Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PERILAKU INDIVIDUAL DALAM ORGANISASI


A.Perilaku Individu
Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan
perilakunya akan dipengaruhi oleh masing-masing lingkungannya yang memang
berbeda. Karakteristik yang dipunyai individu ini akan dibawanya manakala memasuki
lingkungan baru yaitu oraganisasi atau yang lainnya. Organisasi juga merupakan suatu
lingkungan yang mempunyai karakteristik seperti keteraturan yang diwujudkan dalam susunan
hirarki, pekerjaan, tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem penggajian, sistem
pengendalian, dan sebagainya.

B.Penekanan
Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu
sendiri. Lingkungan dipandang sebagai suatu sumber stimuli yang dapat menghasilkan dan
memperkuat respon perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego yang
berinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan.

C.Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku


Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikan suatu penentu
yang relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan Superego
ditentukan oleh interaksi dan pengembangannya dimasa lalu.

D.Tingkat dari Kesadaran


Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi dalam
kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan sangat
penting. Aktifitas mental seperti berpikir dan berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang
terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaan dapat menyebabkan terjadinya
perilaku terbuka.
E.Data
Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan pada
dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner. Pendekatan reinforcement mengukur stimuli
lingkungan dan respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau
dengan pertolongan sarana teknologi.

F.Ciri-ciri belajar adalah


Belajar berlangsung jika ada perubahan tindakan / perilaku.

G.Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Komitmen Organisasi


Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh
pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Ketika kita
mengamati kinerja anggota baru di kantor, ada yang terlampau aktif, maupun yang terlampau
pasif. Tetapi sebaliknya, jika anggota tidak merasa diperlakukan dengan adil, maka mereka
cenderung untuk tidak tertarik melakukan hal yang terbaik Untuk itu, ketika seseorang
mempunyai ketertarikan yang tinggi dengan pekerjaan, seseorang akan menunjukkan perilaku
terbaiknya dalam bekerja .

Di lain pihak, organisasi berharap dapat memenuhi standar-standar sekarang yang sudah


ditetapkan serta dapat meningkat sepanjang waktu. Untuk itu diperlukan pemahaman bagaimana
orang-orang dalam organisasi itu bekerja serta kondisi-kondisi yang memungkinkan mereka
dapat memberikan kontribusinya yang tinggi terhadap organisasi. Menurut Vroom’s expectancy
theory, perilaku yang diharapkan dalam pekerjaan akan meningkat jika seseorang merasakan
adanya hubungan yang positif antara usaha-usaha yang dilakukannya dengan kinerja . Perilaku-
perilaku tersebut selanjutnya meningkat jika ada hubungan positif antara kinerja yang baik
dengan imbalan yang mereka terima, terutama imbalan yang bernilai bagi dirinya.

Guna mempertahankan individu senantiasa dalam rangkaian perilaku dan kinerja, organisasi


harus melakukan evaluasi yang akurat, memberi imbalan dan umpan balik yang tepat.
BAB II
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Sikap

BAB III
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

Pengertian Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan
dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan.

Jenis – jenis Persepsi


a.Persepsi visual
Persepsi visual adalah hasil dari apa yang kita lihat,

b.Persepsi auditoria atau pendengaran


Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

c.Persepsi perabaan
Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera perabaan yaitu kulit.

d.Persepsi penciuman
Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung

e.Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa merupakan jenis persepsi yang didapatkan dari indera
pengecapan yaitu lidah.
Faktor Yang Mempengaruhi Presepsi

1.Pelaku Persepsi

Penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh
karakteristik pribadinya sendiri.

2,Target

Gerakan, bunyi, ukuran, dan latar belakang, kedekatan, kemiripan dan atribut-atribut lain dari
target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar atau lukisan dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Selain itu, objek yang
berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama pula.

3.Situasi

Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang berparas
lumayan mungkin tidak akan terlihat oleh laki-laki bila ia berada di mall, namun jika ia berada di
pasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki akan memandangnya.

Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang
membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia..

Proses Pengambilan Keputusan

 Ada enam langkah dalam model pengambilan keputusan yang rasional, yaitu :
menetapkan masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, mengalokasikan bobot pada
kriteria, mengembangkan alternatif, mengevaluasi alternatif, dan memilih alternatif
terbaik.
 Model pengambilan keputusan yang diatas mengandung sejumlah asumsi, yaitu :
Kejelasan masalah : pengambil keputusan memiliki informasi lengkap sehubungan
dengan situasi keputusan.
1. Pilihan-pilihan diketahui : pengambil keputusan dapat mengidentifikasi semua
kriteria yang relevan dan dapat mendaftarkan semua alternatif yang dilihat.
2. Pilihan yang jelas : kriteria dan alternatif dapat diperingkatkan sesuai pentingnya.
3. Pilihan yang konstan : kriteria keputusan konstan dan beban yang ditugaskan
pada mereka stabil sepanjang waktu.
4. Tidak ada batasan waktu dan biaya : sehingga informasi lengkap dapat diperoleh
tentang kriteria dan alternatif.
5. Pelunasan maksimum : lternative yang dirasakan paling tinggi akan dipilih

G. Peningkatan Kreativitas dalam Pengambilan Keputusan


1. Potensial kreatif
2. Model kreativitas tiga komponen
3. Peningkatan komitmen
4. Perbedaan individual-gaya pengambilan keputusan : riset mengidentikasikan empat
pendekatan individual yang berbeda dalam pengambilan keputusan, yaitu :
a. Analitis
b. Direktif
c. Konseptual
d. Perilaku.

Kriteria dalam pengambilan keputusan

1. Kriteria utilitarian
2. Menekankan pada hak dasar individu sesuai dengan Piagam Hak Asasi.
3. Menekankan pada keadilan

Anda mungkin juga menyukai