LINGKUNGAN
PRODI S1 FARMASI
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Limbah Dosmetik ( Limbah Rumah Tangga)
dan Cara Penganggulagannya” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dr.dr.Ibrahim
Edy Sapada.M.Kes pada mata kuliah Farmasi Komunitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Limbah Dosmetik ( Limbah Rumah Tangga) dan Cara
Penganggulagannya “ bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr.dr.Ibrahim Edy Sapada.M.Kes yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Palembang,Desember 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................13
1. Limbah Dosmetik...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008, limbah domestik adalah limbah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga tetapi tidak termasuk tinja. Kegiatan sehari-hari
yang dapat menghasilkan limbah adalah mencuci, memasak, mandi, kegiatan pertanian,
kegiatan peternakan.
Menurut Tchobanoglous (1979) dalam Suhartono (2009), limbah domestik adalah limbah
yang dibuang dari pemukiman penduduk, pasar, dan pertokoan serta perkantoran yang
merupakan sumber utama pencemaran di perairan pantai. Menurut Kodoatie dan Sjarief
(2005), air limbah domestik merupakan air bekas yang tidak dapat lagi dipergunakan untuk
tujuan semula, baik yang mengandung kotoran manusia atau dari aktivitas dapur, kamar
mandi, dan cuci dimana kuantitasnya 50-70% dari total rata-rata konsumsi air bersih yaitu
sekitar 120 – 140 liter/orang/hari. Jumlah pencemar domestik di negara-negara maju
merupakan 15% dari seluruh pencemar yang memasuki badan air (Suriawiria, 1996). Limbah
domestik memiliki sebaran areal yang sangat luas dan menyebar sehingga lebih sulit
dikendalikan daripada limbah industri.
Limbah Domestik adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,
limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau
sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan
kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi
kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya.
Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan
lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.
2.2 Jenis Limbah Domestik
Limbah domestik mengandung sampah padat dan cair yang berasal dari limbah rumah
tangga dengan beberapa sifat utama yaitu, (1) mengandung bakteri, (2) mengandung bahan
organik dan padatan tersuspensi sehingga BOD (biological oxygen demand) biasanya tinggi,
(3) padatan organik dan anorganik yang mengendap di dasar dalam bentuk suspensi sehingga
mengurangi kenyamanan dan menghambat laju fotosintesis (Suhartono, 2009).
Secara garis besar limbah domestik dibagi dalam dua kelompok yaitu limbah organik dan
limbah anorganik. Limbah organik bersumber dari kotoran (tinja), sisa sayuran dan makanan,
sedangkan limbah anorganik dapat berupa plastik, kertas, bahan-bahan kimia yang
diakibatkan oleh penggunaan deterjen, sampo, sabun dan penggunaan bahan kimia lainnya.
Sasongko ( Limbah organik umumnya dapat didegradasi oleh mikroba dalam lingkungan.
Sebaliknya, limbah anorganik lebih sulit didegradasi sehingga sering menimbulkan
pencemaran di lingkungan. Pada daerah yang tidak mempunyai unit pengelolaan limbah
domestik, umumnya limbah dibuang langsung ke lingkungan khususnya perairan (sungai,
danau) yang kemudian terangkut dan terendapkan di sepanjang badan perairan.
A.Air Limbah Domestik
Air limbah merupakan air bekas yang sudah tidak terpakai lagi sebagai hasil dari adanya
berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Air itu biasanya dibuang ke alam yaitu tanah atau
badan air. Air limbah domestik merupakan limbah cair yang berasal dari kegiatan rumah
tangga seperti kamar mandi, dapur, cucian. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Rumah Tangga yang dimaksud
dengan air limbah rumah tangga adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan
permukiman, rumah makan, perkantoran,
perniagaan, apartemen, dan asrama. Mukhtasor (2007) membagi air limbah domestik
menjadi dua bagian yaitu : (1) air limbah domestik yang berasal dari cucian seperti sabun,
deterjen, minyak dan lemak, serta shampo, (2) air limbah domestik yang berasal dari kakus
seperti tinja dan air seni. Air limbah domestik mengandung lebih dari 90% cairan. Kodoatie,
et al. (2010) menyatakan zat-zat yang terdapat dalam air buangan di antaranya adalah unsur-
unsur organik tersuspensi maupun terlarut seperti protein, karbohidrat, dan lemak dan juga
unsur anorganik seperti butiran, garam, metal serta mikroorganisme.
Limbah domestik terdiri dari karakteristik fisika antara lain parameter kekeruhan dan
TSS, karakteristik kimia antara lain adalah parameter DO, BOD, COD, pH dan deterjen, dan
karakteristik biologi antara lain adalah parameter Coliform.
Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka tingkat konsumsi air
dalam rumah tangga juga semakin tinggi dan volume air limbah rumah tangga juga akan
meningkat. Hasil survey yang dilakukan Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta
Karya pada tahun 2006 menunjukkan bahwa konsumsi rata-rata air adalah 144
liter/orang/hari. Konsumsi terbesar adalah untuk mandi yakni sekitar 65 liter/orang/hari atau
45% dari total konsumsi air. Air yang terpakai tersebut akan kembali ke lingkungan dalam
bentuk limbah yang biasanya mengandung zat-zat kimia yang sulit didegradasi di badan air
seperti deterjen, sabun, pengharum baju.
Sistem pembuangan air limbah yang umum digunakan masyarakat yakni air limbah yang
berasal dari toilet dialirkan ke dalam tangki septik dan air limpasan dari tangki septik
diresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke saluran umum, sedangkan air limbah non toilet
yakni yang berasal dari mandi, cuci serta buangan dapur dibuang langsung ke saluran umum.
Banyaknya limbah cair toilet yang dibuang ke badan air akan menyebabkan pencemaran air
(Tato, 2004).
Air limbah domestik dapat berpengaruh buruk terhadap berbagai hal karena dapat
berperan sebagai media pembawa penyakit, dapat menimbulkan kerusakan pada bahan
bangunan dan tanaman, dapat merusak ekosistem perairan. Air limbah juga dapat
menurunkan nilai estetika (keindahan) karena akan mengakibatkan munculnya bau busuk dan
pemandangan yang kurang sedap (Sugiharto, 1987).
Akibat yang ditimbulkan oleh pembuangan limbah dapat bersifat langsung dan tidak
langsung. Bersifat langsung misalnya, penurunan atau peningkatan temperatur dan pH akan
menyebabkan terganggunya kehidupan biota air, sedangkan akibat tidak langsung adalah
defisiensi oksigen karena jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai limbah akan
semakin meningkat (Silalahi, 2010)
Menurut penelitian Komarawidjaja (2004), air limbah domestik yang masuk ke perairan
sungai Citarum mengganggu biota perairan baik dari segi kelimpahan maupun keragaman
jenisnya dan dari hasil identifikasi terhadap invertebrata perairan terungkap bahwa ada
kecenderungan penurunan jenis keragaman invertebrata yang hidup sesil seperti siput.
Penurunan itu dapat terjadi karena tingkat pencemaran organik yang tinggi, senyawa B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) dan pestisida yang secara rutin masuk ke badan air sungai
tersebut.
Limbah dan sampah berpotensi besar dalam pencemaran lingkungan karena menyebabkan
menurunnya kualitas lingkungan hidup serta merusak ekosistem alaminya. Dampak negatif
dari menurunnya kualitas lingkungan hidup, baik karena terjadinya pencemaran atau
kerusakannya sumber daya alam adalah timbulnya ancaman atau dampak negatif terhadap
kesehatan, menurunnya nilai estetika, kerugian ekonomi (economic cost), dan terganggunya
sistem alami (natural system).6 Dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat akan
dirasakan dalam kurun waktu jangka panjang. Dengan tercemarnya lingkungan hidup oleh
limbah dan sampah nilai estetika dari lingkungan tersebut akan menurun, lingkungan yang
tercemar tersebut akan terlihat kumuh dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan sehari-
hari. Tercemarnya lingkungan juga akan mengganggu sistem alami dari lingkungan tersebut,
komponen yang terdapat pada lingkungan tersebut akan menjadi rusak.
Keberadaan limbah membutuhkan perhatian dari berbagai pihak yang bersangkutan, karena
jika tidak diolah dengan baik maka dapat menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Tidak
hanya itu, pengolahan limbah yang tidak tepat juga memungkinkan munculnya berbagai
penyakit bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Kesehatan manusia bisa terganggu oleh
virus dan bakteri akibat limbah. Berikut dampak-dampak limbah yang perlu diperhatikan dan
dicari solusinya.
Dilihat dari pengertian limbah yang merupakan bahan sisa alias sampah, sudah pasti tidak
ideal jika mengenai air yang sarat akan kejernihan. Jika limbah mengenai perairan tawar di
darat, manusia akan kehilangan sumber kehidupannya. Limbah yang mengontaminasi sungai
atau pusat mata air dapat mengganggu keseimbangan ekosistem air, sehingga siklus alam
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Tidak hanya itu, manusia juga dapat terganggu kesehatannya akibat limbah. Penyakit seperti
diare, demam berdarah, tifus mengintai manusia. Keracunan dan sesak napas juga tidak jarang
dialami oleh masyarakat yang tempat tinggalnya tidak jauh dari pabrik, membuktikan betapa
berbahayanya limbah industri jika tidak diolah dengan baik.
2.4 Upaya Penanggulangan Limbah Dosmetik
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Limbah Dosmetik
Limbah Domestik adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah
bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu
yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang
sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi
kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah
tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air
limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.