Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam praktikum Proses Manufaktur merupakan salah
satu bagian terpenting dalam praktikum yang mana data tersebut diperoleh setelah
melakukan proses pengamatan dan pengukuran. Data yang digunakan harus bersifat
akurat karena data yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan pada informasi
yang akan diberikan. Pengumpulan data pada laporan ini sendiri sesuai dengan
praktikum yang telah di lakukan sebelumnya

4.1.1 Alat-alat yang Digunakan


Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan unting-unting ini adalah
sebagai berikut:
1. Mesin Potong
Mesin Potong digunakan untuk memotong benda kerja seperti kayu dan
logam. Pada praktikum kali ini mesin potong yang digunakan ialah Mesin
Gerinda. Mesin Gerinda adalah salah satu alat perkakas yang digunakan untuk
mengerus/memotong benda kerja dengan ukuran tertentu.

Gambar 4.1 Gerinda Datar


(Sumber: Widarto, dkk, 2008)
2. Penggores Besi
Penggores besi alat yang digunakan untuk menggores permukaan benda
kerja, sehingga dihasilkan goresan atau garis gambar pada benda kerja tersebut.

Gambar 4.2 Penggores Besi


(Sumber: Pattiasina, dkk, 2017)

3. Penitik Besi
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.

Gambar 4.3 Penitik Besi


(Sumber: Pattiasina, dkk, 2017)

4. Jangka Sorong
Jangka sorong yang digunakan yaitu jangka sorong yang memiliki ketelitian
0,05 mm. Jangka sorong berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang, lebar atau
panjang benda kerja dan mengukur diameter benda kerja yang akan di buat.

Gambar 4.4 Jangka Sorong


(Sumber: Widarto, dkk, 2008)
5. Mistar
Mistar digunakan untuk mengukur panjang atau pendeknya ukuran benda
kerja yang ingin dibentuk.

Gambar 4.5 Mistar


(Sumber: Nugraha dan Ramadhan, 2018)

6. Mesin Bubut
Berfungsi untuk memotong benda yang diputar, bubut sendiri merupakan suatu
proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar Dari benda kerja.

Gambar 4.6 mesin bubut


(Sumber: sumbodo,dkk 2008)
7. Mata Pahat
Membuat bentuk siku pada bagian tepi benda yang hendak dipahat. Menjadikan
suatu benda supaya berbentuk bulat atau oval.

Gambar 4.7 mata pahat


(Sumber: sumbodo,dkk 2020)
8.kunci shock
untuk melepaskan dan memasang baut atau mur.

Gambar 4.8 kunci shock


(Sumber: sumbodo,dkk 2020)

4.1.2 Bahan-bahan yang Digunakan


Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan unting-unting
adalah sebagai berikut:
1. Besi Assental
Besi Assental yang digunakan dengan diameter 3 cm dan Panjang 100 cm

Gambar 4.6 Besi Assental


(Sumber: Dekoruma, 2018)

2. Besi Hollow
Besi Hollow yang digunakan dalam pembuatan unting-unting 4x6 cm dan
panjang 100 cm.

Gambar 4.7 Besi Hollow


(Sumber: Efendi, dkk,2020)
3. Besi Plat
Besi Plat yang digunakan dalam proses pembuatan unting-unting berukuran
1,5 mm

Gambar 4.8 Besi Plat


(Sumber: Efendi, dkk, 2020)

4.1.3 Alat Safety yang Digunakan


Pelindung diri yang digunakan dalam proses pemotongan dan
pengukuran untuk pembuatan unting-unting adalah sebagai berikut:
1. Pelindung Kepala
Pelindung kepala selalu gunakan Helm Pengaman, untuk menghindari risiko
kejatuhan benda-benda tajam da
berbahaya. Peralatan atau bahan kecil tetapi berat bila jatuh dari ketinggian dan
menimpa kepala

Gambar 4.9 Helm Kerja


(Sumber: Misdarpon dan Fatori, 2013)

2. Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari serpihan setelah
melakukan proses, pemotongan dan pengelasan, menghindari kontak langsung
dengan tangan

Gambar 4.10 Sarung Tangan


(Sumber: Theoplilus, dkk, 2020)
3. Pelindung Wajah
Pelindung Wajah berguna untuk melindungi wajah dari partikel-partikel besi
saat melakukan proses pengelasan.

Gambar 4.11 Pelindung Wajah


(Sumber: Redjeki,2016)

4. Baju Pelindung
Baju Pelindung berfungsi sebagai pelindung agar terhindar dari yang
membahayakan seperti serpihan besi dalam proses pemotongan.

Gambar 4.12 Baju Pelindung


(Sumber: Redjeki,2016)

5. Sepatu Safety
Sepatu Safety digunakan untuk melindungi kaki, menghindari resiko
kecelakaan yang terjadi pada saat melakukan proses pengerjaan saat dilab.

Gambar 4.13 Sepatu Safety


(Sumber: Redjeki, 2016)
4.2 Pengolahan Data
Pada bagian pengolahan data ini akan membahas tentang langkah-langkah
dalam proses pengukuran dan pemotongan besi dan plat besi dalam proses
pembuatan unting- unting.

4.2.1 Proses Pengukuran


Adapun langkah-langkah proses pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Siapkan Besi Assental, Besi Hollow, dan Plat Besi
2. Ukur Besi Assental dengan panjang awal 100 mm

Gambar 4.14 Besi Assental 100 mm


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

3. Ukur Besi Assental dengan panjang 40 mm untuk bagian bawah


menggunakan jangka sorong/mistar.

Gambar 4.15 Besi Assental 40 mm


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

4. Ukur Besi Assental dengan panjang 50 mm untuk bagian atas menggunakan


jangka sorong/mistar.

Gambar 4.16 Besi Assental 50 mm


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)
5. Ukur Plat Besi dengan panjang 60 mm dan lebar 40 mm, tandai
menggunakan penggores besi

Gambar 4.17 Plat Besi 40x60 mm


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

6. Siapkan Besi Hollow 4x6 sepanjang 200 mm

Gambar 4.18 Besi Hollow 200 mm


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

7. Ukur Besi Hollow 4x6 dengan panjang 100mm menggunakan jangka


sorong/mistar.

Gambar 4.19 Besi Hollow 100 mm


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)
8. Berita tanda ukuran dengan menggunakan penggores besi

Gambar 4.20 Tanda Besi Hollow


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

4.2.2 Proses Pemotongan


Adapun langkah-langkah proses pemotongan adalah sebagai berikut:
1. Siapkan Besi Assental, Besi Hollow, dan Plat Besi yang telah diukur
2. Potong Besi Assental dengan ukuran 44 mm dan 54 mm menggunakan mesin
potong yakni gerinda. (dilebihkan 4 mm sebagai toleransi ketika proses
pembubutan).

(Sumber: Pengumpulan Gambar 4.21 Besi Assental 40 mm


Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

3. Potong Besi Hollow dengan panjang 100 mm menggunakan mesin potong

Gambar 4.22 Hasil Potong Besi Hollow 100 mm


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)
9. Potong Kembali Besi Hollow dengan ukuran seperti gambar berikut dengan
menggunakan mesin potong.

Gambar 4.23 Ukuran Potong Besi Hollow (mm)


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

10. Sebelum dipotong beri tanda ukuran dengan sudut 4 angular pada besi
hollow menggunakan penggores besi untuk memudahkan proses pemotongan

Gambar 4.24 Pola Potong Besi Hollow (mm)


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

11. Setelah Besi Hollow dipotong akan tampak seperti gambar berikut.

Gambar 4.25 Besi Hollow Potong (mm)


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)
12. Begitupun dengan sisi lainnya dipotong seperti pola sebelumnya, sehingga
didapatkan bentuk sebagai berikut.

Gambar 4.26 Hasil Besi Hollow (mm)


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

13. Potong plat besi dengan ukuran panjang 60 mm dan lebar 40 mm untuk
sebagai bagian penutup bagian kiri dan kanan dengan menggunakan mesin
potong sebanyak 2 buah

Gambar 4.27 Plat Besi Potong (mm)


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

14. Berikut adalah hasil dari pemotongan plat besi dan besi hollow

Gambar 4.28 Hasil Pemotongan


(Sumber: Pengumpulan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)
4.2.3 proses pembubutan
1. persiapkan mesin perkakas yang akan di gunakan dalam pratikum prosman
2020 yaitu mesin perkakas bubut .

Gambar 4.6 mesin bubut


(Sumber: sumbodo,dkk 2008)
2.Besi asental yang sudah di ukur menggunakan jangka sorong di dapat kan besi
assental dengan ukuran 44 mm dan 54 mm.

(Sumber: Pengumpulan Gambar 4.22 Besi Assental 40 mm


Data Praktikum Proses Manufaktur, 2020)

3.Ambil besi asental yang berukuran 44 mm dan 54 mm kemudian di kunci atau


di kencangkan besi asental yang di bagian rahang mesin bubut
menggunakan kunci shock,setelah itu hidupkan mesin bubut .(bersertai
gambar)

GAMBAR BESI ASENTAL YANG DI KUNCI DI MESIN BUBUT

4.Kemudian dekatkan eratan mesin bubut yang telah di pasang ke pahat besi
GAMBAR BESI ASENTAL YANG DI KUNCI DI MESIN BUBUT

5.Lakukan proses pembubutan besi asental menggunakan metode bubut rata

GAMBAR PROSES PEMBUBUTAN BESI ASENTAL

6.

Anda mungkin juga menyukai