Setelah Sultan Alaudin meninggal, digantikan oleh Muhammad Said pada tahun 1638
– 1653 M. Raja berikutnya adalah Sultan Hasanuddin yang berkuasa dari tahun 1653.
Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin Makasar menjadi gemilang, majunya
perdagangan dan melakukan ekspansi.
Kerajaan yang berhasil dikuasai Makasar di Sulawesi Selatan adalah Lawu, Wajo,
Soppeng dan Bone. Sultan Hasanuddin berniat menguasai jalur perdagangan Indonesia
bagian timur, sehingga harus menghadapi VOC sebelum menguasai Maluku yang
kaya akan lada.
Setelah Sultan Hasanuddin turun tahta pada tahun 1669 Map Somba putranya berusaha
meneruskan perjuangan ayahnya melawan Belanda. Belanda yang sangat menghargai
tindakan kooperatif dari Mapa Somba harus mempersiapkan armada perang.
Pelaut Makasar sangat tangguh ini ditunjang dengan keahlian mendesain berbagai
kapal yang kuat dan indah seperti Pinisi, Lambo dan Padewalang yang dapat
mengarungi daerah nusantara bahkan sampai ke India dan Cina.