Pedoman HPK
Pedoman HPK
I. PENDAHULUAN
Pedoman Pelaksanaan Hak Pasien dan Keluarga (HPK) Meliputi 18 hak pasien dan
keluarga yang sesuai dengan Undang-undang Rumah Sakit pasal 32 yaitu :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik didalam maupun di luar Rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang di derita termasuk data-data
medisnya.
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya
p. Menolak layanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
q. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana, dan
r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Selain hak pasien dan keluarga tentunya diperlukan juga kewajiban pasien berdasarkan
Undang-undang Rumah Sakit nomor 29 pasal 53 tahun 2009 tentang masalah
kedokteran yaitu :
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi.
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan, dan
d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang di terima.
A. DEFINISI
1. Hak adalah tuntunan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan
pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak
dilaksanakan.
3. General consent atau persetujuan umum adalah pernyataan kesepakatan yang
diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat umum.
4. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan dirumah sakit baik dalam keadaan
sehat maupun sakit.
5. Dokter dan dokter gigi adalah dokter-dokter spesialis dan dokter gigi spesialis lulusan
pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik didalam maupun diluar negeri yang
diakui pemerintah republic Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
6. Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandung atau
a. Ayah
1. Ayah Kandung
2. Termasuk ayah adalah ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan peraturan
pengadilan atau berdasarkan hukum adat.
b. Ibu
1. Ibu kandung
2. Termasuk ibu adalah ibu angkat yang ditetapkan berdasarkan pengadilan atau
berdasarkan hukum adat
c. Suami
Seorang laki-laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Istri
1. Seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang laki-laki
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
2. Apabila yang bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) istri perlindungan
hak keluarga dapat diberikan kepada salah satu dari istri.
B. RUANG LINGKUP
Hak Pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar
pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan dan bantuan dan tenaga
kesehatan yang memenuhi Standar Pelayanan Kesehatan yang optimal sesuai dengan
Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
1. Prinsip dalam pelayanan kesehatan
a. Bahwa upaya kesehatan yang semula di titik beratkan pada upaya penyembuhan
penderita, secara berangsur-angsur berkembang kearah keterpaduan upaya
kesehatan yang menyeluruh.
b. Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh
masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga.
c. Bahwa keberhasilan pembangunan diberbagai bidang dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan tarif kesehatan kesejahteraan
masyarakt dan kesadaran akan hidup sehat.
d. Bahwa meningkatkan kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup
tenang, sarana prasarana baik jumlah maupun mutu.
e. Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada pasien yang
sangat membutuhkan pelayanan dengan baik dan dapat memuaskan para pasien.
f. Perlindungan merupakan hal yang esensial dalam kehidupan karena merupakan
sifat yang melekat pada setiap hak yang dimiliki.
g. Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi kewajiban, oleh
karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama dilakukan.
h. Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan hal yang
bersifat timbal balik artinya pihak-pihak tersebut dapat terlindungi atas hak-hak
nya dalam melakukan kewajibannya.
i. Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk
mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga akan
disampaikan melalui keluarga.
j. Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan keluarga harus
ada pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil Rumah Sakit.
2. Hak-hak Pasien dan Keluarga di RSIA Ibnu Sina :
a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
b. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
c. Pasien berhak mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran/ kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
d. Pasein berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan
keperawatan.
e. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
f. Pasien berhak dirawat oleh dokter secara bebas menentukan pendapat etisnya
tanpa campur tangan dari pihak luar.
g. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di Rumah
Sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang di derita sepengetahuan
dokter yang merawat.
h. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang di derita termasuk
data-data medisnya.
i. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi :
a. Penyakit yang di derita
b. Tindakan medis apa yang hendak dilakukan
c. Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tersebut untuk mengatasinya
d. Alternative terapi lainnya
e. Prognosa
f. Perkiraan biaya pengobatan
j. Pasien berhak menyetujui / memberikan izin atas tindakan yang dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang di deritanya.
k. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama ( kepercayaan yang dianutnya)
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
l. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama (kepercayaan yang dianutnya)
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
m. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis (dan pendampingnya
secara religious dari Rumah Sakit dalam fase terminal / illness).
n. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit.
o. Pasien berhak mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan terhadap dirinya.
p. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
q. Pasien berhak menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit itu
di duga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar perdata ataupun
pidana.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Kewajiban pasien :
a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk segala peraturan dan tata tertib
rumah sakit.
b. Pasien berkewajiban memenuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatan.
c. Pasien berkewajiban memberi informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang
penyakit yang di deritanya kepada dokter yang merawat.
d. Pasien dan atau penanggung jawabnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
e. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas
jasa pelayanan di rumah sakit/ dokter.
4. Hak Dokter
a. Dokter berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
b. Dokter berhak untuk bekerja sesuai dengan standar pelayanan serta berdasarkan
hak otonom.
c. Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, profesi dan etika.
d. Dokter berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya
hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerja sama
yang baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien gawat darurat dan
wajib menyerahkan pasien kepada orang lain.
e. Dokter berhak atas privasinya.
f. Berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan
atau tindakan yang melecehkan atau memalukan.
g. Dokter berhak mendapatkan informasi lengkap dari pasien yang dirawat atau dari
keluarganya.
h. Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi
pasien yang tidak puas terhadap pelayanan.
i. Dokter berhak diperlakukan dengan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun
pasien.
j. Dokter berhak memperoleh imbalan atas jasa profesi yang diberikannya
berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan/peraturan yang berlaku di rumah sakit.
5. Kewajiban Dokter
a. Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktek wajib mengikuti pendidikan dan
pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan
oleh organisasi atau lembaga lain yang di akreditasi oleh organisasi profesi dalam
rangka penerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau
kedokteran gigi.
b. setiap dokter atau dokter gigi yang melakukan praktek kedokteran di Indonesia
wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.
c. Setiap dokter atau dokter gigi yang melakukan praktek kedokteran di Indonesia
wajib memiliki surat ijin praktek.
d. Setiap dokter atau dokter gigi yang melakukan praktek kedokteran wajib
mengikuti standar praktek pelayan kedokteran dan kedokteran gigi.
e. Setiap dokter atau dokter gigi yang melakukan praktek kedokteran wajib
membuat Rekam Medis.
f. Setiap dokter atau dokter gigi yang melakukan praktek kedokteran wajib
menyimpan rahasia kedokteran.
g. Setiap dokter atau dokter gigi yang melakukan praktek kedokteran wajib
menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya.
6. Hak Rumah Sakit
a. Rumah sakit berhak menentukan jumlah jenis kualifikasi sumber daya manusia
sesuai dengan kualifikasi Rumah Sakit.
b. Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan dan menentukan
remunerasi insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
c. Rumah Sakit berhak melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka
mengembangkan pelayanan.
d. Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak lain sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Rumah Sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian.
f. Rumah Sakit berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan.
g. Rumah Sakit berhak untuk mempromosikan kesehatan yang ada diruma sakit
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7. Kewajiban Rumah Sakt
a. Memberikan informasi yang benar tentang Rumah Sakit kepada masyarakat.
b. Memberi pelayanan kesehatan yang manusiawi, adil, jujur anti diskriminasi dan
efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan
Rumah Sakit.
c. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya.
d. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada sesuai dengan
kemampuan pelayanannya.
e. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin.
f. Melaksanakan fungsi social antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan
pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang maka ambulance
gratis, pelayanan korban bencan dan KLB atau bakti social bagi misi kemanusiaan.
g. Membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
h. Menyelenggarakan Rekam Medis.
i. Menyediakan sarana dan prasarana yang layak antara lain saran ibadah, parker, ruang
tunggu, ruang untuk orang cacat, ibu menyusui, anak-anak, lanjut usia.
j. Melaksanakan system rujukan.
k. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang-undangan.
l. Memberikan informasi yang benar, teliti dan jujur mengenai hak dan kewajiban
pasien.
m. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien.
n. Melaksanakan etika rumah sakit. Rumah sakit wajib memiliki system pencegahan
kecelakaan dan penanggulangan bencana.
o. Memiliki system pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.
p. Melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan baik secara regional maupun
nasional.
q. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran dan kedokteran
gigi dan tenaga kesehatan lainnya.
r. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit (Hospital Bylaws).
s. Melindungi dan memberi bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit dalam
melaksanakan tugas.
t. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan bebas rokok.
C. PELAYANAN KESEHATAN
1. INFORMASI TATA TERTIB DAN PERATURAN Rumah Sakit mempunyai
serangkaian tata tertib dan peraturan yang mengatur seluruh pelayanan yang
berhubungan dengan hal pasien dan keluarga yang diatur dalam peraturan direktur,
serta setiap pasien dan keluarga akan mendapatkan informasi mengenai tata tertib dan
peraturan selama berada di rumah sakit oleh petugas pada saat pertama kali
melakukan kunjungan sesuai dengan unit terkait serta informasi tata tertib dan
peraturan rumah sakit tersebut juga sesuai dengan unit terkait :
a. Peraturan jam kunjung Rumah Sakit RSIA Ibnu Sina. Adapun beberapa tata tertib
jam berkunjung Rumah Sakit RSIA Ibnu Sina :
Pagi : Pukul. 10.00 – 12.00
Sore : Pukul. 17.00 – 19.00
b. Tata Tertib Pengunjung Pasien :
Pasien/ keluarga tidak diperkenankanmembawa barang berharga dan uang
berlebihan selama dalam masa perawatan, karena kerusakan/kehilangann
barang tidak menjadi tanggung jawab pihak Rumah Sakit.
Anak usia di bawah 5 (lima) tahun dilarang mengunjungi orang sakit karena
rawan terhadap penyakit.
Penunggu pasien cukup 2 (dua) orang, kecuali atas ijin kepala ruangan jaga,
dan harus memiliki kartu tunggu pasienyang diberikan oleh petugas security.
Pengunjung/tamu dilarang duduk / tidur di tempat tidur pasien.
Rumah sakit mengijinkan penunggu pasien memakai peralatan tidur
(tikar/ambal/dan bantal) mulai pukul 22.00 s/d 05.00 WIB, diluar jam tersebut
mohon dilipat dan di simpan dengan rapih.
Semua pengunjung/pasien wajib menjaga ketenangan, keamanan, dan
ketertiban karena Rumah sakit adalah AREA BEBAS DARI: ASAP ROKOK,
SENJATA TAJAM, OBAT TERLARANG, MIRAS, JUDI,
KERIBUTAN/PERKELAHIAN, DAN BERJUALAN.
Selama dalam perawatan pasien harus selalu berada dalam ruang perawatan,
bila keluar tanpa ijin maka risiko yang terjadi akan menjadi tanggung jawab
pasien dan keluarganya.
Waktu berkunjung di RSIA Ibnu Sina di tetapkan sebagai berikut:
- PAGI : Pukul 10.00 s/d 12.00 WIB
- SORE : Pukul 17.00 s/d 19.00 WIB
Keluarga pasien dan pengunjung pasien dipersilahkan keluar dari
ruangan/kamar pasien pada saat :
Dokter dan perawat sedang Visite atau sedang melakukan tugasnya.
Petugas kebersihan sedang membersihkan ruangan.