Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Menggambar Teknik


Gambar teknik adalah gambar yang terdiri dari simbol, garis, dan tulisan
tegak yang bersifat tegas. Digunakan untuk memberikan penjelasan lengkap
tentang suatu benda atau konstruksi, berdasarkan ketentuan dan standard teknik
yang sudah disepakati oleh badan standardisasi, baik itu nasional maupun
internasional. Gambar yang bersifat teknis yang berhubungan dengan teknik
disebut juga gambar teknik.
Menggambar teknik merupakan suatu teknik menggambar dasar yang
dimulai dari menggoreskan sepenggal garis yang sangat jelas yang terinspirasi
dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau
konstruksi gambar selanjutnya (Alfajri dan Nasution, 2016).
Di dalam teknik mesin ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut
berupa normalisasi atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO
(International Organisation for Standarisation)  yaitu sebuah badan/lembaga
internasional untuk standarisasi. Di samping ISO sebagai sebuah badan
internasional (antar bangsa), di negara-negara tertentu ada yangmemiliki badan
standarisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di Jerman
ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII
(Wahyudi, 2012).
Sejak dahulu kala gambar sudah dipakai untuk berkomunikasi antar
individu manusia dan sampai sekarang cara berkomunikasi dengan gambar ini
masih dipakai bahkan dikembangkan dengan diterapkannya sebagai standar
komunikasi orang-orang teknik. Gambar teknik merupakan dasar yang harus
di kuasai oleh seorang ahli mesin (mekanik), baik sebagai perencana maupun
sebagai pembuat karena setiap perancanaan akan dituangkan kedalam gambar
yang diperlukan sebagai referensi atau patokan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.1 Fungsi dari Menggambar Teknik


Setiap gambar itu memiliki maksud dan tujuan masing-masing,tapi dimana
setiap gambar itu akan berbeda fungsi dan tujuan ,tetapi secara garis besar,fungsi
dan tujuan gambar teknik adalah sebagai berikut (Sato, 1986):
1. Penyampaian Informasi.
Gambar bertugas untuk menyampaikan atau meneruskan maksud dari
perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada
perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan, dan perakitan.
2. Penyimpanan dan penggunaan keterangan (data teknis).
Gambar merupakan data teknik yang sangat ampuh, dimana teknologi dari
suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Gambar juga diperlukan
untuk membuat atau sebagai rancangan atau perencanaan baru bagi
perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.
3. Cara-cara pemikiran (perencanaan) data penyiapan informasi.
Cara penyampaian keinginan serta peningkat daya pikir untuk perencana.
Menggambar teknik memiliki fungsi sebagai media penyampaian
informasi yang komunikatif karena gambar dapat di mengerti, terukur (memiliki
skala), akurat (presisi tepat teknis), efektif (tepat dalam penggunaannya), serta
estetik (keindahannya). Gambar teknik yang komunikatif dan lengkap (skala,
notasi, legenda) tidak akan menimbulkan tafsiran yang berbeda bagi orang yang
melihatnya, karena gambar yang dibuat telah mengikuti kesepakatan gambar
berdasarkan standar internasional (Alfajri dan Nasution, 2016).

2.2 Menggambar Garis


Menggambar merupakan kegiatan seni yang sudah kita kenal sejak
zaman dahulu kala. Banyak sekali hasil kegiatan menggambar yang ditemukan
para ilmuwan di dinding-dinding gua atau tempat bersejarah lainnya. Gambar-
gambar tersebut menyampaikan pikiran dan perasaan seseorang. Sebuah gambar
juga dapat diartikan sebagai sebuah simbol.

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-2


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Garis adalah kumpulan titik-titik yang banyaknya tidak terhingga dan


jarak antar titik itu sangat dekat, dan juga titik hanya memiliku sebuah dimensi
(ukuran) yaitu panjang. Garis bisa diciptakan dengan tegas dan spontan. Garis
tegas dihasilkan dengan alat bantu, sementara garis spontan digoreskan dengan
tangan secara langsung tanpa bantuan dari alat bantu (Rahmad, 2017).
Menggambar garis adalah kegiatan menarik sebuah titik sampai jauh tak terhingga
dengan bantuan sebuah mistar atau penggaris, sehingga terbentuk sebuah garis.

2.2.1 Jenis-jenis Garis


Dalam menggambar teknik terdapat jenis-jenis garis yang digunakan
dalam menggambar teknik, jenis garis ini dikelompokan atas gabungan bentuk,
ketebalan garis, dan perbedaannya, perbedaan garis dimaksudkan untuk
membedakan gambar atau bagian-bagian yang ada didalam gambar tersebut.
Berikut jenis-jenis garis dalam menggambar garis, yaitu (Rahmad, 2017):
1. Garis Tebal Kontinu
Garis ini dibuat lurus, tebal dan tegas. Fungsi dari garis ini sendiri adalah
untuk membuat garis nyata atau garis gambar serta digunakan untuk
membuat garis tepi. Ketebalan garis ini adalah 0.7 mm.

Gambar 2.1 Garis Tebal Kontinu


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

2. Garis Tipis Kontinu


Garis ini dibuat lurus, tipis, namun tegas. Fungsi dari garis ini bisa
digunakan untuk membuat garis khayal suatu perpotongan atau tekukan.
Garis ini bisa juga bisa digunakan sebagai garis penunjuk atau bisa juga
sebagai garis arsir, garis nyata dari penampang yang diutar ditempat atau
digunakan untuk membuat garis sumbu pendek. Ketebalan garis ini 0.3 mm.

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-3


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Gambar 2.2 Garis Tipis Kontinu


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)
3. Garis Tipis Kontinu Bebas
Garis ini dibuat tipis bergelombang. Garis ini digunakan sebagai garis batas
dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong bila batasnya bukan
sumbu. Ketebalan dari garis ini 0.3 mm.

Gambar 2.3 Garis Tipis Kontinu Bebas


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

4. Garis Tipis Kontinu Zig-zag


Garis ini dibuat tipis berbentuk zig-zag. Garis ini kegunaannya sama dengan
garis kontinu bebas yaitu sebagai batas dari potongan sebagian atau bagian
yang dipotong bila batasnya bukan garis bergores tipis, namun perbedaanya
garis bergores tipis kontinu zig-zag ini digunakan untuk gambar yang
diproduksi dengan mesin. Ketebalan garis ini adalah 0.3 mm.

Gambar 2.4 Gambar Garis Tipis Kontinu Zig-zag


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

5. Garis Gores Tebal


Garis ini dibuat tebal dan terputus-putus. Garis ini digunakan untuk
menyatakan garis nyata terhalang dan garis tepi terhalang pada gambar.
Ketebalan garis ini 0.5 mm.

__ __ __ __ __ __ __ __
Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-4
2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Gambar 2.5 Gambar Garis Gores Tebal


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

6. Garis Gores Tipis


Garis ini dibuat tipis dan terputus-putus. Garis ini digunakan untuk
menyatakan garis nyata terhalang dan garis tepi terhalang pada gambar.
Ketebalan garis ini 0.3 mm.

__ __ __ __ __ __ __ __
Gambar 2.6 Gambar Garis Gores Tipis
(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

7. Garis Bergores Tebal


Garis ini dibuat tebal seperti garis putus-putus, hanya saja garis ini dibentuk
oleh garis panjang dan garis pendek/titik yang terputus-putus. Kegunaannya
sebagai penunjuk permukaan yang harus mendapatkan penanganan khusus.
Ketebalan garis ini 0.7 mm.

__ _ __ _ __ _ __ _ __ _
__
Gambar 2.7 Gambar Garis Bergores Tebal
(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

8. Garis Bergores Tipis


Garis ini dibuat tipis seperti garis putus-putus, hanya saja garis ini bentuk
oleh garis panjang dan garis pendek/titik yang terputus-putus. Garis ini
digunakan sebagai garis sumbu, garis simetri, dan lintasan.

__ _ __ _ __ _ __ _ __ _ __

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-5


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Gambar 2.8 Gambar Garis Bergores Tipis


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

9. Garis Bergores Tipis yang dipertebal Pada Bagian Ujungnya


Garis ini dibuat tipis seperti garis putus-putus yang terdiri dari garis panjang
dan pendek namun pada bagian ujung-ujungnya dipertebal. Kegunaan dari
garis ini adalah untuk sebagai penanda garis (bidang) potong.

Gambar 2.9 Gambar Bergores Tipis yang


dipertebal Pada Bagian Ujungnya
(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

10. Garis Bergores Ganda Tipis


Garis ini dibuat seperti garis putis-putus yang terdiri dari garis panjang dan
pendek yang dibuat ganda. Fungsi dari garis ini sendiri adalah sebagai
petunjuk dari bagian gambar yang berdampingan, bentuk semula sebelum
dibentuk, dan bagian benda yang berada dibagian depan benda potong.

Gambar 2.10 Gambar Garis Bergores Ganda Tipis


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

2.2.2 Standarisasi Gambar

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-6


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Standarisasi Gambar adalah penyesuaian atau pembakuan, cara membuat


dan membaca gambar dengan berpedoman pada standar yang telah ditetapkan.
Standarisasi gambar memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut (Juhana dan
Suratman, 2000) :
1. Memberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat
dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan aturan gambar  menurut
standar.
2. Menyeragamkan pemahaman terhadap cara penunjukan dan penggunaan
simbol-simbol.
3. Memudahkan komunikasi teknis antara perancang dengan pengguna
gambar.
4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi
benda teknik dalam jumlah banyak
5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri.
Standar gambar teknik dapat diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan,
antar perusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar gambar
teknik dapat diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan
Standar Internasional atau sering disebut SI. Macam-macam standar
internasional yaitu :
a. JIN (Japan Industrial Standard), Jepang
b. NNI (Netherland Normalisatie Institut), Belanda
c. DIN (Deutsche Industrie Normen), Jerman
d. ANSI (American International Standard Institute), Amerika

2.3 Proyeksi Piktorial


Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang
mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan
tunggal. Gambar piktorial disebut juga gambar ilustrasi, tetapi tidak semua
gambar ilustrasi termasuk gambar piktorial (Wulandari, 2018). Beberapa proyeksi
yang termasuk ke dalam proyeksi piktorial (Wulandari, 2018), yaitu :
a. Proyeksi Aksonometri

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-7


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial. Proyeksi


ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda
dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut
akan terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda seperti
sebenarnya.
Adapun gambar proyeksi aksonometri adalah sebagai berikut :

Gambar 2.11 Proyeksi Aksonometri


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

b. Proyeksi Isometri
Proyeksi Isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang garis pada
sumbu-sumbunya menggambarkan panjang sebenarnya. Cara
menggambarnya sangat sederhana karena tidak ada ukuran-ukuran benda
yang mengalami skala perpendekan.
Adapun gambar proyeksi isometri adalah sebagai berikut :

Gambar 2.12 Proyeksi Isometri


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

c. Proyeksi Dimetri
Proyeksi Dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar isometri, dimana
garis-garis yang tumpang-tindih yang terdapat pada gambar isometri, pada
gambar dimetri tidak kelihatan lagi.
Adapun gambar proyeksi dimetri adalah sebagai berikut :

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-8


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Gambar 2.13 Proyeksi Dimetri


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)
d. Proyeksi Trimetri
Proyeksi Trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya
sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbusumbu tersebut.
Sudut proyeksi trimetri adalah 20 untuk alfa dan 30 untuk beta atau 10
untuk alfa dan 20 untuk beta.
Adapun gambar proyeksi dimetri adalah sebagai berikut :

Gambar 2.14 Proyeksi Trimetri


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

e. Proyeksi Miring (Oblique)


Proyeksi Miring (Oblique) merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis
proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut
sembarang (miring). Permukaan depan dari benda pada proyeksi ditempatkan
dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan tergambar
seperti sebenarnya.
Adapun gambar proyeksi miring adalah sebagai berikut :

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-9


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Gambar 2.15 Proyeksi Miring


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

f. Proyeksi Perspektif
Proyeksi Perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan
visualnya, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk
menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil. Pada proyeksi perspektif
garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu atau beberapa
titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Bayangan yang
terbentuk pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.
Adapun gambar proyeksi perspektif adalah sebagai berikut :

Gambar 2.16 Proyeksi Perspektif


(Sumber : Praktikum Menggambar Teknik, 2019)

2.4 Proyeksi Orthogonal


Proyeksi orthogonal merupakan cara memproyeksikan benda / gambar
yang bidang proyeksinya mempunyai sudut yang tegak lurus terhadap
proyektornya (Mursid, 2016). Yang dimaksud proyektor disini adalah garis-garis

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-10


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi. Proyeksi Orthogonal


pada umumnya tidak memberikan gambaran lengkap dari benda yang hanya dari
satu proyeksi saja. Oleh karena itu diambil beberapa bidang proyeksi, biasanya
diambil tiga bidang yang tegak lurus, dan ditambah dengan bidang bantu apabila
diperlukan.
Dalam proyeksi Orthogonal ini terdapat 2 proyeksi pandangan, yaitu
Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa. Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa
sendiri merupakan proyeksi yang digunakan dalam memproyeksikan pandangan
dari sebuah bidang tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi (Mursid, 2016).

a. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutnya dengan sebutan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika
merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.

Gambar 2.17 Proyeksi Amerika


(Sumber : Mursid, 2016)

b. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutnya dengan sebutan proyeksi kuadran I. Proyeksi Eropa ini
merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah padangannya.

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-11


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Gambar 2.18 Proyeksi Eropa


(Sumber : Mursid, 2016)

2.4.1 Lambang Proyeksi


Dalam standar ISO (ISO / DIS 128) telah menetapkan bahwa cara transisi
di atas dapat digunakan, akan tetapi untuk keseragaman semua gambar dalam
standar ISO digambar sesuai dengan kuadran I (proyeksi Eropa). Perlu
diperhatikan dua cara gambar di atas jangan pakai satu gambar. Jika sesuai dengan
gambar yang telah ditentukan, gunakan cara ini, maka hal ini perlu
dipertimbangkan dengan mencantumkan lambang cara proyeksi. Lambang ini
biasanya ditempatkan di bagian kanan bawah kertas gambar (Juhana dan
Suratman, 2000).

Gambar 2.4 Lambang Proyeksi


(Sumber: Juhana dan Suratman, 2000)

2.5 AutoCAD

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-12


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

AutoCAD adalah sebuah program Computer Aided Design (CAD) untuk


membuat gambar 2D maupun model dalam bentuk 3D, saat ini juga
memungkinkan untuk dilakukan pembuatan animasi melalui aplikasi ini.
AutoCAD sendiri diciptakan oleh perusahaan bernama AUTODESK. AutoCAD
dilengkapi dengan beberapa macam fitur pendukung untuk membuat dan
memodifikasi gambar dalam beberapa pandangan (Putra dan Sinuraya, 2015).
AutoCAD dipakai oleh banyak pengguna, dimulai dari insinyur sipil,
arsitek insinyur mesin, desainer interior, dan lainnya. AutoCAD tersedia kedalam
beberapa bahasa diantaranya Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Jepang,
Korea, dan sebagainya. Alasan kenapa AutoCAD banyak digunakan karena
AutoCAD dapat mempermudah kerja para drafter dalam memvisualisasikan ide
dan gagasan mereka. AutoCAD juga sudah terdiri atas tampilan yang lengkap
yang dapat memudahkan pengguna untuk merubah gambar apabila masih ada
terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan gambar.
AutoCAD memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan
penggambaran secara konvensional/ manual yaitu gambar yang dihasilkan
mempunyai kualitas jauh lebih baik karena gambar hasil autocad lebih rapi dan
presisi; gambar desain yang dihasilkan mempunyai tingkat akurasi tinggi karena
autocad mempunyai tingkat presisi hingga tiga belas digit sehingga gambar
memiliki ketepatan ukuran yang sangat baik; skala gambar yang fleksibel karena
mampu mencetak gambar desain dengan jenis skala yang variatif; gambar yang
dihasilkan bisa disimpan dengan cara yang mudah.

2.5.1 Elemen-elemen Pada Tampilan AutoCAD


Adapun elemen-elemen pada tampilan AutoCAD adalah sebagai berikut
(Suparno, 2006)
1. Baris Judul (Title Bar)
Merupakan baris judul dari program AutoCAD berisi tulisan AutoCAD 2013
serta nama file yang sedang aktif pada saat digunakan.
2. Baris Status (Status Bar)

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-13


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Berisi informasi mengenai status (keadaan) saat ini dari beberapa fungsi
khusus, seperti grid, ortho, snap, dan lainnya.
3. Area Gambar (Drawing Area)
Tempat untuk menampilkan gambar, melakukan penggambaran, dan
melakukan pengeditan gambar.
4. Pop-up Menu (Menu Pull Down)
Baris menu yang berisi menu-menu tentang tata cara penggunaan AutoCAD,
antara lain perintah untuk penggambaran, pengeditan, perintah mengubah
setting, menyimpan dan menampilkan file gambar dan sebagainya.
5. Toolbar
Tombol-tombol yang berisi tentang perintah AutoCAD, yang dapat
digunakan secara cepat, ditampilkan dlaam bentuk simbol-simbol dalam
sebuah kotak.
6. Command Line
Merupakan command line dari AutoCAD, yang berfungsi untuk
memasukkan perintah-perintah AutoCAD, seperti LINE, CIRCLE,
RECTANGLE, dan sebagainya. Selain itu juga berfungsi sebagai pemberi
tanggapan terhadap perintah-perintah tersebut
7. Control Menu
Ikon yang digunakan untuk mengontrol keadaan dari jendela dari program
AutoCAD. Ikon juga merupakan salah satu fasilitas standar.

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-14


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

Gambar 2.19 Tampilan Default Program AutoCAD (1)


(Sumber : Suparno, 2006)

2.6 AutoCAD 2D
AutoCAD 2D adalah cara penggambaran suatu objek yang memliki
satuan panjang dan tinggi dengan bantuan aplikasi atau software AutoCAD, yang
menggunakan 2 arah sumbu koordinat yaitu sumbu (X,Y). Selain itu pada
AutoCAD 2D memiliki keakuratan yang tinggi sehingga meminimalisir kesalahan
saat melakukan penggambaran (Sukarno, dkk.2017).

2.6.1 Tahapan Untuk Menjalankan Program AutoCAD


Adapun tahapan yang dapat dilakukan untuk menjalankan program
AutoCAD, adalah sebagai berikut (Tim EMS, 2015):

1. Hidupkan komputer/laptop anda


2. Masuk kedalam sistemn operasi window
3. Cari aplikasi AutoCAD pada window, kemudian klik.

2.6.2 Perintah Gambar 2D


Adapun perintah-perintah yang digunakan dalam AutoCAD 2D adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perintah Gambar AutoCAD 2D

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-15


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

No Tools Instruksi Fungsi


.
1. Line L Membuat garis lurus
2. Xline XL Membuat garis lurus tak hingga
2. Erase E Menghapus objek
3. Fillet F Menumpulkan sudut
4. Extend Ex Memanjangkan garis
5. Trim Tr Memangkas garis
6. Copy Co Untuk memperbanyak objek
7. Mirror Mi Mencerminkan objek gambar
8. Move M Untuk memindahkan objek
9. Offset O Meng-offset kan objek
10. Rotate RO Memutar objek
11. Hatch H Memberi arsiran pada objek
12. Mtext Mt Membuat teks
13. Osnap L Menjalankan objek snap
14. Ortho XL Membatasi gerakan kursor pada arah horizontal
dan vertikal
15. Circle C Menghapus objek
16. Rectangle Rec Menumpulkan sudut
17. Ellips Ex Membuat suatu kurva (objek tertutup yang
melengkung)
18. Polygon Tr Memangkas garis

Tabel 2.1 Perintah Gambar AutoCAD 2D (Lanjutan)

No Tools Instruksi Fungsi


.
19. Units Co Untuk memperbanyak objek
20. Join J Mencerminkan objek gambar
21. Arc Arc Membuat busur lingkaran
(Sumber: Sukarno,dkk.2015)

2.6.3 Metode Pencetakan


Dalam proses pembuatan gambar desain AutoCAD terdapat dua alternatif
pilihan yaitu dengan menggunakan paper space (layout) dan model space. Model
space digunakan untuk membuat gambar dan desain (pemodelan ) 2D maupun
3D. Sedangkan paper space (layout) digunakan sebagai finishing layout dari
sebuah gambar yang akan dicetak. Secara default pada AutoCAD terdapat satu

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-16


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

model dan dua layout. Untuk melakukan pencetakan dapat memilih salah satu
layout dari 2 layout yang telah disediakan oleh software AutoCAD yang terletak
disebelah kiri bawah area gambar diatas perintah command history window
(Suparno, 2006).

2.7 AutoCAD 3D
AutoCAD 3D merupakan tahapan selanjutnya yang harus dikuasai ketika
telah selesai mempelajari AutoCAD 2D. AutoCAD 3D adalah cara penggambaran
suatu objek yang memliki satuan panjang, lebar dan tinggi serta memiliki
volume/isi dengan bantuan aplikasi atau software AutoCAD, sumbu koordinat
yaitu sumbu (X,Y,Z). Selain itu dalam AutoCAD 3D tidak ada ketentuan untuk
menggambar dengan teknik tertentu. Kita dapat bermain dengan UCS, objek-
objek dasar yang akan kita ubah menjadi 3D (Andi, 2005).

Program ini dirancang untuk membantu para praktisi dalam bidang teknik
sipil, arsitektur, desain interior dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang
berhubungan dengan perancangan bangunan baik itu membuat gambar rumah,
bangunan kantor (Putra dan Sinuraya, 2015)

2.7.1 Sistem Koordinat


Adapun Sistem Koordniat pada AutoCAD 3D adalah sebagai berikut
(Andi,2005):
1. Koordinat Absolut
Metode ini digunakan dengan memasukkan langsung koordinat sesuai
dengan koordinat bidang gambar, yaitu nilai x,y,z
2. Koordinat Relatif
Metode ini digunakan dengan memasukkan nilai awa koordinat pada
sembarang koordinat dan koordinat selanjutnya menggunakan koordinat
akhir sebagai acuan. Atau dapat dibayangkan koordinat terakhir dibuat
menjadi koordinat origin (0,0).

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-17


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

2.7.2 Thickness dan Elevasi


Thickness adalah perintah untuk memberikan ketebalan kurva tetutup
misalnya lingkaran maupun objek persegi. Tetapi ketebalan yang dibuat dari
thickness tidak menghasilkan objek padat (solid). Sedangkan elevasi adalah
perintah untuk memberikan tingkat ambang objek di koordinat Z. Atau dengan
kata lain elevasi digunakan untuk memindahkan objek ke arah sumbu Z dengan
nilai positif atau negatif. Nilai default untuk thickness adalah 0 (Andi,2005).

2.7.3 Perintah Gambar AutoCAD 3D


Adapun perintah yang digunakan dalam pembuatan AutoCAD 3D adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perintah Gambar AutoCAD 3D

No Tools Instruksi Fungsi


.
1. Substract L Membuat kosong objek
2. Extrude XL Membuat objek solid
2. Slice E Memotong objek
3. Sweep F Mensolidkan lingkaran dengan garis
4. Union Ex Menggabungkan
5. Helix Tr Membuat objek spiral
6. Intersect Co Untuk mengambil objek yang ditengah
(Sumber: Sukarno, dkk. 2017)
2.7.4 Shorcut Mengaktifkan/Menonaktifkan Gambar
Berikut ini beberapa shortcut yag menggunakan tombol F1 sampai F12
yang digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fitur gambar.
Tabel 2.3 Shortcut Gambar

Shortcut Arti
F1 Menampilkan fasilitas help
F2 Mengaktifkan/menonaktifkan teks di layar
F3 Mengaktifkan/menonaktifkan Fitur Snap Mode
F4 Mengaktifkan/menonaktifkan 3Dosnap
F5 Mengaktifkan/menonaktifkan Isoplan
F6 Mengaktifkan/menonaktifkan Dynamics UCS
F7 Mengaktifkan/menonaktifkan mode grid
F8 Mengaktifkan/menonaktifkan mode ortho
F9 Mengaktifkan/menonaktifkan snap
F10 Mengaktifkan/menonaktifkan polar

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-18


2019
BAB II
LANDASAN TEORI

F11 Mengaktifkan/menonaktifkan tracking object snap


F12 Mengaktifkan/menonaktifkan mode input dinamis
(Sumber: Andi, 2005)

Laporan Praktikum Menggambar Teknik II-19


2019

Anda mungkin juga menyukai