Yonip Arianto
Ediman
Gavin Avin
Margaretha
• Letak Kerajaaan
• Sejarah Kerajaan
• Raja raja yang memerintah
• Kehidupan ekonomi,sosial
budaya,dan Politik
• Puncak Kejayaan
• Tokoh tokoh penting kerajaan
• Peninggalan Kerajaan
• Runtuhnya kerajaaan
Letak Kerajaan Gowa Tallo
(Kerajaan Makassar)
Seni Bangun
Seni Bangun
Merupakan benteng induk
yang berfungsi sebagai
pusat pertahanan utama dan
pusat pemerintahan kerajaan
Gowa-Tallo.
terletak di sebelah
tenggara kompleks
makam Tamalate. Dahulu,
setiap penguasa baru
Gowa-Tallo di sumpah di
Batu Pelantikan Raja atas batu ini
(Batu Pallantikang)
RUNTUHNYA KERAJAAAN GOWA TALLO
Pertama , Raja Bone Aru Palaka meminta
bantuan Belanda untuk menyerang Sultan
Hasanuddin karena wilayahnya dikuasai Gowa
Tallo,lalu
Akhirnya terjadilah
terjadi perang
perjanjian diantara
Bongaya mereka.
untuk
mengakhiri perang tersebut yang isinya :
a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan
di Makasar.
b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.
c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah
jajahannya seperti Bone dan pulau-pulau di luar
Makasar.
d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone
Lalu Gowa Tallo menyerah kepada Belanda
tahun 1669.Dan Akhirnya,Belanda
menguasai Gowa Tallo dan mendirikan
benteng di New Rotterdam.
Kehidupan Ekonomi
kerajaan Islam bertumpu pada
perdagangan Ternyata, perdagangan antarpulau
dan antarnegara itu memiliki peran yang penting,
seperti menghubungkan penduduk antarpulau
maupun terjadi penyebaran budaya antardaerah.
Selain kedua hal di atas, pelabuhan yang dulu
menjadi tempat berdagang masih ada yang
digunakan, lho. Lokasi tersebut masih digunakan
karena merupakan lokasi strategis untuk
berdagang.
Bahasa
Bahasa Melayu menjadi bahasa yang tumbuh
berkembang sejalan dengan penyebaran
Islam, serta pelayaran dan perdagangan di
Nusantara. Bahasa Melayu sebagai bahasa
pergaulan antarsuku bangsa sehingga
disebut lingua franca.
Bangsa Melayu tersebar ke mayoritas wilayah
Nusantara seiring dengan pesatnya
perdagangan pada abad ke-15. Aktivitas
bangsa Melayu yang menggunakan bahasa
Melayu sehari-hari semakin menyebarkan
bahasa dan budaya Melayu ke berbagai
wilayah Nusantara.
Jaringan Keilmuan di Nusantara
Ketika di masa jayanya, Samudra Pasai pernah
menjadi pusat studi Islam di Nusantara, dan
menyiarkan Islam di wilayah Malaka. Sistem
pendidikan Islam ini diadaptasi oleh sekolah-
sekolah saat ini seperti pesantren ataupun
madrasah.
Akulturasi Budaya Islam dengan Nusantara
Ketika pertama kali masuk, Islam tidak bisa diterima
begitu saja oleh masyarakat Nusantara, karena
mereka saat itu masih beragama Hindu-Buddha atau
masih menganut animisme, dinamisme, dll. Agar
dapat diterima, Islam perlu berbaur dengan budaya
asli Nusantara. Akulturasi budaya itu dapat kamu
lihat pada:
1. masjid dan menara
Pada beberapa masjid peninggalan kerajaan Islam,
kamu dapat melihat perpaduan unsur budaya Islam
dengan praislam. Masjid Agung Demak, misalnya.
Atapnya berbentuk seperti meru (nama gunung) yang
bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Kemudia, di
bagian puncak menara masjidnya ada mustaka.
Perpaduan praislam juga ada pada menara seperti
Masjid Kudus. Menara Masjid Kudus mirip candi Jawa
Timur.
2. Makam
Makam-makam biasanya terdapat dekat dengan
masjid agung. Seperti makam sultan-sultan
Demak di samping Masjid Agung Demak,
kompleks makam di Samudra Pasai, makam
sultan-sultan Aceh di Kandang XII, makam
sultan-sultan Gowa di Tamalate.
3. Seni Ukir
Pada masa Islam, mulai berkembang seni-seni
kaligrafi. Ini disebabkan karena seni ukir patung
kurang berkembang karena adanya ajaran yang
tidak boleh menggambarkan manusia atau
hewan. Sampai saat ini, kamu masih bisa
menemukan seni kaligrafi di banyak tempat.
4. Aksara dan Sastra
Huruf Arab-Melayu mulai dikenal pada masa kerajaan Islam Nusantara
dan digunakan dalam surat, kaligrafi, dan karya sastra. Pengaruh Persia
(banyak pedagang datang dari sana) cukup kuat pada bidang sastra
seperti cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman, dan Cerita 1001
Malam. Ada empat macam seni sastra masa Islam yaitu:
a. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa berisi cerita,
peraturan, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, maupun
biografis. Contohnya: Hikayat Raja-raja Pasai dan Hikayat Iskandar
Zulkarnain.
b. Babad adalah karya sastra kisahan berbahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak,
dan Madura yang berisi tentang sejarah dengan balutan mitos.
Contohnya: Babad Tanah Jawi dan Babad Cirebon.
d. Syair adalah sajak-sajak yang terdiri atas empat baris dalam setiap
baitnya. Contohnya: syair pada nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.
5. Kalender
Squad pernah dengar perayaan 1 Sura di Yogyakarta? Itu
adalah salah satu pengaruh Islam yang masih bisa kamu
ikuti sekarang. Akulturasi budaya pada perayaan tersebut
berawal dari penyampuran Kalender Saka dengan Kalender
Islam yang akhirnya melahirkan Kalender Jawa.
Dalam Kalender Saka, ada nama hari
seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Sedangkan
dalam Kalender Islam, ada nama
bulan Muharram, Shafar, Rabiul
Awal, Rajab, Syakban, Ramadhan, dan Syawal. Selain itu,
nama-nama harinya adalah Ahad,
Isnen, Tsulatsa, Arba’a, Khomis, Jumuah, dan Sabtu.
Perpaduan keduanya melahirkan Kalender Jawa yang
memiliki nama
bulan Sura, Safar, Mulud, Rajab, Ruwah, Pasa, dan Sawal.
Selain itu, nama-nama harinya menjadi seperti Legi,
Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
T
E
R
I
M
A
K
A
S
I
H