Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

"IPA TERPADU KELAS VII"


"Gerak Benda dan Makhluk Hidup Lingkungan Sekitar"

Dosen Pengampu :
Dr. Febri Yanto, M.pd

Disusun Oleh :

Kelompok 1
1. Rahma Rizalmi (18231057)
2. Restu Oktavia Dwita (18231134)
3. Setio Putri Ayu Sri Wahyuni (18231092)
4. Violetta Safitri (18231065)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhana wa Ta'ala yang telah memberikan rahmat dan
karunia sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami ini yang berjudul: “Gerak Benda dan
Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar" tepat pada waktunya. Tak lupa juga shalawat beiring
salam kita curahkan kepada nabi besar nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. yang telah
membawa kita dari alam kegelapan sampai kealam yang terang benderang seperti saat ini.
Dan tak lupa terima kasih kepada semua rekan yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini. Terkhusus kepada Bapak Dr. Febri Yanto,M.Pd. selaku dosen pembimbing mata
kuliah “IPA Terpadu Kelas VIII”.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangan dan kesalahannya. Maka dari itu kami mohon maaf dengan sangat menghimbau bagi
pembaca untuk dapat memberikan kritik dan sarannya. Sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

Padang, September 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di alam semesta ini ada makhluk hidup dan makhluk yang tak hidup. Setiap makhluk
hidup memiliki ciri masing-masing sesuai kebutuhannya, seperti halnya makhluk hidup memiliki
ciri yaitu bergerak mengapa makhluk hidup penting untuk bergerak. Karena setiap makhluk
hidup memiliki bagian-bagian tubuh yang memerlukan suplai oksigen untuk tetap bertahan
hidup. Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari dalam bergerak tidak hanya olahraga saja
yang membantu tubuh dalam peregangan dan pemanasan tubuh. Contohnya mobil bergerak,
orang berjalan, pohon tumbang, mobil bergerak dan lainnya.

Makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan memiliki salah satu ciri yaitu
bergerak. Benda dapat dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan posisi dari suatu titik
acuan. Selain makhluk hidup benda mati juga dapat bergerak dengan dipengaruhi oleh gaya salah
satu gerak benda, yaitu gerak lurus yang dibantu oleh gaya dan diperkuat oleh Hukum Newton.
Makhluk hidup dapat bergerak dibantu dengan sistem gerak yang dipengaruhi oleh morfologi
dari makhluk hidup itu sendiri. Manusia memiliki sistem gerak, yaitu rangka sendi dan otot.
Hewan memiliki sistem gerak yang tergantung dari tempat hidupnya. Karena hewan yang hidup
di darat di air dan yang bergerak di udara memiliki sistem gerak yang berbeda. Tumbuhan juga
memiliki sistem gerak yang berbeda tergantung bagaimana tumbuhan itu beradaptasi sistem
gerak pada tumbuhan terdiri dari gerak endonom ,higroskopis dan esionom.

Berdasarkan perbedaan sistem gerak yang dimiliki makhluk hidup yang dipengaruhi dengan
gaya . Penulis merangkum dalam makalah ini dan dapat menerapkan konsep-konsep nya dalam
kehidupan sehari-hari .

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah adalah sebagai berikut :


1. Apa yang dimaksud dengan konsep gerak?

2. Apa saja sistem gerak pada manusia?

3. Apa saja sistem gerak pada hewan?

4. Apa saja sistem gerak pada tumbuhan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui apa saja konsep gerak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Dapat mengetahui sistem gerak pada manusia serta kelainan atau gangguan yang terdapat
sistem gerak pada manusia.

3. Dapat mengetahui sistem gerak pada hewan.

4. Dapat mengetahui sistem gerak pada tumbuhan.


BAB II

ISI

A. KONSEP GERAK
Gerak merupakan suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari tempat awal.
Sebuah benda dikatakan bergerak bila benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya
baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.

Matahari terbit dan terbenam, sebenarnya matahari diam, tetapi karena bumi berotasi, maka
matahari seolah bergerak terbit dan terbenam, hal ini dikarenakan gerak tidak nyata yang
dihasilkan karena gerakan pengamat. Jadi, benda itu sebenarnya diam, tetapi terlihat bergerak
karena gerakan yang dilakukan pengamat.

Berdasarkan lintasannya, gerak terbagi menjadi 3 jenis, yaitu gerak lurus, gerak melingkar, dan
gerak melengkung (parabola). Benda yang bergerak pada lintasan lurus disebut gerak
lurus. gerak mengenal istilah jarak dan perpindahan. Jarak adalah panjang lintasan yang
ditempuh benda tanpa memperhatikan arahnya. Sementara itu, perpindahan didefinisikan sebagai
panjang lintasan, namun memperhatikan arah atau kedudukan awal dan akhir benda tersebut. 

1. Gerak Lurus

Gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus. Jenis gerak lurus
disebut juga sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi
perpindahan yang besarnya sama. Komponen dari gerakan, yaitu : jarak dan perpindahan,
kelajuan dan kecepatan, serta kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata.
Kelajuan dan Kecepatan

Kelajuan adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh dengan selang waktu yang
diperlukan benda. Sedangkan kecepatan adalah perpindahan suatu benda dibagi selang
waktunya. Jadi, kelajuan adalah besaran skalar yang hanya memiliki nilai tanpa arah,
sedangkan kecepatan adalah besaran vector yaitu selain memiliki nilai juga memiliki arah.

Keterangan : V = Kelajuan (m/s)

s = jarak tempuh (m)


t = waktu (s)
Kecepatan dan Kelajuan Rata-Rata

 Kecepatan rata-rata merupakan perbandingan perpindahan benda dengan waktu tempuh.


Kecepatan merupakan besaran vektor, karena memiliki besar dan arah. Kecepatan rata-
rata merupakan perubahan perpindahan (posisi) yang ditempuh oleh benda tiap satuan
waktu.

 Kelajuan rata-rata merupakan panjang lintasan (jarak) yang ditempuh oleh benda tiap
satuan waktu.

Gerak lurus dibedakan menjadi 2, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).

 Gerak Lurus Beraturan (GLB)


 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

GLB merupakan gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan yang tetap atau tanpa
percepatan.
Secara matematis, rumus GLB ditulis sebagai berikut:

Grafik GLB v terhadap t (sumber: brainly.co.id)

GLBB merupakan gerak lurus suatu benda yang kecepatannya berubah karena adanya
percepatan tetap. Maksud percepatan tetap ialah percepatan selalu sama terhadap waktu. Karena
adanya percepatan, rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier, melainkan kuadratik.

 
Ketentuan :

(+) saat benda dipercepat , jadi vt > v0

(-) saat benda diperlambat, jadi vt < v0

Contoh gerak lurus berubah beraturan dipercepat antara lain :

1. Buah jatuh dari pohon

2. Orang naik sepeda di jalan turun

3. Air terjun

4. Mobil yang di gas

5. Pesawat saat akan lepas landas

Contoh gerak lurus berubah beraturan diperlambat antara lain :

1. Bola dilempar keatas

2. Orang mengayuh sepeda di tanjakan

3. Air mancur

4. Mobil rem mendadak

5. Sepeda yang direm


2. Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi pada suatu benda. Gaya ini menimbulkan
perubahan posisi, gerak, kecepatan atau perubahan bentuk benda. Pegas dapat merenggang
karena mendapat gaya tarik. Alat yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya gaya
disebut dynamometer, satuannya adalah Newton (N).

Perhatikan gambar berikut!

Sebuah batu kecil dapat terlontar dari ketapel setelah system ketapel diberi gaya tarik dan
mobil dapat bergerak setelah mendapatkan gaya dorong mesin.

a. Akibat Benda diberi Gaya

1) Perubahan Gerak

Benda yang mula-mula diam, akan bergerak jika diberi gaya. Contohnya seorang anak
yang menendang bola yang tadinya diam akan menggelinding ketika ditendang, seorang
anak menarik mobil-mobilan.

2) Mengubah Kecepatan Benda yang Bergerak

Benda yang mula-mula bergerak jika diberi gaya akan mengalami perubahan kecepatan
gerak benda. Contohnya, sepeda yang mula-mula bergerak akan diam ketika direm. Sepeda
yang mula-mula bergerak beraturan setelah diberi gaya, bergerak semakin cepat.

3) Mengubah Arah Gerak Benda

Seorang pemain bola mengubah arah gerakan bola dengan memberi gaya. Contohnya,
pemain softball memukul bola ke samping.

4) Mengubah Bentuk Benda

Tanah liat yang dibentuk bola setelah diberi gaya tekan dapat berubah bentuk menjadi
pipih. Karet yang mula-mula pendek akan memanjang saat menerima gaya tarikan.
b. Jenis-jenis Gaya

Gaya dapat kita kelompokkan menjadi 2, yaitu gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya
sentuh adalah gaya yang terjadi setelah dua benda slaing bersentuhan. Contoh gaya sentuh
adalah gaya gesek, gaya dorong, gaya tarik, gaya otot, dan gaya pegas. Sedangkan, gaya
tak sentuh adalah gaya yang terjadi tanpa didahului dua benda bersentuhan. Contohnya
gaya gravitasi, gaya magnet, dan gaya listrik.

3. Hukum Newton

Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja


pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum gerak ini merupakan pondasi
mekanika klasik yang dijabarkan dalam tiga Hukum Fisika.

a. Hukum Newton I

Bunyi Hukum Newton I :

“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang
mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan
tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap” . Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
benda yang semula diam cenderung akan tetap diam, sedangkan benda yang semula bergerak
cenderung akan tetap bergerak. Hukum Newton I disebut juga Hukum Inersia atau Hukum
Kelembaman benda. Inersia/ kelembaman benda untuk mempertahankan keadaannya. Secara
matematis, Hukum Newton I dinyatakan melalui persamaan resultan gaya sama dengan nol.

ƩF = 0

Contoh Hukum Newton I seperti bola yang menggelinding di atas es licin akan terus
menggelinding dengan kecepatan tetap (bola tidak dikenai gaya atau resultan gaya sama
dengan nol).

b. Hukum Newton II

Bunyi Hukum Newton II :

“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya” . Maka dapat disimpulkan bahwa gaya total yang diberikan pada benda
dapat menyebabkan percepatan.

ƩF = m x a

Keterangan :

F = gaya (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

Contoh Hukum Newton II, yaitu jika seseorang mendorong mobil dengan ban yang berbentuk
lingkaran akan lebih mudah bergerak dari pada ban yang berbentuk selain lingkaran.
c. Hukum Newton III

Bunyi Hukum Newton III :

“Apabila sebuah benda (benda pertama) memberikan gaya pada benda kedua, maka benda
kedua akan mengerjakan gaya benda pertama yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan”. Hukum Newton III menyatakan bahwa jika suatu gaya (aksi) diberikan pada
suatu benda maka benda tersebut akan memberikan gaya (reaksi) yang sama besar dan
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan. Dua gaya merupakan gaya aksi - reaksi .

Faksi = Freaksi

Contoh Hukum Newton III, yaitu gerakan pada pistol saat seseorang menekan pelatuk pada
sebuah pistol, peluru akan terlontar keluar dengan kecepatan dari gaya yang diberikan pistol,
sedangkan pistol akan terdorong kebelakang.

B.SISTEM GERAK MANUSIA


Sistem gerak pada manusia disusun oleh tiga komponen penting, yaitu rangka, sendi dan
otot. Rangka merupakan alat gerak pasif sebagai tempat melekatnya otot. Sistem gerak pada
manusia memungkinkan seseorang untuk melakukan aktivitas gerak sehari-hari, Seperti
berjalan ,menari dan lain sebagainya.
1. Rangka / Tulang
Fungsi utama rangka atau tulang adalah menegakkan tubuh. Tulang dapat menjadi
alat gerak karena adanya otot, yang berperan sebagai alat penggeraknya. Dalam tubuh
manusia, jumlah tulang yang dimiliki adalah kurang lebih 206 ruas tulang. Terdiri
atas variasi ukuran dan bentuk. Penyusun tulang adalah kalsium berbentuk garam
yang melekat dengan bantuan collagen.
a. Fungsi Rangka

 Alat gerak pasif


 Pembentukan dan penegakan tubuh.
 Tempat melekatnya otot
 Perlindungan bagian tubuh yang penting
 Tempat pembentukan sel darah merah.

b. Pengelompokan rangka berdasarkan jenisnya.

 Kartilago/ Tulang Rawan


o Tulang Rawan (hialin)
Sifat: lentur ,semi transparan dan matriks warna putih kebiruan
Letak: antara tulang rusuk dan tulang dada.
o Tulang rawan elastis:
Sifat: lentur warna matriks keruh kekuningan.
Letak: daun telinga dan eusthacius.
o Tulang rawan (fibrosa)
Sifat : kaku, kuat warna matrik gelap dan keruh
Letak: diantara ruas tulang belakang.
 Tulang Keras (Osteon)
o Tulang pipa
Sifat: panjang, tengahnya berongga
Contoh: paha, lengan atas, kering, betis, hasta, dan pengumpil.
 Tulang pipih
Contoh: belikat, tulang dada, rusuk
 Tulang pendek
Contoh: pergelangan tangan dan kaki
 Tulang tak beraturan
Sifat: bentuknya tidak beraturan
Contoh: ruas-ruas tulang belakang.

c.Susunan Rangka

Susunan rangka dikelompokkan menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular
(anggota tubuh). Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang
rusuk. Sedangkan rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota
gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah. Masing-masing bagian akan ditunjukkan melalui
gambar-gambar di bawah.

1. Rangka aksial (sumbu tubuh)


Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
 Tengkorak
 Ruas tulang belakang

2. Rangka Apendikular (Anggota Tubuh)

Rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota gerak atas, dan
tulang anggota gerak bawah.
 Tulang bahu

 Tulang panggul
 Tulang anggota gerak atas

 Tulang anggota gerak bawah


2. Otot
Otot menempel pada rangka (tulang) dan berperan untuk menggerakkan tulang. Cara
kerja otot dibedakan menjadi sadar dan tidak sadar, tergantung dari jenis otot. Jenis
otot tersebut meliputi otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Gerak yang dilakukan
otot dapat berupa gerak sinergis dan gerak antagonis.
a. Tiga jenis otot
 Otot Polos
Jenis otot pertama yang akan dibahas adalah otot polos. Bentuk dari otot polos
adalah gelondong, menggelembung pada bagian tengah dan meruncing pada
bagian ujung. Jumlah inti pada otot polos adalah 1 (satu), terletak di bagian
tengah. Sesuai dengan namanya, warna yang dimiliki otot polos adalah polos.
Otot polos bekerja secara tidak sadar.

 Otot Lurik
Berikutnya adalah otot lurik. Bentuknya berupa silindris dan memanjang.
Jumlah inti pada otot lurik adalah banyak dan terletak di tepi. Otot lurik
bekerja secara sadar dan cepat dalam merespon rangsang. Otot lurik
banyak dijumpai melekat pada tulang.
 Otot Jantung
Ulasan tentang jenis otot selanjutnya yang akan dibahas adalah niotot
jantung. Bentuk otot jantung adalah silindris dan bercabang. Memiliki
warna lurik dan membentuk anyamana. Otot jantung bekerja secara
tidak sadar dan lambat dalam merespon rangsang. Otot jantung hanya
terdapat di jantung.

b. Sifat Otot

Antagonis (berlawanan): merupakan sifat kerja otot yang saling berlawanan. Contoh otot
dengan sifat kerja antagonis terdapat pada otot bisep dan otot trisep, gerak otot untuk
menengadah dan menelungkup telapak tangan.

Sinergis (saling kerjasama): merupakan sifat kerja otot yang sama. Contoh sifat kerja otot
sinergis terdapat pada otot pronator teres dan pronator kuadratus pada telapak tangan.
3. Persendian
Persendian dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sendi mati (inartrosis), sendi kaku
(amfiatrosis), dan sendi gerak (diartrosis). Semua jenis sendi melakukan fungsinya
sebagai penghubung antar tulang (rangka) dan tersebar di seluruh tubuh. Selain
pembagian tiga persendian di atas, terdapat 5 (lima) sendi yang masuk dalam
pengelompokan sendi gerak. Kelima persendian dalam sendi gerak tersebut adalah
sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.

 Macam-macam sendi
o Inartrosis/Sendi Mati
Hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Contoh: antar
tulang tengkorak.

o Amfiatrosis/Sendi Kaku
Hubungan anta rtulang yang memungkinkan gerakan terbatas. Contoh: antara tulang
rusuk dengan tulang dada.

o Diartrosis/Sendi Gerak
Hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan. Sendi gerak
dibedakan menjadi 5, yaitu sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan
sendi geser.
 Sendi engsel : merupakan gerak satu arah, contohnya : siku ,lutut,dan ruas antar
jari.
 Sendi pelana: memungkinkan gerak dua arah, contohnya : persendian pada
hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
 Sendi putar : memungkinkan gerak memutar , contohnya : tengkorak dengan
tulang atlas, radius dan ulna.
 Sendi peluru : memungkinkan gerak ke segala arah, contohnya : tulang lengan atas
dengan gelang bahu, tulang paha dengan gelang panggul.
 Sendi geser memungkinkan gerak melengkung ke depan, belakang atau memutar,
contohnya : tulang pergelangan kaki, hubungan antara tulang belakang.
4. Ganggu atau Kelainan pada Tulang dan Upaya-upaya Pencegahan :
 Kifosis adalah kelainan ruas tulang belakang bengkok ke belakang sehingga badan
menjadi bungkuk. Penyebabnya adalah posisi duduk yang sering membungkuk. Cara
mengatasi dengan terapi dan olahraga.
 Lordosis adalah kelainan ruas-ruas tulang belakang bengkok ke depan. Penyebabnya
adalah posisi duduk yang salah. Cara mengatasi dengan terapi dan olahraga.
 Skoliosis adalah kelainan ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping. Penyebabnya
adalah posisi duduk yang sering menyamping. Cara mengatasi dengan terapi dan
olahraga.
 Osteoporosis adalah tulang rapuh. Osteoporosis disebabkan kekurangan kalsium. Cara
mengatasinya adalah mengkonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan kalsium
seperti susu, keju, dan telur.
 Osteomalasia dan rakitis adalah penyakit kelainan pertumbuhan tulang tidak sempurna.
Rakitis disebabkan kekurangan vitamin D. Cara mengatasi adalah dengan mengkonsumsi
suplemen vitamin D dan berjemur di bawah matahari, serta mengonsumsi makanan yang
bergizi.
 Dislokasi adalah posisi tulang yang bergerak atau berubah karena cedera atau benturan
benda. Cara mengatasinya adalah dengan terapi fisik.
 Fraktur adalah patah tulang karena cedera. Cara mengatasi dengan operasi
penyambungan tulang.
 Fisura adalah retak tulang karena cedera. Cara mengatasi dengan operasi penyambungan
tulang.
 Tendonitis adalah radang atau infeksi pada tendon (penghubung otot dan tulang). Tendo
Cities disebabkan karena kegiatan fisik yang berlebihan. Cara mengatasinya dengan
fisioterapi atau konsumsi obat anti nyeri.
 Atrofi adalah pengecilan ukuran otot. Atrofi disebabkan karena otot kurang digunakan
untuk beraktivitas karena kelumpuhan. Cara mengatasi adalah melakukan gerak atau
olahraga secara teratur.

C. SISTEM GERAK PADA HEWAN


1. Gerak Hewan Dalam Air
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara, sehingga hewan
lebih sulit bergerak di air dari pada di udara. Air memiliki gaya angkat lebih besar
dibandingkan dengan udara dan tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis
yang lebih kecil daripada lingkungannya. Kedua hal tersebut mengakibatkan hewan yang
hidup di air dapat melayang- layang di dalam air dengan mengeluarkan sedikit energi
karen adanya gaya angkat oleh air.

Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air adalah
bentuk torpedo (streamline). Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk dari sisi ke
sisi dan mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air. Tubuh ikan dilengkapi otot
dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor dan sirip ikan dalam air. Ikan
juga memiliki sirip tambahan yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Untuk
mengatur gerakan naik turun, ikan memiliki gelembung renang yang dapat mengeluarkan
gas (biasanya berupa oksigen).
Sebagian besar ikan mengggunakan gerakan lateral pada tubuh dan sirip ekornya
untuk menghasilkan gaya dorong ke depan. Ada juga yang bergerak menggunakan sirip
pasangan dan sirip tengahnya. Ikan yang bergerak dengan sirip pasangan dan sirip tengah
cocok untuk hidup di terumbu karang. Tapi jenis ikan ini tidak dapat berenang secepat
ikan yang bergerak dengan menggunakan tubuh dan sirip ekornya.

2. Gerak Hewan di Udara


Gravitasi adalah masalah utama yang dihadapi oleh hewan-hewan yang terbang di
udara. Tubuh hewan-hewan tersebut harus memilki gaya angkat yang besar untuk
mengimbangi gaya gravitasi karena tidak mungkin tubuh hewan memiliki massa jenis
yang mendekati massa jenis udara. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat
adalah dengan menggunakan sayap.
Sayap burung tersusun atas kerangka yang kuat dan ringan, serta otot yang kuat.
Sayap burung memiliki bentuk melengkung sehingga udara yang mengalir pada bagian
atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya. Hal ini akan menghasilkan gaya angkat
dan gaya dorong yang efektif untuk pergerakan burung. Struktur sayap yang demikian
disebut airfoil. Saat sayap dikepakkan, sayap memberikan gaya aksi terhadap udara di
bawah sayap, sehingga udara akan mengalir ke bawah. Sesuai dengan Hukum III
Newton, ketika benda pertama memberikan gaya F aksi pada benda kedua, maka benda
kedua akan memberikan gaya F reaksi pada benda pertama. Hal inilah yang membuat
burung dapat terangkat ke atas.
3. Gerak Hewan di Darat
Hewan yang hidup di darat memiliki otot tulang yang kuat. Hal tersebut
diperlukan untuk mengatasi inersia (kecenderungan tubuh untuk diam) dan untuk
menyimpan energi pegas (elastisitas) untuk melakukan berbagai aktivitas. Bayangkan
bagaimana bila kita berjalan. Seseorang mulai berjalan dengan menginjak lantai dengan
kakinya, lantai kemudian memberikan gaya balik yang sama dan berlawanan arah pada
orang tersebut dan gaya inilah yang menggerakkan orang tersebut ke depan. Dengan cara
yang sama, seekor burung yang terbang ke depan memberikan gaya pada udara dengan
cara mengepakkan sayapnya ke belakang, tetapi udara tersebut mendorong balik sayap
burung itu ke depan.
Gajah dan kerbau memiliki massa tubuh yang sangat besar, akibatnya untuk
bergerak, gajah dan kerbau harus melawan inersia yang nilainya juga sangat besar.
Namun perbedaan stuktur tulang serta kekuatan otot gajah dan kerbau membuat gajah
mampu melakukan gerakan yang lebih lincah daripada kerbau. Lain halnya dengan kuda,
harimau, dan kijang, ketiga hewan tersebut memiliki struktur rangka dan otot yang sangat
kuat. Kijang dan harimau memiliki bentuk kaki yang lebih ramping sehingga kijang dan
harimau mampu menyimpan elastisitas yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan pada
saat berlari, kijang dan harimau lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara.
Gaya gesek udara yang jauh lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah membuat
kijang dapat berlari dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada kuda.
D. SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN

Secara umum, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu gerak endonom,
gerak hidoskopis dan gerak esionom.
1.Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak pada tumbuhan yang terjadi secara spontan dan tidak diketahui
penyebabnya. Dapat dikatakan juga bahwa gerak ini tidak memerlukan rangsangan dari luar.
Diduga bahwa rangsangan berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.

Contohnya :
1. Gerak pertumbuhan daun. Daun yang awalnya kecil akan tumbuh memanjang dan
melebar seiring dengan waktu. Pergerakan melebar dan memanjangnya daun tidak
memerlukan rangsangan dari luar dan terjadi dengan sendirinya.

2. Gerak rotasi sitoplasma pada sel – sel daun. Gerak ini disebut juga siklosis dimana
sitoplasma bergerak mengelilingi inti sel tanpa ada rangsangan dari luar. Perhatikanlah
gambar berikut ini :

2. Gerak Hidroskopis
Gerak hidroskopis adalah gerak pada bagian tubuh tanaman karena pengaruh perubahan
kadar air dalam sel, sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan yang tidak merata.

Contoh :
1. Merekahnya kulit buah kacang polong pada saat sudah matang. Awalnya kulit acang
polong ini berwarna hijau dan lembab karena mengandung banyak air di dalam selnya.
Lama – kelamaan, kadar air dalam sel – sel kulitnya berkurang sehingga kulitnya berubah
menjadi warna coklat kering dan jika dibiarkan maka ia akan terbuka dengan sendirinya.

2. Membukanya dinding sporangium (kotak spora) pada tumbuhan paku – pakuan.


3. Membentang dan menggurungnya gigi – gigi peristoma pada sporangium lumut.

3. Gerak Esionom
Gerak esionom adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi atau disebabkan oleh
adanya rangsangan dari luar (lingkungan). Berdasrakan jenis rangsangannya, gerak
esionom dibagi menjadi :

1. Gerak tropisme
Gerak tropisme didefenisikan sebagai gerak pada tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang yang menimbulkan gerak.

Gerak tropisme dibagi menjadi dua yaitu :


a. Tropisme positif = gerak tumbuhan mendekati arah rangsang. Contoh tumbuhan bunga
matahari yang tumbuh selalu menghadap ke arah matahari.
b. Tropisme negatif = gerak tumbuhan menjauhi arah rangsang

Selain itu, berdasarkan jenis rangsangnya gerak tropisme dibagi menjadi :


a. Geotropisme (gravitropisme)
Adalah gerak pada organ tumbuhan yang menuju pusat bumi. Contohnya adalah arah
gerakan akar tanaman yang selalu menuju pusat bumi.

b. Hidrotropisme
Adalah gerakan pada organ tumbuhan yang selalu menuju ke sumber air. Contohnya, akar
selain tumbuh menuju pusat bumi, ia juga tumbuh mencari sumber air. Banyak kita lihat
tanaman yang akarnya masuk ke dalam air karena melakukan gerakan hidrotropisme.

c. Tigmotropisme
Adalah gerak tropisme yang diakibatkan oleh rangsang berupa sentuhan dengan
rambatannya, baik berupa benda mati (kayu) atau tumbuhan lainnya. Contohnya adalah
tanaman kacang panjang yang tumbuh merambat pada kayu yang berada di dekatnya.

d. Kemotropisme
Merupakan gerak tropisme yang rangsangannya berupa zat kimia. Contohnya adalah pada
peristiwa penyerbukan. Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala
putik. Serbuk sari yang menempel pada putik akan berkecambah dan membentuk buluh
serbuk yang akan membawa gamet jantan (spermatozoid) menuju gamet betina (sel telur).
Pergerakan buluh serbuk sari menuju sel telur disebabkan oleh pengaruh zat gula yang
dikeluarkan oleh bakal buah. Zat gula ini merupakan bahan kimia.

e. Fototropisme (heliotropisme)
Fototropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya,
misalnya cahaya matahari. Contohnya, jika kita letakkan tanaman di jendela, maka
tanaman itu selalu tumbuh ke arah datangnya cahaya.

2. Gerak Taktis
Gerak taktis adalah gerak pindah tempat seluruh bagain tumbuhan ke arah yang
dipengaruhi oleh sumber rangsangan. Biasanya gerak ini hanya terjadi pada tumbuhan
bersel satu sehingga tidak tampak oleh mata.

Ada dua jenis gerakan taktis ini yaitu :


1. Kemotaktis

Merupakan gerak taktis yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa zat kimia. Contohnya
adalah gerakan spermatozoid menuju sel telur pada archegonium tumbuhan lumut dan
paku. Pergerakan ini terjadi karena adanya rangsangan berupa zat gula atau protein yang
dihasilkan oleh archegonium.

2. Fototaktis
Sedangkan gerak taktis yang dipengaruhi oleh cahaya disebut gerak fototaktis. Contohnya
adalah gerakan kloroplas ke arah dinding sel daun yang paling banyak terkena cahaya
matahari.

3. Gerak Nasti
Didefenisikan sebagai gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, tetapi arah gerak
tumbuhan tidak diepngaruhi oleh arah datangya rangsangan.

Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak nasti dibedakan menjadi :


1. Gerak niktinasi
Gerak yang rangsangannya berasal dari lingkungan malam hari. Contohnya adalah
menguncupnya daun tumbuhan kacang – kacangan menjelang petang karena tejadinya
perubahan tekanan turgor pada tangkai daun.

2. Gerak fotonasti
Gerak pertumbuhan akibat terjadinya perubahan intensitas cahaya. Contohnya adalah
mekarnya bunga pukul empat pada sore hari.

3. Gerak seismonasti
Rangsangan gerakan nasti ini adalah berupa sentuhan. Contohnya adalah menutupnya
daun putri malu ketika disentuh.

4. Gerak termonasti
Gerak tanaman yang dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan. Contohnya adalah
bunga tulip yang selalu mekar di musim semi (suhu panas).

5. Gerak nasti kompleks


Gerak yang terjadi pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh banyak rangsangan. Misalnya
membuka dan menutupnya stomata daun karena pengaruh kadar air, cahaya, suhu dan zat
kimia (zat gula dan protein).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gerak merupakan suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari
tempat awal. Sebuah benda dikatakan bergerak bila benda itu berpindah kedudukan
terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang
mendekati. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi pada suatu benda. Gaya ini
menimbulkan perubahan posisi, gerak, kecepatan atau perubahan bentuk benda. Hukum
Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada
suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Sistem gerak pada manusia disusun oleh tiga
komponen penting, yaitu rangka, sendi dan otot. Rangka merupakan alat gerak pasif
sebagai tempat melekatnya otot. Gerak pada hewan ada bermacam-macam yaitu gerak
pada hewan di air, pada hewan di udara, dan pada hewan di darat. Semua Gerakan ini
dipengaruhi oleh lingkungan ataupun morfologi hewan tersebut. Untuk Gerakan pada
tumbuhan dibedakan berdasarkan sifat spontan dari tumbuhan itu sendiri, gerak akibat
kebutuhan air tumbuhan, dan gerakan akibat rangsangan dari lingkungan ataupun
sentuhan.

B. Saran

Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Kami mohon maaf karena masih banyak kekurangan pada makalah ini. Kami harapkan
adanya masukan dari siapa saja. Terima kasih.

LATIHAN SOAL
1. Jelaskan macam-macam gaya!

2. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan 60 km/jam ditempuh dalam waktu 0,5 jam.
Hitunglah berapakah jarak tempuh benda tersebut?

3. Jelaskan perbedaan gerak tropisme dan gerak nasti!

4. Jelaskan penyebab tulang kaki berbentuk huruf o dan apa upaya mengatasinya?

5. Mengapa kecepatan gerak pada hewan berbeda-beda?

Anda mungkin juga menyukai