Oleh
Kelompok 2
Dosen Pembimbing
2020
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam mata kuliah Lembaga
Ucapan terima kasih sebesar - besarnya kami sampaikan kepada semua pihak
terutama teman - teman kelompok yang dapat bekerjasama dengan baik, serta kepada seluruh
teman - teman seperjuangan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat bapak Atri Waldi,
M.Pd selaku dosen pembimbing bidang studi lembaga hubungan dan organisasi internasional.
Penulis
2
Daftar Isi
3
Bab III Penutup …………………………………………………………................................
…………...…........22
A. Kesimpulan …………………………………………………..............................
………………........22
B. Saran …………………………………………………………..................................
……………..........23
Daftar Pustaka
..........................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini, hampir tidak ada satu negara didunia ini yang dapat
berdiri sendiri tanpa melakukan hubungan maupun perjalinan antara negara yang satu
dengan negara yang lain. Hubungan yang dilakukan telah mencakup berbagai sektor
seperti bidang pemerintahan, politik, ekonomi, sosoial, maupun budaya. Hubungan
internasional telah dijadikan satu prasarana dalam menbangun dan menjaga eksistensi
suatu negara karena suatu negara hampir tidak mungkin untuk memenuhi semua
kebutuhannya sendiri.
Prinsip dasar dalam menjalankan hubungan antarnegara adalah untuk memajukan
dan saling menghargai negara yang satu dan negara yang lain. Hubungan internasional
dapat dilakukan secara bilateral maupun multilateral. Seiring perkembangan zaman,
negara-negara maju dan berkembang saat ini menjalankan hubungan secara multilateral.
Pada bagian ini, kita akan membahas mengenai arti penting, kerja sama dan
sarana-sarana hubungan internasional dan memfokuskan kepada siapa yang akan
melakukan hubungan diplomatik. Secara sederhana, bada-badan pemerintahan sperti
eksekutif yang meliputi presiden dan wakil presiden yang diperbantukan oleh menteri –
menterinya seperti Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, dan lain-lain maupun
4
badan legislatif seperti DPR memilki andil dalam melakukan hubungan diplomatik
dengan negara lain. Semakin erat hubungan suatu negara yang lain maka perwakilan
diplomatik negara tersebut akan semakin memiliki peran penting.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti penting hubungan internasional ?
2. Apa saja bentuk kerja sama internasional ?
3. Bagaimana sarana-sarana hubungan internasional ?
4. Apa azas-azas dalam hubungan internasional ?
5. Apa pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler ?
6. Apa tugas dan fungsi dari perwakilan diplomatik ?
7. Bagaimana bentuk tingkatan perwakilan konsuler ?
8. Kapan berakhirnya misi perwakilan konsuler ?
9. Apa perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti penting hubungan internasional.
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk kerja sama internasional.
3. Untuk mengetahui bagaimana sarana-sarana hubungan internasional.
4. Untuk mengetahui azas-azas dalam hubungan internasional.
5. Untuk mengetahui pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler.
6. Untuk mengetahui tugas dan fungsi dari perwkilan diplomatik.
7. Untuk mengetahui bentuk tingkatan perwakilan konsuler.
8. Untuk mengetahui masa berakhirnya misi perwakilan konsuler.
9. Untuk mengetahui perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
hubungan yang tetap dan terus menerus antar bangsa yang menumbuhkan kesadaran
untuk memelihara dan mengatur hubungan tersebut. Karena bersifat tmbal balik maka
ada kepentingan bersama untuk memelihara dan mengatur hubungan yang
bermanfaat. Oleh karena itu pola hubungan antar bangsa atau negara perlu hubungan
yang sederajat saling menghargai.
Dalam kenyataan yang berlangsung sekarang, hubungan internasional
memegang peranan penting dalam
a. Memenuhi kebutuhan dalam negeri baik ekonomi, perdagangan, investasi.
b. Menjaga eksistensi kedaulatan negara.
c. Mempertegas kedudukan negara, persatuan, dan kesatuan bangsa;
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai arti penting
hubungan internasional yaitu:
1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai.
2. Mengembangkan penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi.
3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa.
4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia
5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa
lain.
B. Kerja Sama Internasional
Tak hanya setiap orang saja yang membutuhkan kerja sama, setiap negara juga
tentunya membutuhkan kerja sama yang dapat menguntungkan satu sama lainnya.
Hubungan internasional ataupun Kerja sama internasional merupakan bentuk dari
hubungan yang mana dilakukan sebuah negara dengan negara lainnya yang memiliki
tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat negara tersebut serta
kepentingan negara-negara lain di dunia. Kerja sama internasional yang diselenggarakan
oleh negara-negara di dunia dapat berbentuk seperti berikut :
1. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama Bilateral adalah kerja sama yang dilakukan antar 2 negara atau
suatu negara melakukan kerja sama ekonomi dengan satu negara tertentu, misalnya
saja kerja sama antara Indonesia dan Singapura, kerja sama antara Amerika Serikat
dan Arab Saudi, dan lainnya. Bentuk kerja sama ini memiliki tujuan untuk membina
7
hubungan yang terjalin sebelumnya dan menjalin hubungan kerja sama dalam bentuk
perdagangan.
Contohnya saja, Indonesia telah menandatangani perjanjian mengenai
ekonomi dan perdagangan yang terjalin di Asia Pasifik yang mana melibatkan 14
Negara yang tersebar di Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, Eropa Barat, dan
Amerika Latin.
Contoh lainnya, yaitu kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam proyek
pengadaan air bersih di perdesaan dan kerja sama antara Indonesia dan Cina dalam
proyek dan pertambangan. Kerja sama ekonomi bilateral dapat terjalin apabila kedua
negara memiliki hubungan diplomatik dan saling menempatkan wakilnya di tiap-tiap
negara.
8
Merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan di kawasan Asia Pasifik dalam
bidang ekonomi. Kerja sama ini dicetuskan pertama kali oleh Bob Hawke, Mantan
Perdana Menteri Australia. Kerja sama ini merupakan forum kerja sama bidang
ekonomi terbuka, tidak mengikat, dan infromal namun tetap berjalan sesuai
dengan aturan WTO dan perjanjian Internasional.
c) Kerja sama regional di bidang pendidikan, contohnya Organisasi menteri
pendidikan asia tenggara (SEAMEO) didirikan di tahun 1974 yang anggotanya
terdiri dari Indonesia, kamboja, laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan
Vietnam.
d) Kerja sama regional di bidang ekonomi, contohnya MEE (Masyarakat Ekonomi
Eropa) yang merupakan organisasi khusus untuk negara di Eropa Barat. Didirikan
pada tanggal 1 januari 1958 dengan tujuan melakukan perdagangan bebas antar
negara Eropa Barat, selain di eropa ada juga di Asia Tenggara dengan nama
AFTA dengan tujuan meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN
3. Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh negara-negara dalam subkawasan.
Misalnya kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai anggota
ASEAN yang membentuk segitiga pertumbuhan atau Growth Triangle (IMT-GT)
guna mempercepat kemajuan ekonomi ketiga negara.
Faktor-faktor yang mendorong pengembangan kerja sama subregional antara
lain adanya saling ketergantungan ekonomi, adanya ikatan sejarah dan budaya, serta
keinginan untuk memacu pembangunan.
4. Kerja Sama Antarregional
Kerja sama ekonomi antarregional merupakan kerja sama yang dilakukan oleh
negara-negara yang tergabung dalam satu kawasan dengan kelompok negara yang
berada di kawasan lain. Misalnya kerjasama antarnegara yang tergabung
dalam ASEAN dengan negara yang tergabung dalam APEC.
5. Kerja Sama Multilateral atau Internasional
Kerja sama multilateral merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan oleh
beberapa Negara-negara, dengan jumlah 2 ataupun lebih yang tidak dibatasi dengan
kawasan ataupun wilayah. Sehingga kerja sama ini dapat dilakukan dalam satu
kawasan maupun berbeda kawasan. Anggota dari kerja sama ini terdiri dari 2
kategori, yaitu anggota utama dan aktif. Yang dimaksud dengan anggota utama
merupakan negara yang memiliki kekuatan menengah sedangkan untuk anggota aktif
9
adalah negara-negara kecil yang memiliki peranan yang terbatas ataupun memiliki
sedikit kekuatan dalam bidang internasional. Biasanya negara-negara yang masuk ke
dalam aggota aktif sukarela untuk bergabung di dalam kerja samanya tersebut. Contoh
dari bentuk kerja sama multilateral ini adalah PBB, OKI, WTO, dan lainnya.
6. Kerja Sama Internasional
Merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan antar Negara-negara yang ada di
seluruh dunia. Ada beberapa bentuk kerja sama pada bidang-bidang tertentu, antara
lain adalah:
a. Dalam bidang ekonomi, mempunyai bentuk-bentuk kerja sama yang sangat
penting dalam internasional sebagai berikut:
1. WTO (World Trade Organization), WTO memiliki tujuan untuk
mendiskusikan serta memecahkan masalah perdangan yang terjalin antar
Negara. Prinsip-prinsip dari WTO ini adalah liberasi perdagangan, non
diskriminasi, serta stabilitas hubungan perdagangan.
2. IMF (International Monetary Fund), adalah organisasi yang mana dapat
memberikan pinjaman untuk negara-negara yang memang membutuhkan.
Biasanya negara yang melakukan pinjaman adalah negara yang memiliki
kondisi mata uang tidak stabil maupun tidak mampu membayar hutang.
Tujuan dari pembentukan IMF ini adalah meningkatkan kestabilan keuangan
Internasional.
3. OPEC (Organization Petrolium Exporting Countries), OPEC pertama kali
didirkan oleh 5 negara yang mengekspor minyak terbesar yaitu Arab Saudi,
Iran, Irak, Kuwait dan Venezuela pada tahun 1960. Tujuan dari organisasi ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan minyak yang ada di dunia, mengatur
pemasaran minyak antara sesama negara pengekspor minyak.
b. Bidang militer dan pertahanan, mempunyai beberapa ikatan kerja sama yang
penting sebagai berikut:
1. SEATO ( South East Asia Treaty Organization), Bentuk kerja sama ini
didirkan oleh pakta militer yang mana memiliki tujuan untuk dapat mencegah
pertumbuhan komunisme yang ada di Kawasan Asia Tenggara. ANZUS
(Autralia, New Zealand, United States), pakta militer ini didirikan dengan
tujuan mencegah perkembangan komunisme yang berada di kawasan 3 negara
tersebut.
10
2. NATO (North Atlantic Treaty Organization), pakta militer yang ada di
atlantik utara yang mana memiliki tujuan untuk menghilangkan segala
persengketaan di politik internasional, Tidak adanya ancaman militer yang
terjadi di kalangan internasional, perselesaian sengketa dengan damai,
membela negara-negara anggota. KAA (Konferensi Asia Afrika), organisasi
non blok yang berdiri pada 18-24 April 1955. KAA ini memiliki tujuan untuk
menciptakan perdamaian serta ketentraman pada kehidupan Negara-negara
yang berada di dalam kawasan Asia Afrika.
11
a) Meningkatkan kerjasama yang terjalin antar negara yang ada di dunia,
khususnya pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan sains.
b) Memberantas buta huruf serta memajukan program wajib belajar bagi
seluruh masyarakat di dalam negara-negara anggota.
c) Mengangkat derajat serta martabat kehidupan
1. Diplomasi
2. Negosiasi
12
mencapai suatu kesepakatan bersama termasuk dalam keputusan kerjasama antar
negara demi mencapai kepentingan masing-masing negara.
3. Lobby
13
Dalam hubungan antar bangsa diperlukan adanya azas-azas yang sesuai. Azas-azas
tersebut antara lain :
2. Azas Teritorial
Azas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya, sehingga negara
berhak melaksanakan peraturan atau hukum bagi semua orang dan barang di wilayah
negara tersebut.
3. Azas Kebangsaan
Azas ini didasarkan kekuasaan negara atas warga negaranya sehingga setiap
warga negara dimanapun berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya.
5. Azas Keterbukaan
Dalam hubungan antar bangsa diperlukan adanya saling tukar informasi yang
berkaitan dengan bidang hubungan antar bangsa yang dilakukan. Asas keterbukaan
mendorong iklim yang kondusif bagi perkembangan hubungan antar bangsa ,karena
dapat saling mengisi kekurangan di setiap Negara, saling meningkatkan kepercayaan
dan saling memberikan masukan yang konstruktif.
Selain itu, dalam hubungan internasional juga dikenal beberapa asas yaitu :
a. Pacta sunt servanda, adalah setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh
pihak-pihak yang mengadakan pejanjian
14
b. Egality rights, adalah pihak yang saling mengadakan hubungan itu
berkedaulatan sama.
c. Reciprositas, adalah tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibahas
seimbang, baik tindakan yang bersifat negatife maupun positif.
d. Courtesy, adalah asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan
negara.
e. Rebus sig stantibus, adalah asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang
mendasar dalam keadaan yang bertalian denngan perjanjian itu.
15
1) Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara
penerima, serta mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya.
2) Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan
negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negaranegara lainnya.
3) Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di
negara penerima.
4) Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan - kepentingan
warga negaranya yang berada di luar negeri.
5) Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara
pengirim dengan negara penerima.
6) Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara
dengan pemerintah asing.
7) Mengadakan perundingan masalah-masalah yang dihadapi kedua negara itu
dan berusaha untuk menyelesaikan.
8) Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara itu dan
berusaha untuk menyelesaikannya.
16
7) Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan
urusan rumah tangga perwakilan diplomatik
2. Perwakilan Konsuler
a. Pengertian Perwakilan Konsuler
Perwakilan konsuler adalah perwakilan yang menjalankan segala urusan dan
kepentingan negara dalam bidang tertentu sesuai dengan kepentingan negara
pengirim. Tugas pokok perwakilan konsuler berdasarkan Keppres No. 51 Tahun
1976 tentang Pokok-Pokok Perwakilan Organisasi RI di Luar Negeri adalah
17
mewakili negara Republik Indonesia dalam melaksanakan hubungan konsuler
dengan negara penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan,
kebudayan dan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1) Konsul jendral
Konsul jendral adalah wakil resmi sebuah negara yang ditugaskan di luar
wilayah metropolitan atau ibu kota sebuah negara di luar negeri. Kantor tempat
konsul bertugas disebut konsulat atau konsulat jendral.
3) Agen konsul
Agen konsul diangkat oleh konsul jendral dengan tugas mengatur hal-hal
yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. Agen konsul
ditugaskan di kota-kota yang termasuk dalam kekonsulan.
18
Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai kondisi dan perkembangan di
wilayah kerja dalam wilayah negara penerima.
Manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal,
perwakilan, komunikasi dan persandian, serta
Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktik internasional.
3) Bidang-bidang Lain
Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada negara pengirim
Memberikan visa dan dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi
negara pengirim
Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelanggarakan fungsi
administrasinya
Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktik dan prosedur pengadilan
atau badan lain di negara penerima.
19
5) Mempunyai hak berhubungan langsung dengan negara pengirim.
f. Tahap-Tahap Penempatan perwakilan konsuler
Tahap-tahap penempatan perwakilan konsuler, yaitu :
1) Pemerintah negara pengirim menunjuk eksekutor konsuler sebagai permulaan
tugas konsul, menunjuk seorang untuk diangkat sebagai konsul jenderal
/konsul atau wakil konsul.
2) Apabila negara penerima menyetujui penunjukkan tersebut, maka akan
dikeluarkan eksekutor konsuler sebagai permulaan tugas konsul.
3 Perwakilan diplomatik diutus satu per Perwakilan konsuler bisa lebih dari satu
Negara. karena bergantung pada tingkat
kebutuhan.
20
4 Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak Tidak mempunyai hak ekstrateritorial
tunduk pada kekuasaan peradilan). (tunduk pada pelaksanaan kekuasaan
peradilan).
9 Terdiri dari golongan Duta besar, Duta Terdiri dari golongan Konsul jendral,
dan Kuasa Usaha. konsul dan wakil konsul, dan agen konsul.
10 Perwakilan Diplomatik dapat Sedangkan pihak perwakilan Konsuler
mempengaruhi pihak perwakilan harus tunduk atau patuh terhadap
Konsuler. perwakilan Diplomatik.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai arti
penting hubungan internasional yaitu:
1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai.
2. Mengembangkan penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi.
3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa.
4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia
5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa
lain.
22
Sarana yang digunakan dalam hubungan Internasional adalah :
Negosiasi, Propaganda, Lobby, Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Kekuatan
politik.
Kemudian mengenai Perwakilan diplomatik memegang peran penting
dalam menjalin hubungan bilateral dengan yang bersangkutan. Perwakilan
diplomatik ini dapat dibagi menjadi berbagai tingkatan seperti Ambassador
atau duta berkuasa penuh yang dibantu oleh duta berkuasa Duta, Menteri
Residen, Kuasa Usaha dan Atase-atase. Selain perwakilan secara diplomatik
dan politis, juga terdapat perwakilan yang tidak bersifat politis dan hanya
mencakup bidang tertentu secara kedaerahan. Konsuler ini juga dapat dibagi
menjadi Konsul Jenderal, Komsul, Wakil Konsul, Agen Konsul, dan Staf
Konsul. Konsul biasanya dikirim oleh Menteri Luar Negerisedangkan
perwakilan diplomatik biasnyang berada di negara dipilih terlebih dahulu oleh
presiden maupun Kepala Negara dari Negara Pengirim. Perwakilan diplomatik
ini memiliki tujuan untuk melindungi para warga negaranya yang berada di
negara bersangkutan dan untuk menjalin hubungan saling menghargai dan
kerjasama dengan negara penerima. Perwakilan diplomatik memiliki hak
immunitas yaitu hak yang menyangkut pribadi seorang diplomat dan hak
ekstrateritorial yaitu hak atas bangunan dan perangkat diplomatik lainnya.
B. Saran
Dasar sebagai calon guru harus bisa nantinya mengendalikan serta mengatur
kondisi kelas supaya didalam kelas tercipta kondisi kelas yang kondusif. Selain
itu, juga harus bisa melaksanakan prosedur dan rancangan manajemen kelas
dengan baik agar kegiatan belajar mengajar didalam kelas menjadi efektif dan
efisien.
23
warga negara dan badan hukum Indonesia di luar negeri. Tidak peduli apakah
warga negara tersebut bersalah ataukah dia yang menjadi korban, karena negara
negara lain. Terutama bagi konsuler karena fungsinya adalah mengurus paspor,
DAFTAR RUJUKAN
Academia.edu
https://materiips.com/bentuk-bentuk-kerjasama-internasional
https://hidupsimpel.com/pengertian-kerja-sama-internasional/
https://www.berpendidikan.com/2015/10/bentuk-bentuk-kerjasama-internasional.html
http://eprints.uny.ac.id/24108/8/8.lampirann.pdf)
https://www.inirumahpintar.com/2016/08/pengertian-hubungan-internasional.htm/)
http://melitakristinmeliala.blogspot.com/2019/02/asas-asas-hubungan-internasional.html
Perwita, dkk. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Suprihatini, Amin. 2008. Dasar-dasar Hubungan Internasional Edisi Pertama. Depok:
Kencana
Supriyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
24
25