Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

LEMBAGA HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Oleh

Kelompok 2

1. Amelia Wiranti Aruan (17129007)

2. Sophia Novri Malita (17129414)

3. Mellany Anggraini (17129356)

4. Dwi Mitha Indarti (17129316)

5. Ega Ayu Oktavia (17129205)

6. Tita Tiara Utami (17129093)

Dosen Pembimbing

Atri Waldi, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam mata kuliah Lembaga

Ucapan terima kasih sebesar - besarnya kami sampaikan kepada semua pihak
terutama teman - teman kelompok yang dapat bekerjasama dengan baik, serta kepada seluruh
teman - teman seperjuangan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat bapak Atri Waldi,
M.Pd selaku dosen pembimbing bidang studi lembaga hubungan dan organisasi internasional.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya,


namun penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membacanya. Akhir kata , semoga makalah ini dapat menjadi amal ibadah kami dalam
mengemban amanah Allah SWT. Aaaaamin…….

Lansano Taratak, September 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………............................


…………......……………..2

Daftar Isi ………………………………………………………...........


………............................…………………......3

Bab I Pendahuluan ……………………………………………….....………............................


…………………...4

A. Latar Belakang …………………………………...............................


…………………………………4

B. Rumusan Masalah …………………………………………………...........................


………….......4

C. Tujuan Penulisan ………………………………............................


…………………………….........5

Bab II Pembahasan ……………………………………………………....................................


…………………...6

A. Arti Penting Hubungan Internasional ……………………...............


……………………......6

B. Kerja Sama Internasional ………………………………………….......................


………….........7

C. Sarana Hubungan Internasional ……………………….................


………………………......11

D. Azas-azas Hubungan Internasional ……………………………...............


……………........13

E. Perwakilan Negara di Luar Negeri ……………………………................………….


…........14

F. Perbedaan Perwakilan Diplomatik dengan Perwakilan Konsuler ………........20

3
Bab III Penutup …………………………………………………………................................
…………...…........22

A. Kesimpulan …………………………………………………..............................
………………........22

B. Saran …………………………………………………………..................................
……………..........23

Daftar Pustaka
..........................................................................................................................24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman modern ini, hampir tidak ada satu negara didunia ini yang dapat
berdiri sendiri tanpa melakukan hubungan maupun perjalinan antara negara yang satu
dengan negara yang lain. Hubungan yang dilakukan telah mencakup berbagai sektor
seperti bidang pemerintahan, politik, ekonomi, sosoial, maupun budaya. Hubungan
internasional telah dijadikan satu prasarana dalam menbangun dan menjaga eksistensi
suatu negara karena suatu negara hampir tidak mungkin untuk memenuhi semua
kebutuhannya sendiri.
Prinsip dasar dalam menjalankan hubungan antarnegara adalah untuk memajukan
dan saling menghargai negara yang satu dan negara yang lain. Hubungan internasional
dapat dilakukan secara bilateral maupun multilateral. Seiring perkembangan zaman,
negara-negara maju dan berkembang saat ini menjalankan hubungan secara multilateral.
Pada bagian ini, kita akan membahas mengenai arti penting, kerja sama dan
sarana-sarana hubungan internasional dan memfokuskan kepada siapa yang akan
melakukan hubungan diplomatik. Secara sederhana, bada-badan pemerintahan sperti
eksekutif yang meliputi presiden dan wakil presiden  yang diperbantukan  oleh menteri –
menterinya seperti Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, dan lain-lain maupun

4
badan legislatif seperti DPR memilki andil dalam melakukan hubungan diplomatik
dengan negara lain. Semakin erat hubungan suatu  negara yang lain maka perwakilan
diplomatik negara tersebut akan semakin memiliki peran penting.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti penting hubungan internasional ?
2. Apa saja bentuk kerja sama internasional ?
3. Bagaimana sarana-sarana hubungan internasional ?
4. Apa azas-azas dalam hubungan internasional ?
5. Apa pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler ?
6. Apa tugas dan fungsi dari perwakilan diplomatik ?
7. Bagaimana bentuk tingkatan perwakilan konsuler ?
8. Kapan berakhirnya misi perwakilan konsuler ?
9. Apa perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti penting hubungan internasional.
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk kerja sama internasional.
3. Untuk mengetahui bagaimana sarana-sarana hubungan internasional.
4. Untuk mengetahui azas-azas dalam hubungan internasional.
5. Untuk mengetahui pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler.
6. Untuk mengetahui tugas dan fungsi dari perwkilan diplomatik.
7. Untuk mengetahui bentuk tingkatan perwakilan konsuler.
8. Untuk mengetahui masa berakhirnya misi perwakilan konsuler.
9. Untuk mengetahui perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Penting Hubungan Internasional

Menurut Prof. Mochtar Kusumaatmadja, hubungan dan kerjasama antar bangsa


itu timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan oleh pembagian kekayaan alam
dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia. Hubungan antar negara,
merupakan salah satu hubungan kerjasama yang mutlak diperlukan, karena tidak ada
satu negarapun di dunia yang tidak bergantung kepada negara lain. Hal ini disebabkan
oleh:
1. Faktor Internal.
Yaitu adanya kekhawatiran akan adanya kudeta dan intervensi dari negara lain.
2. Faktor Eksternal.
Karena kodrat hukum alam, yaitu suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa
bantuan dari negara lain dan keinginan untuk menjalin komunikasi dengan negara-
negara lain di dunia serta keinginan menciptakan situasi perdamaian dan
kesejahteraan di negara-negara di dunia.
Oleh karena itu terdapat saling ketergantungan dan membutuhkan antar bangsa.
Ketergantungan terjadi di berbagai aspek kehidupan baik perdagangan, olahraga,
kebudayaan, iptek, sosial, maupun keagamaan. Hal ini menyebabkan terjadinya

6
hubungan yang tetap dan terus menerus antar bangsa yang menumbuhkan kesadaran
untuk memelihara dan mengatur hubungan tersebut. Karena bersifat tmbal balik maka
ada kepentingan bersama untuk memelihara dan mengatur hubungan yang
bermanfaat. Oleh karena itu pola hubungan antar bangsa atau negara perlu hubungan
yang sederajat saling menghargai.
Dalam kenyataan yang berlangsung sekarang, hubungan internasional
memegang peranan penting dalam
a. Memenuhi kebutuhan dalam negeri baik ekonomi, perdagangan, investasi.
b. Menjaga eksistensi kedaulatan negara.
c. Mempertegas kedudukan negara, persatuan, dan kesatuan bangsa;

Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai arti penting
hubungan internasional yaitu: 
1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai. 
2. Mengembangkan penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi. 
3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa. 
4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia 
5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa
lain. 
B. Kerja Sama Internasional
Tak hanya setiap orang saja yang membutuhkan kerja sama, setiap negara juga
tentunya membutuhkan kerja sama yang dapat menguntungkan satu sama lainnya.
Hubungan internasional ataupun Kerja sama internasional merupakan bentuk dari
hubungan yang mana dilakukan sebuah negara dengan negara lainnya yang memiliki
tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat negara tersebut serta
kepentingan negara-negara lain di dunia. Kerja sama internasional yang diselenggarakan
oleh negara-negara di dunia dapat berbentuk seperti berikut :
1. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama Bilateral adalah kerja sama yang dilakukan antar 2 negara atau
suatu negara melakukan kerja sama ekonomi dengan satu negara tertentu, misalnya
saja kerja sama antara Indonesia dan Singapura, kerja sama antara Amerika Serikat
dan Arab Saudi, dan lainnya. Bentuk kerja sama ini memiliki tujuan untuk membina

7
hubungan yang terjalin sebelumnya dan menjalin hubungan kerja sama dalam bentuk
perdagangan.
Contohnya saja, Indonesia telah menandatangani perjanjian mengenai
ekonomi dan perdagangan yang terjalin di Asia Pasifik yang mana melibatkan 14
Negara yang tersebar di Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, Eropa Barat, dan
Amerika Latin.
Contoh lainnya, yaitu kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam proyek
pengadaan air bersih di perdesaan dan kerja sama antara Indonesia dan Cina dalam
proyek dan pertambangan. Kerja sama ekonomi bilateral dapat terjalin apabila kedua
negara memiliki hubungan diplomatik dan saling menempatkan wakilnya di tiap-tiap
negara.

2. Kerja Sama Regional


Kerja sama ekonomi regional terbentuk apabila negara-negara yang berada di
suatu kawasan tertentu membentuk organisasi bersama. Selain berdasarkan kedekatan
wilayah dan kesamaan kepentingan, kerja sama ekonomi regional juga terbentuk
berdasarkan persamaan latar belakang sejarah (historis), teknis, sumber daya alam dan
orientasi pemasaran produk ekspor. Tujuan dari bentuk kerja sama ini adalah
menciptakan perdagangan bebas di negara-negara pada kawasan tertentu.
Bentuk dari kerja sama ini sudah dapat kita temukan melalui hubungan komisi
regional yang dibentuk PBB dari kawasan Asia Timur, Eropa, dan Amerika Latin,
antara lain ASEAN untuk wilayah Asia Tenggara, APEC untuk wilayah Asia Pasifik,
dan Uni Eropa untuk wilayah Benua Eropa. Komisi ini dibentuk dengan
mengembangkan kebijakan bersama yang biasanya digunakan untuk menyelesaikan
masalah pada pembangunan khususnya dalam bidang ekonomi. Beberapa contoh dari
bentuk kerja sama regional ini antara lain adalah:
a) ASEAN (Association of South East Asia Nations)
ASEAN atau perhimpunan bangsa-bangsa yang berada di kawasan Asia
Tenggara yang terbentuk tanggal 8 Agustus 1967. Pembentukan ASEAN ini
ditandai dengan adanya Deklarasi Bangkok  yang mana ditandatangani oleh 4
menteri luar negeri serta 1 wakil perdana menteri.
b) APEC (Asia Pacific Economic Coorperation)

8
Merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan di kawasan Asia Pasifik dalam
bidang ekonomi. Kerja sama ini dicetuskan pertama kali oleh Bob Hawke, Mantan
Perdana Menteri Australia. Kerja sama ini merupakan forum kerja sama bidang
ekonomi terbuka, tidak mengikat, dan infromal namun tetap berjalan sesuai
dengan aturan WTO dan perjanjian Internasional.
c) Kerja sama regional di bidang pendidikan, contohnya Organisasi menteri
pendidikan asia tenggara (SEAMEO) didirikan di tahun 1974 yang anggotanya
terdiri dari Indonesia, kamboja, laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan
Vietnam.
d) Kerja sama regional di bidang ekonomi, contohnya MEE (Masyarakat Ekonomi
Eropa) yang merupakan organisasi khusus untuk negara di Eropa Barat. Didirikan
pada tanggal 1 januari 1958 dengan tujuan melakukan perdagangan bebas antar
negara Eropa Barat, selain di eropa ada juga di Asia Tenggara dengan nama
AFTA dengan tujuan meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN
3. Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh negara-negara dalam subkawasan.
Misalnya kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai anggota
ASEAN yang membentuk segitiga pertumbuhan atau Growth Triangle (IMT-GT)
guna mempercepat kemajuan ekonomi ketiga negara.
Faktor-faktor yang mendorong pengembangan kerja sama subregional antara
lain adanya saling ketergantungan ekonomi, adanya ikatan sejarah dan budaya, serta
keinginan untuk memacu pembangunan.
4. Kerja Sama Antarregional
Kerja sama ekonomi antarregional merupakan kerja sama yang dilakukan oleh
negara-negara yang tergabung dalam satu kawasan dengan kelompok negara yang
berada di kawasan lain. Misalnya kerjasama antarnegara yang tergabung
dalam ASEAN dengan negara yang tergabung dalam APEC.
5. Kerja Sama Multilateral atau Internasional
Kerja sama multilateral merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan oleh
beberapa Negara-negara, dengan jumlah 2 ataupun lebih yang tidak dibatasi dengan
kawasan ataupun wilayah. Sehingga kerja sama ini dapat dilakukan dalam satu
kawasan maupun berbeda kawasan. Anggota dari kerja sama ini terdiri dari 2
kategori, yaitu anggota utama dan aktif. Yang dimaksud dengan anggota utama
merupakan negara yang memiliki kekuatan menengah sedangkan untuk anggota aktif

9
adalah negara-negara kecil yang memiliki peranan yang terbatas ataupun memiliki
sedikit kekuatan dalam bidang internasional. Biasanya negara-negara yang masuk ke
dalam aggota aktif sukarela untuk bergabung di dalam kerja samanya tersebut. Contoh
dari bentuk kerja sama multilateral ini adalah PBB, OKI, WTO, dan lainnya.
6. Kerja Sama Internasional
Merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan antar Negara-negara yang ada di
seluruh dunia. Ada beberapa bentuk kerja sama pada bidang-bidang tertentu, antara
lain adalah:
a. Dalam bidang ekonomi, mempunyai bentuk-bentuk kerja sama yang sangat
penting dalam internasional sebagai berikut:
1. WTO (World Trade Organization), WTO memiliki tujuan untuk
mendiskusikan serta memecahkan masalah perdangan yang terjalin antar
Negara. Prinsip-prinsip dari WTO ini adalah liberasi perdagangan, non
diskriminasi, serta stabilitas hubungan perdagangan. 
2. IMF (International Monetary Fund), adalah organisasi yang mana dapat
memberikan pinjaman untuk negara-negara yang memang membutuhkan.
Biasanya negara yang melakukan pinjaman adalah negara yang memiliki
kondisi mata uang tidak stabil maupun tidak mampu membayar hutang.
Tujuan dari pembentukan IMF ini adalah meningkatkan kestabilan keuangan
Internasional.
3. OPEC (Organization Petrolium Exporting Countries), OPEC pertama kali
didirkan oleh 5 negara yang mengekspor minyak terbesar yaitu Arab Saudi,
Iran, Irak, Kuwait dan Venezuela pada tahun 1960. Tujuan dari organisasi ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan minyak yang ada di dunia, mengatur
pemasaran minyak antara sesama negara pengekspor minyak.
b. Bidang militer dan pertahanan, mempunyai beberapa ikatan kerja sama yang
penting sebagai berikut:
1. SEATO ( South East Asia Treaty Organization),  Bentuk kerja sama ini
didirkan oleh pakta militer yang mana memiliki tujuan untuk dapat mencegah
pertumbuhan komunisme yang ada di Kawasan Asia Tenggara. ANZUS
(Autralia, New Zealand, United States), pakta militer ini didirikan dengan
tujuan mencegah perkembangan komunisme yang berada di kawasan 3 negara
tersebut.

10
2. NATO (North Atlantic Treaty Organization), pakta militer yang ada di
atlantik utara yang mana memiliki tujuan untuk menghilangkan segala
persengketaan di politik internasional, Tidak adanya ancaman militer yang
terjadi di kalangan internasional, perselesaian sengketa dengan damai,
membela negara-negara anggota. KAA (Konferensi Asia Afrika), organisasi
non blok yang berdiri pada 18-24 April 1955. KAA ini memiliki tujuan untuk
menciptakan perdamaian serta ketentraman pada kehidupan Negara-negara
yang berada di dalam kawasan Asia Afrika.

c. Bidang Kesehatan mempunyai kerja sama dalam bidang internasional yang


penting sebagai berikut:
1. WTO, badan milik PBB yang memiliki fokus pada bidang kesehatan dengan
markas di Jenewa, Swiss. WTO membangun beberapa program-program
antara lain untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular, mengobati
penyakit-penyakit yang mana menjadi masalah dunia, dan lainnya di bidang
kesehatan.
d. Bidang sosial, mempunyai peranan yang penting dalam tugasnya untuk
internasional sebagai berikut:
1. FAO,  organisasi milik PBB yang fokus pada bidang pangan dan pertanian
yang memiliki markas di Roma, Italia. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk
peningkatan taraf hidup seluruh manusia sehingga tidak terjadi kelaparan.
2. ILO, organisasi milik buruh internasional yang memiliki tujuan untuk saling
peduli dengan nasib buru lainnya yang ada di dunia serta memfasilitasi
pendapat-pendapat mereka.
3. UNICEF, organisasi yang fokus pada kondisi-kondisi anak yang ada di
seluruh negara di dunia.
e. Bidang pendidikan, juga mempunyai beberapa bidang kerjasama yang penting
dalam hubungan internasional sebagai berikut:
1. UNESCO yang merupakan organisasi milik PBB yang berdiri pada 4
November 1946 yang mana memiliki tujuan untuk memajukan kerja sama
yang terjalin antar negara pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan sains.
Hingga saat ini, UNESCO telah beranggotakan kurang lebih 191 negara yang
memiliki beberapa tujuan penting, antara lain adalah:

11
a) Meningkatkan kerjasama yang terjalin antar negara yang ada di dunia,
khususnya pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan sains.
b) Memberantas buta huruf serta memajukan program wajib belajar bagi
seluruh masyarakat di dalam negara-negara anggota.
c) Mengangkat derajat serta martabat kehidupan

C. Sarana Hubungan Internasional

Dalam pelaksanaan hubungan internasional sangat diperlukan sarana-sarana


hubungan internasional. Sarana-sarana hubungan internasional merupakan suatu
sarana atau cara dalam mendukung proses kerjasama atau hubungan internasional
berlangsung. Bentuk-bentuk sarana hubungan internasional sendiri sangat beragam.

(Dalam blog http://eprints.uny.ac.id/24108/8/8.lampirann.pdf) secara umum


terdapat 3 macam sarana hubungan internasional, yaitu:

1. Diplomasi

Diplomasi merupakan  seluruh kegiatan dalam melaksanakan politik luar


negeri  antar negara maupun bangsa lain. Suatu diplomasi dapat di lakukan secara
bilateral maupun multilateral. Diplomasi bilateral berarti suatu diplomasi atau
kegiatan politik luar negeri yang dilakukan suatu negara dengan negara tertentu saja
atau hanya antar dua negara, sedangkan diplomasi multilateral dilakukan oleh lebih
dari dua negara atau banyak negara.Kegiatan diplomasi biasanya dilakukan atau
dipimpin oleh seorang diplomat atau representatif dari suatu negara untuk negara lain.
Sebagai perwakilan diplomatik suatu negara, diplomat harus melindungi kepentingan
negaranya dan kepentingan warga negara terutama yang berada di luar wilayah
negaranya.

2. Negosiasi

Negosiasi adalah salah satu sarana yang menunjang berjalannya suatu


diplomasi. Negosiasi atau biasa disebut juga dengan perundingan merupakan suatu
upaya perundingan dua arah dalam menyelesaikan suatu masalah antar negara tanpa
melibatkan pihak ketiga. Kegiatan negosiasi juga dapat dijadikan sarana dalam

12
mencapai suatu kesepakatan bersama termasuk dalam keputusan kerjasama antar
negara demi mencapai kepentingan masing-masing negara.

3. Lobby

Dalam melaksanakan suatu negosiasi sering dilaksanakannya lobby atau kegiatan


mempengaruhi satu sama lain. Lobby merupakan suatu kegiatan politik yang bertujuan untuk
mempengaruhi suatu negara tertentu dan memastikan bahwa kepentingan negaranya
tersampaikan. Lobby juga bertujuan untuk melancarkan kerjasama internasional yang dijalin
antar negara.

(Menurut J. Fradhel dalam blog


https://www.inirumahpintar.com/2016/08/pengertian-hubungan-internasional.htm/) sarana-
sarana yang digunakan negara-negara di dunia dalam hubungan internasional adalah sebagai
berikut :

a. Sarana Hubungan Internasional I yaitu Diplomasi. Diplomasi merupakan segala


bentuk kegiatan untuk menentukan tujuan dengan menggunakan kemampuannya
untuk mencapai tujuan tersebut, menyesuaikan kepentingan nasional dengan negara
lain, menyelaraskan tujuan nasional agar berjalan dengan kepentingan bangsa atau
negara lain, serta menggunakan sarana dan kesempatan sebaik-baiknya.
b. Sarana Hubungan Internasional II yaitu Propaganda. Propaganda adalah usaha
sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu
kelompok demi kepentingan masyarakat umum, bukan kepada pemerintahannya.
c. Sarana Hubungan Internasional III yaitu Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Sarana
ekonomi digunakan oleh perwakilan diplomatik secara luas, baik di masa damai
maupun perang. Dalam masa damai bisa dalam bentuk perdagangan atau bantuan
Internasional. Dalam masa perang bisa dalam tindakan perang ekonomi. Bidang sosial
budaya pun dapat menjadi pendukung bidang ekonomi sekaligus sarana untuk
mempererat hubungan Internasional.
d. Sarana Hubungan Internasional IV yaitu Kekuatan Militer. Kekuatan Militer
diperlukan dalam unjuk kekuatan dalam latihan bersama agar dapat diperhitungkan
negara. Ekonomi, Sosial, dan Budaya

D. Azas-azas Hubungan Internasional

13
Dalam hubungan antar bangsa diperlukan adanya azas-azas yang sesuai. Azas-azas
tersebut antara lain :

1. Azas Persamaan Harkat, Martabat dan Derajat.


Hubungan antar bangsa hendaknya didasarkan asas bahwa negar-negara yang
berhubungan adalah Negara yang berdaulat. Harus dijunjung tinggi harkat dan
martabatbya oleh setiap negara yang berhubungan agar terwujud persamaan derajat
sehingga saling menghormati, menjaga hubungan baik dan saling menguntungkan.

2. Azas Teritorial
Azas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya, sehingga negara
berhak melaksanakan peraturan atau hukum bagi semua orang dan barang di wilayah
negara tersebut.

3. Azas Kebangsaan
Azas ini didasarkan kekuasaan negara atas warga negaranya sehingga setiap
warga negara dimanapun berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya.

4. Azas Kepentingan Umum


Azas ini didasarkan kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan masyarakatnya. Dalam hal ini negara dapat
menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan
kepentingan umum.

5. Azas Keterbukaan
Dalam hubungan antar bangsa diperlukan adanya saling tukar informasi yang
berkaitan dengan bidang hubungan antar bangsa yang dilakukan. Asas keterbukaan
mendorong iklim yang kondusif bagi perkembangan hubungan antar bangsa ,karena
dapat saling mengisi kekurangan di setiap Negara, saling meningkatkan kepercayaan
dan saling memberikan masukan yang konstruktif.

Selain itu, dalam hubungan internasional juga dikenal beberapa asas yaitu :
a. Pacta sunt servanda, adalah setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh
pihak-pihak yang mengadakan pejanjian

14
b. Egality rights, adalah pihak yang saling mengadakan hubungan itu
berkedaulatan sama.
c. Reciprositas, adalah tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibahas
seimbang, baik tindakan yang bersifat negatife maupun positif.
d. Courtesy, adalah asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan
negara.
e. Rebus sig stantibus, adalah asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang
mendasar dalam keadaan yang bertalian denngan perjanjian itu.

E. Perwakilan Negara di Luar Negeri


1. Perwakilan Diplomatik
a. Pengertian Perwakilan Diplomatik
Perwakilan Diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya mewakili
negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau
suatu organisasi internasional.  Menurut keppres No. 108 Tahun 2003 ttg
Organisasi Perwakilan Diplomatik RI di Luar Negeri: Perwakilan diplomatik
adalah kedutaan besar RI dan Perutusan Tetap RI yang melakukan kegiatan
diplomatik di seluruh wilayah negara penerima dan/atau pada organisasi
internasional untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan bangsa, negara
dan pemerintah RI.
Hampir setiap negara yang merdeka dan berdaulat menempatkan perwakilan
diplomatiknya di negara lain. Hal ini berkaitan dengan adanya hak perwakilan aktif
bagi setiap negara. Hak perwakilan aktif merupakan hak suatu negara untuk
mengirim wakil diplomatiknya ke negara lain. Selain itu, setiap negara juga
mempunyai hak perwakilan pasif yang artinya hak suatu negara untuk menerima
wakil diplomatik negara lain.

b. Tugas Perwakilan Diplomatik

Seseorang yang diangkat sebagai perwakilan diplomatik di negara asing, oleh


negara yang mengirimkannya telah diberi tugas-tugas tertentu. Tugas-tugas
perwakilan diplomatik tersebut mencerminkan adanya fungsi-fungsi penting pada
perwakilan diplomatik bagi negara-negara pengirimnya.

Bentuk tugas-tugas yang diemban oleh perwakilan diplomatik sebagai berikut :

15
1) Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara
penerima, serta mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya.
2) Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan
negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negaranegara lainnya.
3) Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di
negara penerima.
4) Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan - kepentingan
warga negaranya yang berada di luar negeri.
5) Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara
pengirim dengan negara penerima.
6) Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara
dengan pemerintah asing.
7) Mengadakan perundingan masalah-masalah yang dihadapi kedua negara itu
dan berusaha untuk menyelesaikan.
8) Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara itu dan
berusaha untuk menyelesaikannya.

c. Fungsi Perwakilan Diplomatik

Secara universal, fungsi perwakilan diplomatik telah diatur dalam Konvensi


Wina 1969. Dalam Konvensi Wina tersebut ditegaskan fungsi perwakilan
diplomatik sebagai berikut :

1) Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.


2) Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara
penerima dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional.
3) Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.
4) Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima,
sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara
pengirim.
5) Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.
6) Menyelenggarakan urusan pengamatan, konsuler, penerangan, protokol,
komuniksi dan persandian.

16
7) Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan
urusan rumah tangga perwakilan diplomatik

d. Sistem Kekebalan Yang Dimiliki Perwakilan Diplomatik

Para diplomat hampir dalam segala hal harus diperlakukan sebagaimana


mereka berada di luar wilayah negara penerima. Para diplomat beserta stafnya,
tidak tunduk pada kekuasaan peradilan pidana dan sipil dari negara penerima.

Menurut Konvensi Wina 1961, perwakilan diplomatik diberikan kekebalan


dan keistimewaan, dengan maksud :

1) Menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik sebagai wakil


negara.
2) Menjamin pelaksanaan fungsi perwakilan diplomatik secara efisien.

e. Hak Kekebalan Perwakilan Diplomatik


Adapun hak kekebalan dari perwakilan diplomatik yaitu :
1) Kekebalan terhadap pribadi pejabat diplomatik (hak imunitas)
2) Kekebalan terhadap kantor perwakilan dan rumah kediaman (daerah
ekstrateritorial). 
3) Korespondensi diplomatik, yaitu kekebalan terhadap surat-menyurat, arsip,
dokumen termasuk kantor diplomatik dan sebagainya. Pemberian keistimewaan
kepada perwakilan diplomatik atas dasar ”timbal–balik”, sebagaimana diatur di
dalam Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mencakup pembebasan dari
kewajiban membayar pajak, antara lain: pajak penghasilan, kekayaan, rumah
tangga, kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan, televisi dan
sebagainya.

2. Perwakilan Konsuler
a. Pengertian Perwakilan Konsuler
Perwakilan konsuler adalah perwakilan yang menjalankan segala urusan dan
kepentingan negara dalam bidang tertentu sesuai dengan kepentingan negara
pengirim. Tugas pokok perwakilan konsuler berdasarkan Keppres No. 51 Tahun
1976 tentang Pokok-Pokok Perwakilan Organisasi RI di Luar Negeri adalah

17
mewakili negara Republik Indonesia dalam melaksanakan hubungan konsuler
dengan negara penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan,
kebudayan dan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Tingkatan Perwakilan Konsuler

Tingkatan-tingkatan yang ada dalam suatu perwakilan konsuler, yaitu konsul


jenderal, konsul dan wakil konsul, serta agen konsul.

1) Konsul jendral

Konsul jendral adalah wakil resmi sebuah negara yang ditugaskan di luar
wilayah metropolitan atau ibu kota sebuah negara di luar negeri. Kantor tempat
konsul bertugas disebut konsulat atau konsulat jendral.

2) Konsul dan wakil konsul

Konsul mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-kadang diperuntukan


kepada jendral konsul. Wakil konsul diperbantuka kepada konsul atau konsul
jendral yang kadang-kadang diserahi pimpinan kantor konsuler.

3) Agen konsul
Agen konsul diangkat oleh konsul jendral dengan tugas mengatur hal-hal
yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. Agen konsul
ditugaskan di kota-kota yang termasuk dalam kekonsulan.

c. Fungsi Perwakilan Konsuler


Menurut Kepres No. 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan
Republik Indonesia di Luar Negeri, perwakilan konsuler menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
 Perlindungan terhadap kepentingan warga negara Indonesia dan badan hukum
Indonesia di wilayah negara penerima.
 Peningkatan hubungan perekonomian, perdagangan, perhubungan,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

18
 Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai kondisi dan perkembangan di
wilayah kerja dalam wilayah negara penerima.
 Manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal,
perwakilan, komunikasi dan persandian, serta
 Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktik internasional.

d. Tugas Perwakilan Konsuler


Tugas-tugas perwakilan konsuler mencakup bidang-bidang berikut ini:
1) Bidang ekonomi
Menciptakan ekonomi dunia baru dengan menggalakan komoditas
ekspor non migas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan
perjanian perdagangan dan lain-lain.

2) Bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, yaitu pelaksanakan pertukaran


kebudayaan dan pelajar.

3) Bidang-bidang Lain
 Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada negara pengirim
 Memberikan visa dan dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi
negara pengirim
 Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelanggarakan fungsi
administrasinya
 Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktik dan prosedur pengadilan
atau badan lain di negara penerima.

e. Hak dan kekebalan Perwakilan konsuler


Perwakilan konsuler juga memiliki kekebalan, tetapi sifatnya terbatas dan
umumnya hanya mengenai dirinya dan stafnya. Hak dan kekebalan konsul terbatas
pada:
1) Kebebasan surat-menyurat resmi dan pengarsipan
2) Kebebasan untuk tidak hadir dalam sidang pengadilan negara penerima
3) Pembebasan membayar pajak
4) Hak menggunakan perwira sanksi

19
5) Mempunyai hak berhubungan langsung dengan negara pengirim.
f. Tahap-Tahap Penempatan perwakilan konsuler
Tahap-tahap penempatan perwakilan konsuler, yaitu :
1) Pemerintah negara pengirim menunjuk eksekutor konsuler sebagai permulaan
tugas konsul, menunjuk seorang untuk diangkat sebagai konsul jenderal
/konsul atau wakil konsul.
2) Apabila negara penerima menyetujui penunjukkan tersebut, maka akan
dikeluarkan  eksekutor konsuler sebagai permulaan tugas konsul.

g. Berakhirnya misi perwakilan konsuler :


1) Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir
2) Penarikan dari negara pengirim
3) Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staf konsuler

F. Perbedaan Perwakilan Diplomatik dengan Perwakilan Konsuler


Perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaan tersebut dapat kita lihat dari tabel berikut :

No. Perwakilan Diplomatik Perwakilan Konsuler


1 Memelihara kepentingan negaranya Memelihara kepentingan negaranya
dengan melakukan hubungan dengan dengan melaksanakan hubungan  dengan
pejabat tingkat pusat. pejabat tingkat daerah (setempat). Jika
ingin melakukan hubungan dengan
pemerintah pusat maka harus melalui
perwakilan Diplomatik.

2 Berhak mengadakan hubungan bersifat Berhak mengadakan hubungan yang


politik. bersifat non politik.

3 Perwakilan diplomatik diutus satu per Perwakilan konsuler bisa lebih dari satu
Negara. karena bergantung pada tingkat
kebutuhan.

20
4 Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak Tidak mempunyai hak ekstrateritorial
tunduk pada kekuasaan peradilan). (tunduk pada pelaksanaan kekuasaan
peradilan).

5 Surat penugasan perwakilan diplomatik Sedangkan surat penugasan perwakilan


ditandatangani oleh Presiden atau kepala konsuler ditanda tangani oleh Menteri
Negara. Luar Negeri.

6 Hak imunitas perwakilan diplomatik Perwakilan konsuler hak imunitasnya


penuh. tidak penuh.

7 Perwakilan Diplomatik memiliki Sedangkan perwakilan Konsuler memiliki


kekebalan hukum yang luas, meliputi kekebalan hukum yang terbatas, terutama
pribadi, kemudian kantor perwakilan dan untuk pribadi atau dirinya sendiri.
juga koresponden.
8 Masa jabatan perwakilan diplomatik Masa jabatan perwakilan konsuler dimulai
dimulai ketika surat kepercayaan saat pemberitahuan yang layak telah
diserahkan. diterima oleh Negara penerima.

9 Terdiri dari golongan Duta besar, Duta Terdiri dari golongan Konsul jendral,
dan Kuasa Usaha. konsul dan wakil konsul, dan agen konsul.
10 Perwakilan Diplomatik dapat Sedangkan pihak perwakilan Konsuler
mempengaruhi pihak perwakilan harus tunduk atau patuh terhadap
Konsuler. perwakilan Diplomatik.

11 Kegiatan dari perwakilan Diplomatik Sedangkan perwakilan Konsuler memiliki


meliputi keseluruhan kepentingan suatu kegiatan yang hanya meliputi bidang
negara tertentu yang diwakilinya. perdagangan dan juga bidang politik.

12 Wilayah kerja perwakilan Diplomatik Sementara wilayah kerja perwakilan


meliputi keseluruhan wilayah dalam Konsuler hanya meliputi wilayah tertentu
negara penerima. dalam negara penerima.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai arti
penting hubungan internasional yaitu: 
1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai. 
2. Mengembangkan penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi. 
3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa. 
4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia 
5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa
lain. 

Kerjasama Internasional terdiri atas:


1. Kerja Sama Bilateral
2. Kerja Sama Regional
3. Kerja Sama Sub-Regional
4. Kerja Sama Antarregional
5. Kerja Sama Multilateral atau Internasional
6. Kerja Sama Internasional

22
Sarana yang digunakan dalam hubungan Internasional adalah :
Negosiasi, Propaganda, Lobby, Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Kekuatan
politik.
Kemudian mengenai Perwakilan diplomatik memegang peran penting
dalam menjalin hubungan bilateral dengan yang bersangkutan. Perwakilan
diplomatik ini dapat dibagi menjadi berbagai tingkatan seperti Ambassador
atau duta berkuasa penuh yang dibantu oleh duta berkuasa Duta, Menteri
Residen, Kuasa Usaha dan Atase-atase. Selain perwakilan secara diplomatik
dan politis, juga terdapat perwakilan yang tidak bersifat politis dan hanya
mencakup bidang tertentu secara kedaerahan. Konsuler  ini  juga dapat dibagi
menjadi Konsul Jenderal, Komsul, Wakil Konsul, Agen Konsul, dan Staf
Konsul. Konsul biasanya dikirim oleh Menteri Luar Negerisedangkan
perwakilan diplomatik biasnyang berada di negara dipilih terlebih dahulu oleh
presiden maupun Kepala Negara dari Negara Pengirim. Perwakilan diplomatik
ini memiliki tujuan untuk melindungi para warga negaranya yang berada di
negara bersangkutan dan untuk menjalin hubungan saling menghargai dan
kerjasama dengan negara penerima. Perwakilan diplomatik memiliki hak
immunitas yaitu hak yang menyangkut pribadi seorang diplomat dan hak
ekstrateritorial yaitu hak atas bangunan  dan perangkat diplomatik lainnya.

B. Saran

Demikianlah makalah ini dibuat semoga bermanfaat dalam menambah

wawasan kita. Diharapkan setiap mahasiswa Program Studi Pendididkan Sekolah

Dasar sebagai calon guru harus bisa nantinya mengendalikan serta mengatur

kondisi kelas supaya didalam kelas tercipta kondisi kelas yang kondusif. Selain

itu, juga harus bisa melaksanakan prosedur dan rancangan manajemen kelas

dengan baik agar kegiatan belajar mengajar didalam kelas menjadi efektif dan

efisien.

Pihak Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) dan perwakilan konsuler

berkewajiban memberikan pengayoman, perlindungan dan bantuan hukum bagi

23
warga negara dan badan hukum Indonesia di luar negeri. Tidak peduli apakah

warga negara tersebut bersalah ataukah dia yang menjadi korban, karena negara

merdeka yang merupakan pemilik kedaulatan penuh mempunyai hak untuk

melindungi warga negaranya yang butuh perlindungan dari paksaan kedaulatan

negara lain. Terutama bagi konsuler karena fungsinya adalah mengurus paspor,

visa, ataupun yang berkaitan dngan penganiayaan TKI.

DAFTAR RUJUKAN

Academia.edu
https://materiips.com/bentuk-bentuk-kerjasama-internasional
https://hidupsimpel.com/pengertian-kerja-sama-internasional/
https://www.berpendidikan.com/2015/10/bentuk-bentuk-kerjasama-internasional.html
http://eprints.uny.ac.id/24108/8/8.lampirann.pdf)
https://www.inirumahpintar.com/2016/08/pengertian-hubungan-internasional.htm/)
http://melitakristinmeliala.blogspot.com/2019/02/asas-asas-hubungan-internasional.html
Perwita, dkk. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Suprihatini, Amin. 2008. Dasar-dasar Hubungan Internasional Edisi Pertama. Depok:
Kencana
Supriyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

24
25

Anda mungkin juga menyukai