PEMBELAJARAN POR
OLEH :
PENDIDIKAN OLAHRAGA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulis
Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen
dan model pembelajaran POR, yang dalam hal ini proses penulisannya tak lepas
Penulis minta maaf jika dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Saya
berharap kritik dan saran dari semua pembaca. Terimakasih saya ucapkan kepada
Medan, 21 Mei 2020
Penulis
1. Jelaskan secara detail dan gamblang perbedaan antara totur sebaya dengan
resiprokal
Jawab : Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya
adalah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yaitu dalam hal meningkatkan
melalui kegiatan mengajarkan teman. Pada strategi ini siswa berperan sebagai guru
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih
aktif. Dimana siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi terlebih dahulu,
kemudian siswa menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada siswa yang lain.
Guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran, yaitu
meluruskan atau memberi penjelasan mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan
• Peer Teching (Tutuor Sebaya) ialah suatu bentuk pengajaran yang dimana dengan
metode Peer Teaching Peserta didik dapat melakukan pembelajaran yang efektif dan
inovatif untuk melakukan suatu pembelajran, sehingga siswa – siswa lain dapat
belajar dengan maksimal dan menyenangkan. Terlebih Peer Teaching sendiri melatih
peserta didik dapat percaya diri maju kedepan dan menjelaskan kepada teman –
bahwa“Pengertian tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar
siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama”. Sedangkan Hisyam Zaini dalam Amin
belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena
itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan
(referensi saya ambil dari Yopi Nisa Febianti, Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi
• Resiprokal adalah
yang diterapkan kepada peserta didik untuk pemberian materi berbagai kurikulum
untuk segala usia siswa. Selanjutnya, untuk memberikan sebuah cara bagi para
untuk membuat masing - masing anggota kelompok menjadi individu yang lebih kuat
Metode kooperatif dijelaskan bahwa siswa yang pandai akan mendapat suatu
kebanggan kepada teman satu kelompok, apalagi siswa kurang pandai akan
Sehingga implementasi yang diajarkan mengalami dampak kepada siswa yang kurang
pandai dan setiap sekolah jarang menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang
dinilai akan dicap sebagai "tidak kompak." Sebaliknya, anak yang kalah dalam
persaingan bisa menjadi antipati terhadap sesama siswa, pengajar, sekolah, atau
malahan proses belajar. Label sebagai orang yang kalah dalam persaingan ini bisa
menjadi stigma atau luka batin yang terus mengganggu sepanjang kehidupan
seseorang
pembelajaran PJOK.
diungkap Metzler (2000) dalam PJOK ialah dalam medel pembelajaran menggunakan
Metode Pembelajaran Kooperatif. oleh karena itu dalam kelemahan dan kebaikan
and picture adalah setiap materi atau media gambar lebih terarah karena pada awal
pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara
singkat. kemudian Siswa lebih cepat menangkap materi ajar dengan cara siswa
picture and picture menurut Istarani (2011: 9) ialah sulit untuk menemukan gambar
yang sesuai dengan materi pas buat murid itu sendiri. apalagi sekolah pedalaman akan
media gambar, maka jika guru penjas tidak pandai mengelola dalam kelas, ada
kemungkinan situasi kelas mengalami hal yang tidak kondusif. Kekurangan yang ada
dalam model pembelajaran picture and picture, dapat diatasi dengan beberapa usaha.
Misalnya mengenai sulitnya mencari gambar yang cocok dengan kompetensi. Dalam
hal ini, guru dapat membuat gambar sendiri sehingga guru dapat menyesuaikan
dengan materi. Untuk waktu yang relatif lama, sebelum pembelajaran guru harus
Larasati (2012: 53) yaitu: 1) guru dapat dengan mudah mengetahui kemampuan
siswa, 2) melatih siswa cepat tanggap atas materi yang disampaikan karena diiringi
antar kelompok dalam menyusun gambar sehingga suasana kelas semakin hidup, dan
model pembelajaran kooperatif tipe picture and picturemenurut Larasati (2012: 53)
adalah sebagai berikut: a) guru harus banyak mempersiapkan alat dan bahan yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan, b) guru dituntut untuk lebih terampil
dalam menyajikan gambar sehingga mendorong motivasi siswa untuk belajar aktif, c)
terkadang ada siswa yang pasif jika tidak diperhatikan oleh pengajar, dan d) model ini
3. Tetapkan sebuah pokok bahasan yang anda pahami betul, kemudian buat
domain afektif.
Waktu : 4 X 35 Menit
yang dianutnya Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina.Sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta
perilaku santun kepada teman, guru dan lingkungan sekolah selama pembelajaran
PJOK Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat terhadap pertumbuhan dan
dasar atletik jalan dan larir yang dilandasi konsep gerak melalui permainan sederhana
percaya diri Berprilaku santun, tanggung jawab, disiplin, peduli kepada teman dan
mengamalkan selalu berdo’a saat dan setelah melakukan suatu kegiatan Siswa dapat
dapat berprilaku santun, tanggung jawab, disiplin, peduli kepada teman dan guru
yang dipelajari, yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
Demonstrasi
4. Latar belakang dari Mini Research, Rekayasa Ide, dan Projek. Buatlah Judul
dan Latar belakang masalah 4 alinea yang dilengkapi dengan teori penunjang di
Latar Belakang
Rod Thorpe dan David Bunker di Universitas Loughborough, Inggris sekitar tahun
1970-an dan awal tahun 1980-an. Dikemudian hari, beberapa ahli pendidikan jasmani
melakukan pengembangan TGFU seperti pada The Tactical Games Model dan Game
Sense. pendidikan adalah untuk membantu siswa belajar. Belajar apa? Sesungguhnya
dalam pembelajaran pendidikan jasmani, seorang siswa tidak akan belajar apa-apa
selain belajar menjadi manusia yang memiliki gaya hidup aktif secara jasmani. Di
sinilah titik sulit pendidikan jasmani. dimana metode yang tidak tepat tidak akan
mencapai tujuan pendidikan jasmani secara khusus dan pendidikan secara umum.
games) yang sampai saat ini masih mendominasi program pendidikan jasmani
sebagai suatu bagian dari gaya hidup sehat pada peserta didik.