Anda di halaman 1dari 13

METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

OLEH :

Gylbert GrenWino Sitompul

8196117001

PENDIDIKAN OLAHRAGA

PROGRAM PASCA SARJANA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulis
dapat menyelesaikan tugas “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif” yang
masih jauh dari sempurna ini.
Adapun maksud dari penulisan “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”
ini adalah untuk memenuhi tugas Metodologi Penelitian POR, yang dalam hal ini
proses penulisannya tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari bapak Prof. Dr.
Agung Sunarno, M.Pd. selaku dosen mata kuliah.
Penulis minta maaf jika dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Saya
berharap kritik dan saran dari semua pembaca. Terimakasih saya ucapkan kepada
semua rekan dan semua pembaca.

                                                                                                         
Medan, 15 April 2020 
                                                                                                                       

Penulis

                   
BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Masalah

Penelitian adalah sebuah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui

sesuatu secara teliti, kritis dalam mencari fakta-fakta dengan menggunakan langkah-

langkah tertentu. Keinginan untuk mengetahui sesuatu tersebut secara teliti, muncul

karena adanya suatu masalah yang membutuhkan jawaban yang benar. Berbagai

alasan yang menjadi sebab munculnya sebuah penelitian Diantara berbagai alasan,

mengapa kita membutuhkan jawaban yang benar dari sejumlah permasalahan tersebut

adalah karena (1) permasalahan tersebut dirasakan saat ini, dan (2) dirasakan oleh

banyak orang. Oleh karena itu, agar jawaban yang kita peroleh tersebut baik, maka

diperlukan proses berpikir yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.

Metodologi penelitian yang baik akan menghasilkan paradigma yang baru

dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil pemikiran paradigma selalu tidak

mencukupi dan terbuka untuk perubahan selanjutnya. Dengan kata lain hasil

pemikiran melalui perubahan paradigma akan selalu bersifat relative, hal ini

bergantung pada data dan fakta yang diperoleh dari dunia nyata yang kemudian

dianalisis menurut kaidah-kaidah ilmiah.

Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara-

cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui

tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta


menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk

menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan

berdasarkan bimbingan Tuhan. Secara singkat metodologi penelitian merupakan ilmu

mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman.

Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham

positivisme, sementara itu penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian

yang mewakili paham naturalistik (fenomenologis).

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.  Apa pengertian penelitian kuantitatif ?

2.  Apa pengertian penelitian kualitatif ?

3. Bagaimana perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif ?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penelitian Kuantitatif

Secara umum pendekatan penelitian atau sering juga disebut paradigm

penelitian yang cukup dominan adalah paradigma penelitian kuantitatif dan penelitian

kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang

spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal

hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan

gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang sistematis, terstruktur,

tersusun mantap dari awal hingga akhir penelitian, dan cenderung penelitian ini

menggunakan analisis angka-angka statistik. Maka suatu kewajaran jika dalam

penelitian kuantitatif metode penggumpulan data menggunakan populasi dan sempel.

Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. untuk

menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang

menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat mulai mencatat atau menghitung dari

satu, dua, tiga dan seterusnya. Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian,


kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap

penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata dan perhitungan

satistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada

perhitungan atau angka atau kuantitas.

Dalam arti sempit istilah penelitian kuantitatif menunjuk suatu upaya

pencatatan data hasil penelitian dalam jumlah tertentu (quantum: jumlah) yang

biasanya dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau statistik. Dalam arti luas

penelitian kuantitatif menunjuk teknik metodologi penelitian ilmiah yang berdasarkan

pola kerja statistik, ialah dengan mengumpulkan, menyusun, meringkas, dan

menyajikan data-data dalam bentuk angka-angka atau statistik, dan selanjutnya

menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan mengambil keputusan-keputusan

yang logik dari pengolahan data-datanya.

Beragam ciri yang terdapat dalam penelitian kuantitatif, yaitu (1) Penelitian

kuantitatif lebih bersifat spesifik, jelas, dan terperinci, (2) Etik, artinya dalam

penelitian kuantitatif ini mementingkan pandangan orang lain, (3) Menunjukkan

hubungan antar varilabel, (4) Penelitian kuantitatif biasanya memulai dengan teori

dan hipotesis (deduktif), (5) Komputer, kalkulator dan aplikasi stafistik menjadi

instrumen utama jenis penelitian kuantitatif ini, (6) Teknik pengumpulan data yang

biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif antara lain yaitu eksperjmen survei, dan

angket, (7) Analisis dilakukan setelah pengumpulan data dan (8) Hubungan dengan

informan memiliki jarak dan berjangka pendek. Beberapa jenis penelitian kuantitatif
adalah penelitian eksperimen, survey, penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian

eksplanatif, penelitian komparatif dan penelitian eksploratif.

2.2. Pengertian Penelitian Kualitatif

Beberapa dekade yang lalu terdapat kesalahan pemahaman didalam

masyarakat bahwa yang dinamakan kegiatan penelitian yang bercorak survey.

Ditambah lagi ada pemahaman lain bahwa penelitian yang benar jika menggunakan

sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan dan datanya dianalisa dengan menggunakan

teknik statistic. Pemahaman ini berkembang karena kuatnya pengaruh aliran

positivitik dengan metode penelitian kuantitatif. Namun, dengan majunya ilmu

pengetahuan khususnya dalam bidang metodologi penelitian, pemahaman seperti itu

sekarang ini tidak tepat lagi. Penelitian bisa saja dilakukan dalam situasi yang wajar

melalui pengalaman terhadap orang dan lingkungan hidupnya. Peneliti turun ke

lapangan, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran

mereka tentang dunia sekitarnya, mengadakan pengamatan dan penjelajahan.

Penelitian seperti itu disebut dengan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat dekriptif dan cenderung

menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif

subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Istilah penelitian kualitatif

menurut Kirk dan Miller pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif

dipertentangkan dengan penelitian kuantitatif, dimana mereka mendefenisikan bahwa


metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental tergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya

sendiri. Penelitian ini sering disebut sebagai penelitian yang tidak mengadakan

perhitungan. Pemahaman demikian tidak selamanya benar, karena dalam

perkembangannya ada juga penelitian kualitatif yang memerlukan bantuan angka-

angka seperti untuk mendeskripsikan suatu fenomena maupun gejala yang diteliti.

Menurut Strauss dan Corbin, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif

adalah jenis penelitian yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-

prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantitatif. Salah satu alasan menggunakan

penelitian kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat

digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena

yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.

Penelitian kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang

ucapan, tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok,

masyarakat.

Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian lain, untuk menemukan

perbedaan tersebut ada beberapa ciri penelitian kualitatif, yaitu (1) dalam penelitian

kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli, (2) peneliti sebagai alat

penelitian yaitu untuk mengumpulkan data, (3) pengumpulan data diusahakan secara

deskriptif yang kemudian ditulis dalam laporan, (4) lebih mementingkan proses

daripada hasil, (5) latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya, (6)

digunakan metode triangulasi yang dilakukan secara ekstensif, (7) mementingkan


rincian kontekstual, (8) subjek penelitian berkedudukan sama dengan peneliti, (9)

mementingkan pandangan responden, (10) penerapan metode ini antara lain melalui

kasus yang bertentangan, (11) pengambilan sampel secara puposif, (12) metode yang

dimaksukan adalah dengan mencantumkan metode pengumpulan data dan analisa

data, (13) mengadakan analisis sejal awal penelitian dan (14) teori bersifat dari dasar.

Beberapa jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian studi kasus, penelitian

fenomenologis, penelitian etnografis, penelitian grounded theory, penelitian analisis

naratif, penelitian kritis, dan penelitian historis.

2.3. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif

Secara umum pendekatan penelitian atau sering juga disebut paradigma

penelitian yang cukup dominan adalah paradigma penelitian kuantitatif dan penelitian

kualitatif. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi

yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah

kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah

namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas. Penelitian kualitatif lebih

menekankan pada penggunaan diri si peneliti sebagai instrumen. Lincoln dan Guba

mengemukakan bahwa dalam pendekatan kualitatif peneliti seyogianya

memanfaatkan diri sebagai instrumen, karena instrumen nonmanusia sulit digunakan

secara luwes untuk menangkap berbagai realitas dan interaksi yang terjadi.

Perbedaan penting kedua pendekatan berkaitan dengan pengumpulan data.

Dalam tradisi kuantitatif instrumen yang digunakan telah ditentukan sebelumnya dan
tertata dengan baik sehingga tidak banyak memberi peluang bagi fleksibilitas,

masukan imajinatif dan refleksitas. Instrumen yang biasa dipakai adalah angket

(kuesioner). Dalam tradisi kualitatif, peneliti harus menggunakan diri mereka sebagai

instrumen, mengikuti asumsi-asumsi kultural sekaligus mengikuti data.


Kedua pendekatan tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan

kelemahan. Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu, reliabiltasnya

dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat

dipakai untuk penelitian yang berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian dapat

terkontaminasi dengan subyektifitas peneliti. Pendekatan kuantitatif memunculkan

kesulitan dalam mengontrol variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap

proses penelitian baik secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan

validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel,

pengambilan data dan penentuan alat analisisnya. Jadi yang menjadi masalah penting

dalam penelitian kuantitatif adalah kemampuan untuk melakukan generalisasi hasil

penelitian, seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi.

Sedangkan penelitian kualitatif mencari data tidak untuk melakukan generalisasi,

karena penelitian kualitatif meneliti proses bukan meneliti permukaan yang nampak.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penelitian kuantitatif menunjuk teknik metodologi penelitian ilmiah yang

berdasarkan pola kerja statistik, ialah dengan mengumpulkan, menyusun,

meringkas, dan menyajikan data-data dalam bentuk angka-angka atau statistik,

dan selanjutnya menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan mengambil

keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data-datanya.

2. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengutamakan pada masalah

proses dan makna/persepsi, di mana penelitian ini diharapkan dapat mengungkap

berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis yang teliti dan penuh makna,

yang juga tidak menolak informasi kuantitatif dalam bentuk angka maupun jumlah.

3. Perbedaan dari kedua jenis metodologi penelitian tersebut terletak pada caranya,

dimana pada penelitian kuantitatif memiliki kemampuan untuk melakukan

generalisasi hasil penelitian, seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi

pada populasi. Sedangkan penelitian kualitatif mencari data tidak untuk


melakukan generalisasi, karena penelitian kualitatif meneliti proses bukan

meneliti permukaan yang nampak.

DAFTAR PUSTAKA

Merriam, Sharan B, (2009), Qualitative Research: A Guide to Design and

Implementatio,. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.

Muhadjir, Noeng, (1996), Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake

Sarasin.

Mulyadi, Mohammad, (2011), Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran

Dasar Menggabungkannya , Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol.15

No.1.

Priyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Taman Sidoarjo: Zifatama

Publishing.

Rahmat, Pupu Saeful, (2009), Penelitian Kualitatif, Jurnal Equilibrium, Vol.5, No.9.

Anda mungkin juga menyukai