BAB I
PENDAHULUAN
berupa jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah. Lembaga yang
berguna bagi bangsa dan negara seperti yang dikemukakan oleh Uchjana
(1990:108) bahwa untuk menimba suatu bangsa agar menjadi bangsa yang
Salah satu sumber daya yang berada dalam ruang lingkup perguruan tinggi yang
perguruan tinggi.
satu sama lain. Begitulah gambaran yang harus terjalin antara mahasiswa dan
memiliki peran yang sangat sentral dan strategis dalam seluruh aktivitas di
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, dan Permen Nomor
42 Tahun 2007 tentang sertifikasi dosen, dosen harus memiliki strata pendidikan
minimal satu tingkat lebih tinggi dari para mahasiswa yang diajarinya. Ini
3
daripada mahasiswa.
dikembangkan oleh perguruan tinggi dari waktu ke waktu, agar dosen sebagai
pilar perguruan tinggi selalu memiliki keunggulan kompetitif dan kualitas demi
tinggi dapat dilakukan dengan berbagai metode dan cara, diantaranya dengan
tinggi. Pada dasarnya, dosen dan guru hanya berbeda dalam hal tempat
suatu nilai kepada siswa. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Eugene T. Maliski
Pengertian mengajar pada saat ini tak lagi sama seperti yang
dalam penelitian ini adalah mengajar menurut paham baru. Dosen juga sebagai
hanya sekedar menguasai mata kuliah mereka saja. Padahal harapannya, dosen
harus mampu menguasai mata kuliah dalam bidangnya dan juga harus mampu
mahasiswa dan dosen. Mengajar berjam-jam di dalam kelas tak akan berguna
satu sisi yaitu dari latar belakang pendidikannya saja tetapi juga tak terlepas dari
dosen dalam pembelajaran dapat diterima atau tidak. Apakah kemampuan dosen
5
bagian timur. Universitas Hasanuddin sudah tentu menjadi rujukan utama bagi
ada di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang menuju ke dalam world class
(http://pangerankarya.blogspot.com/2011/01/unhas-menuju-world-class-
univercity.html)
tenaga pengajar (dosen) yang berkualifikasi tinggi dan terbaik dalam bidangnya
UNIVERSITAS HASANUDDIN ”
B. Rumusan Masalah
2. Komponen apa yang paling kurang dan paling tinggi dari kompetensi
Hasanuddin?
Hasanuddin.
2. Untuk mengetahui komponen apa saja yang paling kurang dan paling tinggi
Universitas Hasanuddin.
7
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
Penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai
Selain itu, juga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin.
D. Kerangka Konseptual
dengan data rekapitulasi mahasiswa Unhas yang aktif pada semester awal tahun
membawa kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dari sekarang.
(GBRP) dan Unit Tugas Mahasiswa (UTM) yang mengutamakan peran aktif
mahasiswa belajar (Student Centred Learning) namun mahasiswa tak bisa lepas
diangkat dengan tugas utama mengajar. Dosen juga disebutkan bahwa pengajar
di tingkat pendidikan tinggi dan yang di sekolah disebut sebagai guru. Seperti
yang tercantum dalam peraturan akademik Unhas pada pasal 1 ayat 20 bahwa
dosen Unhas adalah pendidik profesional dan ilmuan Unhas dengan tujuan
bahwa salah satu tindak didik dari pendidik adalah mengajar (proses transfer
suatu nilai) kepada peserta didik, sehingga peserta didik dengan aktivitasnya
sendiri dapat mengalami perubahan positif. Jadi salah satu tugas dosen yang
diharapkan dalam mengajar, maka yang perlu diutamakan adalah mengajar yang
tepat. Ketepatan mengajar akan menghasilkan proses belajar yang baik pula.
Mengajar yang tepat tak pernah lepas dari kemampuan menyampaikan pesan.
simposium, umpan balik yang diperlukan oleh komunikator ialah yang bersifat
komunikasi.
cocok dan efektif bagi situasi tertentu. Teori ini dikemukakan oleh Brian H.
Spitzberg dan William R. Cupach pada tahun 1984. Model yang sering
tetapi juga kemampuan dosen menggunakan metode belajar dalam kelas yang
dapat dilihat dari tingkat pendidikannya saja tapi juga dilihat dari kompetensi
pesan. Kedua, content adalah isi pesan yang disampaikan oleh komunikator
khususnya.
Gambar 1.1
Teori S-O-R
Stimulus Organism:
Perhatian
Pengertian
Penerimaan
Response
diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
Adapun kerangka teori pada penelitian ini dapat dilihat pada skema
Gambar 1.2
Kerangka Konseptual
Dosen
Tanggapan:
Sangat kurang berkompetensi
Kurang berkompetensi
Ragu-ragu
Berkompetensi
Sangat berkompetensi
Dari kerangka konseptual di atas, maka sangat jelas bahwa dosen dan
Tanggapan tersebut tak lepas dari pengaruh dari faktor-faktor eksternal dari
mahasiswa dan faktor internal dari mahasiswa. Dari proses tanggapan tersebut
E. Definisi Operasional
1. Kompetensi komunikasi
2. Form
Dalam penelitian ini, form adalah bentuk komunikasi yang diterapkan oleh
pembelajaran.
3. Content
Dalam penelitian ini, content yang dimaksud adalah isi pesan yang
4. Relationship
kelas.
5. Keterampilan Komunikasi
6. Mengajar
dosen ke mahasiswa.
7. Dosen
Dosen adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang khusus diangkat
dengan tugas utama mengajar. Dosen yang dimaksud dalam penelitian ini
8. Mahasiswa
Dalam penelitian ini, mahasiswa yang dimaksud adalah peserta didik yang
9. Universitas Hasanuddin
10. Tanggapan
Universitas Hasanuddin.
pada bulan Januari hingga Maret tahun 2012. Penelitian ini dilaksanakan di
satunya universitas yang berasal dari kawan timur Indonesia yang menuju
2. Tipe Penelitian
mahasiswa unhas yang aktif pada semester awal tahun ajaran 2011/2012.
menggunakan rumus Stephen Isaac & Willian B. Michael yakni sebagai berikut:
16
Gambar 1.3
Rumus Stephen Isaac & Willian B. Michael
Dari gambar 1.3 diatas maka penarikan sampel berjumlah 344 responden.
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi langsung dan
diisi sesuai data yang sebenarnya. Setelah pengisian data tersebut, instrumen
penelitian dikumpul. Jenis data penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer terdiri dari data observasi langsung di lapangan dan dari
Analisis data dilakukan dengan cara periset berada di luar dari objek
penelitian dan menjaga prinsip objektif dan analisis datanya menggunakan uji
statistik.
Data yang diperoleh dari kuesioner yang telah terkumpul akan dianalisis
data.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
dan yang lainnya. Perbedaan rumusan ini disebabkan oleh beragam faktor,
(Uchjana, 1993:28).
ambil bagian, pergaulan, persatuan, peran serta atau kerja sama). Asal
tetapi dinamis, yaitu bergerak atau berkembang dari satu tahap ke tahap
satu orang ataupun lebih, yang mengirim atau menerima pesan yang
umpan balik.
yang dibuat oleh Dance dan Larson dalam Miller (2005:3) bahwa sampai
tahun 1976 telah ada 126 definisi komunikasi”. Hingga tahun 1976 sudah
mencapai 126 definisi apalagi hingga saat ini. Menurut Katherine Miller
figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang
Theodore M.Newcomb:
penerima.”
Carl I.Hovland:
Gerald R. Miller
penerima.”
Everett M. Rogers:
Raymond S. Ross:
Harold Lasswell:
to whom with what effect? Atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa
Dari berbagai definisi atau pengertian di atas, diketahui paling tidak ada 3
(Rosmawati, 2010:20):
2. Proses Komunikasi
Pragmatis.
yaitu suatu pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang
Proses ini dapat dilihat dari awal berlangsung, yaitu tepat ketika
dengan bibir (lisan), tulisan atau bahasa tubuh (isyarat) dan pesan itu
terjadi suatu proses. Proses ini terjadi dalam diri komunikator juga
komunikasi.
25
pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
pertama. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film,
dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi.
3. Komponen-komponen Komunikasi
saling mempengaruhi, artinya apabila salah satu unsur atau kompunen ada
pengirim pesan
27
4. Message atau pesan atau content atau sinyal atau stimulus atau
B. Komunikasi Pendidikan
pesan dari pengantar kepada penerima. Pesan yang disampaikan berupa isi
dinamakan decoding.
28
alam dan Tuhan. Sehingga muncul kesadaran dirinya untuk apa dia hidup,
apa tujuan hidupnya dan akan berakhir dengan cara apa. Kesadaran ini
para siswa belum tentu karena guru atau dosennya kurang menguasai
maupun secara antar persona. Oleh karena itu, penting bagi kita menjadi
3. Kompetensi Komunikasi
dicapai melalui interaksi yang efektif dan tepat.", Menurut Dr Lane dalam
(http://www.uky.edu/˜dr.lane/capstone/commcomp.htm).
Dalam
(http://en.wikipedia.org/wiki/Communicative_competence), Kompetensi
Arifin (1988:20) bahwa tidak ada persoalan sosial dari waktu ke waktu
yang tidak melibatkan komunikasi. Justru itu dari waktu ke waktu manusia
komunikasi yang “lebih banyak” ataupun yang “lebih baik”. Namun, tidak
hanya sekedar berkomunikasi saja tapi saat ini sangat diharapkan manusia
komunikasi efektif.
good will.
(http://www.uky.edu/˜dr.lane/capstone/commcomp.htm):
2. Percakapan Keterlibatan
31
3. Percakapan Manajemen
4. Empati
5. Efektivitas
6. Kelayakan
seperti yang dikumukakan oleh Canari dan Cody terangkum dalam tiga
kategori, yaitu:
a. Form
(Vardiansyah, 2004:24)
b. Content
(Vardiansyah, 2004:23-24).
c. Relationship
Gambar 2.1
Dimensi Pesan
Nonverbal:
Bentu Lambang Suara
k Komunikas Mimik
Pesan i Gerak-
gerik
Denotatif Verbal:
Pesan Makn
Bahasa
a
Konotattif Lisan
Pesan
Bahasa
Tulisan
C. Tanggapan
1. Pengertian Tanggapan
(2010:22)umpan balik terbagi atas dua yaitu umpan balik verbal yaitu
ini dikarenakan tak ada satu pun manusia di dunia yang persis sama
dengan manusia lain, baik itu dari segi kemampuan alat indera, ataupun
Sebuah tanggapan tidak akan terjadi begitu saja bila tidak adanya
a. Gerakan
b. Intensitas
c. Kontras
d. Kebaruan (Novelty)
Hal-hal yang baru, yang menarik, yang luar biasa, yang berbeda, akan
menarik perhatian.
e. Perulangan
sadar.
a. Faktor Biologis
b. Faktor-faktor Sosiologis
d. Faktor Psikologis
mempengaruhi perhatian.
sistem indera dalam bentuk kesadaran terhadap situasi dan kondisi. Dalam
gambaran yang akan terjadi lebih jelas, lebih terang dari tanggapan.
terikat pula pada waktu dan tempat. Kita mengamati sesuatu pada
tempat tertentu dan pada waktu tertentu pula sebab keduanya yang
yang dapat terlepas dari soal waktu dan tempat. Ini berarti manusia
waktu tanpa terlibat waktu dan tempat, karena tidak terikat oleh objek
tersebut.
D. Teori
berbagai melalui mata dan telinga. Rangsangan ini akan masuk ke dalam hati
olahan akan dipengaruhi oleh sifat dasar manusia. Positif atau negatif
a. Pesan (stimulus)
b. Komunikan (Organism)
c. Efek (Response)
39
menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel
penting, yaitu:
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
(motivation).
BAB III
A. Sejarah Unhas
tahun 1956, di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri Fakultas
yang dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan dan baru
ketua Prof. Drs. Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Muhammad Baga dan pada
1950, Nurdin Sahadat, Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang, J.E.
Sawerigading yang di bawah ketuanya Prof. Drs. G.J Wolhoff tetap berusaha
yang resmi didirikan tanggal 3 Maret 1952 dengan Dekan pertama Prof. Mr.
pengabdian, Fakultas Hukum yang dipimpin Prof. Dr. Mr. C. De Heern dan
Dilanjutkan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk, dalam kurun waktu empat tahun
anggotanya yaitu J.E. Tatengkeng, Andi Patiwiri dan Sampara Daeng Lili.
Cambari Saka dengan tiga departemen Sipil, mesin, dan perkapalan. Pada
Hasanuddin, telah terjadi “peleburan” beberapa unit Program Kursus B.1 dari
Nopember 1959 tersebut menjadi cikal bakal Fakultas Sastra yang secara
1961. Pada awalnya Fakultas ini merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang
oleh Mr. Tjia Kok Tjiang yang kelak setelah penegeriannya menjadi
menjadi Sekretaris.
Budaya bersama Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Fakultas Ekonomi. Hal
yang sama juga terjadi antara Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA yang
lr. Toyib Hadiwidjaya tertanggal 17 Agustus 1962 dan secara resmi Fakultas
Hasanuddin.
Maret 1963 menunjuk lr. Aminuddin Ressang sebagai ketua sub - panitia
45
kerja Pembentukan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) resmi
terbentuk berdasar surat kawat Menteri PTIP tanggal 8 Agustus 1963 No. 59
Agustus 1963.
Mangawing dengan anggota Andi Pangerang Petta Rani, Drh. A. Dahlan dan
Hewan dan Peternakan (FKHP) yang berstatus swasta didekani oleh Drh.
Gaus Siregar dan Andi Baso Ronda, B. Agr.Sc. Terhitung mulai tanggal 1
Mei 1964.
Let.Kolonel Dr. M. Natsir Said, S.H. serta Drg. Halima Dg Sikati dan diberi
nama Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso. Pada tahun 1970 lnstitut ini
Tiga Kesehatan dan nanti pada tahun 1987 FKM Unhas menerima tamatan
maka pada tahun 1988 UNHAS secara resmi membuka program Studi Ilmu
1988. Pada awalnya karena belum ada wadah yang tepat program tersebut
yang bekerjasama dengan PT. Sangkuriang Bandung di atas tanah seluas 220
Ha.
September 1956, Lembaran Negara No. 39 Tahun 1956 yang secara resmi
dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs. Moh. Hatta pada tangggal 10 September
Visi
Indonesia.
yang memiliki makna sebagai satu kesatuan alamiah antara darat, laut, dan
dengan karakteristik yang khas dari sudut pandang iklim dan cuaca
Indonesia.
Misi
belajar yang berkualitas dan kondusif bagi sivitas akademika Unhas guna
riset) maupun publikasi (buku dan jurnal) kepada masyarakat luas. Misi
Nilai
akademika Unhas perlu dilandasi dan dijiwai oleh sistem sistem tata nilai
yang disepakati bersama yang merupakan pencerminan dari jati diri Unhas.
oleh karena itu, rumusan nilai-nilai Unhas mengacu kepada 2 (dua) tatanan
nilai yaitu (1) nilai akademik yang merupakan sumber budaya akademik
pada setiap perguruan tinggi pada umumnya, dan (2) tatanan nilai yang
pendirian.
dan kepeloporan.
C. Struktur Organisasi
2. Senat
3. Dewan Penyantun
4. Biro Administrasi
5. Program Pascasarjana
6. Fakultas-fakultas
7. Lembaga-lembaga
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Universitas Hasanuddin
Rektor
Biro Administrasi
UPT
Program Fakultas- LP LPM LKPP
Pascasarjana fakultas Jurusan
Pusat Penggajian
Program Studi Jurusan
Pusat Pengembangan
Program Studi
Pusat Penelitian
Laboratorium
E. Lambang UNHAS
dan kesentosaan hidup dalam mengabdi kepada kejayaan nusa dan bangsa.
2. Unsur-unsur Lambang
arah kemajuan.
tanah air.
Buah Padi dan Daun Kelapa, menggugah semangat untuk hidup makin
dan taufan, seperti pohon kelapa yang menghiasi persada tanah air.
3. Unsur-unsur warna
4. Konstruksi
secara umum yaitu mulai hari senin hingga jumat. Proses pembelajaran mulai
pukul 07.30 hingga 16.00. Untuk mata kuliah umum hingga pukul 17.00.
membeli buku yang sama agar dosen mudah dalam menjelaskan materi
pembelajaran. Selain itu, ada pula dosen yang hanya menyebutkan pokok-
pokok pembahasan yang akan dibahas untuk mata kuliah tersebut jadi
mahasiswa bebas memilih buku yang akan dibeli. Selain memberi materi,
dari GBRP tersebut dibahas bersama di dalam kelas. Metode SCL ini ada
pembagian kelompok lalu tiap kelompok memiliki satu point di dalam GBRP
audience dan yang akan bertanya seputar materi yang didiskusikan. Juga ada
dalam kelas, ada pula dosen yang memanfatkan internet untuk forum diskusi.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
kurang dan paling tinggi dari kompetensi komunikasi dosen dalam proses
yang berjumlah 344 responden. Untuk lebih jelasnya, maka hasil penelitian
1. Identitas Responden
1.1 Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
N = 344
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 154 44.8
Perempuan 190 55.2
Total 344 100
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
57
1.2 Umur
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
N = 344
Umur Frekuensi Persentase
≤ 19 tahun 74 21.5
20 – 21 tahun 184 53.5
22 – 23 tahun 76 22.1
24 – 25 tahun 8 2.3
≥ 26 tahun 2 0.6
Total 344 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
responden (0,6%).
1. 3 Fakultas
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas
N=344
Fakultas Frekuensi Persentase
Ekonomi 30 8.7
Hukum 32 9.3
58
1.4 Angkatan
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan
N=344
Angkatan Frekuensi Persentase
2011 35 10.2
2010 68 19.8
2009 109 31.7
2008 103 29.9
2007 25 7.3
2006 2 0.6
2005 2 0.6
Total 344 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
Dosen
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Metode Mengajar
N=344
Metode yang digunakan Dosen Frekuensi Persentase
Ceramah 55 16.0
Diskusi 47 13.7
Alat Bantu Media 42 12.2
Student Centre Learning (SCL) 151 43.9
Ceramah, Diskusi 8 2.3
Ceramah, Diskusi, Alat Bantu 4 1.2
Ceramah, Diskusi, Alat Bantu, SCL 5 1.5
Diskusi, Alat Bantu Media 6 1.7
Diskusi, Alat Bantu Media, SCL 8 2.3
Alat Bantu Media, SCL 4 1.2
Ceramah, Alat Bantu Media 4 1.2
Ceramah, SCL 2 0.6
Ceramah, Alat Bantu Media, SCL 1 0.3
Diskusi, SCL 4 1.2
Ceramah, Diskusi, SCL 3 0.9
Total 344 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Kemudahan Bahasa Verbal
N = 344
Kemudahan Bahasa Verbal Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Mudah 6 1.7
Tidak Mudah 16 4.7
Ragu-ragu 19 5.5
Mudah 251 73.0
Sangat Mudah 52 15.1
Total 344 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
bahasa verbal yang mudah dimengerti oleh mahasiswa yaitu sebanyak 251
sangat mudah.
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Komunikasi Non Verbal
N = 344
Penggunaan Bahasa Non Frekuensi Persentase
Verbal
Sangat Tidak Bagus 9 2.6
Kurang Bagus 30 8.7
Ragu-ragu 18 5.2
Bagus 250 72.7
Sangat Bagus 37 10.8
Total 344 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
62
proses belajar di dalam kelas adalah bagus yakni 250 responden (72,7%),
proses belajar di dalam kelas yakni 201 responden (58,4%), lalu sebanyak
responden (1,5%).
dosen dalam proses belajar mengajar di dalam kelas adalah bagus yakni
Tabel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Waktu Dosen untuk
Berkonsultasi
N = 344
Ketersediaan Waktu Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Bersedia 6 1.7
Tidak Bersedia 11 3.2
Ragu-ragu 16 4.7
Bersedia 214 62.2
Sangat Bersedia 97 28.2
Total 344 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
tidak bersedia.
65
Tabel 4.12
Distribusi Responden Berdasarkan Kenyamanan Mengikuti Perkuliahan
N = 344
Kenyamanan Mengikuti Kuliah Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Nyaman 8 2.3
Tidak Nyaman 28 8.1
Ragu-ragu 39 11.3
Nyaman 225 65.4
Sangat Nyaman 44 12.8
Total 344 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
Tabel 4.13
Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Dosen dengan Mahasiswa
N = 344
Keakraban dengan Dosen Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Akrab 12 3.5
Tidak Akrab 44 12.8
Ragu-ragu 58 16.9
Akrab 186 54.1
Sangat Akrab 44 12.8
Total 344 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2012
66
B. Pembahasan
apa yang paling tinggi dan terendah dari kompetensi komunikasi dosen
penelitian ini, penilaian dosen ditinjau dari sudut pandang mahasiswa jadi
dosen tak dinilai dari tingkat pendidikan terakhirnya namun yang dinilai
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin (dapat dilihat pada tabel 4.1) dari 344 responden, 190
2. Umur (dapat dilihat pada tabel 4.2) sebanyak 184 responden dari 344
4. Angkatan (dapat dilihat pada tabel 4.4) 109 responden angkatan 2009 .
studi S1-nya.
Form
berjalan lancar. Metode ini juga bisa mendukung mahasiswa yang malas.
metode SCL. Tak hanya itu, metode mengajar dengan cara diskusi juga
tak jarang digunakan oleh dosen. Metode ini juga memiliki kelemahan.
Materi yang dibawakan oleh kelompok lain tidak dipelajari lagi dan tidak
kedua ini yaitu kemudahan bahasa verbal yang digunakan dosen pada
69
dosen dalam proses belajar di dalam kelas adalah bagus. Ini menunjukkan
pada saat mengajar di dalam kelas. Bahasa non verbal yang dimaksud
adalah seperti isyarat intonasi suara, ruang (spasi, wilayah dan jarak),
Content
mahasiswa.
ada pula dosen menyajikan pesan yang tidak relevan dengan mata kuliah
diatas karena apabila dosen tak menguasai materi, maka yang dilakukan
adalah bercerita yang tidak relevan dengan mata kuliah. Dosen sejenis ini
atas.
3. Isi Pesan (Materi) aktual (dapat dilihat pada tabel 4.10) kebanyakan
aktual. Ini ditinjau dari keseluruhan materi yang disampaikan oleh dosen
disampaikan dosen tersebut bagus dan bisa diterima oleh mahasiswa. Isi
Relationship
menanyakan materi yang kurang jelas di dalam kelas. Namun, ada pula
71
konsep serius tapi akrab. Tapi ada pula yang tidak setuju, ini
menunjukkan bahwa ada dosen yang sangat ditakuti dan sangat tidak
memperhatikan hal tersebut. Perhatian timbul ketika salah satu alat indra
sesorang, seperti:
1. Intensitas
dengan mahasiswa sekali seminggu dengan mata kuliah yang sama. Hal
ini juga bisa dilihat dari ketersediaan waktu dosen untuk berkonsultasi
ingin berkonsultasi.
2. Ukuran
Ukuran, hal ini umumnya dapat dilihat dari metode belajar yang
(SCL). Ini menunjukkan bahwa metode yang dipakai oleh Unhas ini telah
3. Kontras
Kontras, merupakan sesuatu yang unik dan luar biasa yang biasa
ditampilkan oleh dosen. Hal ini dapat dilihat dari penilaian responden
mengenai bahasa verbal yang terlontar dari dosen pada proses belajar
4. Gerakan
Sesuatu yang bergerak dapat lebih menarik dari pada statis. Dalam hal
ini, yang termasuk dalam gerakan adalah komunikasi non verbal dosen
dan jarak), pergerakan dan penampilan. Jarak yang terjalin antara dosen
dosen, dan jenis pakaian pada saat mengajar juga menjadi bagian yang
dosen.
5. Pengulangan
tetapi jika terlalu sering akan mengalami kejenuhan. Hal ini dapat dilihat
lalu.
6. Keakraban
komunikan dan komunikator. Dalam hal ini, keakraban dapat dilihat pada
dengan baik
7. Novelty
Sesuatu yang baru. Sama halnya dengan gerakan, sesuatu yang baru dan
berbeda bisa menarik perhatian. Dalam hal ini, dapat dilihat mengenai
1. Kebutuhan Psikologis
menggunakan metode mengajar yang dipilihnya dan ada pula yang tidak
mereka dapat dengan mudah menerima suatu informasi dan lebih terbuka
melahirkan respons tertentu pula. Perubahan sikap yang terjadi adalah hasil
Hasanuddin.
metode belajar (tabel 4.5), kemudahan bahasa verbal (tabel 4.6), dan
persentasi 63,2%.
kerelevanan materi (tabel 4.9), isi pesan (tabel 4.10) adalah berkompetensi
perkuliahan (tabel 4.12), dan jarak dosen dengan mahasiswa (tabel 4.13)
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
adalah relationship.
B. SARAN
persentase 60,56 %.
79
DAFTAR PUSTAKA
Maswati. 2009. Tanggapan Siswa SMA islam athirah terhadap film-film religi
yang diputar di bioskop kota makassar. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Makassar: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Hasanuddin.
Singarimbun, Masri. & Sofian Effendi (Editor). 1989. Metode Penelitian Survei.
Jakarta: LP3ES
----------. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya
Bakti
----------. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti
West, Richard & Lynn H. Turner. 2011. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis
dan Aplikasi. Jakarta: Salmeba Humanika
RUJUKAN LAIN
http://pangerankarya.blogspot.com/2011/01/unhas-menuju-world-class
WITA
WITA
82
LAMPIRAN