) faktor lingkungan fisik
lokasi geografis merupakan suatu corak budaya sekelompok masyarakat;
2. Faktor Induk Bangsa ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk
bangsa ini, yaitu pandangan Barat dan pandangan Timur. Pandangan Barat
berpendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok
masyarakat mempunyai pengaruh terhadap suatu corak kebudayaan.
Berdasarkan pandangan Barat umumnya tingkat caucasoit dianggap lebih
tinggi dari pada bangsa lain, yaitu mingloid dan negroid. Sedangkan
pandangan Timur berpendapat bahwa peran induk bukan sebagai faktor yang
lebih dulu lahir dan cukup tinggi pada saat bangsa barat masih “tidur dalam
kegelapan. Hal itu lebih jelas ketika dalam abad XX, bangsa Jepang yang
dapat dikatakan lebih rendah dari pada bangsa Barat; dan
3. Faktor Saling Kontak Antar Bangsa. Hubungan antar bangsa yang makin
mudah akibat sarana perhubungan yang makin sempurna menyebabkan satu
bangsa mudah berhubungan dengan bangsa lain.

Faktor faktor tersebut dapat juga berhubungan dengan pola keperwatan

Faktor kitaran: lingkungan hidup, geografis mileu, banyaknya


masyarakat dengan berbeda budaya terkadang mereka menuntut untuk
diperlakukan selayaknya kebiasaan budaya mereka sehingga proses
keperewatan akan bisa terhambat namun dalam hal ini kita bisa melakukan
nya selama tidak membahyakan pasien serta sesuai dengan setiap Tindakan
keperwatan.

Faktor dengan adanya berbagai pandangan juga kerap terjadi sehingga


sering merasa bahwa masyarakat sering terbedakan, namun keperawatan
harus tetap melakukan tugasnya secara professional dan tidak membedakan.
Adanya kontak dengan bangsa bangsa tetangga memudahkan kita
sebagai tenaga Kesehatan untuk melakukan kolaborasi serta juga bisa
melakukan berbagai even sehingga kita dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai keperwatan juga kita bisa mendapatkan akses jika kita perlu atau
membutuhkan tindakan keperawatan dari luar negeri.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan dapat mempengaruhi


tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Kebudayaan juga bisa diartikan sebagai segala hal yang kompleks, yang
di dalamnya berisikan kesenian, kepercayaan, pengetahuan, hukum, moral, adat
istiadat serta keahlian ataupun ciri khas lainnya yang diperoleh individu sebagai
anggota dalam suatu masyarakat. Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku,
dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat. Kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari bahasa latin yakni colere,
yang berarti mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture ini terkadang juga diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam konsep bahasa Indonesia. Arti kebudayaan bisa didefinisikan
sebagai sebuah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila,
hukum adat serta setiap kecakapan, dan kebiasaan.
3.2 Saran
Kita sebagai manusia yang berbudaya harus dapat berprilaku sesuai norma
atau aturan yang menjadi kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang
kita. Kita juga wajib menghormati kebudayaan dengan selalu menjaga dan
memelihara kebudayaan tersebut.
Sebagai manusia yang tidak ingin tertinggal oleh zaman tentu kita selalu
mengikuti kemajuan teknologi namun kita sebagai manusia yang mempunyai
budaya juga harus mampu menyaring setiap dampak positif dan negative  dari
masuknya kebudayaan asing sehingga kita bisa menjaga kebudayaan asli kita.
DAFTAR PUSTAKA

Kompas.com. 2012. Kurikulum 2013, Muatan Lokal Tak Boleh Hilang. Jakarta:
www.Kompas.com

Natawidjaja, Rochman. dkk. 2007. Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis


IlmuPendidikan. Bandung: UPI Press.

Suparian, Parsudi. 1981/1982. Indonesian Journal of Cultural Studies (Majalah Ilmu-


ilmu Sastra Indonesia/ Jurnal Ilmiah/Juni 1981/1982 Jilid X No.1). Jakarta:
Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Diakses dari http://www.galerinajwaa.com/2014/06/contoh-makalah-keberagaman-
budaya-sma.html,
Diakses dari https://ewinkkreasi72.wordpress.com/2014/01/31/modul-ips-kelas-xi-
smk-semester-2/, Diakses dari http://sripranowo.blogdetik.com/materi-kelas-xi/,
Diakses dari http://www.slideshare.net/ayfilfilkhiyami/bab-5-kebudayaan-buat-yang-
jurusannya-ips-kelas-11-ini-materi-baru-semester-2-kan-semoga-membantu,
Characteristic of Culture,
Diakses dari http://anthro.palomar.edu/culture/culture_2.htm,
Diakses dari http://www.slideshare.net/arismacahyani78/materi-ppt-kebudayaan,

Anda mungkin juga menyukai