Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jum’at: Mewaspadai Bentuk-bentuk Korupsi

‫ أَ ْش َه ُد أَنْ اَل ِا َل َه إِاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل‬،‫ َو ْال َعا ِق َب ُة ل ِْل ُم َّت ِقي َْن‬،‫هلل َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬
َ َ ‫د أَنَّ مح َّم ًدا‬,ُ ‫ َوأَ ْش َه‬،‫ْن‬
‫ص ِّل‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫ْن‬ ِ ‫ِق ْال َوعْ ِد اأْل ِمي‬ ُ ‫صاد‬ ِ ‫ْك َل ُه ُذو ْالقُوَّ ِة ْال َم ِتي‬
َ ‫َش ِري‬
.‫ أَمَّا َبعْ ُد‬,،‫ْن‬ ِ ‫ان إِ َلى َي ْو ِم ال ِّدي‬
ٍ ‫صحْ ِب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َس‬ َ ‫َع َلى مُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو‬
‫ َقا َل‬.‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬ ِ ‫ أ ُ ْوصِ ْي ِنيْ َن ْفسِ يْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َت ْق َوى‬،‫َف َيا اَ ُّي َها ْال َحاضِ ر ُْو َن‬
َ ‫ َف َق ْد َف‬،‫هللا‬
‫ َياأَ ُّي َها الَّذِينَ آ َم ُنوا‬:‫ان الرَّ ِجي ِْم‬ َ ‫ أَع ُْو ُذ ِباهَّلل ِ م َِن ال َّشي‬.‫هللاُ َت َعا َلى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِريْم‬
ِ ‫ْط‬ ِ
‫ُون‬ ُ ْ َ ‫اَّل‬
َ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُوتنَّ إِ َوأنت ْم مُسْ لِم‬
ُ َ ‫ا َّتقُوا‬
Hadirin jamaah Jumat yang dimulyakan Allah,
Ketika mendengar istilah korupsi, maka yang ada di benak kita adalah kejahatan luar biasa. Hal
itu sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 yang juga menyebutkan bahwa tindak pidana
korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga telah melanggar hak-hak sosial
dan ekonomi masyarakat secara luas. Terlebih lagi korupsi yang dilakukan di tengah bencana
yang melanda suatu daerah. Sebagaimana terjadi di Lombok beberapa tahun lalu, oknum
anggota dewan yang meminta jatah atas anggaran proyek rehabilitasi SD dan SMP pascagempa.

Masyarakat miskin dan kurang mampu sering menjadi korban dalam hal ini. Hak yang mereka
terima tidak sesuai dengan apa yang seharusnya. Seakan para koruptor tidak memikirkan nasib
mereka di kemudian hari, atau paling tidak keluarga dan anak keturunannya yang memakan
hasil korupsi tersebut. Terlebih lagi jika dihadapkan dengan pengadilan, betapa menyayat hati
ketika mendengar kasus pencuri kakao dan sandal jepit, mereka sangat mudah dijebloskan ke
penjara. Bahkan sebelum dipidana, adakalanya pencuri miskin dikeroyok masa terlebih dahulu.
Sementara para koruptor yang mencuri uang rakyat atau uang negara hingga miliaran rupiah
mendapat perlakuan yang amat berbeda perlakuannya dengan apa yang kami sebutkan
sebelumnya, dan hal itu dapat disaksikan khalayak di layar televisi masing-masing.

Hadirin jamaah Jumat yang dimulyakan Allah,,


Menjadi kewajiban bagi setiap individu muslim untuk senantiasa mewaspadai segala bentuk
yang dapat menjerumuskan pada perbuatan korupsi, baik di lingkup keluarga, masyarakat,
teman bermain, lingkungan bekerja, sekolah, kantor, maupun yang lebih luas dari itu. Di antara
bentuk-bentuk yang mengarah pada perbuatan korupsi dalam fikih Islam antara lain,

Pertama, Ghulul. Pada mulanya ghulul merupakan istilah bagi penggelapan harta rampasan
perang sebelum dibagikan. Kemudian Rasulullah dalam hadisnya memperjelas makna ghulul
pada beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut;

“Siapa saja yang telah aku angkat sebagai pekerja dalam satu jabatan kemudian aku berikan
gaji, maka sesuatu yang diterima di luar gajinya adulah korupsi (ghulul).” (HR. Abu Dawud).
Adapun istilah sekarang biasa dikenal dengan komisi, yaitu tindakan seseorang yang mengambil
sesuatu penghasilan di luar gajinya yang telah ditetapkan.

Dalam hadis yang lain, “Bahwasannya Rasulullah bersabda: hadiah yang diterima para pejabat
adulah penggelapan (korupsi)” (HR. Ahmad). Adapun istilah sekarang biasa dikenal dengan
gratifikasi atau hadiah, yaitu seseorang yang mendapatkan hadiah karena jabatan yang melekat
pada dirinya.

Ghulul memenuhi semua unsur korupsi tersebut, antara lain terjadi karena ada niat untuk
memperkaya diri sendiri; adanya penyalahgunaan wewenang; dan merugikan orang lain
sekaligus merugikan kekayaan negara, karena penggelapan yang dilakukan oleh para pelakunya
mengakibatkan tercecernya hak orang lain maupun hak negara.

Kedua, Risywah. Istilah risywah dimaknai juga dengan menyuap, yaitu suatu tindakan
memberikan harta dan yang semisalnya untuk membatalkan hak milik pihak lain atau
mendapatkan atas hak milik pihak lain. Dalam sebuah hadis diriwayatkan,
(‫)ر َواهُ أَحْ َمد‬
َ ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم الرَّ اشِ ي‬ ِ ‫ َل َع َن َرس ُْو ُل‬: ‫َعنْ َث ْو َبان َقا َل‬
َ ‫هللا‬
‫ َيعْ نِي الَّذِي َيمْ شِ يْ َب ْي َن ُه َما‬، ُ‫َو ْالمُرْ َتشِ ي َوالرَّ ائِش‬
“Dari Sauban, ia berkata: Rasulullah melaknat penyuap, penerima suap dan perantara, yaitu
orang yang menghubungkan keduanya” (HR. Ahmad)

Hadirin jamaah Jumat yang dimulyakan Allah,,,


asulullah Muhammad SAW, pernah memperingatkan sebagaimana dalam sabdanya,

‫اس َز َمانٌ اَل ُي َبالِي ْال َمرْ ُء ِب َما أَ َخ َذ ْال َما َل أَ ِمنْ َحاَل ٍل أَ ْم ِمنْ َح َر ٍام‬ ْ
ِ ‫َل َيأ ِت َينَّ َع َلى ال َّن‬
“Akan datang suatu masa pada umat manusia, di mana mereka tidak lagi peduli bagaimana cara
untuk mendapatkan harta. Apakah dengan cara yang halal ataukah dengan cara yang haram“.
(HR Bukhari).
Jika apa yang terjadi sekarang adalah wujud dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah tersebut,
maka tidak ada cara lain selain berhati-hati dan waspada, agar jangan sampai kita maupun
anggota keluarga serta orang-orang yang kita cintai terjerumus dalam hal tersebut. Bahkan
sesungguhnya yang halal dan haram sudah sangat jelas, sebagaimana sabda Rasul yang lain,

ِ ‫ات الَ َيعْ َل ُمهُنَّ َكثِي ٌر م َِن ال َّن‬


‫اس َف َم ِن ا َّت َقى‬ ٌ ‫إِنَّ ْال َحالَ َل َبيِّنٌ َوإِنَّ ْال َح َرا َم َبيِّنٌ َو َب ْي َن ُه َما ُم ْش َت ِب َه‬
‫ت َو َق َع فِى ْال َح َر ِام‬ ِ ‫ت اسْ َتب َْرأَ لِدِي ِن ِه َوعِ رْ ضِ ِه َو َمنْ َو َق َع فِى ال ُّش ُب َها‬ ِ ‫ال ُّش ُب َها‬
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya
terdapat perkara syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang
menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh
pada perkara haram…” (HR. Bukhari-Muslim)

Hadirin jamaah Jumat yang dimulyakan Allah,,,


Pada hakikatnya, hati nurani setiap orang sejatinya akan menolak sesuatu yang haram. Kecuali
nurani yang sudah tertutupi oleh gelapnya maksiat dan dosa, hingga tidak ada celah sedikitpun
untuk dapat dimasuki oleh cahaya hidayah. Untuk itulah, perlu bagi setiap muslim
menanamkan dalam diri untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang mengarah pada
perilaku korupsi.

ِ ‫ك هللا لِى َو َل ُك ْم فِي ْالقُرْ اَ ِن ْالعَظِ ِيم َو َن َف َعنِى َو ِايَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن ْاالَ َيا‬
‫ت‬ َ ‫ار‬َ ‫َب‬
َ ‫لح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل هللا ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه ِا َن ُه ه َُوال َّس ِم ْي ُع ْا‬
‫لعلِيْم‬ ِّ ‫َو‬
َ ‫الذ ْك ِر ْا‬
Khutbah Jum’at Menjaga Kesehatan Masyarakat
ُ‫ أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِل َه إِال ّ هللا‬.‫ َو َسالَ ٌم َع ٰلى عِ َبا ِد ِه الَّ ِذي َْن اصْ َط ٰفى‬.‫هلل َو َك ٰف‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬
ُ‫ َوأَ ْش َه ُد أَنّ م َُح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَ َن ِبيَّ َبعْ دَ ه‬.ُ‫ْك َله‬
َ ‫َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬
ٍ ‫ص ّل َو َسلّ ْم َع ٰلى َس ِّي ِد َنا م َُح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوأَصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َس‬
‫ان‬ َ ‫اَلل ُه ّم‬
‫اع ِت ِه َل َعلَّ ُك ْم‬
َ ‫هللا َو َط‬ ِ ‫َّاي ِب َت ْق َوى‬ َ ‫ ا ُ ْوصِ ْي ُك ْم َواَي‬,‫هللا‬ِ َ‫ َف َيا عِ َباد‬.‫ اَمَّا َبعْ ُد‬,‫إِ َلى َي ْو ِم ال ّد ْين‬
.‫ان الرَّ ِجي ِْم‬ ,ِ ‫ْط‬ َ ‫هلل م َِن ال َّشي‬ ِ ‫ذ ِبا‬,ُ ‫ أَع ُْو‬. ‫آن ْال َك ِري ِْم‬ ِ ْ‫ َقا َل هللاُ َت َعا َلى فِي ْالقُر‬.‫ُت ْفلِح ُْو َن‬
‫هللا َح ّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ إِالّ َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬
َ ‫َياأَ ّي َها الّ َذي َْن آ َم ُن ْوا ا ّتقُوا‬
Hadirin kaum Muslimin jama’ah Jum’at yang dimulyakan Allah
Segala Puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Yang Maha Pemberi segala kenikmatan baik
nikmat Iman, Islam, dan juga kesehatan, sehingga pada siang ini kita dapat berkumpul di Masjid
yang mulia ini untuk melaksanakan Sholat Jum’at secara berjama’ah. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW, Nabi akhir zaman, Nabi
panutan Ummat Islam. Semoga kita bisa menjalankan sunnah-sunnahnya dalam kehidupan sehari-
hari.

Selanjutnya untuk mengawali khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib
juga berwasiat kepada diri saya dan kepada seluruh jamaah, marilah kita senantiasa bertaqwa
kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan semua perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya.

Hadirin kaum Muslimin jama’ah Jum’at yang dimulyakan Allah ,


Kita ketahui bersama bahwa kesehatan merupakan suatu anugerah yang luar biasa sangat mahal.
Berbagai cara manusia untuk menjaga kesehatannya, mulai dari makan teratur serta bergizi, tidur
teratur, berolahraga dan lain sebagainya. Tapi jika waktu datangya sakit, ternyata tidak bisa kita
dihindari.
akit merupakan bagian dari sunnatullah yang berlaku bagi semua manusia. Oleh karena itu Nabi
Muhammad SAW memberi warning kepada kita dalam sebuah hadits yang berbunyi:

َ ‫ك َق ْب َل َس َقم‬
‫ِك‬ َ ‫َو صِ حَّ َت‬
Artinya: Dan pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. (HR. Hakim)

Jika kita lihat banyak manusia ketika sehat, seringkali menyia-nyiakan waktu dengan sesuatu
yang tidak penting. Bermain kelewat batas, nongkrong-nongkrong dengan tujuan tidak jelas,
begadang sampai pagi, bermain game hingga lupa waktu, bersantai-santai dan bersanda gurau
sampai lupa ibadah kepada Allah dan lain sebagainya. Ini semua merupakan bagian dari sifat
gafilun (lalai, lengah, lupa diri), sehingga tidak dapat memanfaatkan waktu dengan sesuatu
yang bermakna.
Kesehatan yang kita miliki merupakan amanah dari Allah SWT dan kelak di akhirat akan
dipertanggungjawabkan. Tentu kita ingin selama masih hidup di dunia, kesehatan ini dapat
digunakan sebaik-baiknya untuk melakukan segala macam kebaikan, baik yang berhubungan
kepada Allah (hablu minallah), maupun yang berhubungan kepada sesama manusia (hablu
minannas). Karena kita tidak tahu penyakit apa yang akan kita alami suatu hari nanti. Untuk itu
perlu kita untuk menjaga kesehatan wabil khusus di masa saat ini yang hampir diseluruh
belahan dunia mengalami wabah covid-19.

Hadirin kaum Muslimin jama’ah Jum’at yang dimulyakan Allah ,


Terkait menjaga kesehatan, ada 2 hal yang perlu kita jaga yaitu kesehatan jasmani dan
kesehatan rohani. Kesehatan jasmani bisa kita dapatkan diantaranya dengan

Petama, mengkonsumsi makanan yang tidak hanya halal tapi juga thoyyib (bergizi).
Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah: 168
‫ت ٱل َّش ۡي ٰ َط ۚ ِن إِ َّنهُۥ‬ ُ ‫ض َح ٰ َلاٗل َطي ِّٗبا َواَل َت َّت ِبعُو ْا ُخ‬
ِ ‫ط ٰ َو‬ ِ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱل َّناسُ ُكلُو ْا ِممَّا فِي ٱأۡل َ ۡر‬
١٦٨ ٌ‫وّ م ُِّبين‬ٞ ‫َل ُكمۡ َع ُد‬
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.

Kedua, berolahraga. Dengan berolahraga tubuh akan lebih segar, kuat, dan mampu
meningkatkan sistem imu
diri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW

ِ‫ض ِع ْيف‬
َّ ‫ِن ال‬ ِ ‫ـويُّ َخـ ْي ٌر َوأَ َحبُّ إِ َلـى‬
,ِ ‫هللا م َِن ْالـم ُْؤم‬ ِ ‫اَ ْلـم ُْؤمِنُ ْال َق‬
Artinya: Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah.
(HR. Muslim)
Ketiga, menjaga kebersihan; pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan merupakan wujud
dari keimanan kita kepada Allah SWT. Sebagaiman hadits yang sudah masyhur kita dengar

ِ ‫اَل َّن َظا َف ُة م َِن اإْل ِ ْي َم‬


‫ان‬
Artinya: Kebersihan sebagian dari iman. (HR. Al-Tirmidzi)

Selain itu dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 222 Allah SWT menegaskan kepada kita
tentang menjaga kebersihan dicintai oleh-Nya
َ ‫إِنَّ ٱهَّلل َ ُيحِبُّ ٱل َّت ٰوَّ ِب‬
َ ‫ين َو ُيحِبُّ ۡٱل ُم َت َطه ِِّر‬
…٢٢٢ ‫ين‬
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.
Hadirin kaum Muslimin jama’ah Jum’at yang dimulyakan Allah ,
Berikutnya tentang menjaga kesehatan rohani. Bentuk dari menjaga kesehatan rohani ada
beberapa hal yang bisa kita lakukan yaitu

Pertama, memperbanyak ibadah yaitu memperbanyak melakukan hal-hal yang diperintahkan


oleh Allah SWT. Semua ibadah akan diterima oleh Allah SWT jika memenuhi 3 unsur yaitu niat,
ikhlas, dan ilmu. Manusia diciptakan oleh Allah SWT hanya memiliki satu tujuan yaitu beribadah
kepada-Nya. Sebagaiman firman Allah
Allah SWT dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56

َ ِ ‫ت ۡٱل ِجنَّ َوٱإۡل‬


ِ ‫نس إِاَّل لِ َي ۡع ُب ُد‬
٥٦ ‫ون‬ ُ ‫َو َما َخ َل ۡق‬
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
Kedua, perbanyak berdzikir artinya memperbanyak mengingat Allah SWT, baik dalam kondisi
senang maupun susah, baik dalam keadaan siang maupun malam, baik dalam situasi sepi
maupun ramai. Dengan bahasa lain berdzkir itu tidak mengenal waktu dan tempat artinya
kapan pun dan dimanapun berdzikir itu bisa dilakukan. Berdzikir boleh dengan lapadz apa saja
sepanjang itu masih dalam kategori kalimat thoyyibah.
Ketiga, berkhusnudzan (berbaik sangka) artinya sebuah sikap yang mewujudkan keadaan jiwa
dengan berprasangka baik atau berpikiran positif. Baik itu berprasangka baik kepada Allah
maupun sesama manusia. Hal ini sungguh ditekankan oleh Rasulullah SAW agar kita umatnya
selalu berprasangka baik kepada siapapun.Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Dari Abu
Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah kalian dari buruk sangka, karena buruk
sangka itu sedusta-dusta perkataan (hati). Janganlah kalian mencari-cari berita keburukan
orang lain, janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, janganlah kalian bersaing yang
tidak sehat, janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membenci, janganlah
kalian saling membelakangi. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. (HR.
Muslim).

Hadirin kaum Muslimin jama’ah Jum’at yang dimulyakan Allah ,


.
Demikian hal-hal yang dapat menjadikan diri kita agar selalu dapat menjaga kesehatan baik itu
kesehatan jasmani maupun kesehatan rahani. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kita
dalam menghadapai segala hal.

ِ َ ‫آن ْالعَظِ ي ِْم َو َن َف َعنِي َوإيَّا ُك ْم ب َما ف ْي ِه م َِن ْاآليا‬


‫ت‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم ِفيْ ْالقُر‬ َ ‫ار‬
َ ‫َب‬
‫الذكر ْال َح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل ِم ِّني َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه إ َّن ُه‬
ْ ‫َو‬

Anda mungkin juga menyukai