Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Mahasiswa merupakan elemen penting yang diharapkan dapat
membuat perubahan dan memberikan kontribusi nyata teerhadap bangsa
dan negara. Mahasiswa memegang peran penting dalam masyarakat
sehingga dapat dikatakan bahwa mahasiswa itu manusia pilihan yang
istimewa karena mahasiswa telah diberi julukan sebagai kaum intelektual.
Dengan menyandangnya gelar ‘Mahasiswa’ maka sudah terdapat
tanggung jawab, peran beserta fungsi mahasiswa yang diharapkan bisa
membawa dampak positif pada bangsa dan negara.
Mahasiswa yang memiliki pendidikan tertinggi juga memiliki
tanggung jawab sebagai penerus negara. Maka dari itu, mahasiswa harus
sadar akan ‘gelar’ yang mereka miliki sekarang begitupun definisi, peran,
fungsi, dan tanggung jawab yang mahasiswa pegang.
Untuk itu, mahasiswa perlu mengenali apa itu mahasiswa serta tugas
dan tanggung jawab yang diemban sebagai mahasiswa agar dapat
menjalankan peran terebut dengan baik dan kelak menjadi manusia yang
bermanfaat.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kesehatan dalam berbagai disiplin ilmu ?
2. Siapa saja tokoh muslim dalam ilmu kesehatan ?
3. Bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam konteks
islam ?

1
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan dalam berbagai disiplin
ilmu
2. Untuk mengetahui tokoh muslim dalam ilmu kesehatan
3. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam
konteks islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan dalam Berbagai Disiplin Ilmu


Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan
tetapi meliputi seluruh aspek kebutuhan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi,
social, dan spiritual. Sehat menurut batasan World Health Organization adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara social dan ekonomis. Dalam pengertian yang paling luas.
Sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis di mana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual
dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya. Dalam UU No.23,1992. Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan hidup
produktif secara social dan ekonomi. Dalam pengertian ini, maka kesehatan harus
di lihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan
social dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan
individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rohani dan sosial sehingga umat
manusia mampu menjadi umat yang pilihan.
Dalam Islam dikatakan sehat apabila memenuhi tiga unsur , yaitu kesehatan
jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani merupakan
bentuk dari keseimbangan manusia dengan alam. Kesehatan rohani di mana ada
keseimbangan dan hubungan yang baik secara spiritual antara khalik atau pencipta
yang di wujudkan dari aktivitas makhluk dalam memenuhi semua perintah sang
khalik. Yang terakhir adalah kesehatan sosial, dimana kesehatan yang bersifat
psikilogis. Di mana ada ada keharmonisan antara sebuah individu dengan individu
lain maupun dengan sistem yang berlaku pada sebuah tatanan masyarakat. Bila
ketiga unsur ini terpenuhi maka akan tercipta sebuah keadaan baik fisik, mental,

3
maupun spiritual yang produktif dan sempurna untuk menjalankan aktivitas
kemakhlukan.
Islam dan seluruh ajarannya, memberikan sebuah pandangan yang tegas mengenai
kesehatan. Kesehatan bukan hanya sebuah anjuran tetapi juga merupakan juga
kewajiban. Semua ibadah-ibadah dalam Islam mengandung ajaran tentang
pentingnya menjaga kesehatan. Karena penelitian terbaru mengungkapkan bahwa
sebuah kondisi akan dikatakan sehat bila lingkungan di sekitarnya bersih. Oleh
karena itu, Nabi mengatakan “kebersihan sebagian dari pada iman”. 

2.2 Tokoh Muslim dalam Ilmu Kesehatan

Beberapa tokoh muslim dalam ilmu kesehatan sebagai berikut:

1. Hunain Ibnu Ishaq

Beliau dilahirkan pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M. Beliau
ialah spesialis mata. Hasil karyanya ialah buku-buku yang membicarakan
berbagai penyakit. Beliau banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran yang
berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.

2. Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi

Beliau dilahirkan pada tahun 866 M dan meninggal pada tahun 909 M. Buku
karangannya tentang kedokteran dijadikan buku pegangan di Fakultas
Kedokteran. Bukunya di beri nama Al Hawi (menyeluruh). Ia yang menemukan
penyakit cacar, dan membaginya menjadi cacar air (variola) dan cacar merah
(rovgella), menemukan terapi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

3. Ibnu Sina

Ibnu sina, dilahirkan di Afsara (Asia tengah) pada tahun 980 H/ 1593 M dan
meninggal di Isfahan pada tahun 1037 H/1650 M. Bukunya yang sangat terkenal

4
dibidang kedokteran adalah Al Qanun Fi Al Thib, dijadikan buku pedoman
kedokteran, baik di Universitas-universitas Eropa maupun Negara Islam.

4. Abu Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu Zuhur

Beliau lahir pada tahun 1091 M dan meninggal pada tahun 1162 M. Beliau
sebagai dokter spesialis penyakit dalam atau internis.

2.3 Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Konteks Islam

Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita mengenai kesehatan, tidak sedikit dari
ucapannya mengandung unsur medis yang mutakhir. Dari ajaran beliau mengenai
perihal orang sakit ialah:

1. Perintah untuk berobat. Kewajiban bagi setiap muslim yang sakit untuk
berobat.
2. Setiap penyakit ada obatnya Seperti:

1)     Karantina penyakit, Nabi bersabda “jauhkanlah dirimu sejauh satu atau dua
tombak dari orang yang berpenyakit lepra.
2)     Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar dalam penanggulangan
berbagai penyakit infeksi yang membahayakan masyarakat. Sabda Nabi yang
berbunyi “jangan engkaulah masuk ke dalam suatu daerah yang sedang terjangkit
wabah, dan bila dirimu berada di dalamnya janganlah pergi meninggalkannya” [5]
3)     Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan upaya proteksi diri (ikhtiar)
dari berbagai penyakit infeksi, misalnya dengan imunisasi.

1. Menyembuhkan orang sakit. Kesehatan merupakan hal yang mutlak dalam


menjalani aktivitas kehidupan manusia, bila tubuh manusia dalam keadaan
sehat mereka bisa melakukan aktivitas ibadah (hubungan manusia dengan
Tuhannya), aktivitas sosial (hubungan manusia dengan manusia), serta
aktivitas dunia (hubungan manusia dengan alam).

5
Dalam kesehatan Gigi dan mulut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
salah satu sabdanya menjelaskan bahwa jika tidak memberatkan maka setiap
umatnya akan diwajibkan memakai siwak (menggosok gigi) setiap hendak wudhu
untuk menunaikan sholat.

Bersiwak adalah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi. Diriwayatkan Annas’I, Ibnu
Khuzaimah, bahwa Rasulullah bersiwak dan melakukannya secara terus menerus,
hal itu dilakukan sebagai bentuk menjaga kebersihan mulut dan mendapat
keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Adab bersiwak menurut anjuran Rasulullah memiliki banyak manfaat, bukan saja
membersihkan bagian gigi depan, mlainkan juga sela antar gigi, hingga bagian
belakang. Gusi, lidah dan langit-langit mulut sebaiknya tak luput dibersihkan agar
kuman tak bersarang di dalamnya.

Tata cara bersiwak sesuai anjuran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa


sallam sebagai berikut;
1. Bersiwak khususnya ketika hendak shalat
2. Bersiwak menggunakan tangan kiri
3. Memulai bersiwak dari sebelah kanan
4. Bersiwak dengan gerakan vertikal dan horizontal
5. Memberikan batang siwak kepada yang lebih tua 

Dengan rajin bersiwak maka dapat pula membasmi kuman dan senantiasa
membersihkan dan menjaga kesehatan gigi dan mulut, selain itu juga menghindari
bau tidak sedap pada mulut. Begitu pula sebaliknya, jika malas menggosok gigi
atau bersiwak maka gigi akan rapuh dan mudah berlubang sehingga akan
menimbulkan sakit pada penderitanya.

Selain itu juga terdapat bahaya bagi seseorang yang malas menggosok gigi, yakni
terserang beragam penyakit, antara lain penyakit jantung, diabetes, dan

6
osteoporosis. Hal ini dikarenakan gigi dan mulut memiliki banyak bakteri yang
terdapat di sela-sela gusi sehingga memicu pembusukan jaringan ikat pada gigi
dan apabila tidak dibersihkan maka akan melemahkan kekebalan tubuh manusia.

Untuk itu, setiap manusia khususnya kaum muslim dianjurkan memperhatikan


kebersihan gigi dan mulut agar terhindar dari beragam penyakit yang mengancam.

BAB III

7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesehatan bukan hanya sebuah anjuran tetapi juga merupakan juga kewajiban.
Semua ibadah-ibadah dalam Islam mengandung ajaran tentang pentingnya
menjaga kesehatan. Karena penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sebuah
kondisi akan dikatakan sehat bila lingkungan di sekitarnya bersih. Oleh karena itu,
Nabi mengatakan “kebersihan sebagian dari pada iman”. Beberapa tokoh muslim
dalam ilmu kesehatan adalah Hunain Ibnu Ishaq, Abu Bakar Muhammad ibnu
Zakaria Ar Razi, Ibnu Sina, Abu Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu Zuhur.
Dalam kesehatan Gigi dan mulut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
salah satu sabdanya menjelaskan bahwa jika tidak memberatkan maka setiap
umatnya akan diwajibkan memakai siwak (menggosok gigi) setiap hendak wudhu
untuk menunaikan sholat. Bersiwak adalah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi.
Diriwayatkan Annas’I, Ibnu Khuzaimah, bahwa Rasulullah bersiwak dan
melakukannya secara terus menerus, hal itu dilakukan sebagai bentuk menjaga
kebersihan mulut dan mendapat keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Daftar Pustaka

8
https://mukisi.com/2237/menjaga-kesehatan-gigi-dan-mulut/ Download tgl 28
Nov 2019, jam 08.28 Wita

Nata, Abudin. 2004. Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran Paradigma


Sehat

Al-jauiziyah, Ibn Al-qayim.1999. Terapi Penyakit Dengan Alqur’an dan As-


sunah. Jakarta: Pustaka Amani

Sakit dalam Islam,Etika Kedokteran Islam Dan Kewajiban Daftar Muslim


Terhadap Penderita Penyakit. Jakarta: UIN

Anda mungkin juga menyukai