Askep TB
Askep TB
TUBERKULOSIS PARU
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Defenisi
2. Etiologi
Penyebab tuberculosis adalah Myobakteriumtuberkulosa, sejenis kuman berbentuk
batangdengan ukuran panjang 1-4/Um dengan tebal0,3-0,6/Um dan tahan asam . Spesies
lainkuman ini yang dapat memberikan infeksipada manusia adalah M.bovis, M.kansasii,
M.intracellulare, sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak(lipid) lipid inilah yang
membuat kumanlebih tahan terhadap asam dam lebih tahan terhadap gangguan kimia dan
fisik.Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin. Di dalam jaringan
kumanhidup sebagai parasit intrasellular, yakni dalam sito plasma magrofak. Sifat
lain kuman ini adalahaerop. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi
jaringan yang tinggi kandunganoksigennya ( Mansjoer , 2000)
3. Manifestasi Klinis
a. Gejala umum batuk terus menerus dan berdahak 3 (tiga) minggu atau lebih. Merupakan
prosesinfeksi yangdilakukan Mycobacterium Tuberkulosis yang menyebabkan lesi pada jaringan p
arenkim paru.b. Gejala lain yang sering di jumpai· Batuk bercampur darah. Darah berasal dari
perdarahan dari saluran napas bawah, sedangkan dahak adalah hasil dari
membran submukosa yang terus memproduksi sputum untuk berusaha mengeluarkan benda
saing.· Batuk darahTerjadi akibat perdarahan dari saluran napas bawah, akibat iritasi karena proses batuk
dan infeksi Mycobacterium Tuberkulosis.· Sesak napas dan nyeri dataSesak napas diakibatkan
karena berkurangnya luas lapang paru akibat terinfeksi MycobacteriumTuberkulosis, serta akibat
terakumulasinya sekret pada saluran pernapasan.Nyeri dada timbul akibat lesi yang diakibatkan oleh
infeksi bakteri, serta nyeri dada juga dapatmengakibatkan sesak
napas.· Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan(malaise),
berkeringat malam walau tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.
Merupakangejala yang berurutan terjadi, akibat batuk yang terus menerus mengakibatkan
kelemahan, serta nafsumakan berkurang, sehingga berat badan juga menurun, karena
kelelahan serta infeksi mengakibatkankurang enak badan dan demam meriang,
karena metabolisme tinggi akibat pasien berusaha bernapascepat mengakibatkan berkeringat
pada malam hari(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006)
4. Anatomi Fisiologia. Anatomi paru
Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar toraks, yang merupakan
suatu bilik udarakuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan. Ventilasi membutuhkan gerakan
dinding sangkar toraks dan dasarnya, yaitu diagfrahma. Efek dari gerakan ini adalah secara
bergantian meningkatkandan menurunkan kapasitas dada. Ketika kapasitas dalam dada
meningkat, udara masuk melaluitrakea (inspirasi), karena penurunan tekanan di dalam
dan mengembangkan paru. Ketika dindingdada dan diagfrahma kembali ke ukurannya
semula (ekspirasi), paru-paru yang elastis tersebutmengempis dan mendorong udara keluar
melalui bronkus dan trakea. Fase inspirasi dari pernapasannormalnya membutuhkan energi:
fase ekspirasi normalnya positif. Inspirasi menempati sepertiga darisiklus pernapasan,
ekspirasi menempati dua pertiganya.·
Pleura
. Bagian terluar dari paru-paru, dikelilingi oleh membran halus, licin yaitu pleura, yang juga
meluas untuk membungkus dinding interior toraks dan permukaan superior diagfrahma.
Pleuraparietalis melapisi tiraks dan pleura viseralis melapisi paru-paru. Antara kedua pleura ini
terdapatruang yang disebut spasium pleura, yang mengandung sejumlah kecil cairan yang
melicinkanpermukaan dan memungkinkan keduannya bergeser dengan bebas selama ventilasi·
Mediastinum
. Mediastinum adalah dinding yang membagi rongga toraks menjadi dua bagian.Mediastinum
terbentuk dari dua lapisan pleura. Semua struktur toraks kecuali paru-paru terletak antarakedua
lapisan pleura.·
Lobus
. Setiap paru dibagi menjadi lobu-lobus. Paru kiri atas lobus bawah dan atas, sementaraparu
kanan mempunyai lobus atas, tengah dan bawah. Setiap lobus lebih jauh dibagi lagi menjadi
duasegmen yang dipisahkan oleh fisura, yang merupakan perluasan pleura·
Alveoli
Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli, yang tersusun dalam kluster antara 15sampai 20
alveoli. Begitu banyaknya alveoli ini sehingga jika mereka bersatu untuk membentuk satulembar,
akan menutupi area 70 meter persegi (seukuran lapang tenis). Terdapat tiga jenis sel-selalveolar. Sel-sel
alveolar tipe I adalah sel epitel yang membentuk dinding alveolar. Sel-sel alveolar tipeII, sel-sel
yang aktif secara metabolik, mensekresi surfaktan, suatu fosfolipid yang melapisi
permukaandalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps. Sel alveoli tipe III adalah makrofag
yang merupakansel-sel fagositis yang besar yang memakan benda asing (misal : lendir, bakteri)
dan bekerja sebagaimekanisme pertahanan yang penting. (Brunner & Suddarth, EGC : 2002).
b. Fisiologi
Transpor Oksigen.Oksigen dipasok ke sel dan karbon dioksida dibuang dari sel melalui
sirkulasi darah. Sel-selberhubungan dekat dengan kapiler, yang berdinding tipis sehingga memungkinkan
terjadinyapertukaran atau lewatnya oksigen dan karbon dioksida dengan mudah. Oksigen berdifusi dari
kapiler,menembus dinding kapiler ke cairan interstisial dan kemudian melalui membran sel-
sel ke jaringan,tempat dimana oksigen dapat digunakan oleh mitokondria untuk pernafasan selular. Gerakan
karbondioksida juga terjadi melalui difusi dan berlanjut dengan arah yang berlawanan dari sel
ke dalamdarah.· Pertukaran Gas.Setelah pertukaran kapiler jaringan ini, darah memasuki
vena sistemik (dimana disebut darah vena)dan mengalir ke sirkulasi pulmonal. Konsentrasi
oksigen dalam darah di dalam kapiler paru-paru lebihrendah dibanding dengan konsentrasi dalam
kantung udara paru, yang disebut alveoli. Sebagai akibatgradien konsentrasi ini, oksigen berdifusi dari
alveoli ke dalam darah. Karbon dioksida yangmempunyai konsentrasi dalam darah lebih tinggi
dari dalam alveoli, berdifusi dari dalam alveoli.Gerakan udara ke dan keluar jalan nafas
(ventilasi) secara kontinue memurnikan oksigen danmembuang karbon dioksida dari jalan
dalam paru. Keseluruhan proses pertukaran gas antara udaraatmosfir dan darah dan
antara darah dengan sel-sel tubuh ini disebut respirasi.
5. Patofisiologi
Port de’entri kuman microbakterium tuberculosis adalah saluran pernapasan, saluran
pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberculosis terjadi
melalui udara (air borne), yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil
tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi. Basil tuberkel yang mencapai permukaan
alveolus biasanya di inhalasi terdiri dari satu sampai tiga gumpalan basil yang lebih besar cenderung
tertahan disaluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada
dalam ruang alveolus biasanya dibagian bawah lobus atau paru-paru atau dibagian atas lobus bawah atau
paru-paru tau dibagian bawah atas lobus bawah.Basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan.
Leukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfagosit bacteria namun tidak
membunuh organisme tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka leukosit diganti oleh
makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dantimbul gejala pneumonia
akut. Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak ada sisa yang
tertinggal, atau Interaksi Sosial Perasaan Isolasi atau penolakan Perubahan pola biasa dalam tanggung
jawab Pemeriksaan Diagnostik :
1. Kultur Sputum
2. Zeihl-Neelsen
3. Tes Kulit
4. Foto Thorak
5. Histologi
6. Biopsi jarum pada jaringan paru
7. Elektrosit
8. GDA
9. Pemeriksaan fungsi Paru
2. Diagnosa
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret kental atau sekret darah
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveoler-kapiler
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia
3. Asuhan Keperawatan
normal
Respiratory Monitoring
Monitor rata – rata, kedalaman,
irama dan usaha respirasi
Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti
dengkur
Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
Catat lokasi trakea
DAFTAR PUSTAKA
Lynda Juall Carpenito, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan , edisi 2 , EGC, Jakarta,1999.Mansjoer
dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
Price,Sylvia Anderson , Patofisologi : Konsep Klinis Proses – Proses penyakit , alih bahasa
Peter Anugrah, edisi 4 , Jakarta , EGC, 1999
WOC TB PARU
TBC Aktif
Gangguan pertukaran Pembentukan Sputum Respon inflamasi Efek GI trak Pecahnya tuberkelghon
gas
Hemoptisi
Resiko penularan Batuk Produksi mediator Zat firogen Anoreksia
nyeri meningkat dalam darah
Kegawatan
Kurang Bersihan jalan nafas Asupan nutrisi tidak
tidak efektif Nyeri Hipotalamus
pengetahuan adekuat
terangsang