Anda di halaman 1dari 5

ANALISI VIDEO ADAPTED PHYSICAL EDUCATION

Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Penjas Adaptif

OLEH :

Gylbert GrenWino Sitompul 8196117001

PENDIDIKAN OLAHRAGA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulis

dapat menyelesaikan tugas “Analisis Video Adapted Physical Education” yang

masih jauh dari sempurna ini.

Adapun maksud dari penulisan “Analisis Video Pendidikan Penjas Adapted”

ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Penjas Adaptif, yang dalam

hal ini proses penulisannya tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari bapak Dr.

Nurhayati Simatupang, M.Kes selaku dosen mata kuliah.

Penulis minta maaf jika dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Saya

berharap kritik dan saran dari semua pembaca. Terimakasih saya ucapkan kepada

semua rekan dan semua pembaca.

                                                                                                         

Padangsidimpuan, 30 Oktober 2020 

                                                                                                                       

Penulis

                   
Dalam video tersebut ada berbagai macam kegiatan yang dapat diberikan oleh

guru penjas adapted kepada mereka penyandang disabilitas. kegiatan penjas adaptif

yang dilakukan oleh mereka yang mempunyai kebutuhan khusus, baik yang cacat

ataupun keterbelakangan mental. Bagi para guru/pengajar, harus memiliki kesabaran

yang kuat dan kemampuan dalam mengajar secara khusus, untuk dapat

menyampaikan materi kepada penyandang disabilitas agar dapat dimengerti dan

diterima oleh mereka. Kesepuluh kegiatan tersebuit ada;ah :

1. Balance beridiri di atas pipa kecil.

2. Jump, memlopat melewati selang kecil.

3. Balance and stabilitay, menyeimbangkan dan menstabilkan pipa kecil agar

tidak jatuh dari kaki.

4. Balance and coordination, menyeimbangkan dan menstabilkan pipa kecil

agar tidak jatuh dari atas kepala.

5. Teamwork, bekerjasama mengapit dua pipa kecil agar bola yang di atas nya

tidak jatuh.

6. Racket skill, bermain menyeimbangkan bola menggunakan racket.

7. Healthy and Unhealthy, bermain mmemilih kartu yang memiliki gambar

makanan yang sehat seperti buah dan sayuran, serta makanan yang tidak

sehat.

8. Swimming, belajar mengapung dan berenang dengan pelampung.

9. Yoga, dipimpin oleh instruktur yoga agar gerakannya optimal.


10. Basketball, bermain basket mini dengan memasukkan bola basket ke ring

dari jarak deat dan ketinggian ring sekitar 50 Cm diatas kepala.

Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sangat

luas. Titik perhatianya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi,

pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah

pendidikan lainya yaitu hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan

jiwanya. Fokus pendidikan jasmani pada pengaruh perkembangan fisik terhadap

wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang

menjadikan unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang

berkaitan dengan perkembangan total manusia. Pada dasarnya pendidikan jasmani,

dengan memanfaatkan alat gerak manusia, dapat membuat aspek mental dan moral

pun ikut berkembang.Dalam konteks pendidikan inklusif, pelayanan pendidikan

jasmani diberikan kepada semua anak dengan karakteristik yang berbeda – beda

termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Mereka berhak atas  pendidikan jasmani yang dapat mengakomodasi hambatan

dan kebutuhan yang mereka miliki. Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan

jasmani menjadi lebih kompleks bagi guru pendidikan jasmani dalam mengupayakan

agar semua kebutuhan anak akan gerak dapat terpenuhi dan dapat meningkatkan

potensi yang dimilikinya secara optimal. Pada kenyataannya tidak semua ABK

mendapatkan layanan pendidikan jasmani sesuai dengan kebutuhan atau hambatan

yang dimilikinya, karena tidak semua guru pendidikan jasmani memahami dan
mengetahui layanan yang harus diberikan kepada ABK. Kebutuhan gerak ABK lebih

besar daripada siswa lainnya, karena ABK mengalami hambatan dalam merespon

rangsangan yang diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru gerak dan

bahkan ada yang memang fisiknya terganggu sehingga ia tidak dapat melakukan

gerakan yang terarah dengan benar Hal ini terjadi karena mereka memiliki masalah

dalam sensorisnya, motoriknya, belajarnya, dan tingkah lakunya yang dapat

menghambat perkembangan fisik siswa tersebut. Anak berkebutuhan

khusus memiliki masalah dalam sensorisnya, motoriknya, belajarnya, dan

tingkah lakunya. Semua ini mengakibatkan terganggunya perkembangan fisik anak.

Hal ini karena sebagian besar ABK mengalami hambatan dalam merespon

rangsangan yang diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru gerak dan

bahkan ada yang memang fisiknya terganggu sehingga ia tidak dapat melakukan

gerakan yang terarah dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai